Perbedaan Rerata Indeks Fibrosis-4 Antara Manifestasi Klinis Berat Dan Kritis Pada Pasien COVID-19.

Umar Syarif, Ellyza Nasrul, Dwi Yulia

Abstract

Latar Belakang: Coronavirus disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit menular baru yang disebabkan SARS-CoV-2. Indeks Fibrosis-4 (FIB-4) saat ini digunakan sebagai prediktor awal menilai derajat berat dan perburukan COVID-19. Tujuan: Mengetahui perbedaan rerata indeks FIB-4 antara manifestasi klinis berat dan kritis pada pasien COVID-19. Metode: Penelitian analitik dengan rancangan potong lintang dilakukan terhadap 100 pasien COVID-19 dengan manifestasi klinis berat dan kritis di   RSUP Dr. M. Djamil Padang sejak Juli 2022 hingga Februari 2023. Indeks FIB-4  dihitung dengan rumus umur × SGOT dibagi jumlah trombosit × √SGPT. Data dianalisis dengan uji T tidak berpasangan, bermakna jika p <0,05. Hasil: Subjek penelitian sebagian besar laki-laki (62%). Rerata umur subjek penelitian 57 tahun, rentang 38-80 tahun. Rerata indeks FIB-4  seluruh subjek penelitian 4,24 (1,72-8,66). Rerata indeks FIB-4 dengan manifestasi klinis berat 2,83 dan manifestasi klinis kritis 5,65 bermakna (p=0,001). Pembahasan: Terdapat peningkatan indeks FIB-4 yang lebih tinggi pada pasien manifestasi klinis kritis dibandingkan dengan manifestasi klinis  berat, sehingga pasien dengan manifestasi klinis kritis sudah terjadi fibrosis hati. Keterbatasan pada penelitian ini adalah tidak dilakukannya fibroscan sebagai konfirmasi fibrosis hati. Simpulan:Terdapat peningkatan indeks FIB-4 yang lebih tinggi pada manifestasi klinis kritis dibandingkan dengan manifestasi klinis berat pada pasien COVID-19. 

Keywords

FIB-4, Manifestasi klinis berat dan kritis, COVID-19.

Full Text:

PDF


-->