Hubungan antara Faktor Stress dengan Penyakit Gastritis Pada Mahasiswa Universitas Prima Indonesia

Christine Wijaya, Clinton Antony, Suhartina Suhartina, Sri Lestari Ramadhani Nasution

Abstract

Gastritis merupakan kondisi dimana mukosa lambung meradang disebabkan oleh iritasi dan infeksi. Gastritis terjadi bila penyakit “hanya” menyebabkan radang lambung, dan tukak lambung terjadi bila penyakit tersebut menyebabkan tukak lambung atau yang biasa kita sebut tukak lambung. Berdasarkan data kesehatan terpercaya di Indonesia tahun 2016, gastritis termasuk dalam kategori 10 penyakit terbanyak dengan pasien rawat inap di rumah sakit di Indonesia dengan jumlah kasus 380.744 kasus. Diketahui salah satu faktor resiko gastritis adalah sering mengalami stress yang berkepanjangan, dimana hal ini sering dijumpai pada pelajar maupun mahasiswa, memicu produksi asam lambung yang berlebihan; tujuan untuk memahami hubungan antara kejadian stres pada mahasiswa dengan kejadian gastritis pada Fakultas Kedokteran Universitas Prima Indonesia. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian observasional analitik deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel yang digunakan adalah mahasiswa dan mahasiswi Tahun Ajaran 2020/2021 Fakultas kedokteran Universitas Prima Indonesia yang berstatus aktif dengan total 94 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan kuisioner dan kemudian dianalisa dengan uji Chi-Square, yaitu 37 orang (39.4%) mengalami kekambuhan gastritis dan 57 orang (60.6%) lainnya tidak mengalami kekambuhan gastritis dan diperoleh hasil uji Chi-Square hubungan antara stress dengan kekambuhan gastritis p=0,001 (p<0,05), maka dapat disimpulkan bahwa semakin meningkatnya stres seseorang, semakin meningkatnya peluang untuk mengalami kekambuhan gastritis.

Keywords

Gastritis; Stres; Mahasiswa

Full Text:

PDF

References

Kusnadi E, Yundari DT. Hubungan Stress Psikologis Dengan Kejadian Gastritis di Wilayah Kerja Puskesmas Cisurupan. J Med Cendikia. 2020;7(1):1–7.

Monica T. Hubungan Antara Pengetahuan dan Tingkat Stres Terhadap Kambuh ulang Gastritis di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Sungai Penuh. J Keperawatan(Online). 2019;XIII(5):176–84.

Novitasary A, sabilu Y, Ismail C. Faktor Determinan Gastritis Klinis Pada Mahasiswa Di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo Tahun 2016. J Ilm Mhs Kesehat Masy Unsyiah. 2017;2(6):183949.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Profil Kesehatan Indonesia 2016. Profil Kesehatan Provinsi Bali. 2016. 1–220 p.

Elliya R, Haryanti L. Stres psikologis dengan kejadian gastritis pada narapidana di sukadana , Lampung. 2020;14(3):401–8.

Aryani F. Stres belajar,Suatu Pendekatan Intervensi Konseling. 2016. 212 p.

Rugge, M., Sugano, K., Sacchi, D., Sbaraglia, M., & Malfertheiner, P. 2020. Gastritis: An Update in 2020. Current Treatment Options in Gastroenterology, 18(3), 488–503.

Sandra, R. 2015. Konsep Stres Kerja Guru Bimbingan dan Konseling. Jurnal EDUCATIO: Jurnal Pendidikan Indonesia, 1(2002), 80–85.

Sani, W., tina, L., & Jufri, N. 2017. Analisis Faktor Kejadian Penyakit Gastritis Pada Petani Nilam Di Wilayah Kerja Puskesmas Tiworo Selatan Kab. Muna Barat Desa Kasimpa Jaya Tahun 2016. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Unsyiah, 2(5), 184565.

Selviana, B. Y. 2015. Effect of Coffee and Stress with the Incidence of Gastritis. J Majority, 4, 2–6.

Rostini M, 2017. Hubungan Tingkat Stres Dan Pola Makan Dengan Kejadian Gastritis. Uhammadiyah Sidrap.

Sagita, D. D., Daharnis, D., & Syahniar, S. 2017. Hubungan Self Efficacy, Motivasi Berprestasi, Prokrastinasi Akademik Dan Stres Akademik Mahasiswa. Bikotetik (Bimbingan Dan Konseling: Teori Dan Praktik), 1(2), 43.

Setiati, S., Alwi, I., Sudoyo, A. W., K, M. S., Setiyohadi, B., & Syam, A. F. 2017. Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Interna Publishing.

Thrisia M, 2019. Hubungan Antara Pengetahuan Dan Tingkat Stres Terhadap Kambuh Ulang Gastritis. Akademi Keperawatan Bina Insani Sakti Sungai Penuh.

Yaribeygi, H., Panahi, Y., Sahraei, H., Johnston, T. P., & Sahebkar, A. (2017). stress can decrease the activity of cytotoxic T lymphocytes and natural killer cells and lead to growth of malignant cells, genetic instability, and tumor expansion. EXCLI Journal, 16, 1057–1072.



-->