Uji aktivitas antijamur ekstrak etanol eleutherine americana. merr. terhadap trichophyton tonsurans secara in vitro
Abstract
Dermatofitosis adalah infeksi pada epidermis kulit, rambut dan kuku disebabkan oleh jamur dermatofita. Salah satu spesies dermatofita yang tersebar di seluruh dunia yaitu Trichophyton tonsurans. Eleutherine americana. Merr. dipercaya memiliki kemampuan untuk mengobati penyakit kulit. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada ekstrak etanol umbi bawang Dayak dan mengetahui aktivitas anti jamur ekstrak etanol umbi bawang Dayak terhadap pertumbuhan Trichophyton tonsurans. Metode: Ekstraksi umbi bawang Dayak menggunakan metode maserasi dengan etanol 96% sebagai pelarut. Analisis metabolit sekunder ekstrak etanol umbi bawang Dayak menggunakan metode kromatografi lapis tipis. Uji aktivitas anti jamur ekstrak etanol umbi bawang Dayak pada penelitian ini menggunakan metode difusi cakram Kirby-Bauer. Variasi konsentrasi ekstrak etanol umbi bawang Dayak 60%, 30%, 15%, 7,5% dan 3,75%. Kontrol positif yang digunakan adalah itrakonazol 8 µg/disk sedangkan kontrol negatif yang digunakan Tween-80 10%. Hasil: Analisis senyawa metabolit sekunder pada ekstrak etanol umbi bawang Dayak didapatkan kuinon, alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, steroid dan triterpenoid. Ekstrak etanol umbi bawang Dayak tidak membentuk zona hambat terhadap Trichophyton tonsurans. Kesimpulan: Ekstrak etanol umbi bawang Dayak tidak memiliki aktivitas anti jamur terhadap Trichophyton tonsurans.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Brooks GF, Carroll KC, Butel JS, Morse SA, Mietzner TA. Jawetz, Melnick & Adelberg’s Medical Microbiology 25th Edition. Unites States of America: The McGraw-Hill Companies; 2013.
Sutanto I, Suhariah I, Pudji KS, Saleha S. Parasitologi Kedokteran. 4th Ed. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2008.
Budimulja U. Mikosis. Dalam: Djuanda A, Hamzah M, Aisah S, editors. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi Ke-6. Jakarta: Badan Penerbit FK UI; 2011.
Lakshmipathy KK. Review On Dermatomycosis: Pathogenesis and treatment. Natural Science. 2010; 2(7): 726-31.
Foster KW, Ghannoum MA, Elewski BE. Epidemiologic surveillance of cutaneous fungal infection in the United States from 1999 to 2002. J Am Acad Dermatol. 2004; 50: 748-52.
Putu DWL, Made B, Made SA. Tinea kapitis di RSUP Sanglah Denpasar. MDVI. 2008; 35: 15-8.
Adiguna MS. Epidemiologi Dermatomikosis Superfisialis di Indonesia. Dalam: Bramono K, Suyoso S, Indriartmi W, Ramali LM, Widaty S, Ervianti E, editors. Dermatomikosis Superfisialis. (Edisi ke-2). Jakarta: Badan Penerbit FKUI; 2013.
Siregar BW. Spektrum dermatofitosis superfisialis di Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso Pontianak tahun 2006-2008 [Skripsi]. Pontianak: Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura; 2010.
Risdianto A, Kadir D, Amin S. Tinea corporis and tinea cruris cause by Trichophyton mentagrophytes type granular in asthma bronchiale patient. Department of Dermatovenereology Universitas Hasanuddin. 2013; 2(2): 31-8.
Rang HP, Dale MM, Ritter JM, Moore PK. Pharmacology. 7th ed. London: Churchill Livingstone; 2011.
Katzung BG, Masters SB, Trevor AJ. Farmakologi Dasar & Klinik. Ed.12, Vol 2. Jakarta: EGC; 2012.
Mangan Y. Solusi Mencegah dan Mengatasi Kanker. Jakarta: Agromedia Pustaka; 2009. p.64.
Galingging RY. Bawang dayak (Eleutherine palmifolia) sebagai tanaman obat multifungsi. Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2009; 15: 10-16.
Alves TMA, Helmut K, Carlos LZ. Eleutherinone a novel fungitoxic naphtoquinone from Eleutherine bulbosa (Iridaceae). Mem Ins Oswaldo Cruz Rio de Janeiro. 2003; 98: 709-12.
Han AR, Min HY, Nam JW, Lee NY, Wiryawan A, Suprapto W, et al. Identification of a new naphthalene and Its derivatives from the bulb of Eleutherine americana with inhibitory activity on lipopolysaccharide-induced nitric oxide production. Chem Pharm Bull. 2008; 56: 1314-16.
Kuntorini EM, Nugroho HL. Structural development and bioactive content of red bulb plant (Eleutherine americana); a traditional medicines for local Kalimantan people. Biodiversitas. 2010; 11: 102-6.
Puspadewi R, Adirestuti P, Menawati R. Khasiat umbi bawang dayak (Eleuhterine palmifolia (L.) Merr.) sebagai herbal antimikroba kulit. KJIF. 2013; 1: 31-7.
Christoper W, Natalia D, Rahmayanti S. Uji aktivitas antijamur ekstrak etanol umbi bawang dayak (Eleutherine americana (Aub.) Merr. Ex. K. Heyne) Terhadap Trichophyton mentagrophytes Secara In Vitro [Skripsi]. Pontianak: Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura; 2016.
Marliana SD, Suryanti V, Suyono. Skrining fitokimia dan analisis kromatografi lapis tipis komponen kimia buah labu siam (Sechium edule Jacq. Swartz.) dalam ekstrak etanol. Biofarm. 2005; 3: 26-3.
Gandjar GI, Rohman A. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar; 2007.
Hanani E. Analisis Fitokimia. Jakarta: EGC; 2015.
Harbone JB. Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan Edisi Kedua. Bandung: Institut Teknologi Bandung; 2004.
Canuto MM, Rodero FG. Antifungal Drug Resistence to Azol and Polyenes. The Lancet Infectious Disease. 2002; 2: 550-60.
Bossche HV. Mechanism of antifungal resistance. Rev Iberoam Micol. 1997; 14: 44-9.
Miftah A, Kurniati, Rinasari U, Ervianti E. Resistensi dan uji kepekaan antijamur terhadap Candida spp. Berkala. 2009; 21(2): 140-8.
Ghannoum MA, Rice LB. Antifungal agents: mode of action, mechanism of resistance and correlation of these mechanism with bacterial resistance. Clin Microbiol Rev. 1999; 12(4): 501-17.
Julius K. Laboratory Handbook of Dermatophytes; a Clinical Guide and Laboratory Handbook of Dermatophytes and Other Filamentous Fungsi from Skin, Hair and Nails. Belmont, CA: Star Club; 1997.
White TC, Marr KA, Bowden RA. Clinical, cellular and molecular factors that contribute to antifungal drug resistance. Clin Microbiol Rev. 1998; 11(2): 382-98.
Gandahusada S, Ilahude HD, Pribadi W. Parasitologi Kedokteran Edisi ke-3. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2003.