Hubungan kadar zink dan kenaikan berat badan ibu hamil dengan berat badan bayi lahir di RSUD Curup Kabupaten Rejang Lebong Propinsi Bengkulu

Ade Wahyulian Wijaksono, Rosfita Rasyid, Rinang Mariko

Abstract

Berat badan lahir bayi merupakan salah satu penanda asupan gizi ibu selama kehamilan. Zink adalah salah satu mikronutrien penting untuk fungsi sejumlah enzim dan hormon pertumbuhan. Defisiensi zink dan kenaikan berat badan selama kehamilan yang kurang dari normal dapat menyebabkan berat badan lahir rendah. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan kadar zink dan kenaikan berat badan ibu selama kehamilan dengan berat badan lahir bayi. Metode: Desain penelitian ini adalah cross-sectional, observasi pada 39 orang ibu yang pada waktu hamil trimester III pernah datang memeriksakan kehamilannya dan tercatat telah melahirkan di RSUD Curup, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu. Kadar zink diperiksa di Balai Laboratorium Kesehatan Sumatera Barat dengan immunoassay, dan kenaikan berat badan ibu hamil diperiksa dengan mengukur selisih berat badan trimester III dengan sebelum kehamilan. Hasil: Didapatkan rerata kadar zink ibu hamil aterm adalah 60,35±39,16 μg/dL; rerata kenaikan berat badan ibu hamil aterm adalah 11,59±5,95 kg; dan rerata berat badan lahir bayi 3002,56±580,60 gr. Terdapat korelasi sangat kuat antara kadar zink dan kenaikan berat badan ibu hamil aterm dengan berat badan lahir bayi, dengan nilai p=0,000 dan r=0,879. Simpulan: Nilai korelasi (r) yang positif menunjukkan bahwa semakin tinggi kenaikan berat badan ibu hamil, maka diperkirakan berat badan bayi yang dilahirkan semakin besar, dan sebaliknya.

Keywords

kadar zink; kenaikan berat badan; berat badan lahir bayi

Full Text:

PDF

References

World Health Organization. WHA global nutrition targets 2025: low birth weight policy brief’, Global Targets 2025. Geneva: WHO; 2014.

Kementerian Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2013.

Arisman. Gizi dalam daur kehidupan. Jakarta: EGC; 2010.

Hirano T. Roles of zinc signaling in immunity: zinc as intracellular signaling molecule. Adv Immunol. 2008; 97:149-176.

Agustian L, Sembiring T, Ariani A. Peran zinkum terhadap pertumbuhan anak. Sari Pediatri. 2009; 11:244-249.

Herman S. Review on the problem of zinc deficiency, program prevention and its prospect. Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2009; 19:s75-83.

Karimi A, Bgheri S, Nematy M, Sae M. Zinc deficiency in pregnancy and fetal impact of the supplements on pregnancy outcomes. Iranian Journal of Neonatology. 2012; 3(2):77-83. doi: 10.22038/IJN.2012.270.

Lubis Z. Status gizi ibu hamil serta pengaruhnya terhadap bayi yang dilahirkan. Bogor: IPB Press; 2003.

Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu. Profil Kesehatan Provinsi Bengkulu Tahun 2015. Bengkulu: Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu; 2016.

Wang H, Hu YF, Hao JH, Chen YH, Su PY, Wang Y, et al. Maternal zinc deficiency during pregnancy elevates the risks of fetal growth restriction: a population-based birth cohort study. Scientific Reports. 2015; 5:11262. doi: 10.1038/srep11262.

Mori R, Ota E, Middleton P, Tobe-Gai R, Mahomed K, Bhutta ZA. Zinc supplementation for improving pregnancy and infant outcome. Cochrane Database Syst Rev. 2012; 7: CD000230. doi: 10.1002/14651858.CD000230.pub4.

Lagiou P, Tamimi RM, Mucci LA, Adami HO, Hsieh CC, Trichopoulos D. Diet during pregnancy in relation to maternal weight gain and birth size. Eur J Clin Nutr. 2004; 58(2):231-7. doi: 10.1038/sj.ejcn.1601771.

Jaya N. Analisis faktor resiko kejadian bayi berat lahir rendah di rumah sakit ibu dan anak Siti Fatimah Kota Makassar. Media Gizi Pangan. 2009; 7:49-54.

Karima K, Achadi EL. Status gizi ibu dan berat badan lahir bayi. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2012; 7:111-119.



-->