FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK USIA SEKOLAH DI KECAMATAN LUBUK KILANGAN KOTA PADANG

Delmi Sulastri

Abstract

Abstrak
Pembangunan yang kokoh dimulai dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia Untuk itu perlu mempersiapkan sejak dini termasuk pada usia sekolah. Status gizi anak usia sekolah merupakan salah satu indikator kesehatan yang perlu menjadi perhatian. Saat ini angka kekurangan gizi pada usia ini masih menjadi masalah, hal ini terbukti dari tingginya prevalensi stunting di Kota Padang .
Penelitian ini menggunakan desain cross sectional bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor yang berhubungan dengan status gizi anak usia sekolah yang. Penelitian dilakukan Kelurahan Bandar Buat Kecamatan Lubuk Kilangan Kota Padang pada anak baru masuk sekolah dasar yang berjumlah 77 orang. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, meliputi karakteristik ibu, pengetahuan gizi, tingkat ekonomi, dan asupan gizi, sedangkan data status gizi dikumpulkan melalui pengukuran tinggi badan dengan menggunakan microtoise
Dari penelitian ini ditemukan prevalensi anak pendek (stunting) sebesar 35,1%, sebagian besar ibu memiliki tingkat pendidikan tinggi (61%). Mayoritas ibu tidak bekerja (84%), pengetahuan gizi ibu masih rendah (66 %), lebih banyak berada pada tingkat ekonomi rendah (51%) Asupan energi lebih banyak yang < 90% AKG (71%), sedangkan asupan protein lebih banyak yang ≥ 90% AKG. Dari uji statistik ditemukan hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan ibu dan tingkat ekonomi dengan status gizi.
Penelitian dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi status gizi adalah tingkat pendidikan ibu dan tingkat ekonomi. Untuk itu perlunya perhatian khusus dari pengambil kebijakan masalah gizi kronik pada usia sekolah dan perlunya penelitian lebih lanjut.
Kata kunci : status gizi, stunting, asupan makanan
Abstract
The stable development started from increased human resources quality. For that, important to planning early included at school age child. Base on data TBABS prevalence still high. Nutritional status of school-age children is one of the health indicators that need to be a concern. Currently malnutrition at this age is still a problem, it is evident from the high prevalence of stunting in the city of Padang.
ARTIKEL PENELITIAN
40
This study uses cross-sectional design aimed to determine factors - factors associated with nutritional status of school age children. The study was conducted Village Bandar Subdistrict Create Lubuk refined Padang at the new children enter primary school, amounting to 77 people. Data were collected using a questionnaire, including maternal characteristics, nutrition knowledge, level of economic and nutritional intake. While the nutritional status of data collected through the measurement of height by using microtoise
From this research, we found that the prevalence of stunting is 35, 1%, more than of mother have high education (61%. Majority of participant was unworker (84%), 66% have less knowledge about nutrition, more than of participant have at low economic grade (51%). Consumption of energy more than < 90% AKG (71%), meanwhile consumption of protein more than ≥ 90% AKG (96%). From bivariat statistic test with chi-square found significant correlation between mother’s education and economic grade with nutritional status.
We concluded that the factor which correlation with nutritional status are mother’s formal education and economic grade. For that, need special attention from decision maker to solve chronic under nutrition at school age student, and need to continued this study.
Key word : Stunting, nutrition status, food consumtion

Full Text:

PDF


-->