Hubungan kualitas tidur dengan tinggi badan pada remaja usia 10-15 tahun
Abstract
Kualitas tidur yang baik harus dicapai seseorang untuk mendapatkan manfaat dari tidur. Selama periode tidur, tubuh menyekresikan GH dalam darah. Sekresi GH mencapai puncaknya saat tidur nyenyak terutama tengah malam. Kadar GH yang disekresikan saat tidur dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik terutama tinggi badan pada masa pertumbuhan.
Penelitian ini merupakan observasional analitik, menggunakan pendekatan cross sectional. Bertujuan untuk mengetahui hubungan kualitas tidur dengan tinggi badan pada remaja usia 10-15 tahun. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik proportional stratified random sampling dengan menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi. Teknik pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara, pemeriksaan tinggi badan berat badan. Analisis data dilakukan menggunakan uji Chi Square.
Penelitian menunjukkan sampel yang mempunyai kualitas tidur baik yakni 26 sampel (86,7%), kualitas tidur buruk sebanyak 4 sampel (13,3%). Sebanyak 16 sampel (53,3%) mempunyai tinggi badan sesuai nilai normal menurut usia dalam pedoman WHO, Kemenkes RI, dan CDC pada tahun 2001, 14 sampel (46,7%) lainnya tidak sesuai pedoman tersebut. Hasil uji Chi Square menunjukkan hubungan yang signifikan antara kualitas tidur dengan tinggi badan (p=0,022). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kualitas tidur dengan tinggi badan pada remaja usia 10-15 tahun. Semakin baik kualitas tidur, maka tinggi badan anak akan semakin sesuai dengan nilai normal menurut usia.