ANALISIS KUALITATIF DAN KUANTITATIF ZAT PEWARNA PADA KERIPIK BALADO YANG BEREDAR DI BUKITTINGGI
Abstract
Abstrak
Gizi dan kesehatan di negara berkembang seperti Indonesia merupakan masalah kesehatan utama, sehingga sangat penting untuk diperhatikan. Penyalahgunaan bahan makanan tambahan dapat memberikan dampak terhadap gizi dan kesehatan manusia. Salah satunya adalah pencemaran bahan kimia dari produk makanan, misalnya penggunaan pewarna sintetis yang tidak sesuai aturan pemerintah. Penelitian zat pewarna pada keripik balado yang beredar di Bukittinggi yang bersifat deskriptif dilaksanakan di Balai Laboratorium Kesehatan Padang dari bulan Maret-Juli 2008. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui zat pewarna yang digunakan, jenis zat pewarna sintetis dan kadar zat pewarna sintetis yang digunakan pada kripik balado. Analisis kualitatif dan penentuan jenis zat pewarna dilakukan melalui metode kromatografi kertas, sedangkan analisis kuantitatif zat pewarna dengan metode spektrofotometri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 20 sampel kripik balado yang dianalisis terdapat lebih dari separoh sampel (75%) menggunakan zat pewarna sintetis. Kadar zat yang digunakan ternyata 53,3% melebihi ketentuan yang ditetapkan Departemen Kesehatan (DepKes). Jenis zat pewarna sintetis yang digunakan adalah Ponceau 4R dan Erythrosin, yang diizinkan oleh DepKes, dan 73,3% di antaranya adalah Erythrosine. Dari penelitian dapat disimpulkan bahwa zat pewarna sintetis masih digunakan dan kurang dari separoh sampel menggunakannya tanpa melebihi kadar yang ditetapkan DepKes, untuk memerahkan kripik balado yang beredar di Bukittinggi.
Kata kunci: Analisis kualitatif, analisis kuantitatif, zat pewarna sintetis
Abstract
Nutrition and health problem in developing countries such as Indonesia is a major health problem, therefore it’s very important to supervise. Abuse of food can result in additional impact on health and nutrition. One of them, the chemical addition of synthetic coloring substances on food products that does not follow government’s regulation. Descriptive research on the coloring substances of chilly chip (‘keripik balado’) sold in Bukittinggi, West Sumatera was conducted in Health Laboratory Facility in Padang from March until July 2008. The purpose of this research is to identify the substances used, the type and its concentrations in chilly chips. Qualitative analysis and determining the type of substances were performed using paper chromatography, while quantitative analysis was conducted with dye spectrophotometer. The result showed that from the sample of 20 types of chilly chips, more than half (75%) were using synthetic substances. Of the substances used, 53.3%
ARTIKEL PENELITIAN
76
exceeded the maximum allowed concentrations specified by Health Department. Types of substances used were Poceau 4R and Erythrosin, and 73.3% of those were Erythrosin. It is concluded that synthetic substances are still in use, and less than half does not exceed the specified health department requirements, to redden chilly chips sold in Bukittinggi.
Keywords: Qualitative Analysis, Quantitative Analysis, Coloring Substances Synthetic