HUBUNGAN INFEKSI CACING USUS DAN ATOPI PADA ANAK SEKOLAH DASAR

Nora Harminarti, Taniawati Supali, Heri Wibowo

Abstract

Abstrak
Peningkatan kasus alergi di wilayah yang berhasil menurunkan infeksi keca-cingan dibandingkan dengan yang infeksi kecacingannya masih tinggi membuat hubungan respon imun terhadap infeksi cacing usus dan alergi sangat penting untuk dipelajari. Hal ini di dukung oleh laporan mengenai rendahnya prevalensi atopi pada penderita infeksi cacing usus akibat kemampuan cacing memodulasi respon IgE poliklonal yang dapat menekan atopi/alergi. Adanya laporan kontroversial dengan hasil yang sebaliknya menjadikan hubungan cacing dan alergi semakin menarik untuk dipelajari lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan infeksi cacing usus dengan manifestasi atopi pada anak Sekolah Dasar di desa Anaranda dan Nangapanda, kabupaten Ende, Flores, Nusa Tenggara timur (NTT). Atopi dilihat dari tes uji kulit (skin prick test) yang positif terhadap aero-allergen (tungau debu rumah dan kecoa) dan food-allergen (kacang). ELISA digunakan untuk menentukan kadar IgE total. Di Anaranda lebih banyak ditemukan atopi (80,0%) dan infeksi cacing usus (75,6%) dibandingkan dengan Nangapanda yang prevalensi atopi 61,8% dan cacing usus 65,5%.Tidak ditemukan pengaruh infeksi cacing usus terhadap atopi (p=0,469). Kadar IgE total secara signifikan lebih tinggi pada yang atopi (p=0,031), sedangkan pada yang terinfeksi cacing usus tidak berbeda bermakna (p=0,607). Dari penelitian ini dapat disimpulkan infeksi cacing usus tidak mempengaruhi manifestasi atopi pada anak-anak Sekolah Dasar di daerah endemis cacing usus.
Kata kunci: infeksi cacing usus, atopi, IgE total, anak Sekolah Dasar
Abstract
The reports of increasing allergy in areas of decreased helminth infestation compared with the endemic areas make the study of the correlation between helminth infestations and allergy very important. It is also supported by researchers showing that low atopy prevalence in helminth infested humans is caused by helminth ability in modulating IgE polyclonal response which could suppress atopy/allergy. On the contrary, some researchers also show different results and make this correlation interesting for further study. This study aimed to determine relationship between helminth infestation and atopy in school children in Anaranda and Nangapanda villages at Ende district, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Helminth infestation status was determined by microscopic examination, while skin prick test was performed to study the prevalence of atopy for aeroallergen (mite and cockroach) and food allergen
ARTIKEL PENELITIAN
59
(peanut). ELISA was used to determine the titer of total IgE. Atopy is more prevalent in Anaranda (80.0%) where helminth infestation was also higher (75.6%), while in Nangapanda atopy is 61.8% and helminth prevalence is 65.5%. We found no impact on intestinal helminth infection to atopy (p=0.469). Total IgE titer is significantly higher in atopic children (p=0.031) while not significantly different in intestinal helminth infested children (p=0.607). We conclude that intestinal helminth infestation does not affect atopy manifestation in elementary school children in endemic area.
Keywords: Intestinal helminth infection, atopy, Total IgE, elementary school children



-->