MODEL MODEL BIMBINGAN PADA PENDIDIKAN KLINIK DAN RELEVANSINYA PADA PENDIDIKAN KEDOKTERAN DAN KESEHATAN DI INDONESIA

Hardisman Hardisman

Abstract

Abstrak

            Proses pembelajaran klinis menekanakan pada integrasi antara ilmu teoritis dan praktek, serta sintesis untuk dapat menemukan alternatif pemecahan permasalahan dari kasus-kasus yang ditemukan. Dalam mencapai sasaran pembelajaran tersebut, dibutuhkan proses bimbingan yang optimal. Dalam tulisan ini dibahas model-model bimbingan yang diterapkan diberbagai institusi pendidikan kedokteran dan kesehatan, serta dilakukan analisa terhadap berbagai model tersebut untuk melihat model yang tepat diterapkan di institusi pendidikan kedokteran dan kesehatan Indonesia. Terdapat dua model yang umum dilaksanakan pada bimbingan klinis, yaitu supervision model (model supervisi) dan preceptorship model (model preseptorsip). Model supervisi, pembimbing adalah staf dari universitas (institusi pendidikan) dan pembimbing tidak ikut melakukan pelayanan sehingga bimbingan tidak langsung pada saat interaksi dengan pasien. Sebaliknya pada model preseptorsip, pembimbing adalah staf dari rumah sakit atau staf yang juga bertugas di rumah sakit tersebut, sehingga bimbingan dapat dilakukan dengan interaksi langsung dengan pasien dan saat memberikan penatalaksanaan. Namun, pada pelaksanaannya, penerapannya sering dilakukan dengan kombinasi beberapa model atau menerapkan dua model bimbingan atau lebih pada satu proses kepaniteraan klinik.  Dengan melihat apa yang telah diterapkan selama ini pada pendidikan kedokteran dan kesehatan di Indonesia, maka penerepan model preseptorship merupakan model yang tepat untuk dilaksanakan, dengan perbaikan kualitas dan kuantitas bimbingan.

Kata Kunci: Pendidikan klinik dan preseptorship

 

 

Abstract

            Clinical education emphasize on integrated learning between knowledge and skills, and synthesis to solve the problems of the clinical cases.  To achieve those learning objectives needs optimal clinical supervision. In this paper will be explored variety clinical supervision models. The models will be analyzed to see the suitable model for Indonesia. The are two models that are frequently implemented in clinical education, namely supervision and preceptorship models. Supervision model employs university staffs as clinical supervisors, and they do not involve in patient's management. Therefore, supervision cannot be done through direct interaction with the patients. By contrast, in preseptorship model, clinical supervisors are hospital staff or clinicians who are involve in patients' management. However, in practice, implementations of the supervision models are often through combination, or implementing two or more models within one clinical clerkship. Based on experience of medical and health profession education  in Indonesia, preseptorship is the right model to be implemented. However, the quality and quantity of supervision need to be improved.

Key Words: Clinical education and presceptorship.

 

Full Text:

PDF


-->