KULTUR PRIMER FIBROBLAS: PENELITIAN PENDAHULUAN

Yuli Kurniawati, Sudigdo Adi, Achadiyani Achadiyani, Oki Suwarsa, Dimas Erlangga, Tenny Putri

Abstract

Abstrak
Kultur sel fibroblas banyak digunakan untuk penelitian proses penyembuhan luka dan penuaan
kulit. Metode ini digunakan untuk melihat perkembangan sel, proliferasi kinetik seluler, serta
biosintesis komponen matriks ekstraseluler. Penelitian pendahuluan ini dilakukan untuk optimasi
teknik laboratorium serta berbagai kendala yang didapatkan saat kultur fibroblas. Kultur primer
fibroblas dibagi menjadi 2 jenis sampel yaitu sampel yang berasal dari embrio mencit usia 7,5–
9,5 hari, dan kulit pasien keloid. Sampel dari embrio mencit dilakukan kultur primer dengan
metode dissociated fibroblast. Sampel jaringan keloid dan kulit normal dikultur dengan metode
skin explant. Fibroblas yang berasal dari kultur primer embrio mencit tumbuh baik sehingga
dapat dilakukan subkultur dan disimpan di dalam nitrogen cair suhu -198°C. Fibroblas yang
berasal dari sampel keloid pertama tumbuh sesuai pola pertumbuhan fibroblas, namun pada
sampel kedua terdapat kontaminasi Paecilomyces sp. yang merupakan salah satu jenis jamur
kontaminan. Sel fibroblas mudah untuk dikultur karena memiliki kemampuan tumbuh dan
melekat yang tinggi serta regenerasi cepat, namun penelitian lebih lanjut untuk optimasi teknik
kultur dan pencegahan kontaminasi masih dibutuhkan sehingga sel dapat tumbuh baik.

Abstract
Fibroblast cell culture method has been used for wound healing and skin aging studies. This
method was used for cell development imaging study, celullar kinetic proliferation and
extracelullar matrix component biosynthesis. This preeliminary study was done for laboratorical
technic optimation as well as problems appeared in fibroblast culture. Fibroblasts primary culture
was divided into 2 type of samples, from 7.5-9.5-day-mice embryo and keloid-patient skin.
Primary culture with dissociated fibroblast method was done for mice embryo sample. Keloid
tissue sample and normal skin were cultured with skin explant method. Fibroblasts that were
taken from mice embryo primary culture grew well therefore subculture can be done and kept in -
198°C liquid nitrogen storage. Fibroblasts that were taken from first keloid sample grew
according to fibroblast growth pattern, but, there was contamination with Paecilomyces sp. which
was one of the contaminating fungi. Fibroblast cells are easy to be cultured as they have growth
ability and high adhesion capability as well as rapid regeneration, but, further study for cultured
technical optimation and contamination prevention are still neededthereforethe cells can grow
well.

Keywords

kultur fibroblas; skin explant; dissociated fibroblast; kontaminasi; fibroblast culture; skin explant; dissociated fibroblast; contamination

Full Text:

PDF


-->