Hubungan Usia, Jenis Kelamin Dan Gejala Dengan Kejadian COVID-19 di Sumatera Barat
Abstract
Latar Belakang : Pandemi COVID-19 menjadi masalah global. Di Indonesia angka prevalensi COVID-19 terus meningkat. COVID-19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2. SARS-CoV-2 menggunakan ACE2 sebagai reseptornya untuk masuk ke dalam sel. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan karakteristik berupa usia, jenis kelamin dan gejala dengan kejadian COVID-19 di Sumatera Barat Metode : Case Control Study dengan sampel berupa spesimen swab nasofaring Laboratorium Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi (LPDRPI) yang diisolasi dan diperoleh isolat RNA virus. Isolat yang diperoleh kemudian diamplifikasi dengan metode qRT-PCR. Hasil : Tidak ada hubungan antara karakteristik jenis kelamin dengan kejadian COVID-19 dimana nilai P value yaitu 0,485 dan lebih besar dari 0,05 (Ho ditolak). Sedangkan terdapat hubungan antara karakteristik usia dan gejala terhadap kejadian COVID-19 dimana nilai P value yaitu 0,000 dan 0,036 yang lebih kecil dari 0,05 (Ho diterima). Kesimpulan : Laki-laki maupun perempuan memiliki probabilitas yang sama untuk terinfeksi COVID-19. Kelompok usia <50 tahun lebih berisiko terinfeksi COVID-19 daripada kelompok usia ≥50 tahun. Lebih banyak orang tanpa gejala daripada orang dengan gejala yang terinfeksi COVID-19.