Gambaran Angka Bakteri di Laboratorium Mikroskopik Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura

Nur Atirah, Mardhia Mardhia, Delima Fajar Liana

Abstract

Tujuan: Mengetahui angka dan jenis bakteri udara, lantai, dan meja berdasarkan pewarnaan Gram di laboratorium Mikroskopik Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura. Metode: Penelitian ini menggunakan metode settling plate, selama 15 menit dengan media agar darah untuk sampel bakteri udara. Sampel lantai dan meja diambil menggunakan swab lidi kapas steril dengan cairan buffer phospate, kemudian digores pada media agar darah. Semua media sampel diinkubasi pada suhu 36℃ selama 24 jam, kemudian dilakukan penghitungan koloni serta pewarnaan Gram untuk melihat variasi jenis bakterinya. Hasil: Angka bakteri udara tertinggi adalah 208,33 CFU/m3, dan yang paling rendah 52,08 CFU/m3.  Dari pewarnaan Gram, bentuk morfologi bakteri udara yaitu kokkus Gram positif dan negatif, serta basil Gram negatif. Sedangkan angka bakteri swab permukaan lantai dan meja yang paling tinggi adalah 200 CFU/m2, terendah adalah 18 CFU/m2. Morfologi bakteri permukaan lantai dan meja yang paling banyak yaitu diplobasil Gram negatif. Kesimpulan: Rata – rata angka bakteri udara laboratorium Mikroskopik adalah 52,08 CFU/m3, dan masih memenuhi standar nilai batas yang ditetapkan. Rata-rata angka bakteri swab permukaan adalah 64 CFU/m2 yang cukup tinggi, melebihi standar nilai batas permukaan dinding dan lantai ruang perawatan yang ditetapkan oleh Kepmenkes.

Kata kunci: Angka Bakteri; Laboratorium; CFU; Settling Plate; Swab

Keywords

Bacterial Number; Laboratory; CFU; Settling Plate; Swab

Full Text:

PDF

References

Ndejiko MJ, Z K, L A. Microbial Evaluation of Indoor Air of Science Laboratories in IBB University Lapai, Nigeria. Lapai J Appl Nat Sci. 2016;1:166–74.

Sivagnanasundaram P, Amarasekara RWK, Madegedara RMD, Ekanayake A. Assessment of Airborne Bacterial and Fungal Communities in Selected Areas of Teaching Hospital , Kandy , Sri Lanka. 2019;

Kim K, Kabir E, Jahan SA. Airborne Bioaerosols and Their Impact on Human Health. J Environ Sci. 2020;(January):23–35.

Aniebo C M, Stanley H, Onwukwe C. Assessment of the Indoor Air Quality of Majors ’ Biological Laboratories in Ofrima Complex, University of Port-Harcourt, Nigeria. J Pet Environ Biotechnol. 2016;7(4).

Cappuccino JG, Sherman N. Mirobiology A Laboratory Manual. 10th ed. Pearson Education; 2014.

Badan Pusat Statistik Kota Pontianak. Suhu Udara (Derajat Celcius), 2018-2020 [Internet]. Available from: https://pontianakkota.bps.go.id/indicator/151/48/1/suhu-udara.html

Yassin MF, Almouqatea S. Assessment of airborne bacteria and fungi in an indoor and outdoor environment. Int J Environ Sci Tech. 2010;7(3):535–44.

NIOSH Recommendations for the Cleaning and Remediation of Flood-Contamined HVAC Systems: A Guide for Building Owners and Managers [Internet]. 2018. Available from: https://www.cdc.gov/niosh/topics/emres/Cleaning-Flood-HVAC.html

Sari AW, Soleha TU. Kualitas Mikrobiologi Udara Dan Identifikasi Jenis Mikroorganisme Pada Lantai Ruang Intensive Care Unit (ICU) Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdoel Moeloek Bandar Lampung. MEDULA. 2020;10(3):502–8.

Peraturan Pemerintah RI. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 tahun 1999 Tentang Pengendalian Pencemaran Udara. 1999.

Osha. Indoor Air Quality in Commercial and Institutional Buildings. 2011;5(10):2013–6.

Hwang SH, Park DU, Yoon CS. Human and Ecological Risk Assessment : An International Levels of airborne biological agents and related factors in indoor environments of fish toxicity laboratory. 2017;7039(August).

U.S. Environmental Protections Agency. Introduction to Indoor Air Quality (IAQ) [Internet]. 2017. Available from: https://www.epa.gov/indoor-air-quality-iaq/introduction-indoor-air-quality

Keputusan Menteri Kesehatan RI. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1204/MENKES/SK/X/2004 Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit. 2004.

Mandal J, Brandl H. Bioaerosols in Indoor Environment - A Review with Special Reference to Residential and Occupational Locations Bioaerosols in Indoor Environment - A Review with Special Reference to Residential and Occupational Locations. 2014;(September 2011).

Imaniar E, Apriliana E, Rukmono P. Kualitas Mikrobiologi Udara di Inkubator Unit Perinatologi Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Abdul Moeloek Bandar Lampung. J Major. 2013;2(5).

American Society of Heating Refrigerating And Air-Conditioning Engineers (ASHRAE). ASHRAE Standards 62.1. Ventilation for Acceptable Indoor Air Quality. In Atlanta; 2010.

Ramos CA, Viegas C, Verde SC, Wolterbeek HT, Almeida SM. Characterizing the fungal and bacterial microflora and concentrations in fitness centres. Indoor Built Environ. 2016;25(6):872–82.



-->