KEJADIAN DEMAM NEUTROPENIA PADA PASIEN KANKER PAYUDARA YANG MENDAPAT KEMOTERAPI
Rulli Firmansyah✉, Daan Khambri, Edison Edison, Zelly Dia Rofinda
Abstract
Abstrak
Kemoterapi memiliki peranan penting dalam penatalaksanaan kanker payudara. Obat ini bekerja
membunuh sel-sel kanker, namun dapat juga menghancurkan sel-sel sehat termasuk sel darah
sehingga dapat menyebabkan neutropenia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kejadian
demam neutropenia pada pasien kanker payudara yang mendapat kemoterapi. Jenis penelitian
ini adalah obsevasional dengan desain cross sectional study. Jumlah sampel sebanyak 98 orang
penderita kanker payudara yang menjalani kemoterapi di RSUP Dr. M Djamil Padang.
Pemeriksaan yang dilakukan adalah differential count dan suhu tubuh oral, kemudian dilakukan
analisis statistik dengan uji non parametrik. Kejadian demam neutropenia ditemukan pada 10
pasien (10,2%), dimana didapatkan hubungan yang bermakna antara regimen kemoterapi
dengan kejadian demam neutropenia (p=0,028), dan tidak terdapat hubungan yang bermakna
antara kejadian demam neutropenia dengan umur pasien (p=0,683) serta setting kemoterapi
(p=0,631). Hubungan antara kejadian demam neutropenia dengan siklus kemoterapi tidak dapat
dianalisis secara statistik. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa regimen kemoterapi non FAC
meningkatkan resiko kejadian demam neutropenia pada pasien kanker payudara yang
dikemoterapi.
Abstract
Chemotherapy has an important role in breast cancer management. Chemotherapy works by
killing cancer cells in the body. However, healthy cells including blood cells are also destroyed
leading to a condition called neutropenia. This study aimed to determine the incidence of
neutropenia febrile in patients with breast cancer who received chemotherapy in the
chemotherapy unit of Dr. M. Djamil Padang Hospital. This study was a cross-sectional study of
98 samples. Leucosite differential count and oral body temperature were examined and were
analyzed with non parametric test. Neutropenia febriles were found on 10 out of 98 patients
(10.2%). There was a significant association found between chemotherapy regimen and the
incidence of neutropenia febrile (p=0.028), however, there were no significant association
between the incidence of neutropenia febrile with patient’s age (p=0.683) and the setting of
chemotherapy (p=0.631). While the correlation between the incidence of neutropenia febrile and
chemotherapy cycle can not be statistically analyzed. It is concluded that chemotherapy causes
incidence of neutropenia febrile at 10.2% patient. Non FAC chemotherapy regimens increases
the risk of neutropenia febrile in patients with breast cancer patient receiving chemotherapy.
Kemoterapi memiliki peranan penting dalam penatalaksanaan kanker payudara. Obat ini bekerja
membunuh sel-sel kanker, namun dapat juga menghancurkan sel-sel sehat termasuk sel darah
sehingga dapat menyebabkan neutropenia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kejadian
demam neutropenia pada pasien kanker payudara yang mendapat kemoterapi. Jenis penelitian
ini adalah obsevasional dengan desain cross sectional study. Jumlah sampel sebanyak 98 orang
penderita kanker payudara yang menjalani kemoterapi di RSUP Dr. M Djamil Padang.
Pemeriksaan yang dilakukan adalah differential count dan suhu tubuh oral, kemudian dilakukan
analisis statistik dengan uji non parametrik. Kejadian demam neutropenia ditemukan pada 10
pasien (10,2%), dimana didapatkan hubungan yang bermakna antara regimen kemoterapi
dengan kejadian demam neutropenia (p=0,028), dan tidak terdapat hubungan yang bermakna
antara kejadian demam neutropenia dengan umur pasien (p=0,683) serta setting kemoterapi
(p=0,631). Hubungan antara kejadian demam neutropenia dengan siklus kemoterapi tidak dapat
dianalisis secara statistik. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa regimen kemoterapi non FAC
meningkatkan resiko kejadian demam neutropenia pada pasien kanker payudara yang
dikemoterapi.
Abstract
Chemotherapy has an important role in breast cancer management. Chemotherapy works by
killing cancer cells in the body. However, healthy cells including blood cells are also destroyed
leading to a condition called neutropenia. This study aimed to determine the incidence of
neutropenia febrile in patients with breast cancer who received chemotherapy in the
chemotherapy unit of Dr. M. Djamil Padang Hospital. This study was a cross-sectional study of
98 samples. Leucosite differential count and oral body temperature were examined and were
analyzed with non parametric test. Neutropenia febriles were found on 10 out of 98 patients
(10.2%). There was a significant association found between chemotherapy regimen and the
incidence of neutropenia febrile (p=0.028), however, there were no significant association
between the incidence of neutropenia febrile with patient’s age (p=0.683) and the setting of
chemotherapy (p=0.631). While the correlation between the incidence of neutropenia febrile and
chemotherapy cycle can not be statistically analyzed. It is concluded that chemotherapy causes
incidence of neutropenia febrile at 10.2% patient. Non FAC chemotherapy regimens increases
the risk of neutropenia febrile in patients with breast cancer patient receiving chemotherapy.
Keywords
demam neutropenia; kemoterapi; kanker payudara; neutropenia febrile; chemotherapy; breast cancer