Spondilitis tuberkulosis relap pasca debridemant dan fusi

Roni Eka Sahputra

Abstract

Spondilitis tuberkulosis merupakan penyakit tuberkulosis ekstrapulmonar yang sering terjadi. Insiden kasus mencapai setengah dari angka kejadian tuberkulosis muskuloskeletal. Kebanyakan spondilitis TB terjadi pada anak-anak dan dewasa muda. Angka kejadian cenderung meningkat pada negara berkembang.  Vertebrae lumbal merupakan area yang sering terjadi. Gambaran destruksi diskus intervertebralis  dan meluas ke korpus, kompresi medula spinalis dan anterior wedging menyebabkan deformitas kiposis dan terbentuknya gibbus. Tujuan: Melaporkan kasus spondilitis relap pasca tindakan pembedahan. Kasus: Sebuah kasus spondilitis tuberkulosis thoracolumbal junction yang relap setelah dilakukan debridement dan fusi sebelumnya pada pasien laki-laki  berusia 31 tahun. Keluhan saat ini kembali merasakan nyeri di punggung bawah yang menjalar ke paha kiri disertai kelemahan kedua tungkai sejak 6 bulan terakhir. Pada pemeriksaan penunjang X-Ray dan MRI thoracolumbal ditemukan fusi corpus thoracal (Th) 10 - lumbal 1, stabilisasi dengan pedicel screw pada Th10-11, lumbal 1-2, terlihat destruksi corpus intervertebralis Th7-8. Dilakukan implant removal, circumferential debridement, dan dekompresi pada Th7-8 dan dilakukan stabilisasi di Th5, 6, 9, dan 10. Intra operatif ditemukan terbentuknya sinus yang menghasilkan pus dan masa perkejuan sepanjang Th7-9. Simpulan: Kekambuhan dipengaruhi oleh multifaktorial seperti usia, kepatuhan pengobatan, efektivitas debridement, dan status gizi.

Keywords

spondilitis; tuberkulosis; relap

Full Text:

PDF

References

Garg RK, Somvanshi DS. Spinal Tuberculosis: A Review. J Spinal Cord Med. 2011; 34(5):440-454. doi: 10.1179/2045772311Y.0000000023.

Yang L, Liu Z. Analysis and therapeutic schedule of post operative recurrence of bone tuberculosis. J Orthop Surg Res. 2013; 8:47. doi: 10.1186/1749-799X-8-47.

Rajasekaran S, Soundararajan DCR, Shetty AP, Kanna RM. Spinal Tuberculosis: Current Concepts. Global Spine J. 2018; 8(4S):96S-108S. doi: 10.1177/2192568218769053.

Yin XH, Liu ZK, Hao D. The reason and clinical treatment of post operative relapse of Pott’s disease. Medicine. 2018; 97(39):e12471. doi: 10.1097/MD.0000000000012471.

Jiang T, Zhao J, He M, Wang K, Fowdur M, Wu Y. Outcomes and Treatment of lumbosacral Spinal Tuberculosis: A Retrospective Study of 53 patients. PLOS One. 2015; 10(6):e0130185. doi: 10.1371/journal.pone.0130185.

Chen YH, Lin CB, Harnod T, Wu WT, Yu JC, Chen IH, et al. Treatment modalities for tuberculosis of thespine: 22 years’ experience in east Taiwan. Formosan Journal of Surgery. 2013; 46(6):189-194. doi: 10.1016/j.fjs.2013.06.005.

Djientcheu VP, Mouafo Tambo FF, Ndougsa IS, Eloundou NJ, Kouna Tsala IN, Ngowe Ngowe M, et al. The role of surgery in the management of Pott’s disease in Yaoundé: A review of 43 cases. Orthop Traumatol Surg Res. 2013; 99(4):419-23. doi: 10.1016/j.otsr.2012.12.022.

Wang B, Kong L, Zhu Z, Gao W, Guo H, Wang X, et al. Recurrent complex spinal tuberculosis accompanied by sinus tract formation: cause of recurrence and clinical treatment. Sci Rep. 2018; 8(1):6933. doi: 10.1038/s41598-018-25142-z.



-->