2024-03-28T11:19:07Z
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/oai
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/1472
2024-02-01T16:51:41Z
art:RA
Deteksi crypstosporidium sp. pada pasien dengan kanker kolorektal
Handayani, Sri Wahyuni
Irawati, Nuzulia
Tjong, Djong Hon
Tofrizal, Tofrizal
Firdamila, Elli
Parasitologi, Molekular parasitologi
cryptosporidium; diare; kanker kolorektal
Cryptosporidium sp. adalah parasit obligat intraseluler yang menyerang sel epitel usus. Infeksinya mengakibatkan diare, malnutrisi, dehidrasi dan cedera usus terutama pada orang dengan gangguan imunitas. Tingginya infeksi Cryptosporidium pada pasien HIV-AIDS pada penelitian sebelumnya menandakan sumber infeksi yang tinggi di lingkungan. Cryptosporidium dilaporkan memiliki hubungan dengan kanker kolorektal baru-baru ini. Tujuan: tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi infeksi Cryptosporidium pada pasien dengan kanker kolorektal. Metode: metode yang digunakan observasional dengan desain cross-sectional study pada 43 pasien kanker kolorektal yang sesuai dengan kriteria yaitu pasien yang baru didiagnosis dan belum mendapatkan terapi onkologis. Pengumpulan sampel feses dilakukan dari bulan April hingga Agustus 2023. Pemeriksaan ookista dilakukan secara mikroskopik dengan pewarnaan tahan asam modifikasi ziehl neelsen. Hasil: hasil penelitian didapatkan 46,5% (20/43) pasien positif terinfeksi Cryptosporidium. Kesimpulan: kesimpulan hasil penelitian, infeksi Cryptosporidium tinggi pada pasien kanker kolorektal, terutama pada lokasi kanker rektum. Penelitian lebih lanjut untuk mengetahui spesies Cryptosporidium diperlukan untuk mengetahui rute penularan dan sumber infeksi.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP)
2024-02-01
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1472
10.25077/mka.v46.i7.p%p.2023
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 46, No 7 (2023): Supplementary December 2023; 1186-1196
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1472/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1472/1180
Copyright (c) 2024 Sri Wahyuni Handayani, Nuzulia Irawati, Djong Hon Tjong, Tofrizal Tofrizal, Elli Firdamila
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/428
2020-01-02T13:41:49Z
art:RA
Evaluasi pelatihan dokter puskesmas sebagai upaya peningkatan pengetahuan tentang rujukan penyakit non-spesialistik di Pekanbaru
Nazriati, Elda
Iskandar, Shelly
Rinawan, Fedri
Medicine; Medical Education; Primary Health Care
pelatihan; dokter; evaluasi
Tujuan: Untuk mengevaluasi pelatihan dokter Puskesmas sebagai upaya peningkatan pengetahuan tentang rujukan penyakit non-spesialistik. Metode: Merupakan penelitian deskriptif analitik yang dilakukan secara retrospektif. Data diambil dari pelatihan dokter Puskesmas di Pekanbaru dengan materi yang dirancang oleh tim kendali mutu kendali biaya BPJS Provinsi Riau. Sampel penelitian adalah 32 peserta yang memenuhi kriteria inklusi. Evaluasi pelatihan dilakukan melalui pretest/posttest pengetahuan, kuesioner kepuasan peserta pelatihan, dan observasi. Hasil: Penelitian menunjukkan pengetahuan peserta setelah pelatihan lebih tinggi secara bermakna dibandingkan sebelum pelatihan (p<0,05), tingkat kepuasan peserta terbanyak adalah kategori cukup puas (62%), aspek kepuasan tertinggi adalah proses belajar. Beberapa masukan untuk perbaikan pelatihan antara lain waktu pelaksanaan, memperbanyak latihan keterampilan klinis, dan praktik dengan pasien nyata. Beberapa kendala yang dihadapi adalah penyesuaian jadwal narasumber, konsistensi kehadiran peserta, pelaksanaan ujian keterampilan klinik. Kesimpulan: Pelatihan dokter Puskesmas ini meningkatkan pengetahuan tentang penyakit non-spesialistik, tetapi proses pelaksanaannya perlu disempurnakan sesuai masukan peserta dengan mempertimbangkan kendala yang ada.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2017-09-30
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/428
10.22338/mka.v40.i2.p71-81.2017
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 40, No 2 (2017): Published in September 2017; 71-81
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/428/302
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/428/67
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/428/68
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/428/69
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/428/70
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/428/71
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/428/72
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/428/73
Copyright (c) 2017 Elda Nazriati, Shelly Iskandar, Fedri Rinawan
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/867
2021-11-30T15:45:34Z
art:CR
Interferensi Hematokrit Tinggi Terhadap Pemeriksaan Prothrombin Time dan Activated Partial Thromboplastin Time
Yufani, Hevrina
Rofinda, Zelly Dia
medical specialties, hematology and hemostasis
activated partial thromboplastin time (aPTT); hematokrit; prothrombin time (PT)
Pendahuluan: Hematokrit (Ht) yang tinggi merupakan salah satu faktor interferensi pemeriksaan hemostasis yang sering luput dari perhatian. Penurunan volume plasma relatif terhadap keseluruhan darah pada hematokrit yang tinggi akan meningkatkan rasio antikoagulan terhadap plasma sehingga menyebabkan pemanjangan palsu hasil pemeriksaan prothrombin time (PT) dan activated partial thromboplastin time (aPTT). Rasio antikoagulan natrium sitrat terhadap darah pada pemeriksaan hemostasis adalah 1:9 yang efektif pada Ht ≤55%. Penyesuaian jumlah antikoagulan pada Ht >55% direkomendasikan berdasarkan pedoman Clinical and Laboratory Standards Institute (CLSI); Kasus: Sampel darah anak laki-laki 7 tahun dengan keterangan klinik penyakit jantung bawaan sianotik datang untuk pemeriksaan hematologi dan hemostasis. Pemeriksaan hematologi didapatkan Hb 23,4 g/dL dan Ht 76%. Pemeriksaan hemostasis didapatkan hasil PT dan APTT memanjang, INR meningkat (PT 25,7 detik; INR 2,36 dan aPTT 51,6 detik). Pemeriksaan hemostasis setelah dilakukan penyesuaian jumlah antikoagulan berdasarkan nilai hematokrit (natrium sitrat 0,09 mL) didapatkan hasil PT, aPTT dan INR dalam batas normal (PT 12,2 detik; INR 1,13 dan aPTT 38,1 detik). Nilai rujukan PT 10,1-13,5 detik; INR <1,2 dan aPTT 33,2-43,0 detik; Kesimpulan: Pemeriksaan PT dan aPTT pada nilai Ht >55% memerlukan penyesuaian jumlah antikoagulan untuk menjamin hasil pemeriksaan yang akurat.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2021-11-30
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/867
10.25077/mka.v44.i6.p420-426.2021
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 44, No 6 (2021): Online November 2021; 420-426
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/867/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/867/461
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/867/462
Copyright (c) 2021 Hevrina Yufani, Zelly Dia Rofinda
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/144
2017-10-04T02:27:09Z
art:RA
RESPON IMUN SELULER DAN HUMORAL MENCIT YANG DIIMUNISASI KANDIDAT VAKSIN DNA DENGUE BERBASIS GEN preM-E SEROTIPE 4 STRAIN INDONESIA
Urfa, Eleanor Louana
Dewi, Beti Ernawati
Sudiro, T. Mirawati
respon imun; vaksin DNA; virus dengue; gen preM-E; IL-2; autoimmune response; dengue virus; DNA vaccine; preM-E gene; IL-2
AbstrakInfeksi virus dengue (DENV) terkadang tanpa gejala atau dapat menunjukkan gejala klinis yang luas, berkisar dari sindrom flu ringan (dengue fever/DF), dengue haemorrhagic fever (DHF), hingga syok hipovolemik (dengue shock syndrome/DSS). Hipotesis yang berkaitan dengan tingkat keparahan infeksi DENV meliputi mekanisme antibody-dependent enhancement (ADE) dan keterlibatan sitokin. Hingga kini, belum ada obat antiviral yang efektif untuk mengeradikasi dan mencegah infeksi DENV, sehingga pencegahan berupa vaksin perlu dikembangkan. Kandidat vaksin DNA berbasis gen preM-E serotipe 4 strain Indonesia yang dikembangkan pada penelitian terdahulu disuntikkan ke mencit ddY, kemudian diuji tantang dengan DENV. Pada hari ke-4 dan ke-21 pascauji tantang, keberadaan sitokin IL-2 dalam serum dideteksi dengan metode ELISA. Serum hari ke-21 digunakan dalam uji ADE menggunakan sel K562. Sel limpa diambil pada hari ke-21 pascauji tantang, kemudian keberadaan IL-2 dan antibodi in vitro dideteksi dengan metode ELISA. Tingkat IL-2 tertinggi terdapat pada serum hari ke-4 pada kelompok mencit yang tidak diimunisasi namun diuji tantang, yaitu sebesar 69,83 pg/ml. Konsentrasi IL-2 terendah ditunjukkan oleh kelompok mencit yang diimunisasi namun tidak diuji tantang, yaitu 0 pg/ml. Pengukuran IL-2 pada serum dan supernatan sel limpa hari ke-21 tidak mendapatkan konsentrasi IL-2. Titer antibodi tertinggi terdapat pada kelompok sel limpa mencit yang diimunisasi, diuji tantang, dan diinduksi in vitro dengan DENV. Hasil uji ADE menunjukkan tingkat pengenceran serum berpengaruh terhadap jumlah sel yang terinfeksi oleh DENV, namun tidak ditemukan kondisi netralisasi dan enhancing. Berdasarkan metode yang digunakan, kandidat vaksin DNA tersebut dapat memicu respon imun seluler dan humoral.AbstractDengue virus (DENV) infection can be asymptomatic or cause wide range of clinical symptoms, from mild febrille ilness (dengue fever/DF), dengue haemorrhagic fever (DHF), to hipovolemic shock (dengue shock syndrome/DSS). Hypotheses related to the severity of DENV infection mechanisms including antibody-dependent enhancement (ADE) and cytokines involvement. Until now, there are no effective antiviral drugs can eradicate and prevent DENV infection, therefore the development of vaccines is the alternative. DNA vaccine candidate preM-E serotype 4 strain of Indonesia which was developed in previous studies injected into ddY mice, then challenge with DENV. At day 4 and 21 post-challenge, serum was taken to detect the presence of cytokines IL-2 using ELISA method. Day 21 serum used in the antibody-dependent enhancement (ADE) assay using K562 cell line. Splenocytes were taken at day 21 post-challenge to measure the presence of IL-2 and in vitro antibody using ELISA method. Measurement of IL-2 on day 4 serum produced the highest levels of IL-2 (69.83 pg/ml) in the group of non-immunized, challenged mice, whereas the lowest concentration (0 pg/ml) shown by the group of immunized, non-challenged mice. Measurement of IL-2 in serum and splenocytes day 21 did not get the concentration of IL-2. The highest result of in vitro antibody measurements shown by the group of splenocytes from immunized, challenged mice then in vitro induced with DENV. ADE assay results showed that level of serum dilution has effect on the number of dengue-infected cells, but netralization and enhancing condition were not found in this assay. Based on this methods, the DNA vaccine candidate can trigger cellular and humoral immune responses.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2015-05-03
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/144
10.22338/mka.v37.i2.p75-85.2014
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 37, No 2 (2014): Published in September 2014; 75-85
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/144/140
Copyright (c) 2015 Eleanor Louana Urfa, Beti Ernawati Dewi, T. Mirawati Sudiro
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/1133
2023-07-21T06:50:32Z
art:RA
Breakhthrough Infection Pasca Pemberian Booster mRNA Heterolog pada Tenaga Kesehatan di RSUD Arifin Achmad
Nababan, Dina Br
Bebasari, Eka
Sembiring, Ligat Pribadi
Rosdiana, Dani
Kemal, Rahmat Azhari
Kedokteran; Kesehatan Masyarakat
breakthrough infection; vaksin booster; mRNA-1273; vaksin heterolog; COVID-19
Tujuan: Mengetahui prevalensi dan karakteristik responden breakthrough infection pada tenaga kesehatan di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau dalam 14 hari – 6 bulan pasca vaksinasi booster mRNA-1273. Metode: Metode penelitian cross sectional yang dilakukan pada Juli – September 2022 menggunakan sampel sebanyak 123 responden melalui wawancara. Hasil: 14 responden (11,4%) mengalami breakthrough infection. Mayoritas responden breakthrough infection berjenis kelamin perempuan (78,6%), rata-rata usia 44,1 tahun, pekerjaan dokter (42,9%), IMT obesitas (57,1%), mayoritas tidak ada komorbid (85,7%) dan bukan penyintas (85,7%). Simpulan: Terdapat kejadian breakthrough infection pada tenaga kesehatan di RSUD Arifin Ahmad pada 14 hari – 6 bulan pasca pemberian booster mRNA Heterolog (mRNA-1273).Kata kunci: breakthrough infection; vaksin booster; mRNA-1273; vaksin heterolog; COVID-19
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2023-04-11
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1133
10.25077/mka.v46.i2.p343-347.2023
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 46, No 2 (2023): Online April 2023; 343-347
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1133/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1133/823
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1133/824
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1133/825
Copyright (c) 2023 Dina Br Nababan
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/566
2020-01-02T13:35:06Z
art:RA
Hubungan Aktivitas Fisik dan Kualitas Tidur dengan Dismenorea pada Mahasiswi FK UPN “Veteran” Jakarta
Lestari, Dwi Rafita
Citrawati, Mila
Hardini, Niniek
aktivitas fisik; kualitas tidur; dismenorea
Dismenorea menjadi gangguan menstruasi yang paling umum terjadi pada perempuan dewasa, sehingga memengaruhi kehidupan sehari-hari dan performa akademik. Dismenorea banyak dialami oleh perempuan muda pada rentang usia 18 - 25 tahun dan prevalensi dismenorea tertinggi terjadi pada mahasiswi. Tujuan: Mengetahui hubungan aktivitas fisik dan kualitas tidur dengan dismenorea pada mahasiswi Fakultas Kedokteran UPN “Veteran” Jakarta. Metode: Penelitian ini bersifat analitik observasional menggunakan desain potong lintang dengan sampel berjumlah 70 mahasiswi. Data dianalisis dengan uji Chi-Square, uji alternatif Mann Whitney dan uji regresi logistik. Instrumen penelitian menggunakan Global Physical Activity Questionnaire (GPAQ), Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), dan Numeric Pain Rating Scale (NPRS) untuk menilai aktivitas fisik, kualitas tidur, dan derajat dismenorea. Hasil: Terdapat hubungan antara aktivitas fisik (p = 0,002) dan kualitas tidur (p = 0,004) dengan dismenorea pada mahasiswi Fakultas Kedokteran UPN “Veteran” Jakarta. Simpulan: Aktivitas fisik dan kualitas tidur memiliki hubungan yang bermakna dengan dismenorea. Kualitas tidur memiliki hubungan yang lebih kuat dengan dismenorea.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2018-05-28
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/566
10.25077/mka.v41.i2.p48-58.2018
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 41, No 2 (2018): Published in May 2018; 48-58
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/566/319
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/566/183
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/566/184
Copyright (c) 2018 Dwi Rafita Lestari, Mila Citrawati, Niniek Hardini
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/49
2016-02-02T02:22:33Z
art:CR
PENGGUNAAN IV KATETER PADA PENATALAKSAAN EMFISEMA SUBKUTIS
Khairsyaf, Oea
Medison, Irvan
AbstrakDilaporkan seorang wanita usia 24 tahun di rujuk ke RSUP DR. M Djamil Padang dengan keluhan utama sesak nafas sejak tiga hari sebelumnya. Sesak nafas disertai oleh pembengkakan pada leher, wajah dan dinding dada. Pada riwayat penyakit sebelumnya didapatkan ia telah menderita asma sejak masa anak-anak.Diagnosis ditegakkan sebagai emfisema subkutis akibat eksaserbasi asma berat. Penatalaksanaan terapi berupa pemasangan kateter abocath no.14F yang telah di modifikasi subkutan.Pasien di rawat selama empat hari, kemudian dibolehkan pulang.Kata kunci: emfisema – asma – IV kateterAbstractTwenty four years old female patient admitted to the hospital with symptom of dyspnea since three days before entered the hospital. Dyspnea was accompanied by swelling in the neck, face and chest wall. She had suffered of asthma since a child.Patient was diagnosed as subcutaneous emphysema due to severe excacerbation of asthma. The treatment was treated with the insertion of modified abocath no. 14F subcutaneously.The patient was hospitalized for 4 days and went home with recovery.Keywords : emphysema – asthma – IV catheterLAPORAN KASUS
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2015-05-02
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/49
10.22338/mka.v33.i1.p%p.2009
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 33, No 1: April 2009
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/49/46
Copyright (c) 2015 Oea Khairsyaf, Irvan Medison
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/959
2022-04-11T12:10:13Z
art:RA
Hubungan Lama Merokok dan Jumlah Rokok dengan Saturasi Oksigen dan Frekuensi Pernafasan pada Perokok Aktif
Tanzila, Raden Ayu
Medicine; Public Health; Physiology
duration of smoking; number of cigarettes; oxygen saturation; respiratory rate
Merokok merupakan suatu prilaku yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Prilaku merokok perokok aktif ini dapat membahayakan kesehatan baik bagi perokok maupun bagi orang lain di sekitarnya. Merokok akan menyebabkan perubahan patofisiologi paru secara signifikan sesuai dengan intensitas dan lama merokok. Tujuan: untuk mengetahui hubungan lama merokok dan jumlah rokok dengan saturasi oksigen dan frekuensi pernafasan pada perokok aktif. Metode: Penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional dengan jumlah responden sebanyak 99 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner untuk mengukur lama merokok dan jumlah rokok yang dikonsumsi serta alat ukur pulse oxymeter untuk mengukur saturasi oksigen dan gerakan dada untuk menghitung frekuensi pernafasan. Pengolahan data dilakukan secara univariat dan bivariat. Hasil: Dari penelitian ini didapatkan sebagian besar responden memiliki karakteristik lama merokok lebih dari 5 tahun (53,5%), jumlah rokok 11-20 batang perhari (54,5%), saturasi oksigen > 97 (35,4%) dan frekuensi nafas 19-20 (55,6%) serta terdapat hubungan yang signifikan antara lama merokok dan jumlah rokok dengan saturasi oksigen (p<0.05) dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara lama merokok dan jumlah rokok dengan frekuensi pernafasan (p>0,05). Kesimpulan: Semakin lama merokok dan semakin banyak jumlah rokok yang dikonsumsi perokok aktif maka semakin rendah kadar saturasi oksigen dalam darah.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2022-04-11
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/959
10.25077/mka.v45.i2.p126-133.2022
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 45, No 2 (2022): Online April 2022; 126-133
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/959/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/959/550
Copyright (c) 2022 Raden Ayu Tanzila
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/314
2017-10-04T02:26:34Z
art:EI
Preface and ToC - Vol 38, No 1 (2015)
MKA, Redaksi
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2015-03-21
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Editorial Information
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/314
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 38, No 1 (2015): Published in May 2015
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/314/247
Copyright (c) 2015 Redaksi MKA
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/1374
2024-03-14T10:09:45Z
art:CR
Anak dengan Perdarahan Saluran Cerna Berulang et causa Ruptur Varises Esofagus et causa Sirosis Bilier dengan Atresia Bilier dan Riwayat Infeksi Citomegalovirus
Arifa, kamila -
Arifa, Kamila -
pediatric gastrohepatology
atresia bilier, hipertensi portal, varises esofagus, ligasi, endoskopi
Latar belakang Sirosis pada anak adalah komplikasi umum dari berbagai penyakit genetik, infeksi, inflamasi, vaskular, dan kolestasis. Pada anak, trombosis vena portal ekstrahepatal adalah stiologi terbanyak terjadinya hipertensi portal, diikuti oleh atresia bilier. Perdarahan saluran cerna atas yang disebabkan oleh varises esofagus menyebabkan mortaltas pada 5%-19% anak-anak dengan hipertensi portal. Tata laksana hipertensi portal dan pendarahan varises pada anak masih menjadi perdebatan. Profilaksis sekunder efektif dalam menghilangkan varises esofagus dan mengendalikan episode pendarahan saluran cerna atas akut yang disebabkan oleh ruptur varises. Ligasi melalui endoskopi dapat menurunkan kejadian perdarahan berulang dan memerlukan waktu yang lebih singkat dalam menghilangkan varises. Laporan kasus Dilaporkan kasus seorang anak perempuan berusia 3 tahun dengan riwayat pendarahan saluran cerna atas berulang karena ruptur varises esofagus yang merupakan komplikasi sirosis bilier et causa atresia bilier dan riwayat infeksi citomegalovirus. Pasien masih belum menjalani transplantasi hati sebagai terapi definitif untuk sirosis bilier. Endoscopic variceal band ligation (EVBL) dilakukan pada pasien ini sebagai profilaksis sekunder untuk mencegah pendarahan saluran cerna atas akut. Kesimpulan Meskipun pasien atresia bilier dengan riwayat terinfeksi CMV dan berkembang menjadi sirosis memiliki prognosis yang lebih buruk, EVBL dapat menjadi alternatif profilaksis sekunder untuk mencegah pendarahan dan meningkatkan kelangsungan hidup pada pasien ini.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2024-03-14
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1374
10.25077/mka.v46.i4.p757-763.2023
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 46, No 4 (2023): Online Juli 2023; 757-763
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1374/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1374/1036
Copyright (c) 2023 kamila - Arifa, Kamila - Arifa
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/616
2020-01-02T02:55:19Z
art:RA
Aktivitas anti jamur ekstrak etanol daun kesum (Polygonum minus Huds.) terhadap jamur Trichophyton mentagrophytes
Melinda, Tanti
Asseggaf, Syarifah NYRS
Mahyarudin, Mahyarudin
Natalia, Diana
Pendidikan Dokter
dermatofitosis; Trichopyton mentagrophytes; anti dermatofita; daun kesum
Dermatofitosis merupakan penyakit kulit yang diakibatkan oleh kolonisasi jamur dermatofita yang menyerang jaringan keratin epidermis bagian superfisial seperti kulit, kuku, dan rambut. Salah satu spesies terbanyak penyebab dermatofitosis yaitu Trichophyton mentagrophytes. Tanaman Kesum (Polygonum minus Huds.) memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder yang berpotensi sebagai anti jamur. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas anti jamur ekstrak etanol daun Kesum terhadap jamur Trichophyton mentagrophytes, dan mengetahui diameter zona hambat oleh ekstrak etanol daun Kesum terhadap Trichopyton mentagrophytes. Metode: Aktivitas anti jamur diuji dengan metode difusi cakram. Analisis metabolit sekunder ekstrak etanol daun Kesum menggunakan metode kromatografi lapis tipis. Kontrol positif yang digunakan adalah Itrakonazol 8µg, dan kontrol negatif adalah DMSO 10%. Hasil: Ekstrak etanol daun Kesum memiliki aktivitas anti jamur pada konsentrasi 40% dan 80% dengan rata-rata diameter zona hambat 10,125 mm dengan kategori sedang dan 20,625 mm dengan kategori sangat kuat. Hasil skrining fitokimia didapatkan terpenoid, flavonoid, alkaloid, saponin dan fenol. Simpulan: Ekstrak etanol daun Kesum berpotensi sebagai obat anti dermatofita terhadap Trichophyton mentagrophytes.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2019-11-24
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/616
10.25077/mka.v42.i3S.p48-56.2019
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 42, No 3S (2019): Published in November 2019; 48-56
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/616/349
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/616/225
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/616/226
Copyright (c) 2019 Tanti Melinda, Syarifah NYRS Asseggaf, Mahyarudin, Diana Natalia
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/79
2017-10-04T02:45:45Z
art:RA
PENGARUH KEPEMIMPINAN SENIOR, TATA KELOLA DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL TERHADAP KINERJA KEPALA RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT KARYA BHAKTI KOTA BOGOR TAHUN 2008
Astiena, Adila Kasni
Hafizurrachman, Hafizurrachman
Savitri, Mieke
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Kepemimpinan Senior, Tata Kelola dan Tanggung Jawab Sosial Terhadap Kinerja Kepala Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Karya Bhakti (RSKB) Bogor Tahun 2008. Kerangka teori dari penelitian ini diambil dari Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence (MBCfPE) bagi institusi kesehatan dalam Hertz (2008). Kriteria MBCfPE yang diambil adalah kepemimpinan (leadership) yang dijabarkan menjadi variabel Kepemimpinan Senior, Tata Kelola Dan Tanggung Jawab Sosial. Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan pendekatan kuantitatif. Data yang dikumpulkan adalah data primer dengan menggunakan kuesioner dan diolah dengan menggunakan metode analisis jalur (Path Analysis). Responden penelitian ini adalah semua perawat ruang rawat inap Dahlia Anyelir RSKB tahun 2008. Hasil penelitian ditemukan bahwa Kepemimpinan Senior, Tata Kelola dan Tanggung Jawab Sosial mempengaruhi Kinerja Kepala Ruang sebesar 57.59% sedangkan sisanya 42.41% dipengaruhi oleh variabel yang tidak diteliti. Variabel yang paling besar mempengaruhi kinerja kepala ruang adalah kepemimpinan senior (30.44%) disusul oleh variabel tata kelola (22.96%) dan Tanggung Jawab Sosial (4.18%). Tanggung Jawab Sosial mempunyai koefisen jalur yang tidak bermakna dan sangat kecil, namun tetap dipertahankan dalam model akhir karena secara substantif, penting dalam menentukan kinerja kepala ruang. Berdasarkan penelitian ini disarankan untuk lebih memperhatikan dan meningkatkan kepemimpinan senior, tata kelola dan tanggung jawab sosial guna meningkatkan kinerja kepala ruang dengan cara (1) melakukan pembinaan dalam hal kepemimpinan mencakup kemampuan (ability), keterampilan (skill) dan perilaku (behaviour). (2) Menciptakan kebijakan guna terciptanya kondisi peningkatan kemampuan kepemimpinan senior, tata kelola dan tanggung jawab sosial, termasuk memberikan kesempatan untuk menambah pengetahuan (3) Dalam pemilihan kepala ruang disarankan untuk memperhatikan kapasitas kepemimpinanARTIKEL PENELITIAN148(kemampuan, keterampilan dan tingkah laku), tata kelola dan tanggung jawab sosial dari calon kepala ruang.Kata Kunci : Kepemimpinan Senior, Tata Kelola, Tanggung Jawab Sosial, Kinerja, PerawatAbstractThis study has an objective to know the influence of senior leadership, governance, social responsibility to performance of roomcare head nurses in Karya Bhakti hospital Kota Bogor (RSKB) 2008. Theoretically, this concept is taken from Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence (MBCfPE), in Health Care (Hertz, 2008). The choosen criteria MBCfPE is Leadership. Leadership criteria consist of senior leadership, governance and social responsibility variables. The study design is a survey design with quantitative approaches. The method being used in this study is path-analysis-method. The data are primer taken by the questionaires. Respondance are taken among nurses at Dahlia Anyelir roomcare RSKB Bogor 2008. The result shows that senior leadership, governance and social responsibility influenced performance of roomcare head nurses is 57.59% while the rest 42.41% is influenced by other factors which is not included in this study. The biggest variable which influenced work performance roomcare head nurses is senior leadership (30.44%), followed by governance (22.96%) and social responsibility (4.18%). Social responsibility variable is not significant to work performance roomcare head nurses, but it being defended because of substantive importance to influence work performance of roomcare headnurse. According to the result of this study, it is recommended to give more attention to improve senior leadership, governance and social responsibility to improve work performance of roomcare head nurses, such as: (1) To maintance ability, skill and behaviour of roomcare headnurses (2) To create regulation to support improvement senior leadership capacity, governance and social responsibility with opportunity to improve knowledge (3) To give suggestion for election roomcare head nurses must have leadership capacity (ability, skill and behaviour), governance and social responsibility from the candidate.Key word : senior leadership, governance, social responsibility, work performance, nurse
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2015-05-02
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/79
10.22338/mka.v34.i2.p147-159.2010
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 34, No 2 (2010): Published in August 2010; 147-159
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/79/76
Copyright (c) 2015 Adila Kasni Astiena, Hafizurrachman Hafizurrachman, Mieke Savitri
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/913
2022-10-12T12:35:35Z
art:RA
Gambaran Diagnostik dan Penatalaksanaan Covid-19 Pasien Lansia RSU Royal Prima Medan Bulan Oktober-Desember 2020
Kasita, Silvia Etty
Public Health
Medical Health
Tujuan: Untuk mengetahui gambaran diagnostik dan penatalaksanaan Covid-19 pada pasien lansia di RSU Royal Prima Medan pada bulan Oktober-Desember 2020.Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang bersifat deskriptif retrospektif. Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu rekam medis Covid-19 pada pasien lansia di RSU Royal Prima Medan pada bulan Oktober-Desember 2020. Jenis teknik pengambilan sampel dalam penelitian adalah Purposive Sampling dengan kriteria pasien lansia yang berusia ≥60 tahun, pasien Covid-19 lansia dengan data lengkap, pasien lansia yang dinyatakan sembuh.Hasil: Pada hasil penelitian ini didapatkan bahwa terdapat 100 pasien lansia yang terkena Covid-19 dengan gejala yang beragam. Selanjutnya juga didapatkan penatalaksanaan sesuai gejala masing-masing pasien.Kesimpulan: Berdasarkan data rekam medik didapatkan usia pada lansia yang paling banyak terkena Covid-19 dimortalitas usia 71-75 tahun, dan dimana didominasi oleh laki-laki. Gejala klinis yang paling sering didapatkan yaitu Demam + Batuk + Sesak Napas + Lemas, dan Pcr + Foto Thoraks + D-Dimer sebagai pemeriksaan penunjang yang paling sering dilaksanakan oleh pasien. Penatalaksanaan yang paling sering diberikan yaitu Antibiotik (Levofloxacin) + Antivirus (Remdesivir) + Antipiretik (Paracetamol) + Vitamin.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
Fakultas Kedokteran Universitas Prima Indonesia
2022-07-11
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/913
10.25077/mka.v45.i3.p293-300.2022
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 45, No 3 (2022): Online July 2022; 293-300
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/913/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/913/517
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/913/518
Copyright (c) 2022 Silvia Etty Kasita
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/213
2017-10-04T02:26:58Z
art:ART
Ekspresi HER2/neu(c-ErbB2) pada Kanker Kolorektal
Afriani, Nita
Krisnuhoni, Ening
Rahadiani, Nur
kanker kolorektal; HER2; colorectal cancer; HER2
Kanker kolorektal merupakan keganasan pada kolon dan rektum, penyebab morbiditas danmortalitas ketiga terbanyak diantara keganasan lainnya. Penelitian ekspresi HER2 pada kankerkolorektal memiliki rentang yang cukup jauh yaitu 0-83% dan belum pernah dipublikasi dilndonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menilai ekspresi HER2 pada kanker kolorektal. Studicross-secfiona/ dilakukan terhadap 51 sediaan blok parafin kanker kolorektal rentang tahunJanuari 2011-Desember 2012 di Departemen Patologi Anatorni RS Cipto MangunkusumoJakarta. Penilaian karakteristik sampel diambil dari rekam medis dan penilaian histopatologidari sediaan HE pasien kanker kolorektal. Pulasan imunohistokimia HER2 menggunakanantibodipoliklonalantiHER2(DAKO). Rata-rata usia penderita adalah 57.8t13.54tahun,58.8%penderita adalah laki-laki dan 41.2o/o perempuan. Semua sediaan adalah adenokarsinomakolorektal. Ekspresi HER2 positif ditemukan sebanyak 5(9.8%) kasus.AbstractColorectal cancer is a neoplasia of colon and rectum ,and also the 3rd leading cause ofmorbidity and mortality among men and women in the world. HER2 expression has controversialresults ranging from 0-83% and never been pubiished in lndonesia. This research aims tostudy HER2 expression in colorectal cancer. Cross-sectional study was conducted in 51 casesof colorectal cancer from January 2011 until December 2012 in Pathology Department ofCipto Mangunkusumo Hospital. Patient characteristic was reviewed from medical record andhistopathologic was evaluated from HE slides. lmunohistochemistry staining used anti HER2polyclonal antibody frorn DAKO. Mean age was 57.8113.54 years, 58.8% were males and41.2o4 were females. Positive HER2 was 5 cases (9.8%).
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2015-05-21
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/213
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 37 (2014): Supplement 2 | Published in December 2014; 48-53
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/213/208
Copyright (c) 2015 Nita Afriani, Ening Krisnuhoni, Nur Rahadiani
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/1390
2023-11-14T01:27:51Z
art:RA
Hubungan Askariasis Terhadap Derajat Keparahan Stunting Pada Balita di Kota Padang
Adrial, Adrial
Medicine; Parasitology; Nutrition; Medical Education
Parasitology; Nutrition
Tujuan: Menganalisis hubungan askariasis terhadap derajat keparahan stunting pada balita di Kota Padang. Metode: Penelitian ini merupakan penilitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini merupakan balita stunting yang dipilih dengan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 116 orang. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari penelitian induk dan dianalisis dengan menggunakan uji statistic chi-square. Hasil: Hasil penelitian ini menemukan 5,2% balita stunting positif terinfeksi Ascaris lumbricoides yang terdiri dari 4 balita (3,4%) dengan kategori pendek dan 2 balita (1,7%) dengan kategori sangat pendek. Hasil analisis secara statistik menemukan tidak ada hubungan yang bermakna antara kejadian askariasis dan intensitas infestasinya dengan derajat keparahan stunting pada balita. (p>0,05) Kesimpulan: Tidak tidak terdapat hubungan antara status infestasi askariasis dan intensitas infestasinya terhadap derajat keparahan stunting pada balita di Kota Padang.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2023-11-01
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1390
10.25077/mka.v46.i6.p919-929.2023
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 46, No 6 (2023): Online Oktober; 919-929
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1390/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1390/1048
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1390/1049
Copyright (c) 2023 Adrial Adrial
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/186
2016-03-21T02:34:12Z
art:TP
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/776
2022-02-08T14:32:49Z
art:RA
Hubungan parameter dosis 3-Dimensional Conformal RadioTherapy dengan kejadian dermatitis radiasi pada pasien kanker payudara setelah pembedahan
Rafli, Rhandyka
Medicine; Oncology Radiation
Latar Belakang Dermatitis radiasi menyebabkan penurunan kualitas hidup pasien kanker payudara dan merupakan efek samping tersering pada pasien kanker payudara yang menjalani radiasi adjuvant. Penggunaan teknik 3-Dimensional Conformal Radiotherapy (3DCRT) memungkinkan dilakukan perhitungan parameter dosis dan sebaran dosis pada kulit dinding dada. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan parameter dosis 3DCRT dengan derajat dermatitis radiasi pada pasien kanker payudara setelah pembedahan Metode: Penelitian ini merupakan studi case-control dengan membagi kelompok dermatitis sedang berat sebagai kelompok case dan dermatitis ringan sebagai kelompokm control kemudian dilakukan penelusuran parameter dosis 3DCRT menggunakan “ECLIPS” treatment planning system (TPS). Parameter dosis yang dinilai adalah conformity index (CI), Homogeneity Index (HI) dan dose max sesuai perhitungan menurut standar internasional commission on radiation units and measurements-83 (ICRU-83) Hasil: Uji statistik pada 22 pasien kelompok case dan 22 pasien kontrol menggunakan spearman rho menunjukkan adanya hubungan antara parameter dosis 3DCRT dengan kejadian dermatitis pada pasien kanker payudara setelah pembedahan (p<0,05), OR untuk CI adalah 15,23 (p<0,05), OR untuk HI adalah 6,42 (p<0,05) dan OR untuk dmax adalah 20,25 (p<0,05). Kesimpulan: Parameter dosis 3DCRT berhubungan dengan derajat dermatitis radiasi dan dapat memperkirakan resiko kejadian dermatitis radiasi terutama untuk CI dan Dose max.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2021-06-08
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/776
10.25077/mka.v44.i1.p41-48.2021
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 44, No 1 (2021); 41-48
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/776/393
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/776/369
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/776/370
Copyright (c) 2021 Rhandyka Rafli
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/111
2017-10-04T02:27:48Z
art:RA
FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK USIA SEKOLAH DI KECAMATAN LUBUK KILANGAN KOTA PADANG
Sulastri, Delmi
AbstrakPembangunan yang kokoh dimulai dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia Untuk itu perlu mempersiapkan sejak dini termasuk pada usia sekolah. Status gizi anak usia sekolah merupakan salah satu indikator kesehatan yang perlu menjadi perhatian. Saat ini angka kekurangan gizi pada usia ini masih menjadi masalah, hal ini terbukti dari tingginya prevalensi stunting di Kota Padang .Penelitian ini menggunakan desain cross sectional bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor yang berhubungan dengan status gizi anak usia sekolah yang. Penelitian dilakukan Kelurahan Bandar Buat Kecamatan Lubuk Kilangan Kota Padang pada anak baru masuk sekolah dasar yang berjumlah 77 orang. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, meliputi karakteristik ibu, pengetahuan gizi, tingkat ekonomi, dan asupan gizi, sedangkan data status gizi dikumpulkan melalui pengukuran tinggi badan dengan menggunakan microtoiseDari penelitian ini ditemukan prevalensi anak pendek (stunting) sebesar 35,1%, sebagian besar ibu memiliki tingkat pendidikan tinggi (61%). Mayoritas ibu tidak bekerja (84%), pengetahuan gizi ibu masih rendah (66 %), lebih banyak berada pada tingkat ekonomi rendah (51%) Asupan energi lebih banyak yang < 90% AKG (71%), sedangkan asupan protein lebih banyak yang ≥ 90% AKG. Dari uji statistik ditemukan hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan ibu dan tingkat ekonomi dengan status gizi.Penelitian dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi status gizi adalah tingkat pendidikan ibu dan tingkat ekonomi. Untuk itu perlunya perhatian khusus dari pengambil kebijakan masalah gizi kronik pada usia sekolah dan perlunya penelitian lebih lanjut.Kata kunci : status gizi, stunting, asupan makananAbstractThe stable development started from increased human resources quality. For that, important to planning early included at school age child. Base on data TBABS prevalence still high. Nutritional status of school-age children is one of the health indicators that need to be a concern. Currently malnutrition at this age is still a problem, it is evident from the high prevalence of stunting in the city of Padang.ARTIKEL PENELITIAN40This study uses cross-sectional design aimed to determine factors - factors associated with nutritional status of school age children. The study was conducted Village Bandar Subdistrict Create Lubuk refined Padang at the new children enter primary school, amounting to 77 people. Data were collected using a questionnaire, including maternal characteristics, nutrition knowledge, level of economic and nutritional intake. While the nutritional status of data collected through the measurement of height by using microtoiseFrom this research, we found that the prevalence of stunting is 35, 1%, more than of mother have high education (61%. Majority of participant was unworker (84%), 66% have less knowledge about nutrition, more than of participant have at low economic grade (51%). Consumption of energy more than < 90% AKG (71%), meanwhile consumption of protein more than ≥ 90% AKG (96%). From bivariat statistic test with chi-square found significant correlation between mother’s education and economic grade with nutritional status.We concluded that the factor which correlation with nutritional status are mother’s formal education and economic grade. For that, need special attention from decision maker to solve chronic under nutrition at school age student, and need to continued this study.Key word : Stunting, nutrition status, food consumtion
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2012-04-30
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/111
10.22338/mka.v36.i1.p39-50.2012
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 36, No 1 (2012): Published in April 2012; 39-50
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/111/107
Copyright (c) 2012 Delmi Sulastri
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/1059
2023-04-12T01:14:23Z
art:RA
Efek Protektif Ekstrak Etanol Umbi Bawang Dayak (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) terhadap Gambaran Histopatologi pada Sel Tumor Payudara Tikus Putih (Rattus norvegicus) Betina Galur Sprague Dawley Diinduksi 7,12 Dimethylbenz(α)Anthracene
Nurkarnia, Afifah
Eleutherine bulbosa; Anti-cancer; Histopathology; Mammary tumor; 7,12 Dimethylbenz(α)anthracene
Objective: To determine the effect of ethanol extract of dayak onion bulb on histology of mammary tumor cells in female Sprague Dawley rats strains that were induced by 7,12 dimethylbenz(α)anthracene (DMBA). Methods: The design of this study was a post-test only control group. DMBA (20 mg/kgBW) was given peroral twice a week for five weeks. In this research 30 female Sprague-Dawley rats were used and divided into 6 groups. Normal group weren’t treated DMBA; negative control group were treated DMBA and DMSO 5%; positive control group were treated DMBA and tamoxifen; treatment I group were treated DMBA and extract 180 mg/kgBW; treatment II group were treated DMBA and extract 360 mg/kgBW; and treatment III group were treated DMBA and extract 720 mg/kgBW. Results: There was significant difference between treatment I and negative control group (p=0,015); treatment II and negative control group (p=0,011); treatment III and negative control group (p=0,015). Conclusion: Ethanol extract of dayak onion bulb have an effect on histology of mammary tumors in female Sprague Dawley rats that were induced by 7,12 dimethylbenz(α)anthracene (DMBA).Keywords: Eleutherine bulbosa; Anti-cancer; Histopathology; Mammary tumor; 7,12 Dimethylbenz(α)anthracene
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2023-02-28
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1059
10.25077/mka.v46.i1.p45-56.2023
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 46, No 1 (2023): Online Januari 2023; 45-56
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1059/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1059/653
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1059/654
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1059/655
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1059/656
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1059/657
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1059/658
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1059/659
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1059/660
Copyright (c) 2023 Afifah Nurkarnia
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/442
2017-10-04T02:25:35Z
art:LR
TERAPI ANTIVIRAL PADA SIROSIS HATI DEKOMPENSATA TERKAIT INFEKSI VIRUS HEPATITIS B
Fadrian, Fadrian
Medicine
antiviral; sirosis hati dekompensata; hepatitis B
Hepatitis B masih merupakan masalah kesehatan global. Diperkirakan sekitar 2 miliar penduduk dunia pernah terpapar virus hepatitis B (VHB) dan lebih dari 350 juta diantaranya menjadi kronik. Sirosis hati, gagal hati, dan karsinoma hati dapat terjadi pada 15-40% penderita dengan infeksi virus hepatitis B kronik. Pada saat ini sekitar 1 juta kematian per tahun akibat penyakit hati berhubungan dengan VHB. Terapi antiviral pada sirosis hati dekompensata terkait VHB merupakan suatu tantangan dalam pengobatan. Tujuan terapi pada pasien sirosis hati dekompensata terkait VHB diantaranya penekanan replikasi virus, serokonversi HBeAg, pembalikan dekompensasi hati, dan pengurangan risiko kanker hati. Terapi antiviral diindikasikan pada semua pasien sirosis hati dekompensata jika DNA VHB terdeteksi, terlepas dari kadar ALT atau status HBeAg. Terapi antiviral pilihan adalah nucleosida/tida analog, seperti lamivudine, telbivudine, adefovir dipifoxil, tenofovir, entecavir. Lama pengobatan biasanya seumur hidup, dan penghentian terapi dipertimbangkan apabila terdapat risiko reaktivasi virus, perburukan dekompensasi hati, dan regresi histologis.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2016-04-28
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/442
10.22338/mka.v39.i1.p35-41.2016
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 39, No 1 (2016): Published in April 2016; 35-41
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/442/269
Copyright (c) 2016 Fadrian Fadrian
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/135
2017-10-04T02:27:19Z
art:RA
UJI RELIABILITAS DIAGNOSIS MIKROSKOPIS MALARIA TENAGA LABORATORIUM PUSKESMAS DI DAERAH ENDEMIK KOTA SAWAHLUNTO SUMATERA BARAT
Nurhayati, Nurhayati
Hasmiwati, Hasmiwati
Rusjdi, Selfi Renita
reliabilitas; diagnosa; malaria; mikroskopis; reliability; diagnosis; malaria; microscopist
AbstrakPemeriksaan mikroskopis masih merupakan diagnosis pilihan untuk malaria karena mudahdan murah, tetapi kesalahan diagnosis mikroskopik sangat sering terjadi karena kurangketerampilan dan pengalaman pemeriksa. Penelitian ini bertujuan untuk menilai reliabilitas hasilpemeriksaan mikroskopis malaria yang dilakukan oleh tenaga laboratorium pada tiga puskesmasdi daerah Sawahlunto; Sei Durian (SDR), Silungkang (SLK) dan Talawi (TLW). Desainpenelitian adalah cross sectional study. Populasi adalah mikroskopis yang terdapat pada ketigapuskesmas tersebut. Reliabilitas dinilai dengan nilai Kappa yang ditetapkan dengan ujikesepakatan hasil pemeriksaan dari 3 mikroskopis puskesmas dan satu mikroskopis standar.Nilai Kappa yang diterima adalah 0,61-1. Reliabilitas diagnosis malaria vivax mikroskopis SDRdan SLK tidak bisa dinilai karena jumlah malaria vivax sedikit, sedangkan reliabilitas diagnosismikroskopis TLW bernilai kurang (Kappa=0,253). Reliabilitas diagnosis falciparum mikroskopisPuskesmas SDR, SLK, TLW berturut-turut adalah jelek, jelek dan kurang (Kappa 0,022;0,006 dan 0,200). Sedangkan reliabilitas diagnosis mikroskopis malaria positif dan negatifSDR, SLK dan TLW adalah berturut-turut jelek, jelek dan sedang (Kappa 0,024; 0,008 dan0,442). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kompetensi ketiga mikroskopis tersebutmasih diragukan.AbstractMicroscopic test is still the best option for malaria diagnostic because of simple andless expensive. However, fault in diagnosis frequently happen because of lack of skills andexperience. This study determined reliability of microscopic tests conducted by microscopistsin three public health centres in Sawahlunto; SDR, SLK, and TLW. This was a cross sectionalstudy. The reliability is determined by Kappa value which is stated by agreement test of 3microscopists of the three public health centres and 1 standardized microscopist. The Kappavalue was 0,61-1. The reliability of malaria vivax microscopic tests of SDR and SLK couldnot be determined because of small number of cases, and the reliability of TLW was fair. Thereliability of malaria falciparum microscopic tests of SDR, SLK and TLW were poor, poor andfair (Kappa value 0,022; 0,006 and 0,200). The reliability based on positivity and negativity ofparasite existence were poor, poor and moderate (Kappa value 0,024; 0,008 and 0,442). Thisstudy concluded that the competencies of microscopists in these three area were questionable.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2015-05-03
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/135
10.22338/mka.v37.i1.p19-25.2014
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 37, No 1 (2014): Published in May 2014; 19-25
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/135/131
Copyright (c) 2015 Nurhayati Nurhayati, Hasmiwati Hasmiwati, Selfi Renita Rusjdi
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/1073
2023-07-21T06:50:32Z
art:RA
Korelasi Rasio Trigliserida/High Density Lipoprotein dengan HOMA-IR pada Penyandang Obesitas
Secioria, Raisa Putri
Yaswir, Rismawati
Desywar, Desywar
Efrida, Efrida
rasio trigliserida/HDL; HOMA-IR; obesitas
Tujuan: Mengetahui korelasi rasio trigliserida (TG)/high density lipoprotein (HDL) dengan homeostasis model assessment of insulin resistance (HOMA-IR) pada penyandang obesitas.Metode: Penelitian analitik dengan rancangan potong lintang dilakukan terhadap 65 penyandang obesitas (indeks massa tubuh (IMT) ≥ 25,0 kg/m2) dewasa non-diabetes di RSUP Dr. M. Djamil Padang sejak Januari hingga September 2022. Pemeriksaan TG menggunakan metode glycerol phosphate oxidase, HDL dengan kolorimetri enzimatik homogen, glukosa dengan heksokinase, dan insulin dengan chemiluminescent microparticle immunoassay. Nilai HOMA-IR dihitung menggunakan kadar glukosa darah puasa (mg/dL) x insulin puasa (µU/mL)/405. Data dianalisis dengan uji korelasi Pearson, bermakna jika p<0,05.Hasil: Subjek penelitian sebagian besar perempuan (60,0%). Median umur 28 tahun dan rerata IMT 31,9 kg/m2. Median kadar TG 117 mg/dL, HDL 42 mg/dL, glukosa darah puasa 83 mg/dL, insulin puasa 10,6 µU/mL, rasio TG/HDL 2,9, dan HOMA-IR 2,3. Uji korelasi menunjukkan rasio TG/HDL berkorelasi dengan HOMA-IR (r=0,290; p=0,019).Simpulan: Terdapat korelasi positif lemah antara rasio TG/HDL dengan HOMA-IR pada penyandang obesitas. Penelitian lebih lanjut diperlukan dengan merekrut subjek berdasarkan persentase lemak tubuh, derajat dan lama obesitas, aktifitas fisik, dan jenis kelamin.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2023-04-11
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1073
10.25077/mka.v46.i2.p260-266.2023
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 46, No 2 (2023): Online April 2023; 260-266
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1073/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1073/678
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1073/680
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1073/681
Copyright (c) 2023 Raisa Putri Secioria, Rismawati Yaswir, Desywar Desywar, Efrida Efrida
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/483
2020-01-02T13:34:23Z
art:RA
Hubungan kadar imunoglobulin a sekretori air susu ibu dengan berat badan bayi yang mendapat air susu ibu eksklusif
Meinapuri, Malinda
Putri, Biomechy Oktomalio
Medicine
IgA sekretori; ASI ekslusif; berat badan bayi
Menyusui adalah cara terbaik dalam memberikan nutrisi ideal untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Air Susu Ibu (ASI) mengandung protein dengan fungsi imunologis yaitu Immunoglobulin A (IgA) sekretori, laktoferin, dan lisozym. IgA sekretori dalam ASI berfungsi melindungi bayi dari infeksi bakteri, virus, maupun parasit. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan kadar imunoglobulin A sekretori dalam ASI dengan berat badan bayi yang mendapat ASI eksklusif. Metode: Penelitian ini menggunakan desain potong lintang yang diselenggarakan di RSUP M Djamil, beberapa puskesmas, dan Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Subjek penelitian adalah ibu dan bayi yang melaksanakan ASI eksklusif, berumur 4-6 bulan, dan bersedia ikut penelitian. Jumlah sampel minimal 59 subjek dan diambil secara consecutive sampling. Analisis statistik dengan Analisis Bivariat Korelasi Pearson. Didapatkan 60 subjek ikut serta dalam penelitian. Hasil: Jenis kelamin terbanyak perempuan yaitu 51,67% dengan usia bayi rata-rata 4,5 bulan. Berat badan rata-rata 6,75 kg SD +0,95. Kadar IgA sekretori rata-rata 17,3 ng/ml, SD +3,14. Didapatkan nilai p hubungan kadar IgA sekretori dalam ASI dan berat badan 0,908. Kesimpulan: Kadar imunoglobulin A sekretori dalam ASI tidak berhubungan dengan berat badan pada bayi yang mendapat ASI eksklusif.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2018-01-19
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/483
10.22338/mka.v41.i1.p1-9.2018
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 41, No 1 (2018): Published in January 2018; 1-9
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/483/310
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/483/115
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/483/151
Copyright (c) 2018 Malinda Meinapuri, Biomechy Oktomalio Putri
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/1495
2024-02-17T05:05:44Z
art:RA
EKSPRESI GEN MIRO1 DAN P53 PADA CO-CULTURE WHARTON’S JELLY-MESENCHYMAL STEM CELL DAN JANTUNG TIKUS NEONATUS DIINDUKSI DOXORUBICIN
Ariliusra, Zikril
Medicine; biotechnology; regenerative medicine
mitochondrial transfer; whole organ culture; Miro1; tunneling nano tube; TNT
Transfer mitokondria interseluler diduga dapat menjadi mekanisme terapi mesenchymal stem cell (MSC) terhadap berbagai penyakit yang diakibatkan oleh gangguan atau kerusakan pada mitokondria, salah satunya kardiomiopati akibat doxorubicin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran transfer mitokondria interseluler sebagai mekanisme protektif MSC. Penelitian ex vivo ini menggunakan jantung tikus neonatus yang diberikan doxorubicin dan MSC dengan metode whole organ culture. Pengukuran ekspresi gen Miro1 digunakan sebagai indikator aktivitas transfer mitokondria interseluler dan ekspresi gen p53 sebagai indikator stres sel. Ekspresi gen p53 pada kelompok yang diberikan doxorubicin 20µM selama 30 menit meningkat singnifikan (p<0,05) dibanding kelompok kontrol. Penambahan wharthon’s jelly(WJ)-MSC sebanyak 1x105 atau 1x106 pada menit ke-10 menyebabkan ekspresi gen p53 pada menit ke-30 lebih rendah signifikan (p<0,05) dibanding kelompok perlakuan tanpa penambahan WJ-MSC. Tidak ditemukan korelasi yang signifikan antara ekspresi gen Miro1 dan gen p53 pada kelompok yang mendapatkan WJ-MSC. Pada penelitian ini disimpulkan bahwa transfer mitokondria interseluler tidak berperan signifikan dalam mekanisme terapi WJ-MSC tanpa rekayasa genetik.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2024-02-17
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1495
10.25077/mka.v46.i9.p1469-1481.2024
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 46, No 9 (2024): Supplementary Januari 2024; 1469-1481
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1495/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1495/1193
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1495/1195
Copyright (c) 2024 Zikril Ariliusra
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/35
2015-05-02T20:05:03Z
art:RA
INHIBISI AKTIVITAS PROLIFERASI SEL DAN PERUBAHAN HISTOPATOLOGIS MUKOSA WISTAR DENGAN PEMBERIAN PERASAN SELEDRI
Asri, Aswiyanti
AbstrakTelah dilakukan penelitian mengenai pengaruh pemberian perasan seledri pada tikus wistar yang diinduksi karsinogenesis kolon.Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa seledri dapat mencegah karsinogenesis kolon pada tikus wistar yang diinduksi dengan 1,2 dimethylhydrazine (DMH) dengan dan tanpa diet tinggi lemak dan tinggi protein.Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan desain randomized post test control group. Subyek penelitian adalah 25 ekor tikus wistar jantan berusia 12 minggu yang dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok I mendapat injeksi 1,2 DMH subkutan; kelompok II mendapat injeksi 1,2 DMH dan seledri per oral ; kelompok III mendapat injeksi 1,2 DMH subkutan dan diet tinggi lemak dan protein sedangkan kelompok IV selain mendapat injeksi 1,2 DMH subkutan dan diet tinggi lemak dan protein, juga diberi seledri per oral. Perlakuan untuk kelompok I –IV diberikan selama 12 minggu. Sedangkan kelompok V mendapat 1,2 DMH dan seledri selama 16 minggu.Setelah masa perlakuan berakhir, semua tikus dimatikan dan usus besar diambil. Untuk menilai perubahan histopatologik salah satu potongan diproses dan diwarnai dengan HE. Potongan yang lain diwarnai dengan teknik argirofilik dari Ploton untuk analisis aktivitas proliferasi sel. Perubahan histopatologis dinilai secara mikroskopik sesuai kriteria WHO sedangkan aktivitas proliferasi sel dinilai dari jumlah titik AgNOR.Perubahan histopatologik menunjukkan bahwa tikus yang diinduksi dengan 1,2 DMH atau disertai diet tinggi lemak dan protein mengalami perubahan morfologik dan displasia yang lebih berat dibanding tikus yang diinduksi dan diberi seledri.Analisis statistik memakai uji Mann-Whitney didapatkan perbedaan bermakna aktivitas proliferasi sel antara kelompok yang diberi 1,2 DMH dan seledri dengan kelompok yang hanya diberi 1,2 DMH. Pemberian seledri mampu menghambat perubahan histopatologis dan aktivitas proliferasi argrophylic nucledar regions (AgNOR) sel epitel mukosa pada tikus yang diinduksi karsinogenesis kolon dengan 1,2 DMH atau disertai diet tinggi lemak dan protein.Kata Kunci : Karsinogenesis kolon, Seledri, 1,2 DMH, Diet tinggi lemak dan proteinPerubahan histopatologis, hitung AgNORAbstractHas been done research on the effect of celery juice to wistar rats that induced for colon carcinogenesis. Specifically, the aim of this research is to prove celeryARTIKEL PENELITIAN181could prevent the colon carcinogenesis of wistar rats which induced while 1.2 DMH in condition with or without high fat high protein dietary.This study was an experimental study with randomized post test control group. Design totally 25 male wistar rats, aged 12 weeks which randomly divided into five groups, each group consist of 5 rats. Each group were treated by s.c injection of 20 mg/kgBW 1.2 DMH which had been injected once a week. Groups II, IV and V had orally been given a juice celery everyday. Whereas, groups III and IV were fed with the high fat high protein diet,ad libitum. Such above treatment mentioned was treated to all of groups I to IV for 12 weeks, but group V treated for 16 weeks.After the limit of this treatment was finished, all rats were terminated, and large intestines were resected. For the purpose of the histopathological evaluation one of cut sections processed by histological procedures regularlyand stained with H&E. The other of sections was stained by using the argyrophilic techniques as described by Ploton to analyses the activity of cell proliferation. Histopathological pattern in form of epithelial changes had been evaluated by using WHO’s criterias. AgNOR dots were calculated in the nucleus of 100 epithelial cells by using high power fields with emersion oil.The results of histopathological changes indicated the rats induced by 1.2 DMH only or with high fat high protein diet demonstrated a higher degren on morphological changes and dysplasia when it was compared with the group of rats given by celery beside carcinogenic agents. By having analyzed to group I against group II by using Mann-Whittney U-test, it significant differences for cell proliferative activity. This study concluded that celery was effective to prevent histopathological changes and decrease the activity of cell proliferation (AgNOR) in 1.2 DMH induced colon tumors.Keywords: Colon carcinogenesis, celery, 1.2 DMH, high fat high protein diet, histopathological changes, AgNOR count
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2015-05-02
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/35
10.22338/mka.v32.i2.p%p.2008
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 32, No 2: Agustus 2008
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/35/32
Copyright (c) 2015 Aswiyanti Asri
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/805
2022-01-08T11:13:42Z
art:RA
Hubungan Infeksi Dengue Dengan Rasio Trombosit dan Limfosit Pada Pasien Anak Di RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Tahun 2019
Tasya, Tasya
Medicine
Demam Berdarah Dengue (DBD); Demam Dengue (DD); infeksi dengue; kebocoran plasma; Rasio Trombosit dan Limfosit (RTL)
Infeksi dengue merupakan infeksi oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Infeksi dengue terutama menyerang anak-anak yang memiliki imunitas lebih lemah dibanding dengan orang dewasa. Prognosis infeksi dengue sangat ditentukan tatalaksana yang dini pada fase kritis, sehingga penting untuk memprediksi fase kritis infeksi dengue. Akhir-akhir ini ditemukan rasio trombosit dan limfosit sebagai biomarker inflamasi baru yang berguna dalam menentukan prognosis dan perjalanan penyakit. Tujuan: Mengetahui hubungan infeksi dengue dengan rasio trombosit dan limfosit pada pasien anak di RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie tahun 2019. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan rancangan penelitian cross-sectional. Sampel dipilih dengan metode consecutive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 80 orang. Sampel terdiri dari 40 pasien DD dan 40 pasien DBD. Pengumpulan data menggunakan rekam medis dan dianalisis dengan uji t independent dan uji alternatif Mann Whitney. Hasil: Berdasarkan uji statistik tidak terdapat hubungan signifikan antara infeksi dengue dengan rasio trombosit dan limfosit (p= 0,070). Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara infeksi dengue dengan rasio trombosit dan limfosit pada pasien anak di RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie tahun 2019.Demam Berdarah Dengue (DBD); Demam Dengue (DD); infeksi dengue; kebocoran plasma; Rasio Trombosit dan Limfosit (RTL)
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2022-01-08
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/805
10.25077/mka.v45.i1.p1-9.2022
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 45, No 1 (2022): Online Januari 2022; 1-9
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/805/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/805/394
Copyright (c) 2022 Tasya Tasya
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/270
2017-10-04T02:26:07Z
art:EI
Preface and ToC - Vol 38, Supplement 1 (2015)
MKA, Redaksi
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2015-08-24
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Editorial Information
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/270
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 38 (2015): Supplement 1 | Published in September 2015
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/270/233
Copyright (c) 2015 Redaksi MKA
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/1275
2024-03-14T10:09:45Z
art:LR
Perbedaan Rerata Indeks Fibrosis-4 Antara Manifestasi Klinis Berat Dan Kritis Pada Pasien COVID-19.
Syarif, Umar
Nasrul, Ellyza
Yulia, Dwi
Medicine
FIB-4, Manifestasi klinis berat dan kritis, COVID-19.
Latar Belakang: Coronavirus disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit menular baru yang disebabkan SARS-CoV-2. Indeks Fibrosis-4 (FIB-4) saat ini digunakan sebagai prediktor awal menilai derajat berat dan perburukan COVID-19. Tujuan: Mengetahui perbedaan rerata indeks FIB-4 antara manifestasi klinis berat dan kritis pada pasien COVID-19. Metode: Penelitian analitik dengan rancangan potong lintang dilakukan terhadap 100 pasien COVID-19 dengan manifestasi klinis berat dan kritis di RSUP Dr. M. Djamil Padang sejak Juli 2022 hingga Februari 2023. Indeks FIB-4 dihitung dengan rumus umur × SGOT dibagi jumlah trombosit × √SGPT. Data dianalisis dengan uji T tidak berpasangan, bermakna jika p <0,05. Hasil: Subjek penelitian sebagian besar laki-laki (62%). Rerata umur subjek penelitian 57 tahun, rentang 38-80 tahun. Rerata indeks FIB-4 seluruh subjek penelitian 4,24 (1,72-8,66). Rerata indeks FIB-4 dengan manifestasi klinis berat 2,83 dan manifestasi klinis kritis 5,65 bermakna (p=0,001). Pembahasan: Terdapat peningkatan indeks FIB-4 yang lebih tinggi pada pasien manifestasi klinis kritis dibandingkan dengan manifestasi klinis berat, sehingga pasien dengan manifestasi klinis kritis sudah terjadi fibrosis hati. Keterbatasan pada penelitian ini adalah tidak dilakukannya fibroscan sebagai konfirmasi fibrosis hati. Simpulan:Terdapat peningkatan indeks FIB-4 yang lebih tinggi pada manifestasi klinis kritis dibandingkan dengan manifestasi klinis berat pada pasien COVID-19.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2024-03-14
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1275
10.25077/mka.v46.i4.p680-685.2023
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 46, No 4 (2023): Online Juli 2023; 680-685
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1275/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1275/897
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1275/898
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1275/899
Copyright (c) 2023 Umar Syarif, Ellyza Nasrul, Dwi Yulia
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/638
2020-01-02T02:56:01Z
art:CR
Progressive evolution of thyroid adenoma to thyroid carcinoma
Elliyanti, Aisyah
Medicine; Nuclear Medicine
thyroid cancer; bone metastasis; scintigraphy; thyroglobulin
Nodules (adenomas), enlarged thyroid (goiter) and inflammation of the thyroid (thyroiditis) are the most important risk factors for thyroid cancer. Adenomas have the largest increase in risk. Objectives: to discuss two cases of adenomas goiter that became aggressive during follow-ups. Cases: Two patients, with an average age of 64 years, referred to Nuclear Medicine dr. M. Djamil Hospital in Padang for bone scintigraphy examination. Both patients had thyroid surgery and histopathology results were adenomas. However, after the removal surgery, the patients did not have proper follow-ups. Both patients developed pelvic pain. Bone scintigraphy showed an increase of radiopharmaceutical uptake at pelvic bones and computerized tomography (CT Scan) result showed destruction at the pelvic bone areas. Conclusions: These cases highlight the necessity for adenoma thyroid patients with a risk factor for thyroid cancer to have a complete follow-up program and sufficient length period.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2019-09-20
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/638
10.25077/mka.v42.i3.p146-150.2019
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 42, No 3 (2019): Published in September 2019; 146-150
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/638/343
Copyright (c) 2019 Aisyah Elliyanti
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/70
2017-10-04T03:20:42Z
art:RA
PERBEDAAN PENGARUH DIET TINGGI MINYAK SAWIT SEGAR DENGAN MINYAK JELANTAH TERHADAP LEMAK DAN TNF- α DARAH TIKUS
Sastri, Susila
AbstrakMasyarakat akhir-akhir ini cenderung memilih minyak sawit sebagai bahan penggoreng, hal ini mungkin karena harganya lebih murah dan mudah didapat dibandingkan minyak lain. Pemakain MS oleh masyarakat biasanya untuk bahan penggoreng bahan makanan. Minyak sawit mengandung asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh yang hampir seimbang, asam lemak jenuh meningkatkan lemak darah dan asam lemak tidak jenuh dikatakan dapat menurunkan lemak darah. Asam lemak tidak jenuh disisi lain mudah dioksidasi dengan pemanasan. Penelitian ini bertujuan melihat perbedaan pengaruh diet tinggi minyak sawit segar dan jelantah minyak sawit terhadap lemak darah dan TNF-α.Sudah dilakukan pemberian diet tinggi minyak sawit (50%) pada tikus Wistar selama 8 minggu secara adlibitum. Pengukuran kadar kolesterol total, HDL-kol dan trigliserida melalui serum darah dengan alat spectrophotometer dan pemeriksaan TNF-α darah dengan cara ELISA.Hasil penelitian menunjukkan terdapat peninggian kadar lemak (trigliserida dan kolesterol total) dan TNF-α darah bermakna (p<0,05) pada tikus diet tinggi minyak sawit segar ataupun minyak jelantah bila dibandingkan dengan kontrol namun peninggian lemak dan TNF-α oleh minyak jelantah lebih tinggi bermakna bila dibandingkan dengan minyak sawit segar. Kadar kolesterol darah tikus DMS lebih rendah dari kelompok kontrol positif.Kesimpulan; diet tinggi minyak sawit segar dan minyak jelantah pada tikus dapat meningkatkan kadar kolesterol total, trigliserida dan TNF-α secara bermakna dibandingkan kontrol, sedangkan peningkatan oleh minyak jelantah lebih tinggi bermakna dari minyak sawit segar.Kata kunci : diet tinggi minyak sawit, lemak darah, TNF-αAbstractSociety these days tend to prefer palm oil as raw roaster, this is probably because the price is cheap and easily available than other oils. MS usage by the community generally to material food fryer. Palm oil contains saturated fatty acids and unsaturated fatty acids are nearly balanced, saturated fatty acids increase blood fats and unsaturated fatty acid is said to lower blood fats. Unsaturated fatty acids on the other hand easily oxidized by heating. This study aims to look atARTIKEL PENELITIAN71differences in the influence of a diet high in fresh palm oil and palm oil used cooking oil on blood lipid and TNF-α. Already done giving a diet high in palm oil (50%) in Wistar rats for 8 weeks in adlibitum. Measurement of total cholesterol, HDL-Chol and triglycerides through the blood serum with a spectrophotometer and checking blood TNF-α by ELISA. The results showed there were elevated levels of fats (triglycerides and total cholesterol) and blood TNF-α significantly (p <0.05) in mice a diet high in fresh palm oil or used cooking oil when compared with controls but the elevation of fat and TNF-α by used cooking oil significantly higher when compared with fresh palm oil. DMS rat blood cholesterol levels lower than the positive control group. Conclusion: a diet high in fresh palm oil and used cooking oil in rats can increase total cholesterol, triglycerides and TNF-α significantly compared to controls, whereas the used cooking oil increased by significantly higher than fresh palm oil.Key words : high diet palm oil, blood lipid, TNF-α
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2015-05-02
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/70
10.22338/mka.v34.i1.p70-78.2010
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 34, No 1 (2010): Published in April 2010; 70-78
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/70/67
Copyright (c) 2015 Susila Sastri
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/1004
2022-10-12T12:35:35Z
art:RA
Pengaruh Persepsi Pembelajaran Daring terhadap Kesehatan Mental Mahasiswa di Fakultas Kedokteran Universitas HKBP Nommensen
Gani Panjaitan, Joice Sonya
Suhartomi, Suhartomi
Pembelajaran; Daring; Depresi; Kecemasan; Stress
Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh persepsi pembelajaran daring terhadap kesehatan mental pada mahasiswa dan mahasiswi di Fakultas Kedokteran Universitas HKBP Nommensen. Metode: Penelitian merpakan penelitian observasional dengan pendekatan potong lintang (cross sectional) pada 86 orang mahasiswa maupun mahasiswi yang dipilih dengan teknik pengambilan sampel accidental sampling. Hasil: Mayoritas responden dalam penelitian ini cenderung menunjukkan gambaran depresi dan stress yaitu sebanyak 61 orang dan 51 orang. Persepsi pembelajaran daring cenderung menyebabkan terjadinya depresi (Nilai P: 0.032; unadjusted OR [IK95%]: 0.208 [0.044-0.975]). Namun, persepsi pembelajaran daring tidak mempengaruhi aspek kesehatan mental lainnya seperti kecemasan (Nilai P: 0.104) maupun stress (Nilai P: 0.103). Namun, setelah dilakukan analisa regresi logistik antara persepsi pembelajaran daring terhadap kesehatan mental dengan memasukkan karakteristik responden dalam model analisa, hubungan antara persepsi pembelajaran daring dan kesehatan mental menjadi tidak signifikan. Kesimpulan: Secara simultan persepsi pembelajaran daring tidak mempengaruhi kesehatan mental mahasiswa maupun mahasiswi fakultas kedokteran dikarenakan keragaman pada karakteristik mahasiswa maupun mahasiswi sebagai responden.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2022-07-11
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1004
10.25077/mka.v45.i3.p356-366.2022
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 45, No 3 (2022): Online July 2022; 356-366
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1004/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1004/604
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1004/605
Copyright (c) 2022 Joice Sonya Gani Panjaitan, Suhartomi Suhartomi
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/204
2017-10-04T02:23:57Z
art:ART
PERKEMBANGAN TISSUE BANK DI ASIA PASIFIC DAN ASPEK BIOETIKA
Manjas, Menkher
AbstrakTissue Bank atau Bank Jaringan adalah suatu institusi / organisasi amal non-profit, yangbertujuan untuk mengumpulkan, memproses, mengawetkan, menyimpan, mensterilkan sertamendistribusikan jaringan biologi dan sel guna kepentingan keperluan klinik dalam pengobatanpenyakit manusia. Bank jaringan pertama di dunia didirikan oleh Dr. George Hyatt pada tahun1949 diAmerika yang terkenal dengan US Naval Tissue Bank. Kemudian berkembang ke benuaEropa dan seluruh dunia. DiAsia-Pasific, bank jaringan mulaidi Burma tahun 1980 dan Thailandtahun 1984. Sesudah itu diikuti oleh negara Asia Facifi. . Di lndonesia baru resmi dibuka awaltahun 1990 dengan tiga pusat bank jaringan di Batan jakarta, RS Sutomo Surabaya dan RS DRM Jamil Padang. Semenjak didirikan, bank jaringan telah menolong berjuta juta penduduk darikecacatan dan penyakit lainnya.Jaringan biologi itu dapat dari donor manusia disebut allograftdan dapat pula berasal dari jaringan binatang yang disebut Xeograft. Bentuk jaringan biologibisa dalam bentuk organ yang utuh atau dalam bentuk sel baik sebagai sel dewasa atau selpunca (stem cell). Sebelum di pakai atau di transplantasikan pada manusia maka jaringan ituberasal harus bebas dari berbagai penyakit menular seperti kuman, virus seperti HlV, HepatitisB/C, Tuberculoses/TBC, Syphilis, dan lain lain. Karena itu sebelum dipergunakan pada manusiasakit maka jaringan itu membutuhkan beberapa proses sehingga dapat dipergunakan denganaman. Tahapan tahapan proses dari mulai pengambilan jaringan dari cionor, pengolahan agarjadi aman dan penerapannya pada pengobatan perryakit rnemakai dasar hukum dan bioetikayang jelas. Bioetika itu meliputi persetujuan pengambilan jaringan dan sei dari donor apakahmasih hidup atau meninggal, penggantian pengambilan jaringan, kerahasiaan, keamananpenyimpanan, pen.jaminan mutu dalam menghindari efek samping yang iidak diinginxan.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2015-05-21
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/204
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 37 (2014): Supplement 1 | Published in March 2014; 106
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/204/199
Copyright (c) 2015 Menkher Manjas
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/1327
2023-10-06T04:32:51Z
art:RA
The Potential of Bacillus spp. In Green Biosynthesis of Zinc Oxide Nanoparticles
Alviche, Lola
Agustien, Anthoni
Djamaan, Akmal
Obat - obatan
Biomolekuler
Nanopartikel yang dihasilkan melalui metode Green biosintesis berpotensi untuk diterapkan pada dunis medis dan farmasi. Penelitian ini menggunakan senyawa metabolit yang dihasilkan isolat Bacillus spp untuk mereduksi zink sulfat menjadi nanopartikel zink oksida. Berdasarkan hasil pengukuran spetrofotometri UV-Vis panjang gelombang optimum koloid nanopartikel yang dihasilkan dari proses Green biosintesis isolate BES 6A dengan penambahan zink sulfat sebanyak 0,2 g/ml yaitu pada 366 nm. Adapun gugus fungsi Zn-O berdasarkan pengukuran FTIR terbaca pada panjang puncak gelombang 438 dan 530 cm-1. Bentuk kristal yang dihasilkan yaitu heksagonal dengan puncak 2Ɵ yang terdeteksi yaitu 31,82°; 34,33°; 36,49°; 47,56°; 57,16°; 63,20°; 66,76°; dan 68,99° yang menandakan kehadiran nanopartikel zink oksida berdasarkan referensi ICDD 00-001-1136. Ukuran nanopartikel yang dihasilkan yaitu 30 – 47 nm.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
Program Pasca Sarjana, Universitas Andalas
2023-07-25
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1327
10.25077/mka.v46.i5.p818-835.2023
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 46, No 5 (2023): Supplementary July 2023; 818-835
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1327/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1327/985
Copyright (c) 2023 Lola Alviche, Anthoni Agustien, Akmal Djamaan
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/180
2015-08-13T16:54:32Z
art:DI
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/653
2020-11-15T13:20:32Z
art:RA
Korelasi antara indeks massa tubuh dan profil lipid pada remaja obesitas di kota Palembang
Subandrate, Subandrate
Sinulingga, Sadakata
Zulissetiana, Eka Febri
Susilawati, Susilawati
Setyorini, Dwi Indira
Amalia, Ella
Medicine
Indeks massa tubuh; profil lipid; obesitas; remaja
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara indeks massa tubuh dan profil lipid pada remaja obesitas di Kota Palembang. Metode: Penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan desain potong lintang terhadap 143 remaja di Kota Palembang. Indeks massa tubuh dihitung berdasarkan berat badan (kg) dan tinggi badan (m). Kadar profil lipid berupa kolesterol total, trigliserida, LDL-kolesterol dan HDL-kolesterol darah diperiksa menggunakan kit dari human® di Laboratorium Kimia Dasar Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya. Analisis data menggunakan uji korelasi Pearson. Hasil: Dari penelitian ini didapatkan sekitar 29,4% remaja di Kota Palembang mengalami obesitas dan sekitar 17,5% remaja mengalami dislipidemia. Uji korelasi Pearson antara indeks massa tubuh dan profil lipid menunjukkan nilai p=0,093 r=0,141, p=0,002 r=0,260, p=0,983 r=0,002, dan p=0,256 r=0,096 masing-masing untuk kolesterol total, trigliserida, LDL-kolesterol dan HDL-kolesterol. Korelasi indeks massa tubuh dengan kadar kolesterol total, LDL-kolseterol dan HDL-kolesterol tidak bermakna (p>0,05). Namun, korelasi indeks massa tubuh dengan kadar trigliserida bermakna (p<0,05) dengan arah korelasi postif dan kekuatan lemah (r=0,2-0,4). Simpulan: Pada remaja, tidak ada korelasi indeks massa tubuh dengan kadar kolesterol total, LDL-kolseterol dan HDL-kolesterol. Terdapat korelasi positif antara indeks massa tubuh dan kadar trigliserida pada remaja.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2020-11-15
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/653
10.25077/mka.v43.i2.p105-111.2020
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 43, No 2 (2020): Online Mei 2020; 105-111
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/653/376
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/653/266
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/653/267
Copyright (c) 2020 Subandrate Subandrate, Sadakata Sinulingga, Eka Febri Zulissetiana, Susilawati Susilawati, Dwi Indira Setyorini, Ella Amalia
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/102
2017-10-04T02:28:00Z
art:RA
FAKTOR RISIKO HIPERTENSI PADA SISWA SMU ADABIAH DI KOTA PADANG
Sulastri, Delmi
Sidhi, Sidhi
AbstrakHipertensi pada anak dan remaja sudah merupakan masalah kesehatan mesyarakat yang ada di Indonesia maupun di beberapa negara yang ada di dunia. Hampir 95% kasus hipertensi tidak diketahui penyebabnya atau disebut hipertensi esensial. Beberapa faktor risiko diduga berhubungan dengan peningkatan prevalensi hipertensi ini.Telah dilakukan penelitian dengan desain cross sectional study pada siswa SMU Adabiah yang berusia antara 15 tahun sampai 18 tahun, bertujuan untuk melihat hubungan faktor risiko riwayat keturunan, obesitas, aktifitas fisik dan kebiasaan merokok dengan kejadian hipertensi. Sampel sebanyak 61 orang, kemudian dilakukan wawancara mengenai karakteristik, riwayat keturunan, aktifitas fisik dan kebiasaan merokok serta pemeriksaan tekanan darah dan antropometri. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis menggunakan uji chi-square serta ditampilkan dalam bentuk tabel, gambar dan narasi.Hasil penelitian ini adalah 66.7% siswa mengalami obese, 20.7% mempunyai keturunan hipertensi, 30% dengan aktifitas fisik rendah dan 33.3% mempunyai kebiasaan merokok mengalami hipertensi.Tidak didapat hubungan antara obesitas, riwayat keturunan dan aktifitas fisik dengan kejadian hipertensi dan terdapat hubungan antara merokok dengan kejadian hipertensi (p=0.033).Perlu dilakukan kebijakan yang mengatur tentang peraturan merokok pada anak remaja.Kata kunci : Hipertensi, Riwayat keturunan dan ObesitasAbstractHypertension in children and adolescents is a health problem of the community is in Indonesia as well as in several countries of the world. Almost 95% of the hypertension cases have no cause yet identified or it can be referred to as essential hypertension. Some of the risk factors associated with an increased prevalenceofhypertension. . A research has be made based on cross sectional study study with a cross sectional study Adabiah high school students aged between 15 years to 18 years. The aims to examine the relationship of risk factors history of heredity, obesity, physical activity and smoking habits with the incidence of hypertension. Sample of 61 people were interviewed about the characteristics, history of heredity, physical activity and smoking habits and blood pressure and anthropometry. The dataARTIKEL PENELITIAN148obtained were then analyzed using the chi-square test and displayed in the form of tables, figuresandnarratives.The results of this study were 66.7% of students had obese, 20.7% had a descendants of hypertension, 30% with low physical activity, and 33.3% having ever smoked had hipertensi.Tidak obtained relationship between obesity, a history of heredity and physical activity with the incidence of hypertension and the relationship between smoking with the incidence of hypertension (p = 0033). There needs to be policy regarding smoking regulations in adolescents. Key word : Hypertension, Heredity and Obesity
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2011-08-29
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/102
10.22338/mka.v35.i2.p147-158.2011
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 35, No 2 (2011): Published in August 2011; 147-158
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/102/98
Copyright (c) 2011 Delmi Sulastri, Sidhi Sidhi
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/1081
2022-11-07T00:49:04Z
art:RA
Perbandingan Antara Swab Nasofaring, Swab Orofaring dan Saliva Untuk Mendeteksi SARS-CoV-2
Yusuf, Attahiyyata
Tujuan: untuk mengetahui CT Value pada swab nasofaring, swab orofaring, saliva, gabungan swab nasofaring dan saliva, gabungan swab orofaring dan saliva, serta gabungan swab nasofaring, orofaring dan saliva. Metode: observasional dengan desain case control study. Populasi penelitian ini adalah koleksi swab nasofaring, swab orofaring, saliva serta gabungannya dari pasien yang datang untuk swab di Laboratorium PDRPI FK UNAND serta pasien rawatan RSUP dr.M.Djamil, Padang dan RSP UNAND yang dinyatakan positif COVID-19 melalui pemeriksaan swab gabungan nasofaring dan orofaring yang terdeteksi di Laboratorium PDRPI FK UNAND. Besar sampel pada penelitian ini berjumlah 49 sampel positif. Penelitian ini dilakukan selama 6 bulan dari bulan Mei hingga Oktober 2021 bertempat di Laboratorium Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi, Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas, Padang (PDRPI FK UNAND). Hasil: didapatkan bahwa spesimen swab nasofaring memiliki rerata CT Value paling rendah (ORF1ab: 27.70 dan N Gene: 27.44) dibanding spesimen lainnya untuk pemeriksaan SARS-CoV2. Kesimpulan: seluruh spesimen dapat dijadikan alternatif pemeriksaan SARS-CoV2, namun diantara spesimen tersebut yang paling baik untuk digunakan sebagai pemeriksaan alternatif merupakan spesimen nasofaring tunggal, sedangkan spesimen saliva tunggal hampir sama dengan spesimen orofaring tunggal yang memilki rekomendasi paling rendah.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2022-10-12
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1081
10.25077/mka.v45.i4.p583-590.2022
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 45, No 4 (2022): Online October 2022; 583-590
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1081/pdf
Copyright (c) 2022 Attahiyyata Yusuf
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/324
2017-10-04T02:25:50Z
art:LR
PERANAN DURASI QRS DAN SKOR QRS SELVESTER DALAM KEBERHASILAN REPERFUSI MIOKARD
Ilhami, Yose Ramda
durasi QRS; skor QRS Selvester; reperfusi; QRS duration; Selvester QRS score; reperfusion
AbstrakPerubahan gambaran elektrokardiogram (EKG) terjadi pada fase akut IMA EST baik berupa perubahan repolarisasi ataupun perubahan depolarisasi. Skor QRS Selvester dan pemanjangan kompleks QRS merupakan parameter yang digunakan untuk memperkirakan luas infark dan penilaian iskemia. Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui mekanisme perubahan durasi QRS dan skor QRS Selvester setelah reperfusi yang optimal. Penulisan artikel ini berdasarkan studi kepustakaan yang terkait dengan peranan durasi QRS dan skor QRS Selvester serta keberhasilan reperfusi miokard. Iskemia mengakibatkan perubahan gambaran listrik sel miokard normal, sehingga terjadi perubahan gambaran EKG yaitu meliputi perubahan gelombang T, elevasi segmen ST dan distorsi dengan pemanjangan kompleks QRS. Penilaian luas infark dapat dilakukan dengan menilai skor QRS Selvester. Iskemia juga mengakibatkan pemanjangan kompleks QRS melalui pemanjangan konduksi purkinye dan blok peri-infark. Reperfusi optimal dapat mengakibatkan regresi gelombang Q dan penurunan durasi kompleks QRS. Perubahan skor QRS selama reperfusi masih kontroversial. Perubahan pada durasi QRS dan skor QRS Selvester sebelum dan setelah reperfusi menandakan bahwa parameter ini merupakan parameter dinamis yang akan berubah ketika terjadinya reperfusi yang optimal pada tingkat seluler.AbstractChanges in Electro Cardiogram (ECG) occur in acute phase of STEMI either as repolarization or depolarization change. Selvester QRS score and lengthening of QRS complex duration are parameters that is used to predict infarct size and to analyze ischemia. The purpose of this literature review is to understand the mechanism of change in QRS duration and Selvester QRS score after optimal reperfusion. Ischemia causes changes in the electrical feature of normal myocardial cells including changes in the T wave, ST segment elevation and distortion with prolongation QRS complex. Assessment of infarct size can be done by assessing Selvester QRS score. Ischemia also resulted in prolongation of the QRS complex with elongation of Purkinje conduction and peri-infarction block. Optimal reperfusion may lead to regression of the Q wave and a decrease in the duration of the QRS complex. QRS score changes during reperfusion remains controversial. Changes in QRS duration and Selvester QRS score before and after reperfusion indicates that these parameters are dynamic parameters that will change when the optimal reperfusion occurs at the cellular level.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2016-04-04
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/324
10.22338/mka.v38.i3.p218-227.2015
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 38, No 3 (2015): Published in December 2015; 218-227
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/324/255
Copyright (c) 2016 Yose Ramda Ilhami
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/1296
2024-02-01T16:51:41Z
art:RA
Hubungan antara kepatuhan minum obat anti tuberkulosis dan kualitas hidup pasien TB paru
Panjaitan, Sri Hotnatiury
Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kepatuhan minum obat anti tuberkulosis dan kualitas hidup pasien TB paru di Kecamatan Pontianak Barat Kota Pontianak. Metode: Studi analitik observasional jenis cross sectional. Populasi penelitian adalah pasien TB paru yang menerima pengobatan di Pusat Kesehatan Masyarakat yang ada di Kecamatan Pontianak Barat Kota Pontianak yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling dengan subjek penelitian sebesar 76 orang. Analisis bivariat menggunakan uji korelasi Rank Spearman. Hasil: Hasil uji analisis Rank Spearman didapatkan nilai p sebesar 0,000 (Sig <0,05). Kesimpulan: Terdapat hubungan antara kepatuhan minum obat anti tuberkulosis dan kualitas hidup pasien TB paru di Kecamatan Pontianak Barat Kota Pontianak.Kata kunci: pasien TB paru; kepatuhan minum obat; kualitas hidup
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2024-02-01
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1296
10.25077/mka.v46.i7.p1164-1173.2023
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 46, No 7 (2023): Supplementary December 2023; 1164-1173
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1296/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1296/940
Copyright (c) 2023 Sri Hotnatiury Panjaitan
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/510
2017-09-28T04:39:49Z
art:ART
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/694
2021-09-10T06:02:48Z
art:RA
Hubungan Antara Menonton Televisi Dengan Kualitas Tidur Pada Pelajar
Christopher, Jonas Dwi
Tujuan: penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara menonton televisi dengan kualitas tidur pada pelajar. Metode: Desain studi penelitian menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional. Sampel diambil dengan teknik cluster random sampling yang diikuti oleh 210 siswa berusia 15-19 tahun di SMAN 42 Jakarta Timur pada bulan Juli – Agustus 2019. Data diambil dengan melakukan pengisian kuesioner PSQI untuk mengukur kualitas tidur dan kuesioner intensitas menonton televisi yang meliputi frekuensi, durasi, perhatian terhadap tayangan televisi. Analisis data menggunakan uji Chi Square test. Hasil: Prevalensi pelajar yang mendapatkan kualitas tidur buruk sebanyak 127 siswa (60,5%) dan didominasi oleh perempuan sebanyak 79 siswa (61,2%). Hasil uji statistik menunjukkan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara intensitas menonton televisi dengan kualitas tidur (p = 0,809). Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara menonton televisi dengan kualitas tidur pada pelajar.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2021-09-10
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/694
10.25077/mka.v44.i4.p224-231.2021
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 44, No 4 (2021): Online September 2021; 224-231
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/694/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/694/299
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/694/303
Copyright (c) 2021 Jonas Dwi Christopher
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/923
2023-08-06T02:18:31Z
art:RA
Gambaran Hasil Pemeriksaan Laringoskopi Serat Optik Fleksibel pada Penderita Tuberkulosis Paru dengan Suara Serak di RSUP Dr. M.Djamil Padang
Saputra, Rizki
Otorhinolaryngology, Pulmonology
Tuberkulosis laring, suara serak, laringoskopi serat optik, lesi non spesifik
Tuberkulosis (tb) merupakan suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang merupakan bakteri basil tahan asam (BTA). Indonesia merupakan negara dengan peringkat tertinggi kedua di dunia dengan infeksi tb. Tingginya angka prevalensi tb paru di Indonesia dan keterlibatan laring yang sering tidak terdeteksi dengan baik, memerlukan pemeriksaan yang spesifik dan terukur. Perlu dilakukan suatu pemeriksaan yang mudah dan memiliki tingkat keakuratan yang cukup tinggi seperti laringoskopi serat optik fleksibel untuk memvisualisasikan laring dengan baik sehingga dapat menilai keadaan laring secara utuh.Tujuan: Mengetahui gambaran hasil pemeriksaan laringoskopi serat optik fleksibel pada penderita tuberkulosis paru dengan suara serak di RSUP dr. M Djamil Padang. Metode: Penelitian deskriptif dengan menggunakan desain potong lintang (cross sectional), dilakukan terhadap 35 pasien tuberkulosis paru dengan suara serak. Data dianalisis secara statistik dengan program computer. Hasil: Pada penelitian ini tipe gambaran lesi yang ditemukan adalah lesi non spesifik, lesi ulseratif, lesi granulomatosa dan lesi erosi dengan distribusi terbanyak pada plika vokalis, diikuti aritenoid, plika ventrikularis dan epiglotis. Kesimpulan: Terdapat perubahan tren bentuk lesi dari lesi spesifik menjadi lesi non spesifik pada hasil pemeriksaan laringoskopi serat optik fleksibel pada penderita tb paru dengan Suara serak.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2023-04-11
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/923
10.25077/mka.v46.i2.p187-193.2023
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 46, No 2 (2023): Online April 2023; 187-193
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/923/pdf
Copyright (c) 2023 Rizki Saputra
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/449
2020-01-02T13:42:25Z
art:RA
Pengaruh uncaria gambir roxb terhadap ulkus gaster dan kadar malondialdehid hewan coba yang diinduksi etanol
Irramah, Miftah
Medicine
Gambir terstandarisasi; Ulkus Gaster; MDA
Ulkus peptikum dapat disebabkan berbagai faktor, seperti konsumsi alkohol yang berlebih. Alkohol menginduksi ulkus dengan membentuk radikal bebas yang merusak integritas mukosa sehingga terjadi ulkus. Di masyarakat, pengobatan secara tradisional adalah dengan mengonsumsi gambir. Tujuan: Untuk melihat pengaruh gambir terstandarisasi terhadap perbaikan ulkus dan malondialdehid pada tikus yang diinduksi etanol. Metode: Penelitian ini menggunakan 25 ekor tikus putih jantan galur Wistar. Hewan coba dibagi atas 5 kelompok masing-masing K(-), K(+), P1, P2 dan P3. Selanjutnya diperlakukan sebagai berikut: Selama 4 hari K(-) mendapat 1 ml aqua dest, K(+) , P1, P2 dan P3 mendapat 0,01 ml etanol 50%/kg BB. Hari ke-5 sampai hari ke 18, K(+) diberi aqua dest 1 ml, P1, P2 dan P3 masing-masing mendapat 1 ml larutan gambir 50, 100 dan 200 mg/kg BB per oral. Hari ke-19 hewan coba diambil darahnya melalui vena juguralis untuk penentuan kadar MDA. Selanjutnya hewan coba didekapitasi, diambil gasternya untuk menentukan perbaikan ulkus menggunakan kriteria Barthel-Manja yang telah dimodifikasi. Kadar MDA ditentukan dengan metode Placer. Hasil: Gambir terstandarisasi dapat memperbaiki ulkus gaster pada hewan coba. Terdapat perbedaan perbaikan ulkus pada pemberian gambir terstandarisasi dengan dosis yang berbeda. Dosis yang memberikan efek maksimum adalah 200 mg/kg BB. Pemberian gambir terstandarisasi juga dapat menurunkan kadar MDA serum akibat keberadaan radikal bebas ROS yang diinduksi etanol. Kesimpulan: Gambir terstandarisasi mempunyai peluang untuk menjadi obat biofarmaka yang potensial untuk ulkus peptikum. Untuk itu diperlukan penelitian lebih lanjut untuk uji efek dan keamanannya pada manusia.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2017-05-31
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/449
10.22338/mka.v40.i1.p1-10.2017
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 40, No 1 (2017): Published in May 2017; 1-10
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/449/299
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/449/74
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/449/75
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/449/76
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/449/77
Copyright (c) 2017 Miftah Irramah
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/1474
2024-02-17T05:05:44Z
art:RA
Effect of Topical Application of Black Seed Oil (Nigella Sativa) on Wound Healing in Diabetic Rat Ulcer Model
Arman, Eliza
A, Almahdy
Dafiriani, Putri
Almasdy, Dedy
Black seed oil; Wouand healing; TNF alpha; Histophatology
Objective : This study aims to evaluate the use of topical black seed oil on wound healing in a diabetic rat model. Method:10 experimental rats were induced with streptozotocin at a dose of 55 mg/kg BW. Diabetic rats were anesthetized and then the wound was made with a biopsy push with a diameter of 10 mm. The rats were divided into 2 groups, namely the untreated group and the topical treatment group with 1 ml of 100% Black Seed Oil every day for 14 days. Wound healing evaluation was carried out on days 7 and 14. Gene expression analysis was performed using molecular technique RT PCR an histopathologically using He staining. Data analysis used T test. Result: On day 7 there was a decrease in TNF expression with p <0.05, while on day 14 it also showed a decrease in TNF alpha expression with p <0.01. Histopathological showed positive development by showing better wound healing with complete epithelialization, granulation with lower inflammatory cells, higher fibroblasts and collagen compared to the control group. Conclusion :Black seed oil can increase the speed of wound healing in diabetic rat models by inhibiting TNF alpha expression.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2024-02-17
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1474
10.25077/mka.v46.i9.p1417-1425.2024
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 46, No 9 (2024): Supplementary Januari 2024; 1405-1413
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1474/pdf
Copyright (c) 2024 Eliza Arman, Almahdy A, Putri Dafiriani, Dedy Almasdy
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/26
2015-05-02T20:05:03Z
art:LR
FAKTOR-FAKTOR PENENTU PENYEBARAN HIV(+)/AIDS DI INDONESIA Tahun 2008
Priscilla, Vetty
AbstrakIndonesia merupakan negara yang paling cepat terjadinya penularan HIV di kawasan Asia Tenggara. Diperkirakan pada tahun 2010 penderita HIV(+)/AIDS akan meningkat menjadi 400.000 orang dengan perkiraan kematian 100.000 orang. Penyebaran utama terjadi di kalangan penyalahgunaan narkoba dengan jarum suntik dan pekerja seks komersil. Di samping itu, penyebaran HIV dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu seperti faktor sosial ekonomi/kemiskinan, jenis kelamin, perilaku dan gaya hidup, sosial budaya, biologi dan pelayanan kesehatan.Kata Kunci ;HIV/AIDS, faktor penentu, IndonesiaAbstractThe epidemic of HIV/AIDS is spreading at a significantly higher rate in Indonesia compared to other South-East Asia. Highly cases of HIV/AIDS in Indonesia indicated that by the year 2010 the number of AIDS cases will have increased to 400.000, with 100.000 deaths. The majority of HIV/AIDS patients are found among high-risk populations, especially among the Intravenous Drug Users (IDUs) and sex workers. In these two groups the infection is spreading very rapidly. Some determinants of health of HIV/AIDS become vulnerable in Indonesia such social-economic/poverty, gender, lifestyle and behavior, socio-culture, biological and health care.Keywords; HIV/AIDS, determinants, IndonesiaTINJAUAN PUSTAKA
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2015-05-02
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/26
10.22338/mka.v32.i2.p%p.2008
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 32, No 2: Agustus 2008
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/26/23
Copyright (c) 2015 Vetty Priscilla
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/881
2023-04-12T09:09:44Z
art:CR
Penatalaksanaan Sinusitis Frontalis Menggunakan Pendekatan Axillary Flap Ke Resesus Frontalis
Yunaz, Metri Hilma
Irfandy, Dolly
Medicine, otorhinolaryngology head and neck surgery
Sinus frontal, resesus frontalis, sel ager nasi, axillary flap
Pendahuluan: Bedah sinus frontal dan resesus frontalis masih menimbulkan masalah karena anatominya yang kompleks sehingga beresiko menimbulkan komplikasi yang berat. Selain itu pembedahan sinus frontal dan resesus frontalis membutuhkan penggunaan alat-alat khusus yang berbentuk sudut seperti lengung 30 dan 70. Pembedahan sinus frontal dengan pendekatan axillary flap ke resesus frontalis merupakan teknik yang memudahkan ahli bedah karena cukup menggunakan alat dengan lengkung 0 dan dapat meminimalisir resiko komplikasi. Laporan Kasus: Dilaporkan satu kasus laki-laki 35 tahun dengan nyeri kepala hilang timbul sejak 10 tahun yang lalu. Dari pemeriksaan fisik dan penunjang pasien kemudian didiagnosis dengan sinusitis frontalis, massa et sinus frontal sinistra, konka bulosa dan septum deviasi. Pada pasien kemudian dilakukan tindakan frontal sinusektomi dengan pendekatan axillary flap, ekstirpasi massa et sinus frontal, konkotomi dan septoplasti dengan hasil yang baik. Kesimpulan: Bedah sinus frontal dengan pendekatan axillary flap memudahkan ahli bedah dalam mengakses sinus frontal tanpa menimbulkan komplikasi yang berat.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2021-12-08
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/881
10.25077/mka.v44.i7.p481-491.2021
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 44, No 7 (2021): Online Desember 2021; 481-491
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/881/pdf
Copyright (c) 2021 Metri Hilma Yunaz
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/158
2017-10-04T02:26:45Z
art:RA
KARAKTERISTIK PENDERITA RETARDASI MENTAL DI SLB KOTA BUKITTINGGI
Ramayumi, Raysa
Nurdin, Adnil Edwin
Nurhajjah, Siti
retardasi mental; jenis kelamin; derajat retardasi mental; usia ibu saat hamil; mentally retardated; sex; degree of mentally retardated; maternal age
AbstrakRetardasi mental merupakan keadaan perkembangan jiwa yang terhenti atau tidak lengkap yang dikarakteristikkan dengan tingkat IQ dibawah 70-75. Frekuensi penderita retardas mental pada laki-laki lebih tinggi. Retardasi mental dapat disebabkan oleh aspek biologis yang mencakup gangguan kromosom dan genetik. Sindrom Down merupakan salah satu bentuk retardasi mental berat yang terkait dengan usia ibu saat hamil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik penderita retardasi mental di SLB Kota Bukittinggi. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif dengan jumlah sampel sebanyak 50 orang yang diambil dengan teknik random sampling. Data dikumpulkan melalui data dasar siswa berupa jenis kelamin dan usia ibu saat hamil serta tes IQ yang kemudian dikategorikan berdasarkan derajat retardasi mental Hasil dari penelitian ini dengan 46 sampel yang memenuhi kriteria inklusi didapatkan bahwa frekuensi laki-laki dengan perempuan sama, 41,3% termasuk derajat retardasi mental ringan, dan 34,8% dari ibu penderita hamil pada usia lebih dari 35 tahun. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa sebagian penderita memiliki derajat retardasi mental ringan, dengan usia ibu saat hamil pada usia lebih dari 35 tahun.AbstractMentally retardated is a state of mental development stalled or incomplete which characterized by an IQ level below 70-75. Frequency mentally retarded of male is higher. Mentally retardated caused by biological aspects that include chromosomal and genetic disorders. Down syndrome is a severe form of mentally retardated associated with maternal age. This study aims to investigate the characteristics of individuals with mentally retardated at special school in Bukittinggi. This study used a descriptive design and 50 people with random sampling. Data was collected through student basic data such as gender and maternal age and IQ tests were then categorized based on the degree of mentally retardated. The results of 46 samples that complied inclusion criteria was found that the frequency of male same with female, 41.3% including the degree of mild mentally retardated, and 34.8% of maternal age is over than 35 years old. This study concluded that most individuals have a mild degree of mentally retardated, with maternal age is over than 35 years old.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2015-05-03
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/158
10.22338/mka.v37.i3.p181-186.2014
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 37, No 3 (2014): Published in December 2014; 181-186
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/158/154
Copyright (c) 2015 Raysa Ramayumi, Adnil Edwin Nurdin, Siti Nurhajjah
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/1078
2023-08-06T02:27:51Z
art:RA
Efektivitas Krim Ekstrak Lidah Buaya (Aloe vera Linn) terhadap Proses Penyembuhan Luka Sayat di Kulit Kelinci (Oryctolagus cuniculus)
Hutabarat, Herald Jonathan
Simaremare, Ade Pryta
Sipayung, Novreka Pratiwi
Medicine; Medical Science
Biomedical sciences; Medical Health
Kulit merupakan organ terbesar tubuh manusia yang membungkus otot dan organ dalam serta menjadi benteng pertahanan pertama trauma. Salah satu bentuk trauma pada kulit adalah luka sayat yang merupakan luka terbuka yang terjadi karena irisan instrumen benda tajam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas sediaan kosentrasi ekstrak krim lidah buaya (Aloe Vera Linn) pada penyembuhan luka sayat terhadap kelinci (Oryctolagus cuniculus). Metode yang digunakan pada penelitian in adalah true experimental dengan pengamatan posttes only control group design, yaitu mengukur pengaruh sediaan krim ekstrak lidah buaya (Aloe vera L) dengan konsentrasi 25%, 50%, dan 75% pada kelompok kontrol perlakuan dengan membandingkan kelompok tersebut dengan kelompok kontrol positif yang diberikan povidon iodine 10% krim dan kontrol negatif dengan aquadest 1 mL. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak lidah buaya memiliki efek klinis pada penyembuhan luka sayat pada kelinci, dimana setiap peningkatan kadar ekstrak aloe vera pada perlakuan semakin cepat pula penyembuhan luka sayatan dibandingkan dengan kontrol negatif. Namun, hasil uji Anova dan Post Hoc test menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap tiap kadar ekstrak krim aloe vera konsentrasi 25%, 50%, dan 75% bila dibandingkan kontrol positif dan negatif.Kata kunci: ekstrak aloe vera; penyembuhan luka sayat
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2023-04-11
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1078
10.25077/mka.v46.i2.p436-442.2023
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 46, No 2 (2023): Online April 2023; 436-442
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1078/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1078/683
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1078/684
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1078/685
Copyright (c) 2023 Herald Jonathan Hutabarat, Ade Pryta Simaremare, Novreka Pratiwi Sipayung
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/626
2020-01-02T02:56:32Z
art:RA
Implementasi metode Global Trigger Tool IHI (Institute for Healthcare Improvement) untuk identifikasi kejadian tak diinginkan (KTD) di pelayanan kebidanan RSUD Pariaman Provinsi Sumatera Barat
Aladin, Aladin
Kuntjoro, Tjahjono
Lestari, Trisasi
Alat Pemicu Global IHI; efek samping (KTD); Rekam medis; Layanan Kesehatan Ibu; RSUD Pariaman
Kesalahan yang terjadi dalam proses perawatan medis berpotensi dan dapat menyebabkan cedera pada pasien yang merupakan peristiwa buruk. Institute for Healthcare Improved Global Trigger Tool adalah salah satu metode analisis retrospektif yang menggunakan "pencetus" atau "pemicu" untuk mendeteksi kemungkinan peristiwa buruk. Pentingnya rumah sakit dalam memberikan layanan dan dalam rangka meningkatkan perawatan kebidanan, maka IHI dapat menjadi alternatif jawaban masalah yang ada. Tujuan: Untuk mendeskripsikan distribusi frekuensi efek samping pada perawatan kebidanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pariaman berdasarkan metode IHI Global Trigger Tool. Metode: Penelitian ini merupakan studi kasus dengan desain penyelesaian masalah. Identifikasi instrumen insiden keselamatan pasien menggunakan alat Pemicu IHI digunakan untuk melakukan tinjauan rekam medis pasien sekunder data kebidanan RSUD Pariaman. Hasil: Ditemukan 41 (41,7%) pasien dengan pemicu (+) jumlah pemicu 92, rata-rata 2,04 pemicu per pasien. Ditemukan 9 (9,4%) pasien dengan efek samping 12, rata-rata 1:33 efek samping per pasien. Jumlah yang terluka adalah 12 dengan proporsi cedera parah sebanyak 16,7%. Karakteristik pasien yang paling banyak adalah 20-29 tahun (45,8%) dan umumnya terjadi dalam kasus rujukan darurat (70,8%). Simpulan: Tidak ada hubungan antara usia dan keberadaan pemicu sementara status rujukan secara signifikan terkait dengan pemicu. Unit layanan kamar kebidanan merupakan unit pemicu yang paling umum (43,9%), dan unit rawat inap adalah unit yang paling banyak terjadinya kejadian buruk (44,4%). Sedangkan unit perawatan intensif adalah unit di mana pemicunya berpotensi tertinggi untuk menjadi peristiwa buruk (100%). Hasil audit medis dalam rangka meningkatkan layanan dalam bentuk presentasi kasus salah satu pasien. Audit medis merupakan salah satu upaya untuk menemukan solusi perbaikan pelayanan kebidanan RSUD Pariaman.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2019-05-27
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/626
10.25077/mka.v42.i2.p62-69.2019
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 42, No 2 (2019): Published in May 2019; 62-69
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/626/334
Copyright (c) 2019 Aladin Aladin, Tjahjono Kuntjoro, Trisasi Lestari
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/62
2015-05-02T21:09:10Z
art:CR
DISTROFI MUSKULAR DUCHENNE
Syarif, Iskandar
Widiasteti, Widiasteti
AbstrakAnak laki-laki umur 10 tahun 9 bulan dirawat di bangsal anak RSUP Dr. M. Djamil Padang dengan keluhan sukar berdiri sejak 2 tahun yang lalu. Riwayat penyakit sekarang adalah pasien sering kram otot betis dan jika mau berdiri, berjongkok terlebih dahulu, kedua tangan bertumpu pada kedua lutut (manuver Gowers) sejak usia 3 tahun. Pasien sering jatuh ketika berjalan sejak usia 5 tahun dan dada mulai tampak membusung ke depan. Sejak usia 8 tahun harus di bantu untuk berdiri dan berjalan dengan posisi kaki berjinjit. Riwayat keluarga dengan kelainan otot tidak ada. Pemeriksaan fisik ditemukan lordosis, pseudohipertropi m.gastrocnemeus, kekuatan otot ekstremitas inferior berkurang dari normal. pemeriksaan kadar creatine kinase meningkat yaitu 1860 U/L (normal : 24- 170 U/L). elektromiogram menyokong untuk miopati dengan gambaran gelombang positif, fibrilasi, amplitudo rendah dan pontensial polifasik. Biopsi otot tidak dilakukan karena keluarga menolak. Pada pasien ini diberikan prednison 0,75 mg/kg BB/hari, suplemen kalsium dan vitamin D.Kata kunci : distrofi muskular duchenne, manuver Gowers, creatine kinaseAbstractA 10 years and 9 months old boy was hospitalized in Pediatric Department of Dr.M. Djamil Hospital Padang with chief complaint need help for standing since 2 years ago. The Symptons were he had recurrent cramps and needing to turn onto his front and rise to standing from the floor using a broad-based stance with the support of his hand on his thigh (Gowers maneuver) since seven years ago. He often fall when he walked and appearance lordotic posture since five years old. Since eight years old he needed for standing and walking with his toes. The patient was born with vaccum extraction, with body birth weight 2900 grams, full term. No family history of muscle disease. Physical examination founded lordosis, pseudohypertrophy of the calves, weakness of muscles of inferior extremities with sensory was normal. Level of creatine kinase was 1860U/L (normal: 24-170 U/L). Electromyography showed myopathic with characterized fibrillations, positive waves, low amplitudepolyphasic potentials. Muscle biopsy could not be done because his parents not agree. The therapy for this patient was prednisone 0,75 mg/kgbb/day, supplement orally calcium and vitamin D.Key words : Duchenne Muscular Dystrophy, Gowers maneuver, muscle diseaseLAPORAN KASUS
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2015-05-02
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/62
10.22338/mka.v33.i2.p%p.2009
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 33, No 2: Agustus 2009
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/62/59
Copyright (c) 2015 Iskandar Syarif, Widiasteti Widiasteti
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/921
2022-10-12T12:35:35Z
art:LR
Peran Media Daring Pada Pemahaman Orangtua Terhadap Vaksinasi COVID-19 untuk Anak 12-17 Tahun
Ruby, Rivaldi
Tansil, Naomi Juwita
Kadharmestan, Maxmillion Budiman
Riani, Mutiara
Medicine; Medical Education; Public Health
COVID-19; vaksinasi anak-anak; pemahaman orang tua; media daring
Vaksinasi dipercayai sebagai cara paling menjanjikan untuk mengakhiri pandemi COVID-19 dan vaksinasi COVID-19 pada anak baru saja dimulai. Keputusan untuk menerima vaksin atau tidak berada pada tangan orang tua karena anak-anak tidak dapat membuat keputusan mereka sendiri. Tujuan: Tinjauan ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari media daring pada pemahaman orang tua mengenai vaksinasi COVID-19 untuk anak-anak berusia 12-17 tahun. Metode: Pencarian literatur dilakukan menggunakan lima basis data: PubMed, ProQuest, ScienceDirect, EBSCO, dan Google Scholar dengan “COVID-19,” “Vaccination,” “Parents,” “Online Media,” dan “Children” sebagai kata kunci utamanya. Hasil: Tiga artikel relevan memenuhi kriteria inklusi kami. Penemuan pada data yang tersedia dengan total sampel sebanyak 7638 individu adalah sebagai berikut: (a) media daring berasosiasi dengan pemahaman dan dapat meningkatkan kepercayaan orang tua mengenai vaksinasi COVID-19 untuk anak mereka (b) pada beberapa populasi, stigma mengenai hoax pada media daring dapat meningkatkan keraguan vaksinasi. Kesimpulan: Penemuan secara keseluruhan menunjukkan bahwa media daring dapat memiliki dampak positif pada pengetahuan orang tua mengenai vaksinasi COVID-19. Media daring adalah salah satu faktor yang memengaruhi pemahaman orang tua mengenai vaksinasi COVID-19 untuk anaknya. Studi lebih lanjut diperlukan di Indonesia untuk mengonfirmasi faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi penerimaan vaksinasi COVID-19 pada populasi.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
2022-07-11
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/921
10.25077/mka.v45.i3.p423-430.2022
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 45, No 3 (2022): Online July 2022; 423-430
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/921/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/921/523
Copyright (c) 2022 Rivaldi Ruby, Naomi Juwita Tansil, Maxmillion Budiman Kadharmestan, Mutiara Riani
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/195
2017-10-04T02:23:57Z
art:ART
EKSTROSPEKSI MAHASISWA PROGRAM STUDI PROFESI DOKTERATAS PROFESIONALISME DOKTER DI RUMAH SAKIT PENDIDIKAN
Syukriani, Yoni Fuadah
AbstrakEkstrospeksi merupakan salah metode penting dalam pendidikan profesionalisme bagimahasiswa kedokteran, namun masih jarang dilakukan. Dalam mengajarkan ekstrospeksi seringmuncul kekhawatiran bahwa mahasiswa ninya memiliki persepsi negatif terhadap orang lain,khususnya terhadap dokter yang berperan iebagai pendidik dan role model di rumah sakitpendidikin. Namun demikian, peilu disadari bahwa tanpa disadari mahasiswa selalu melakukanekstrospeksi atas praktik kedokteran yang dilaksanakan oleh dokter di rumah sakit' Jika praktikkedokteran yang Oilifrat tidak sesuai dengan konsep profesionalisme yang telah diajarkan secarateori, maka maliasiswa akan menghaOafii feUingungan. Pendidik turut bertanggung jawab untukmengantisipasi hal tersebut, Oan lit<a kebingungan telah muncul, sepatutnya ada media yangdisialkan untuk mengatasi hal tersebut. Tujuan penelitian ini adalah mengeksplorasi prosesekstiospeksi yang dilakukan mahasiswa ying tengah melakukan kepaniteraan di FakultasKedokteran Universitas padjadjaran atas profesionalisme dokter di rumah sakit pendidikan. Hasilmenunjukkan bahwa ekstroipet<si mahasiswa menempati spektrum yang sangat lebar, dari sikapyang sangat negatif hingga sangat positif. Dampak perilaku negatif dokter lebih beragamOiUanOing perilaku positif.Ferilaku negatif yang sama dapat berakibat berbeda pada mahasiswayang ber-beda. Hampir sernua mahasiswa-meminta fakultas kedokteran/rumah sakit pendidikanigai memOeri tanggapan, sistem follow up rutin, atau membuka jalur rahasia untuk membanturriereka mengatas-i- hasil extrospeksi yang negatif. Sebagai simpuian, ekstrospeksi sangatpenting dalah pendidikan prot'esionalisrne kedckteran, meskipun Cemikian metode inimembituhkan upaya khusus untuk mengatasi tantangan kompetensi dosen dan Jumlahmahasisu,,a yang banyak.Kata kunci:-AriEkstrospeksi, Rumah Sakit Pendidikan, Role Model, ProfesionalismeAbstractExtrospection is an important method in professional education for medical students,atthough it is rarety used. There is concern that teaching through extrospection would lead tonegati-ve perception to other, pafticularly toward supervising doctors as role models in teachingho-spitat. Howe,ver, it is important to understand that naturalty sfudenfs would extrospect towardsmedicat practice performed by supervising doctors. Medicat practice which does not consistentwith the'concept of medicat piofessionalism the sfudenf's learned in undergraduate phase, wouldlead students to confusion. Faculties have responsibility to anticipate this possibiiity The aim ofthis study is to explore the extrospection process of students during their clerkship term in theFacutty of ivledicine, rJniversitas Padjadjaran. Result demonsirates that student's extrospectioniies within a wide range, from positive to negative end. The inpact of perceived supervisor'snegative behaviour has a wider range then po,sitive behaviour. The same perceived supervisor'sne-gailve behaviour coutd impact different sfudenfs differentty. Almast all students request forreipcnse, routine foltow up system, or conficiential route from medical school/teaching hospital,fo assisf them when encounter negative result from extrospection. As a conclusion, extrospectionis impoftant in teaching medicat professionalism, atthough it requires specra/ effott to facechallenges such as the faculty's competence and high number of stutlents.Keywords: Extrospection, teaching hospital, role model, professionalism
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2015-05-21
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/195
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 37 (2014): Supplement 1 | Published in March 2014; 59-68
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/195/190
Copyright (c) 2015 Yoni Fuadah Syukriani
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/1301
2024-03-14T10:09:45Z
art:RA
Korelasi Mean Platelet Volume dengan Child-Pugh Score pada Pasien Sirosis Hepatis Stadium Dekompensata
Shara, Fhany El
Nasrul, Ellyza
Yulia, Dwi
Medicine; Clinical Pathology
Tujuan : Sirosis hepatis stadium dekompensata memiliki angka ketahanan hidup yang lebih rendah. Child-Pugh Score secara klinis banyak digunakan untuk menentukan derajat penyakit sirosis hepatis. Relevansi nilai mean platelet volume (MPV) dengan Child-Pugh Score menggambarkan kondisi inflamasi kronis pada sirosis hepatis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui korelasi nilai MPV dengan Child-Pugh Score pada pasien sirosis hepatis stadium dekompensata; Metode : Penelitian analitik dengan pendekatan retrospektif dilakukan terhadap 54 pasien sirosis hepatis stadium dekompensata dengan etiologi infeksi virus hepatitis B dan C di RSUP Dr. M. Djamil Padang sejak Mei hingga Agustus 2022. Nilai MPV dan Child-Pugh Score diperoleh dari observasi data rekam medis. Data dianalisis dengan uji korelasi Spearman, bermakna jika p<0,05; Hasil : Subjek penelitian sebagian besar laki-laki (75,9%) dengan rerata usia 53,3 (10,87) tahun. Rerata nilai MPV didapatkan 10,49 (0,13) fL. Median Child-Pugh Score adalah 11 (7–15). Uji korelasi Spearman menunjukkan terdapat korelasi positif lemah antara nilai MPV dengan Child-Pugh Score (r=0,29) dan bermakna secara statistik (p=0,03); Kesimpulan : Terdapat korelasi positif lemah antara nilai MPV dengan Child-Pugh Score pada pasien sirosis hepatis stadium dekompensata di RSUP Dr. M. Djamil Padang
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2024-03-14
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1301
10.25077/mka.v46.i4.p633-638.2023
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 46, No 4 (2023): Online Juli 2023; 633-638
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1301/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1301/946
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1301/947
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1301/948
Copyright (c) 2023 Fhany El Shara, Ellyza Nasrul, Dwi Yulia
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/170
2015-07-24T07:06:07Z
art:AP
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/669
2020-01-02T12:18:51Z
art:EI
Preface and ToC - Vol 42, No 1 (2019)
MKA, Redaksi
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2019-01-31
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Editorial Information
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/669
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 42, No 1 (2019): Published in January 2019
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/669/367
Copyright (c) 2019 Redaksi MKA
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/93
2017-10-04T02:24:12Z
art:CR
EKTRAKSI BENDA ASING (KACANG TANAH) DI BRONKUS DENGAN BRONKOSKOP KAKU
Fitri, Fachzi
Pulungan, M. Rusli
AbstrakAspirasi benda asing merupakan keadaan emergensi yang memerlukan penanganan segera untuk mencegah komplikasi yang serius. Lebih dari 50% kasus aspirasi benda asing terjadi pada anak usia kurang dari 3 tahun. Aspirasi benda asing paling sering adalah kacang tanah. Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, Pemeriksaan fisik, pemeriksaan radiologi dan bronkoskopi. Bronkoskop kaku merupakan pilihan untuk pengangkatan benda asing pada anak.Dilaporkan satu kasus benda asing tiga kacang tanah di bronkus utama kanan pada seorang anak perempuan umur 2 tahun yang berhasil diangkat dengan tindakan bronkoskopi menggunakan bronkoskop kaku.Kata kunci : Aspirasi benda asing, bronskopi, bronkoskop kaku.AbstractForeign body aspiration is an emergency condition that needs early treatment to prevent serious complication. More than 50% foreign body aspiration cases occur among children younger than 3 years. The most common aspirated item was a peanut. Diagnosis is based on anamnesis, physical examination, radiology finding and bronchoscopy. Rigid bronchoscopee is a procedure of choice for removing foreign body in children.A case foreign body (three peanuts) in the right main bronchus 2 years old girl which was successfully removed using rigid bronchoscopee was reported.Key word : Foreign body aspiration, bronchoscopy, rigid bronchoscope
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2011-05-01
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/93
10.22338/mka.v35.i1.p68-80.2011
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 35, No 1 (2011): Published in April 2011; 68-80
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/93/89
Copyright (c) 2011 Fachzi Fitri, M. Rusli Pulungan
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/1000
2022-10-12T12:33:19Z
art:LR
Posisi prone pada terapi oksigenasi pasien COVID-19
Yanti, Merry Dhama
Anggrainy, Fenty
Fitrina, Dewi Wahyu
AbstrakPenyakit Coronavirus 2019 (COVID-19) yang dimulai sejak akhir tahun 2019 cepat menyebar di seluruh dunia hingga dinyatakn sebagai pandemi. Pneumonia menjadi alasan dirawatnya pasien COVID-19 dan memerlukan terapi oksigen. Pneumonia berat menyebabkan terjadinya hipoksemia akibat kegagalan respirasi yang dikenal dengan acute respiratory distress syndrome (ARDS). Posisi prone sudah dikenal sejak lama dapat digunakan sebagai terapi adjuvan untuk meningkatkan ventilasi pasien COVID-19 yang mengalami ARDS.Kata kunci: COVID-19, Pneumonia, Hipoksemia, ARDS, Posisi proneAbstractCoronavirus disease 2019 (COVID-19), which began at the end of 2019 rapidly spread around the world until it was declared as pandemic. Pneumonia is the reason for COVID-19 patients to hospitalized and requires oxygen therapy. Severe pneumonia causes hipoxemia due to respiratory failure which known as acute respiratory distress syndrome (ARDS). The prone position, which has been known for a long time can be used as an adjuvant therapy to improve ventilation for COVID-19 patients who suffrered ARDS.Keywords: COVID-19, Pneumonia, Hypoxemia, ARDS, Prone position
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2022-10-12
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1000
10.25077/mka.v45.i4.p642-654.2022
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 45, No 4 (2022): Online October 2022; 642-654
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1000/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1000/599
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1000/600
Copyright (c) 2022 Merry Dhama Yanti, Fenty Anggrainy, Dewi Wahyu Fitrina
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/296
2017-10-04T02:26:20Z
art:RA
ANTROPOMETRI SENDI PERGELANGAN KAKI ETNIS MINANGKABAU
Marsil, Hafni
Rahmadian, Rizki
Rachman, Sylvia
Erkadius, Erkadius
antropometri; pergelangan kaki; Minangkabau; anthropometry; ankle joint; Minangkabau
AbstrakPenelitian ini bertujuan mengukur antropometri sendi pergelangan kaki etnis Minangkabau. Penelitian cross sectional dilakukan pada 50 orang mahasiswa kedokteran etnis Minangkabau berusia 21-25 tahun di lingkungan RS. dr. M Djamil Padang. Dilakukan pemeriksaan ROM, rontgen ankle proyeksi anteroposterior, lateral dan mortise. Hasil penelitian didapatkan ROM plantarfleksi 48,920±5,820, ROM dorsofleksi 31,300±4,070, inversi 10,320±2,280, eversi 5,940±1,200, talocrural angel anteroposterior 76,530± 2,530 dan mortise 77,380±2,270, tibiofibular overlap anteroposterior 7,51±2,64 mm dan mortise 4,71±2,45 mm, tibiofibular clear space anteroposterior 3,6±1,18 mm dan mortise 3,85±1,09 mm, talar tilt anteroposterior 0,140±0,100 dan mortise 0,190±0,150, medial malleolar length anteroposterior 13,88±1,99 mm dan mortise 14,03±1,69 mm, lateral malleolar length anteroposterior 25,71±2,83 mm dan mortise 26,70±3,40 mm, johnson angle anteroposterior 87,770±1,710 dan mortise 87,570±1,840, medial clear space 2,97±0,75 mm, anteroposterior inclination angle 7,470±2,700, anterior distal tibial angle 82,530± 2,700, dan anteroposterior gap 3,50±1,43 mm.Terdapat perbedaan ukuran antropometri sendi pergelangan kaki mahasiswa kedokteran beretnis Minangkabau di lingkungan RS. Dr. M. Djamil Padang dengan kepustakaan, namun masih dalam rentang normal.AbstractThis study aimed to measure anthropometric of ankle joint of Minangkabau ethnic group. Cross sectional study has been done in 50 Minangkabau ethnic medical students, aged 21-25 years in RSUP. Dr. M Djamil Padang. ROM, anteroposterior, lateral, and mortise X-ray projections of ankle were examined. ROM plantarflexion was 48.920±5.820, ROM dorsiflexion was 4.070±31.300, inversion was 10.320±2.280, eversion was 5.940±1.200, talocrural angel anteroposterior was 76.530±2.530 and mortise was 77.380±2.270, tibiofibular overlapp anteroposterior was 7.51±2,64 mm and mortise was 4.71±2,45 mm, tibiofibular clear space anteroposterior was 3.6±1.18 mm and mortise was 3.85±1.09 mm, talar tilt anteroposterior was 0.140 ± 0.100 and mortise was 0.190 ± 0.150, medial malleolar length anteroposterior was 13.88 ± 1,99mm and mortise was 14.03 ± 1,69mm, lateral length malleolar anteroposterior was 25.71±2,83 mm and mortise was 26.70 ± 3,40 mm, johnson angle anteroposterior was 87.770 ± 1.710 and mortise was 87.570±1.840, medial clear Space was 2,97±0,75 mm, anteroposterior Inclination Angle was 7.470±2.700, anterior distal tibial Angle was 82.530 ± 2.700 and anteroposterior gap was 3.50 ± 1,43 mm. There was a difference in antropometric size of the ankle joint between Minangkabau ethnic medical student in RSUP. Dr. M. Djamil Padang and literature, but still within the normal range.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2015-12-08
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/296
10.22338/mka.v38.i2.p108-115.2015
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 38, No 2 (2015): Published in September 2015; 108-115
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/296/238
Copyright (c) 2015 Hafni Marsil, Rizki Rahmadian, Sylvia Rachman, Erkadius Erkadius
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/1456
2023-11-14T01:27:51Z
art:RA
Effectiveness Test of Petai Seed Methanol Extract Against Cholesterol of Wistar Strain Rats Induced by High Fat Feed
Alioes, Yustini
Objective: This study aims to determine the effectiveness of the methanol extract of petai seeds on the cholesterol levels of Wistar strain rats induced by a high-fat diet. Methods: True experimental research with post test only control group design using 25 rats which were divided into 5 groups, namely the control group (negative and positive) and the treatment group (treatments 1, 2 and 3). High-fat diet for 30 days was given to groups K+, P1, P2, and P3. Then continued with the administration of methanol extract of petai seeds in the treatment group with each dose of 100 mg/kgBW, 200 mg/kgBW, and 400 mg/kgBW for 10 days. The mean cholesterol levels were checked using the CHOD-PAP method and data were analyzed using the Kruskal-Wallis and Post-Hoc Mann-Whitney nonparametric tests. Results: The results showed that the administration of petai seed methanol extract at doses of 100 mg/kgBW, 200 mg/kgBW, and 400 mg/kgBW had a significant difference with the positive control group (p<0.05). Conclusion : This study showed the methanol extract of petai seeds had effectiveness in lowering cholesterol levels in wistar strain rats induced by high fat diet.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2023-11-01
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1456
10.25077/mka.v46.i6.p1014-1024.2023
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 46, No 6 (2023): Online Oktober; 1014-1024
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1456/pdf
Copyright (c) 2023 Yustini Alioes
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/337
2016-06-17T07:52:21Z
art:AP
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/815
2021-08-02T12:55:31Z
art:CR
KOLELITIASIS PADA ANAK
Yusuf, Yusirwan
Yusuf, Yusirwan
Surgery Medicine
Pediatric surgery
Walaupun kolelitiasis merupakan kondisi yang jarang pada anak, namun penelitian terakhir menunjukkan peningkatan kasus kolelitiasis pada anak akibat dari perkembangan alat diagnostic. Penyakit ini bisa muncul dengan atau tanpa gejala, dengan tampilan anak dengan kolelitiasis simtomatik cenderung lebih jarang pada anak (17% - 50%). Lebih dari 70% batu saluran empedu pada anak-anak adalah tipe batu pigmen. Cholecystectomy sampai saat ini masih merupakan baku emas dalam penanganan kolelitiasis dengan gejala. Laparoscopic Cholecystectomy menjadi pilihan utama untuk tatalaksana kolelitiasis pada anak.Kata kunci: kolelitiasis, laparaskopik kolesistektomi
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2021-08-02
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/815
10.25077/mka.v44.i3.p%p.2021
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 44, No 3 (2021): Online August 2021
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/815/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/815/410
Copyright (c) 2021 Yusirwan Yusuf, Yusirwan Yusuf
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/125
2017-10-04T02:27:35Z
art:LR
MALARIA PADA MASA KEHAMILAN
Rusjdi, Selfi Renita
AbstrakMalaria merupakan penyakit tropis yang disebabkan oleh parasit Plasmodium dan disebarkan melalui gigitan nyamuk. Diperkirakan 219 juta penduduk dunia terinfeksi malaria dan sebanyak 660.000 diantaranya meninggal setiap tahun. Penyakit ini dapat menyerang semua individu tanpa membedakan umur dan jenis kelamin dan tidak terkecuali wanita hamil. Wanita hamil termasuk golongan yang rentan untuk terkena malaria sehubungan dengan penurunan imunitas di masa kehamilan. Malaria pada kehamilan dapat menimbulkan berbagai keadaan patologi pada ibu hamil dan janin yang dikandungnya. Pada ibu hamil, malaria dapat mengakibatkan timbulnya demam, anemia, hipoglikemia, udema paru akut, gagal ginjal bahkan dapat menyebabkan kematian. Pada janin yang dikandung oleh ibu penderita malaria dapat terjadi abortus, lahir mati, persalinan prematur, berat badan lahir rendah, dan kematian janin. Keadaan patologi yang ditimbulkan ini sangat tergantung pada status imunitas, jumlah paritas dan umur ibu hamil.Kata Kunci :malaria, kehamilan, patologi, imunitasAbstractMalaria is one of topical diseases caused by parasite called Plasmodium and transmitted by mosquito bite. In 2010 an estimated 219 million cases of malaria occurred worldwide and 660,000 people died every year. Malaria can occur in most population and it is not depended on age and sex even pregnant women would be suffer from this disease. Pregnant women are particularly vulnerable to malaria as pregnancy reduces a woman’s immunity to malaria. It can cause fever, maternal anaemia, hypoglicemia, acute pulmonary udema and even death. For the unborn child, maternal malaria increases the risk of spontaneous abortion, stillbirth, premature delivery and low birth weight, a leading cause of child mortality. The pathology is depended on imunity, number of pariety dan age of pregnant women.key word : malaria, pregnancy, pathology, immunityTINJAUAN PUSTAKA
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2012-08-30
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/125
10.22338/mka.v36.i2.p173-178.2012
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 36, No 2 (2012): Published in August 2012; 173-178
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/125/121
Copyright (c) 2012 Selfi Renita Rusjdi
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/489
2017-10-04T02:25:24Z
art:RA
HUBUNGAN ANTARA STATUS RESEPTOR ESTROGEN, RESEPTOR PROGESTERON DAN HUMAN EPIDERMAL GROWTH FACTOR RECEPTOR 2 DENGAN DERAJAT KEGANASAN KARSINOMA PAYUDARA INVASIF
Muhartono, Muhartono
Ramanisa, Soraya
Mutiara, Hanna
Riduan, Ria Janita
Medicine
karsinoma payudara invasif; derajat keganasan; ER; PR; HER2
Karsinoma payudara invasif (KPI) merupakan keganasan yang berasal dari epitel saluran kelenjar susu dan menginvasi jaringan sekitarnya. Pemeriksaan patologi anatomi biasanya menyertakan derajat keganasan (DKg) dan dilanjutkan dengan pemeriksaan imunohistokimia estrogen receptor (ER), progesterone receptor (PR) dan human epidermal growth factor receptor 2 (HER2) untuk menentukan terapi dan memperkirakan prognosis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status ER, PR, HER–2 dengan DKg pada KPI. Subjek penelitian yang digunakan adalah pasien KPI yang telah diperiksa DKg, status ER, PR dan HER–2 pada tahun 2014–2015 di RSUD Abdoel Moeloek Bandar Lampung. Hasil penelitian menunjukkan DKg low grade sebanyak 13 pasien (24,1%), high grade sebanyak 41 pasien (75,9%), status ER‒ sebanyak 32 pasien (50,3%), ER+ sebanyak 22 pasien (40,7%), PR‒ sebanyak 32 pasien (59,3%), PR+ sebanyak 22 (40,7%) dan HER2‒ sebanyak 33 pasien (61,1%), HER2+ sebanyak 21 pasien (38,9%). Hasil uji Chi‒Square antara ER dengan DKg nilai p=0,001, antara PR dengan DKg nilai p=0,002, antara HER2 dengan DKg nilai p=0,53. Simpulan, terdapat hubungan antara estrogen receptor dan progesterone receptor dengan derajat keganasan pada karsinoma duktal invasif.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2016-08-31
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/489
10.22338/mka.v39.i2.p65-72.2016
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 39, No 2 (2016): Published in August 2016; 65-72
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/489/284
Copyright (c) 2016 Muhartono Muhartono, Soraya Ramanisa, Hanna Mutiara, Ria Janita Riduan
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/1491
2024-02-03T20:40:27Z
art:RA
Nutrient content in dadiah pudding, a potential source of probiotics from Minangkabau, West Sumatra
Taufiqa, Zuhrah
Chandra, Dian Novita
Lipoeto, Nur Indrawaty
Hegar, Badriul
dadiah pudding; fermented milk; nutrient; probiotic
Introduction: Dadiah is a fermented milk product derived from the milk of West Sumatran swamp buffaloes. Methods: The manufacture of dadiah pudding used dadiah fermented milk obtained from Bukittinggi, West Sumatra. Levels of carbohydrate, protein, fat, calcium, zinc, and iron were measured according to the Indonesian National Standard, then total calories were determined using 4:4:9 kcal/g conversion. Inoculation of samples on de Man, Rogosa, and Sharpe agar was performed to determine total lactic acid bacteria counts, and Gram staining was done for further morphological confirmation. Results: The result revealed that 100 g dadiah pudding contained 6.49 g of carbohydrates, 6.12 g of protein, 23.31 g of fat, 260.23 kcal of calories, 276.61 mg of calcium, 3.75 mg of zinc, 6.60 mg of iron, and 6.1 × 10⁹ CFU/ml of lactic acid bacteria assuming that modification of the liquid into pudding form has been shown to impact macronutrient, micronutrients, total calories, and total lactic acid bacteria. Conclusion: The nutrient content in dadiah pudding revealed in this study indicates that this dairy product can be used as a nutritious local food source and a potential probiotic.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2024-02-03
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1491
10.25077/mka.v46.i8.p1289-1302.2024
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 46, No 8 (2024): Online Januari 2024; 1300-1313
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1491/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1491/1189
Copyright (c) 2024 Zuhrah Taufiqa, Dian Novita Chandra, Nur Indrawaty Lipoeto, Badriul Hegar
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/17
2017-08-29T03:07:51Z
art:RA
HUBUNGAN INFEKSI CACING USUS DAN ATOPI PADA ANAK SEKOLAH DASAR
Harminarti, Nora
Supali, Taniawati
Wibowo, Heri
AbstrakPeningkatan kasus alergi di wilayah yang berhasil menurunkan infeksi keca-cingan dibandingkan dengan yang infeksi kecacingannya masih tinggi membuat hubungan respon imun terhadap infeksi cacing usus dan alergi sangat penting untuk dipelajari. Hal ini di dukung oleh laporan mengenai rendahnya prevalensi atopi pada penderita infeksi cacing usus akibat kemampuan cacing memodulasi respon IgE poliklonal yang dapat menekan atopi/alergi. Adanya laporan kontroversial dengan hasil yang sebaliknya menjadikan hubungan cacing dan alergi semakin menarik untuk dipelajari lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan infeksi cacing usus dengan manifestasi atopi pada anak Sekolah Dasar di desa Anaranda dan Nangapanda, kabupaten Ende, Flores, Nusa Tenggara timur (NTT). Atopi dilihat dari tes uji kulit (skin prick test) yang positif terhadap aero-allergen (tungau debu rumah dan kecoa) dan food-allergen (kacang). ELISA digunakan untuk menentukan kadar IgE total. Di Anaranda lebih banyak ditemukan atopi (80,0%) dan infeksi cacing usus (75,6%) dibandingkan dengan Nangapanda yang prevalensi atopi 61,8% dan cacing usus 65,5%.Tidak ditemukan pengaruh infeksi cacing usus terhadap atopi (p=0,469). Kadar IgE total secara signifikan lebih tinggi pada yang atopi (p=0,031), sedangkan pada yang terinfeksi cacing usus tidak berbeda bermakna (p=0,607). Dari penelitian ini dapat disimpulkan infeksi cacing usus tidak mempengaruhi manifestasi atopi pada anak-anak Sekolah Dasar di daerah endemis cacing usus.Kata kunci: infeksi cacing usus, atopi, IgE total, anak Sekolah DasarAbstractThe reports of increasing allergy in areas of decreased helminth infestation compared with the endemic areas make the study of the correlation between helminth infestations and allergy very important. It is also supported by researchers showing that low atopy prevalence in helminth infested humans is caused by helminth ability in modulating IgE polyclonal response which could suppress atopy/allergy. On the contrary, some researchers also show different results and make this correlation interesting for further study. This study aimed to determine relationship between helminth infestation and atopy in school children in Anaranda and Nangapanda villages at Ende district, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Helminth infestation status was determined by microscopic examination, while skin prick test was performed to study the prevalence of atopy for aeroallergen (mite and cockroach) and food allergenARTIKEL PENELITIAN59(peanut). ELISA was used to determine the titer of total IgE. Atopy is more prevalent in Anaranda (80.0%) where helminth infestation was also higher (75.6%), while in Nangapanda atopy is 61.8% and helminth prevalence is 65.5%. We found no impact on intestinal helminth infection to atopy (p=0.469). Total IgE titer is significantly higher in atopic children (p=0.031) while not significantly different in intestinal helminth infested children (p=0.607). We conclude that intestinal helminth infestation does not affect atopy manifestation in elementary school children in endemic area.Keywords: Intestinal helminth infection, atopy, Total IgE, elementary school children
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2015-05-02
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/17
10.22338/mka.v32.i1.p56-69.2008
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 32, No 1: April 2008; 56-69
2442-5230
0126-2092
en
Copyright (c) 2015 Nora Harminarti, Taniawati Supali, Heri Wibowo
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/873
2021-11-30T15:45:34Z
art:RA
Hubungan Tingkat Stres Dengan Kualitas Tidur Pada Mahasiswa/mahasiswi Fakultas Kedokteran Pada Saat Pandemi COVID-19
kartika, ajeng afni
Public Health
Public Health
Tujuan : Tujuan penelitian untuk melihat perubahan tingkat stres dan kualitas tidur serta untuk melihat hubungan tingkat stres dengan kualitas tidur pada mahasiswa/mahasiswi kedokteran pada saat pandemi COVID-19. Metode Penelitian : Penelitian tersebut menggunakan survei elektronik yang dikirimkan kepada mahasiswa/mahasiswi di salah satu Fakultas Kedokteran swasta di Provinsi Sumatera Utara. Variabel yang diukur dalam penelitian ini meliputi: Tingkat stres dan kualitas tidur. Hasil : 193 mahasiswa/mahasiswi menjawab survei, di mana sebanyak 66,8% (N = 129) dari responden ialah wanita. Dari jawaban survei, 62,2% responden melaporkan adanya perubahan pola tidur selama masa COVID-19. Terkait kualitas tidur, 35,8% responden memiliki kualitas tidur cukup, sementara 26,9% baik, 21,8% kurang, 9,8% sangat baik, dan 5,11% sangat kurang. Hasil uji Pearson menunjukkan terdapat hubungan signifikan dan bermakna secara statistik antara tingkat stres yang dipersepsi oleh mahasiswa/mahasiswi Fakultas Kedokteran dengan kualitas tidur, r = 0,363, p < 0,001. Kesimpulan : Adanya perubahan kualitas tidur yang dialami saat pandemi COVID-19. Perlu adanya perencanaan yang terstruktur untuk manajemen kualitas tidur dan tingkat stres pada mahasiswa/mahasiswi kedokteran karena sampai sekarang pandemi COVID-19 masih berlanjut. Intervensi tersebut nantinya bukan hanya akan berdampak pada kualitas tidur dan tingkat stres, tetapi juga proses pembelajaran mahasiswa/mahasiswi di Fakultas Kedokteran.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
ajeng afni kartika, Universitas Prima Indonesia, Faculty Medicine
2021-11-30
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/873
10.25077/mka.v44.i6.p378-389.2021
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 44, No 6 (2021): Online November 2021; 378-389
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/873/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/873/471
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/873/472
Copyright (c) 2021 ajeng afni kartika
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/149
2017-10-04T02:27:09Z
art:RA
PROFIL KECEPATAN HANTARAN SARAF PADA USIA MUDA
Permana, Hendra
Frida, Meiti
kecepatan hantaran saraf; indek massa tubuh; antropometri; nerve conduction velocity; body mass index; anthropometric
AbstrakKecepatan Hantaran Saraf (KHS) digunakan untuk menilai aktivitas saraf perifer. Nilai KHS dipengaruhi oleh faktor antropometrik, seperti Indeks Massa Tubuh (IMT). Beberapa studi mendapatkan perbedaan KHS pada beberapa tempat pemeriksaan. Tujuan penelitian ini adalah menilai KHS pada usia muda normal berdasarkan IMT. Ini adalah studi potong lintang terhadap komunitas Dokter Muda FK-Unand di bagian Ilmu Penyakit Saraf dari Januari sampai Mei 2011. Peserta dikelompokkan berdasarkan IMT <25 dan IMT ≥25. Penilaian KHS dilakukan pada saraf medianus, ulnaris, radialis, tibialis posterior dan peroneus komunis. F Wave dan H Reflex diukur menggunakan EMG. Data dianalisis dengan SPSS. Hasil studi didapatkan bahwa dari 53 subjek; 34 orang memiliki IMT <25 dan 19 orang dengan IMT ≥25. Pada kelompok IMT <25 didapatkan rerata usia 23,5 tahun, tinggi badan 1,69 m dan berat badan 64,32 kg, sedangkan kelompok IMT ≥25 didapatkan rerata usia 23,47 tahun, tinggi badan 1,66 m dan berat badan 73,58 kg. Terdapat pemanjangan latensi dan penurunan KHS sensorik serta pemanjangan latensi dan penurunan KHS motorik pada kelompok IMT ≥25 dibanding kelompok IMT <25. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat perbedaan bermakna KHS sensorik dan motorik nervus medianus berdasarkan IMT.AbstractNerve Conduction Velocity (NCV) can measure peripheral nerve activity. It was influenced by anthropometric, such as Body Mass Index (BMI). Previous studies suggested different results of NCV among different sites. The purpose of this study was to measure NCV among healthy young adult based on BMI. A cross sectional study was conducted to investigate NCV of fifth and sixth year medical students of Andalas University Padang from January to May 2011. Participants were categorized as BMI under 25 and 25 or above. NCV was examined on median, ulnar, radial, posterior tibial, and common peroneal nerves. F Waves and H Reflexes were measured using EMG. Data was analyzed by SPSS. The results from 53 participants; 34 had BMI under 25 and 19 had BMI 25 or above. On the group with BMI under 25, average age was 23.5 years olds, average height was 1.69, and average weight was 64.32 kg. On the group with BMI 25 or above, average age was 23.47 years olds, average height was 1.66 m, and average weight was 73.58 kg. There were prolonged latency and decreased NCV both sensoric and motoric on group with BMI 25 or above.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2015-05-03
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/149
10.22338/mka.v37.i2.p115-120.2014
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 37, No 2 (2014): Published in September 2014; 115-120
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/149/145
Copyright (c) 2015 Hendra Permana, Meiti Frida
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/1213
2023-07-21T06:50:32Z
art:RA
Hubungan Asupan Protein dan Zat Besi dengan Kejadian Anemia Defisiensi Besi pada Remaja Putri di SMP Negeri 31 Padang
Hidayati, Yusmalia
Kebidanan Program Magister
Kebidanan
Anemia Defisiensi Besi (ADB) memengaruhi lebih dari 30% penduduk di dunia dan sebagian besar tinggal di daerah tropis. Remaja putri merupakan salah satu kelompok usia yang sangat rentan terhadap kejadian ADB. Salah satu faktor yang masih menjadi penyebab utama defisiensi besi adalah asupan makanan yang buruk. Kondisi defisiensi gizi ini jika tidak ditanggulangi dapat berujung pada ADB; Tujuan: Untuk mengetahui hubungan asupan protein dan zat besi dengan kejadian ADB; Metode: Penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan desain kasus-kontrol, sampel penelitian yaitu remaja putri rentang usia 13-14 tahun sebanyak 79 responden (33 kasus dan 46 kontrol). Instrumen yang digunakan dalam penelitian yaitu Semi Quantitative-Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ); Hasil: Rata-rata umur responden pada kelompok kasus adalah 13,72±0,457 dan rata-rata umur responden kelompok kontrol adalah 13,43±0,500. Rata-rata Indeks Massa Tubuh (IMT) responden pada kelompok kasus adalah 19,79±1,184. Rata-rata indeks massa tubuh kelompok kontrol adalah 20,09±1,323. Terdapat hubungan bermakna antara asupan protein (p=0,001) dan asupan zat besi (p=0,006) dengan kejadian anemia defisiensi besi; Kesimpulan: Terdapat hubungan asupan zat besi dan asupan protein dengan kejadian anemia defisiensi besi pada remaja putri di SMP Negeri 31 Padang.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2023-04-11
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1213
10.25077/mka.v46.i2.p385-393.2023
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 46, No 2 (2023): Online April 2023; 385-393
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1213/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1213/815
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1213/816
Copyright (c) 2023 Yusmalia Hidayati
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/586
2020-01-02T13:35:43Z
art:CR
Atrial fibrillation with flutter episode in patient with mitral stenosis
Arara, Deri
Karani, Yerizal
atrial fibrillation; atrial flutter; mitral stenosis; rheumatic heart disease
Mitral stenosis (MS) is a condition which happened because of congenital or acquired event. The most common etiology of MS in Indonesia is Rheumatic Heart Disease (RHD). Chronic inflammation on the mitral valve could lead to stenosis from mild to severe degree. Mitral stenosis could lead to many complications such as pulmonary hypertension and atrial fibrillation (AF). The prevalence of AF in patients with MS is related to the severity of valve obstruction and patient age. AF event in patient with MS could be happen because of Left Atrial (LA) dilatation of the patient. The mechanism that responsible for AF in patient with MS is a complex one. AF even with or without atrial flutter episode could lead a deterioration of patient hemodynamic. In the other way, the patient also predisposes to left atrial thrombus formation and systemic embolic events. Good awareness in diagnosis and management of atrial fibrillation in patient with MS are mandatory to reduce the morbidity and mortality.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2018-10-02
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/586
10.25077/mka.v41.i3.p134-142.2018
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 41, No 3 (2018): Published in September 2018; 134-142
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/586/324
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/586/203
Copyright (c) 2018 Deri Arara, Yerizal Karani
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/53
2015-05-02T21:09:10Z
art:LR
MODEL MODEL BIMBINGAN PADA PENDIDIKAN KLINIK DAN RELEVANSINYA PADA PENDIDIKAN KEDOKTERAN DAN KESEHATAN DI INDONESIA
Hardisman, Hardisman
Abstrak Proses pembelajaran klinis menekanakan pada integrasi antara ilmu teoritis dan praktek, serta sintesis untuk dapat menemukan alternatif pemecahan permasalahan dari kasus-kasus yang ditemukan. Dalam mencapai sasaran pembelajaran tersebut, dibutuhkan proses bimbingan yang optimal. Dalam tulisan ini dibahas model-model bimbingan yang diterapkan diberbagai institusi pendidikan kedokteran dan kesehatan, serta dilakukan analisa terhadap berbagai model tersebut untuk melihat model yang tepat diterapkan di institusi pendidikan kedokteran dan kesehatan Indonesia. Terdapat dua model yang umum dilaksanakan pada bimbingan klinis, yaitu supervision model (model supervisi) dan preceptorship model (model preseptorsip). Model supervisi, pembimbing adalah staf dari universitas (institusi pendidikan) dan pembimbing tidak ikut melakukan pelayanan sehingga bimbingan tidak langsung pada saat interaksi dengan pasien. Sebaliknya pada model preseptorsip, pembimbing adalah staf dari rumah sakit atau staf yang juga bertugas di rumah sakit tersebut, sehingga bimbingan dapat dilakukan dengan interaksi langsung dengan pasien dan saat memberikan penatalaksanaan. Namun, pada pelaksanaannya, penerapannya sering dilakukan dengan kombinasi beberapa model atau menerapkan dua model bimbingan atau lebih pada satu proses kepaniteraan klinik. Dengan melihat apa yang telah diterapkan selama ini pada pendidikan kedokteran dan kesehatan di Indonesia, maka penerepan model preseptorship merupakan model yang tepat untuk dilaksanakan, dengan perbaikan kualitas dan kuantitas bimbingan.Kata Kunci: Pendidikan klinik dan preseptorship Abstract Clinical education emphasize on integrated learning between knowledge and skills, and synthesis to solve the problems of the clinical cases. To achieve those learning objectives needs optimal clinical supervision. In this paper will be explored variety clinical supervision models. The models will be analyzed to see the suitable model for Indonesia. The are two models that are frequently implemented in clinical education, namely supervision and preceptorship models. Supervision model employs university staffs as clinical supervisors, and they do not involve in patient's management. Therefore, supervision cannot be done through direct interaction with the patients. By contrast, in preseptorship model, clinical supervisors are hospital staff or clinicians who are involve in patients' management. However, in practice, implementations of the supervision models are often through combination, or implementing two or more models within one clinical clerkship. Based on experience of medical and health profession education in Indonesia, preseptorship is the right model to be implemented. However, the quality and quantity of supervision need to be improved.Key Words: Clinical education and presceptorship.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2015-05-02
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/53
10.22338/mka.v33.i2.p%p.2009
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 33, No 2: Agustus 2009
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/53/50
Copyright (c) 2015 Hardisman Hardisman
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/989
2022-04-11T12:10:13Z
art:RA
Kadar Amoniak Darah Pasien Sirosis Hati dengan Ensefalopati Hepatik Minimal
Arnelis, Arnelis
Kurniawan, Andri
Zubir, Nasrul
Miro, Saptino
Yoga, Vesri
Ensefalopati Hepatik, Amonia, Sirosis hati
Ensefalopati Hepatik (EH) merupakan sindrom neuropsikiatri yang dapat terjadi pada penyakit hati akut dan kronik berat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar amoniak pasien sirosis hati dengan ensefalopati hepatick minimal pasien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 43 pasien yang diteliti, didapatkan 3(6,98%) pasien dengan kadar amoniak darah berada dalam nilai normal, sedangkan 40(93,02%) pasien mengalami peningkatan. Nilai amoniak paling tinggi didapatkan 67 µg/dL. Dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa pada pasien sirosis dengan EHM terjadi peningkatan kadar ammonia darah.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2022-04-11
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/989
10.25077/mka.v45.i2.p167-172.2022
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 45, No 2 (2022): Online April 2022; 167-172
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/989/pdf
Copyright (c) 2022 Arnelis Arnelis, Andri Kurniawan, Nasrul Zubir, Saptino Miro, Vesri Yoga
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/185
2017-10-04T02:26:34Z
art:RA
KORELASI KADAR LAJU ENDAP DARAH DENGAN NILAI ASPECTS PADA PASIEN STROKE ISKEMIK
Murni, Ratih Ismiranti
Pudjonarko, Dwi
Satoto, Bambang
Imawati, Sukma
stroke iskemik; biomarker; LED; ASPECTS; ischemic stroke; biomarker; ESR; ASPECTS
AbstrakStroke adalah penyebab utama ke-3 kematian di Amerika Serikat. Stroke iskemik adalah kondisi kompleks dengan etiologi dan manifestasi klinis bervariasi. CT Scan kepala adalah pencitraan darurat stroke membedakan dengan perdarahan intrakranial. Beberapa peneliti mengemukakan adanya korelasi independent dan hubungan pemeriksaan rutin biomarkers pada pasien stroke iskemik akut termasuk di dalamnya parameter inflamasi yang berperan pada patofisiologi iskemia otak. Tujuan penelitian ini mengetahui korelasi kadar LED dengan penilaian ASPECTS pada pasien stroke iskemik. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik belah lintang dari catatan rekam medik. Selama periode Desember 2012 - Oktober 2014. Didapatkan 16 sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Dengan beberapa karakteristik subyek penelitian meliputi usia, jenis kelamin, hipertensi, diabetes mellitus, dislipidemia, kadar LED 1 dan 2, awitan stroke iskemik akut. Uji statistik Rank Spearman’s,dan uji bivariat maupun multivariat. Didapatkan hasil tidak ada korelasi antara nilai ASPECTS dengan kadar LED dan faktor yang mempengaruhi nilai ASPECTS.AbstractStroke is the third major cause of death in United States. Ischemic stroke results from complex conditions with various etiologies and clinical manifestations. Brain CT Scan is a stroke emergency imaging to differentiate intracranial hemorrhage. Several studies claimed there were independent correlation and relationship of biomarker in routine examination of acute ischemic stroke patients including inflammation parameters that contribute to the pathophysiology of brain ischemic. The purpose in this study was to identify correlation between ESR level and ASPECTS in ischemic stroke patients. The method of study was analytical observational cross sectional taken from medical record. It was performed in 16 patients that fulfill the inclusion and exclusion criteria during December 2012- October 2014. Several characteristics of subject that affecting ASPECTS included age, gender, hypertention, diabetes mellitus, dyslipidemia, ESR level 1 and 2, and onset of acute ischemic stroke were assessed. Analytical test was performed by Rank spearman’s test and multivariate test. There was no correlation between ASPECTS with ESR level and factors that affect ASPECTS.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2015-05-20
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/185
10.22338/mka.v38.i1.p26-32.2015
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 38, No 1 (2015): Published in May 2015; 26-32
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/185/181
Copyright (c) 2015 Ratih Ismiranti Murni, Dwi Pudjonarko, Bambang Satoto, Sukma Imawati
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/725
2024-03-14T10:09:45Z
art:RA
Hubungan Antara Durasi Penggunaan Gadget Terhadap Perkembangan Dasar Anak Usia Prasekolah di Taman Kanak-Kanak (TK) Kota Pontianak
Aswada, Dias Arivia
Andriani, Rini
Ilmiawan, Muhammad In'am
Medical Specialties
Child development; gadget; preschool
Latar Belakang : Sebesar 1-3% anak di bawah usia 5 tahun mengalami keterlambatan perkembangan dasar, dimana penggunaan gadget yang berlebihan merupakan salah satu penyebabnya.1 Tujuan: Mengetahui hubungan antara durasi penggunaan gadget terhadap perkembangan dasar anak usia prasekolah di Taman Kanak-kanak (TK) Kota Pontianak. Metodologi: Penelitian ini bersifat analitik dengan desain potong lintang pada 96 siswa di TK Kota Pontianak. Hasil penelitian diuji dengan uji statistik chi square menggunakan SPSS 23.0. Hasil: Analisis univariat menunjukkan gadget milik orang tua sebesar 84,5% dan pengenalan gadget dilakukan oleh orang tua berjumlah 80,2% serta usia anak paling muda mengenal gadget adalah 8 bulan. Terdapat 15 orang (15,6%) mengalami penyimpangan, sebagian besar pada aspek bicara bahasa. Analisis bivariat antara durasi penggunaan gadget terhadap perkembangan dasar yaitu p=0,376. Kesimpulan: Terdapat anak yang mengalami penyimpangan perkembangan namun tidak ditemukan hubungan bermakna antara durasi penggunaan gadget terhadap perkembangan dasar anak usia prasekolah di Kota Pontianak.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
Medical School University of Tanjungpura
2024-03-14
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/725
10.25077/mka.v46.i4.p567-577.2023
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 46, No 4 (2023): Online Juli 2023; 567-577
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/725/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/725/343
Copyright (c) 2023 Dias Arivia Aswada, Rini Andriani, Muhammad In'am Ilmiawan
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/167
2015-07-24T07:06:07Z
art:AP
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/663
2020-01-02T02:57:47Z
art:RA
Uptake and effect of radioiodine exposure on SKBR-3 cell lines
Irramah, Miftah
Kurniawati, Yulia
Susilo, VY
Setiyowati, S
Elliyanti, Aisyah
Medicine
radioiodine; proliferation; uptake
Radioiodine has been known as an adjuvant therapy for thyroid cancer. Beside for thyroid cell, radioiodine is reported to be taken up by breast cell. It may be proposed as an alternative for breast cancer therapy. Objective: The study aim was to analyze an uptake of radioiodine and cell proliferation rate of breast cancer cell after the exposure of radioiodine. Methods: This study used SKBR-3 cell line as representative of Human Epidermal Growth Factor Receptor (HER2+) subtype. The cells were planted in DMEM medium added 10% fetal bovine serum (FBS), panstrep 1% and amphotericin B. The cells were grown until 80% confluent and then stripped. Subsequently the cells were sub-cultured on plates 12 and 6 wells respectively for measured uptake of radioiodine and cell proliferation rate after the exposure. Radioiodine uptake was calculated by sum efflux of 125 Iodine (125I) and the amount of uptake after the addition of 95% ethanol. Cell proliferation rate was measured by calculated by using clonogenic assay after iodine-131 (131I) exposure. Results: The average of iodine uptake was 194±50 cpm/106 cell. The average cell proliferation after radioiodine exposure was 54%±5%; Conclusions: Radioiodine is taken by SKBR-3 cells and it reduced cell proliferation rate. This finding shows an opportunity for radioiodine as an alternative therapy for breast cancer. Another studies are needed to understand of cell death the mechanism.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2019-12-31
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/663
10.25077/mka.v43.i1.p23-28.2020
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 43, No 1 (2020): Published in January 2020; 23-28
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/663/358
Copyright (c) 2019 Miftah Irramah, Yulia Kurniawati, VY Susilo, S Setiyowati, Aisyah Elliyanti
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/84
2017-10-04T02:45:45Z
art:CR
EFEKTIFITAS TOXIN BOTULLINUM UNTUK MANAJEMEN BLEFAROSPASME ESSENSIAL DAN SPASME HEMIFASIAL
Hendriati, Hendriati
AbstrakUntuk mengukur efektifikas toxin Botullinum pada kasus-kasus okuloplastik (blefarospasme essensial dan spasme hemifasial.Laporan kasus 16 pasien yang terdiri dari 14 kasus spasme hemifasial dan 2 kasus blefarospasme essensial. Digunakan 6 vial toxin Botullinum. Vial pertama digunakan untuk pasien spasme hemifasial dan 1 pasien blefasrospasme di minggu berikutnya. vial kedua dan ketiga masing-masing digunakan untuk 2 pasien spasme hemifasial. Vial keempat digunakan untuk pasien blefarospasme yang menggunakan vial pertama (setelah 6 bulan), dan 1 pasien spasme hemifasial yang menggunakan vial kedua ( setelah 4 bulan) dan 1 pasien spasme hemifasial baru. Setelah 1 minggu, toxin Botullinum vial keempat digunakan untuk 6 pasien spasme hemifasial dan 1 pasien blefarospasme essensial yang menggunakan vial pertama 8 hari berikutnya (setelah 7 bulan).Terdapat 16 pasien pada studi ini ; 14 spasme hemifasial dan 2 blefarospasme essensial. Pada 5 pasien dilakukan injeksi ulangan dengan jangka waktu yang berbeda. Tidak ditemukan efek samping pada pasien-pasien ini.Toxin Botulinum efektif untuk manajemen spasme hemifasial dan blefarospasme essensial tetapi efeknya temporer. Pada studi ini, jangka waktu injeksi ulangan bervariasi sekitar 4 – 7 bulan pada 5 pasien.Kata Kunci : Toxin Botulinum toxin, spasme hemifasial, blefarospasmeAbstractTo asses Botulinum Toxin efficacy in oculoplastic cases (blepharospasm and hemifacial spasm).A case report on 16 patients consisted of 14 hemifacial spasms and 2 essential blepharospasm. Six vials of botulinum toxin were used. First vial was used for two patients of hemifacial spasm and one blepharospasm patient one week later. Second and third vials were used each for two patients of hemifacial spasms. Fourth vial was used for one blepharospasm patient from first vial user (after six month), one hemifacial spasm from second vial user (after four months) and one new hemifacial spasm. After one week, Botulinum toxin from fourth vial was used for one new patient of hemifacial spasm. Fifth and sixth vial was used for sixLAPORAN KASUS203hemifacial spasms and eight days later for one blepharospasm from first vial user (after seven months).There were 16 patients in this serial study; 14 hemifacial spasms and 2 blepharospasms. Five patients had reinjections with different duration. There is no side effect in those patients.Botulinum toxin is effective in treatment of hemifacial spasm and blepharospasm, but the effects are temporary. In this study, reinjections durations about four to seven months in five patients.Key word : Botulinum toxin, hemifacial spasm, blepharospasm
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2015-05-02
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/84
10.22338/mka.v34.i2.p202-210.2010
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 34, No 2 (2010): Published in August 2010; 202-210
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/84/80
Copyright (c) 2015 Hendriati Hendriati
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/1074
2022-10-12T12:33:19Z
art:RA
ISOLASI, KARAKTERISASI DAN IDENTIFIKASI MOLEKULER BAKTERI ASAM LAKTAT DIISOLASI DARI KULIT BUAH JERUK JESIGO(Citrus nobilis Lour.) ASAL KABUPATEN LIMAPULUH KOTA YANG BERPOTENSI SEBAGAI PROBIOTIK
Dwisuri, Reni
Bioteknologi Kesehatan
Bioteknologi
JESIGO (Citrus nobilis Lour.) merupakan jeruk siam yang berasal dari Kecamatan Gunung Omeh, Kabupaten Limapuluh Kota, Provinsi Sumatera Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi isolat bakteri asam laktat dari Limbah Kulit Buah JESIGO yang belum dimanfaatkan dan mengevaluasi potensi probiotik mereka. Setiap spesies bakteri asam laktat memiliki efek probiotik yang berbeda sehingga memerlukan seleksi dan identifikasi untuk mendapatkan strain probiotik yang baik. tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui secara pasti bakteri asam laktat yang terkandung dalam limbah kulit buah JESIGO menggunakan uji biokimia dan dilanjutkan uji molekuler. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif eksploratif untuk mengetahui bakteri asam laktat tertentu yang terkandung dalam limbah Kulit Buah Jesigo. BAL dilakukan dengan menggunakan media isolasi selektif de Man ROGOSA Sharpe Agar. Seleksi dilakukan dengan mengamati morfologi dan pewarnaan gram. Selanjutnya dilakukan pengujian sifat biokimia dan jenis fermentasi. Untuk melihat potensinya sebagai probiotik, maka dilakukan uji aktivitas antimikroba dengan menggunakan antibiotik sebagai kontrol. Identifikasi bakteri asam laktat pada penelitian ini menggunakan metode identifikasi molekuler dengan gen penanda 16S rRNA. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan BLAST, ditemukan bahwa jenis isolat bakteri fermentasi Limbah Kulit Buah JESIGO, kode sampel JR2, 99,86% mirip dengan Pediococcus acidilactici.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2022-10-12
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1074
10.25077/mka.v45.i4.p549-563.2022
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 45, No 4 (2022): Online October 2022; 549-563
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1074/pdf
Copyright (c) 2022 Reni Dwisuri
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/218
2017-10-04T02:26:58Z
art:ART
STATE OF THE ART IN PROTEOMICS FOR CANCER DETECTION
Syafrizayanti, Syafrizayanti
The earliest stages of cancer detection determine the successful of cancer treatment andtherapy. The existing cancer test or detection methods have been routinely used, but they arelack of sensitivity and specificity that are needed to avoid false positive or negative results. Thegenomic basedtechniques have been applied, although molecular understandings of cancerfar from complete, but few genomic platforms are becoming routine. Application of proteomicsbasedtechniques provide intriguing outcome, which is cancer detection at their earliest stages.Proteomics have exposed a new perspective into the phases of tumorigenesis and depictedmore detailed molecular network scheme, which made important contributions in the discoveryof biomarker of early diagnosis, prognosis and prediction outcome of cancer therapies.The noticeable proteomic platforms to achieve these goals are protein microarray, tissuemicroarray, mass spectrometry-based proteomic, and two-dimensionalgel electrophoresis (2-DE). The application of these techniques will be overviewed, providing a general review ofcurrent proteomic methods in cancer detection and subsequently improvement in prognosisand prediction of cancer therapies.Keywords: proteomics, protein microarrays, mass spectrometry, cancer biomarkerAbstrakDeteksi dini kanker sangat menentukan keberhasilan penanganan dan terapi kanker. Hinggasaat ini, telah banyak jenis metoda deteksi dan uji kanker yang sudah rutin digunakan, akantetapi metoda-metoda tersebut memiliki tingkat sensitifitas dan spesifikasi yang rendah,sehingga sering menyebabkan terjadi kesalahan hasil uji baik secara positif ataupun negatif.Bidang genomik telah banyak digunakan untuk lebih memahami kanker pada level molekuler,meskipun hasil yang diperoleh belum mendalam, akan tetapi beberapa metoda berbasiskangenomik telah mulai rutin digunakan. Bidang pioteomik mulai banyak diaplikasikan untukkeperluan deteksi kankersedini mungkin. Proteomik memberikan perspektif dalam mempelajarifase-fase pembentukan tumor dan juga bisa memberikan gambaran rangkaian molekuler yangterlibat. Hasil ini akan menjadi suatu kosntribusi yang sangat besar untuk mencari biomarkeruntuk diagnosa awal, prognosa dan dan memprediksikan luaran terapiyang muncul. Beberapametoda proteomik telah banyak digunakan untuk tujuan tersebut, diantaranya adalah proteinmicroarrays, fissue microarrays, /nass spectrometry-based proteomic, dan two-dimensionalgel electrophoresis (2-DE). Beberapa aplikasi teknik proteomik tersebut akan dibahas padatulisan ini, sehingga bisa memberikan pandangan umum tentang metoda-metoda proteomikterkini yang sudah mulai digunakan untuk deteksi kanker dan selanjutnya memperbaikiprognosa yang diberikan dan bias memantau luaran yang dihasilkan dariterapi.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2015-05-21
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/218
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 37 (2014): Supplement 2 | Published in December 2014; 81
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/218/213
Copyright (c) 2015 Syafrizayanti Syafrizayanti
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/1421
2023-11-14T01:27:51Z
art:RA
Hubungan Kecerdasan Emosional dengan Tingkat Empati dan Kecemasan Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura Angkatan 2020
Sihombing, Jessica Juniarta
Armyanti, Ita
Triharja, Agustina Arundina
Medical Education; Psychology; Clinical Psychiatry
medical faculty students, emotional intelligence, empathy, anxiety
Objective: To know the relationship between emotional intelligence and the level of empathy and anxiety among students of Faculty of Medicine in Tanjungpura University, year 2020. Methods: The research design carried out was a cross-sectional analytic study. The study population included students of Faculty of Medicine in Tanjungpura University, year 2020. The sample was taken using a total sampling technique with a total sample of 203 people. Data was obtained from filling in personal data, L-MMPI questionnaire, stressor sheet, emotional intelligence, JSE S-Version, JSE HPS-Version, and BAI. Spearman correlation test was used for the hypothesis test. Results: Hypothesis test results in relation with empathy: self-awareness (p = 0.050), self-control (p = 0.109), self-motivation (p = 0.000), social awareness (p = 0.039), and social skills (p = 0.025). Hypothesis test results in relation with anxiety: self-awareness (p = 0,000), self-control (p = 0.013), self-motivation (p = 0.013), social awareness (p = 0.006), and social skills (p = 0.000). Conclusion: There are significant positive relationship between self-awareness, self-motivation, social awareness, and social skills on levels of empathy; and significant negative relationship between self-awareness, self-control, self-motivation, social awareness, and social skills on levels of anxiety.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
Tanjungpura University, Department of Medical Education and Bioethics
Tanjungpura University, Department of Public Health
2023-11-01
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1421
10.25077/mka.v46.i6.p973-995.2023
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 46, No 6 (2023): Online Oktober; 973-995
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1421/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1421/1083
Copyright (c) 2023 Jessica Juniarta Sihombing, Ita Armyanti, Agustina Arundina Triharja
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/343
2016-05-23T02:36:01Z
art:DI
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/818
2021-07-09T07:47:45Z
art:RA
Hubungan Usia, Jenis Kelamin Dan Gejala Dengan Kejadian COVID-19 di Sumatera Barat
Putri, Nia Ayuni
Putra, Andani Eka
Mariko, Rinang
Biomedical Science
Epidemiologi, Infeksi, Pandemi, Risiko, SARS-CoV-2
Latar Belakang : Pandemi COVID-19 menjadi masalah global. Di Indonesia angka prevalensi COVID-19 terus meningkat. COVID-19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2. SARS-CoV-2 menggunakan ACE2 sebagai reseptornya untuk masuk ke dalam sel. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan karakteristik berupa usia, jenis kelamin dan gejala dengan kejadian COVID-19 di Sumatera Barat Metode : Case Control Study dengan sampel berupa spesimen swab nasofaring Laboratorium Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi (LPDRPI) yang diisolasi dan diperoleh isolat RNA virus. Isolat yang diperoleh kemudian diamplifikasi dengan metode qRT-PCR. Hasil : Tidak ada hubungan antara karakteristik jenis kelamin dengan kejadian COVID-19 dimana nilai P value yaitu 0,485 dan lebih besar dari 0,05 (Ho ditolak). Sedangkan terdapat hubungan antara karakteristik usia dan gejala terhadap kejadian COVID-19 dimana nilai P value yaitu 0,000 dan 0,036 yang lebih kecil dari 0,05 (Ho diterima). Kesimpulan : Laki-laki maupun perempuan memiliki probabilitas yang sama untuk terinfeksi COVID-19. Kelompok usia <50 tahun lebih berisiko terinfeksi COVID-19 daripada kelompok usia ≥50 tahun. Lebih banyak orang tanpa gejala daripada orang dengan gejala yang terinfeksi COVID-19.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2021-07-09
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/818
10.25077/mka.v44.i2.p104-111.2021
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 44, No 2 (2021): Online July 2021; 104-111
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/818/401
Copyright (c) 2021 Nia Ayuni Putri, Andani Eka Putra, Rinang Mariko
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/116
2017-10-04T02:27:48Z
art:RA
HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DENGAN KARIES PADA GIGI SULUNG ANAK UMUR 4 DAN 5 TAHUN
Susi, Susi
Bachtiar, Hafni
Azmi, Ummul
AbstrakKaries merupakan masalah utama di rongga mulut anak. Kerusakan gigi sulung lebih cepat menyebar, meluas dan lebih parah dari pada gigi permanen. Karies lebih banyak ditemukan pada orang dengan status sosial ekonomi rendah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan status sosial ekonomi dengan kejadian karies pada gigi sulung anak usia 4 dan 5 tahun pada murid TK Adzkia II, TK Lillah, dan TK Mutiara Ananda di Kota Padang.Penelitian ini bersifat observasi analitik menggunakan metode cross sectional. Populasi penelitian ini adalah murid TK Adzkia II, TK Lillah, dan TK Mutiara Ananda yang berumur 4-5 tahun atau murid lokal A yang berjumlah sebanyak 59 orang, sampel yang diteliti 57 orang. Metode pengambilan data primer yaitu dengan melakukan wawancara dengan orang tua dan pemeriksaan status karies responden.Hasil penelitian menunjukkan status sosial ekonomi orang tua dari responden 75,4% tidak miskin dan status karies responden 50,9% baik. Dari responden yang tidak miskin, 46,5% memiliki status karies yang buruk, 53,5% memiliki status karies yang baik. Hasil uji statistik diperoleh tidak ada hubungan yang bermakna dari proporsi status karies responden dengan pendapatan orang tua responden.Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa responden dengan status sosial ekonomi tidak miskin dan status karies baik lebih dominan. Disarankan kepada sekolah agar memberikan pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut secara rutin kepada murid – murid dan bagi orang tua lebih memperhatikan jajanan yang dikonsumsi oleh anaknya.Kata Kunci : karies, status sosial ekonomiAbstractCaries is a major issue in the oral cavity of children. Damage spreading deciduous teeth faster, more widespread and severe than in permanent teeth. Caries are more common in people with low socioeconomic status. The purpose of this study was to determine the relationship of socioeconomic parents status with the incidence of caries in primary teeth of kindergarten students age 4 and 5 years in Adzkia II, Lillah, and Mutiara Ananda in Padang.ARTIKEL PENELITIAN97This observational study using cross sectional analytic. The study population was kindergarten students aged 4-5 years Adzkia II, Lillah, and Mutiara Ananda or A local student who numbered as many as 59 people, the studied sample of 57 people. Primary data collection method is to conduct interviews with parents and the examination of dental caries status of respondents.Research shows parental socioeconomic status of respondents 75.4% were not poor and caries status of respondents 50.9% good. Of the respondents who are not poor, 46.5% had caries status poor, 53.5% had a good caries status. The results of statistical tests obtained no significant association of the proportion of caries status of respondents with incomes of respondents.From this study it can be concluded that the respondents with the non-poor socio-economic status and caries status either more dominant. Recommended to the schools to provide knowledge about oral health on a regular basis to students - for students and parents pay more attention to snacks consumed by children.Key word : caries, socioeconomic status.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2012-04-30
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/116
10.22338/mka.v36.i1.p96-105.2012
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 36, No 1 (2012): Published in April 2012; 96-105
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/116/112
Copyright (c) 2012 Susi Susi, Hafni Bachtiar, Ummul Azmi
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/998
2023-04-12T01:14:23Z
art:RA
Profil Klinis dan Kejadian Kardiovaskular Mayor Selama Rawatan pada Pasien IMA-EST Usia Muda
Yusran, Fitri Khairani
Medicine
Cardiology
Tujuan: Mengetahui profil klinis dan kejadian kardiovaskular mayor (KKM) selama rawatan pada pasien infark miokard akut dengan elevasi segmen ST (IMA-EST) usia muda di RSUP Dr. M. Djamil Padang. Metode: Penelitian dengan metode deskriptif retrospektif. Sampel adalah pasien IMA-EST usia < 45 tahun yang dirawat di RSUP Dr. M. Djamil Padang. Data diambil menggunakan rekam medis. Variabel berupa usia, jenis kelamin, faktor risiko, onset gejala, lokasi infark, karakteristik angiografi, arteri terkait infark, terapi, komorbid, klasifikasi Killip dan KKM selama rawatan. Hasil: Dari 100 pasien ditemukan rerata usia pasien 39 tahun dengan rentang usia 24 – 44 tahun, 95% berjenis kelamin laki-laki, 89% memiliki faktor risiko merokok, 80% dengan onset gejala < 12 jam, 60% lokasi anterior, 45% single vessel disease, 48% arteri left anterior descending, 96% mendapat terapi reperfusi dengan 75% mendapat intervensi koroner perkutan (IKP), 21% komorbid pneumonia dan 80% Killip I. KKM selama rawatan dialami oleh 4 orang pasien dengan semuanya kematian. Kesimpulan: Pasien IMA-EST usia muda pada penelitian ini paling banyak laki-laki, merokok, memiliki onset gejala < 12 jam, memiliki lokasi anterior dengan arteri left anterior descending dan single vessel disease, mendapatkan terapi reperfusi berupa IKP dan mengalami KKM selama rawatan berupa kematian.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2023-02-28
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/998
10.25077/mka.v46.i1.p10-18.2023
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 46, No 1 (2023): Online Januari 2023; 10-18
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/998/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/998/596
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/998/620
Copyright (c) 2023 Fitri Khairani Yusran
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/864
2021-10-10T06:35:45Z
art:RA
Pengaruh Pemberian Mesenchymal Stem Cell Wharton’s Jelly (MSC-WJ) Terhadap Ekspresi Gen IL-1β dan Ryr3 Pada Tikus Model Alzheimer’s Disease
Safitri, Widia
Medicine
Biomoleculer
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh dari Mesenchymal Stem Cell Wharton’s Jelly (MSC-WJ) terhadap ekspresi gen IL-1β dan Ryr3 pada otak tikus sebagai hewan model Alzheimer’s disease. Metode yang digunakan untuk mendeteksi ekspresi gen IL-1β dan Ryr3 dilakukan secara kuantitatif menggunakan Real-Time PCR. Hasil pemeriksaan ekspresi gen IL-1β menunjukan ekspresi gen IL-1β pada kontrol lebih rendah dibandingkan dengan hewan model perlakuan yang diinduksi AlCl3 yaitu sebesar 13%, sedangkan tikus yang diberikan treatment MSC-WJ setelah diinduksi dengan AlCl3 menunjukan ekspresi gen yang lebih tinggi dibandingkan dengan tikus yang hanya diinduksi dengan AlCl3 saja yaitu sebesar 66%. Hasil pemeriksaan ekspresi gen Ryr3 pada kontrol menunjukan ekspresi gen Ryr3 lebih rendah dibandingkan dengan hewan model perlakuan yang diinduksi AlCl3 yaitu sebesar 52%. Tikus yang diberikan treatment MSC-WJ setelah diinduksi dengan AlCl3 menunjukan ekspresi gen yang lebih rendah dibandingkan dengan tikus yang hanya diinduksi dengan AlCl3 saja yaitu sebesar 69%. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu Mesenchymal Stem Cell Wharton’s Jelly (MSC-WJ) tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap ekspresi gen IL-1β dan memberikan pengaruh berupa penurunan yang signifikan terhadap ekspresi gen Ryr3 pada tikus model Alzheimer.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas
2021-10-10
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/864
10.25077/mka.v44.i5.p299-306.2021
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 44, No 5 (2021): Online Oktober 2021; 299-306
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/864/pdf
Copyright (c) 2021 Widia Safitri
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/140
2017-10-04T02:27:19Z
art:RA
HUBUNGAN DURASI PEMBERIAN ASI DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LEBIH PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK
Abdiana, Abdiana
ASI; berat badan lebih; obesitas; breastfeeding; overweight; obesity
AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara durasi pemberian ASIdengan kejadian berat badan lebih pada anak Taman Kanak-kanak (TK) dengan mengontrolcovariat (ASI eksklusif, jenis kelamin, berat badan lahir, urutan kelahiran, berat badan ibu,pendidikan ibu, pekerjaan ibu, pendapatan keluarga dan pola konsumsi makanan). Penelitianini menggunakan desain kasus kontrol. Kasus adalah anak TK yang termasuk dalam kategorigemuk dan kontrol adalah anak TK yang termasuk dalam kategori normal berdasarkan indeksBB/TB. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 366 (kasus 101 dan kontrol 265). Datadianalisis dengan analisis uji regresi logistik ganda. Hasil penelitian menunjukkan adanyahubungan antara durasi pemberian ASI dengan kejadian berat badan lebih. Anak yang diberiASI dengan durasi > 6-12 bulan memiliki risiko 0,54 kali (95% CI: 0,30 - 0,98) dan > 12 bulanmemiliki risiko 0,31 kali (95% CI: 0,16-0,58) untuk terjadinya berat badan lebih dibanding anakyang mendapatkan durasi ASI ≤ 6 bulan (faktor protektif) setelah dikontrol oleh ASI eksklusif,berat badan ibu, dan jenis kelamin. Pemberian ASI merupakan salah satu upaya pencegahansecara dini berat badan lebih dan obesitas pada anak untuk menghindari masalah kesehatanpada usia kehidupan selanjutnya.AbstractThis studi determined the relationship between duration of breastfeeding and theoccurrence of obesity in kindergarten student by controlling covariat (exclusive breastfeeding,sex, birth weight, birth order, maternal weight, maternal education, maternal occupation, familyincome and food consumption patterns). This research had a case control design. The caseswere kindergarten children undercategory overweight and the controls were kindergartenchildren undernormal category based on weight / height index. There were 366 samples (101cases and 265 control). Data was analyzed by logistic regression test. The result showed thatthere was a relationship between duration of breastfeeding and the occurrence of obesity.Children who were breastfed for the duration of >6-12 months had a risk of 0,54 times (95%CI: 0,30-0,98) and breastfed for >12 months had a risk of 0,31 times (95% CI: 0,16-0,58) to beobese than children who were breastfed ≤6 months (protective factor) after being controlled byexclusive breastfeeding, maternal weight and sex. Breastfeeding is one of the efforts to earlyprevent overweight and obesity in children in order to avoid health problems at the later age.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2015-05-03
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/140
10.22338/mka.v37.i1.p50-57.2014
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 37, No 1 (2014): Published in May 2014; 50-57
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/140/136
Copyright (c) 2015 Abdiana Abdiana
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/1118
2023-07-21T06:50:32Z
art:RA
Hubungan Pengetahuan dan Sikap Terhadap Perilaku Masyarakat Dalam Upaya Pencegahan COVID-19 Di Kelurahan Bangkala Kecamatan Manggala Kota Makassar Tahun 2021
harnilawati, harnilawati
Objective: to determine the relationship between knowledge and attitudes towards community behavior in efforts to prevent COVID-19 in Bangkala Village, Manggala District, Makassar City in 2021.Methods: The type of research used is an observational quantitative analytic study with a cross-sectional approach. The sampling technique used was accidental sampling. The sample was obtained by distributing online questionnaires in the form of a google form link that was distributed through social media, namely via whatsapp to the entire community of Bangkala Village, Manggala District, Makassar City, amounting to 376 people. Data analysis used Chi-square statistical test.Results: Based on the results of the chi-square test analysis, the p value on knowledge = 0.000 (<0.05) and the p-value on attitude = 0.000 (<0.05). This shows that there is a relationship between the level of knowledge and attitudes towards community behavior in efforts to prevent COVID-19.Conclusion: There is a relationship between knowledge and behavior of people in Bangkala Village, Manggala District, Makassar City towards efforts to prevent COVID-19. There is a relationship between attitudes towards community behavior in Bangkala Village, Manggala District, Makassar City towards efforts to prevent COVID-19.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2023-04-11
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1118
10.25077/mka.v46.i2.p301-310.2023
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 46, No 2 (2023): Online April 2023; 301-310
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1118/pdf
Copyright (c) 2023 harnilawati harnilawati
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/618
2020-01-02T02:56:32Z
art:RA
Profil kepemilikan dan tingkat pengetahuan ibu-ibu tentang buku kia di Kabupaten Padang Pariaman
Masrul, Masrul
Public Health
buku KIA; pengetahuan ibu; kesehatan masyarakat
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan indikator yang mampu menilai derajat kesehatan masyarakat. Salah satu upaya untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak adalah dengan memperbaiki pelayanan kesehatan terutama kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dengan pemanfaatan penggunaan buku KIA. Tujuan: Untuk menentukan tingkat kepemilikan buku KIA dan tingkat pemahaman ibu terhadap buku KIA yang dimiliki. Metode: Data ini sebagian dari penelitian yang menggunakan kuasi eksperimental pre-post dimana pada 3 kecamatan di Kabupaten Padang Pariaman. Kecamatan yang diambil adalah kecamatan yang masalah stunting cukup tinggi, kemudian tingkat kepemilikan buku KIA yang rendah dan angka penimbangan yang rendah. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 102 responden ibu hamil, dan ibu yang memiliki anak balita. Hasil: Lebih dari sepertiga 37,3% ibu yang memiliki tingkat pendidikan yang rendah, 81,4% ibu tidak bekerja atau menjadi ibu rumah tangga. Sebanyak 83,3% ibu yang memiliki buku KIA. Simpulan: Sebagian besar responden (>75%) tidak tahu informasi yang ada di buku KIA. Masih ada ibu-ibu yang tidak memiliki buku KIA dan masih rendahnya informasi yang dimiliki ibu-ibu tentang buku KIA.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2019-05-09
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/618
10.25077/mka.v42.i2.p50-55.2019
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 42, No 2 (2019): Published in May 2019; 50-55
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/618/332
Copyright (c) 2019 Masrul Masrul
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/45
2016-02-02T02:22:33Z
art:RA
PENGARUH EKSTRAK MENGKUDU TERHADAP KADAR MALONDIALDEHID DARAH DAN AKTIVITAS KATALASE TIKUS DM YANG DIINDUKSI ALOKSAN
Rita, Rauza Sukma
Yerizel, Eti
Asbiran, Nursal
Kadri, Husnil
AbstrakPenelitian yang menyimpulkan bahwa stres oksidatif meningkat pada penyakit diabetes mellitus telah cukup banyak. Stres oksidatif tersebut dapat diartikan sebagai suatu ketidakseimbangan antara prooksidan (radikal bebas) dengan antioksidan, karena antioksidan tidak mampu meredam peningkatan prooksidan. Penelitian ini bertujuan mengkaji pengaruh asupan ekstrak mengkudu (Morinda citrifolia linn) yang berfungsi sebagai antioksidan terhadap kadar malondialdehid (penanda prooksidan) dan enzim katalase (penanda antioksidan) pada tikus diabetes karena induksi aloksan.Penelitian eksperimental ini dilakukan pada 12 ekor tikus putih dengan berat badan 200-250 gram yang dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif (hanya diberi makan dan minum), kelompok kontrol positif (makan dan minum,serta diinduksi aloksan), kelompok perlakuan (makan dan minum, diinduksi aloksan, dan diberi ekstrak mengkudu (500 mg/kg BB/hari) selama 12 hari. Data yang diperoleh dianalisa secara statistik dengan uji Anova dengan derajat kepercayaan 95%.Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan bermakna antar kelompok (p<0,05), dimana rerata kadar MDA darah kelompok kontrol negatif (4,2610,427 nmol/ml), kelompok kontrol positif (5,6050,391 nmol/ml), kelompok perlakuan (4,2610,427 nmol/ml) dan rerata aktivitas katalase kelompok kontrol negatif (6,5800,277 unit/mg), kelompok kontrol positif (4,9540,485 unit/mg), kelompok perlakuan (6,3140,651 unit/mg).Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian ekstrak mengkudu dapat menu-runkan kadar MDA darah dan meningkatkan aktivitas enzim katalase tikus DM yang diinduksi aloksan.Kata kunci: ekstrak mengkudu – kadar MDA – aktivitas katalase – aloksan – tikus diabetesAbstractThere were so many study concluded that oxidative stress increased in diabetes mellitus. Oxidative stress can be defined as an imbalance between prooxidants and antioxidants, because antioxidants could not quench overARTIKEL PENELITIAN55production of prooxidants. This study investigated the effect of mengkudu extract (Morinda citrifolia linn) as antioxidant on malondialdehyde (MDA) level (prooxidant marker) and catalase (antioxidant marker) in alloxan induced diabetic rats.This experimental study had been carried out to 12 rats with 200-250 gram weight which divided into three group of four rats each, i.e. negative control, positive control (alloxan induced), and the group was treated by alloxan induced which followed by mengkudu extract oral (500mg/weight/day) for 12 days. The result was analyzed by using one way Anova with confidence interval 95%.There were significantly different in groups (p<0,05). The MDA level in negative control group is 4,2610,427 nmol/ml, positive control group is 5,6050,391 nmol/ml, and the group was treated by alloxan induced which followed by mengkudu extract oral is 4,2610,427 nmol/ml. Catalase activity in negative control group is 6,5800,277 unit/mg, positive control group is 4,9540,485 unit/mg, and the last group is 6,3140,651 unit/mg.The conclusion is mengkudu extract has capability to quench MDA level and increasing catalase activity in alloxan induced diabetic rats.Keywords : mengkudu extract – MDA level – catalase activity – aloksan – diabetic rats
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2015-05-02
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/45
10.22338/mka.v33.i1.p%p.2009
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 33, No 1: April 2009
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/45/42
Copyright (c) 2015 Rauza Sukma Rita, Eti Yerizel, Nursal Asbiran, Husnil Kadri
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/943
2022-04-11T12:10:13Z
art:RA
Analisis Hubungan Indeks Obesitas dengan Kadar Tumor Necrosis Factor-Alfa Pada Subjek Dewasa Non Diabetes Melitus
Sunarto, Sunarto
Tumor Necrosis Factor-alfa (TNF-Alfa), Obesiatas, Non Obesitas, Indeks Masa Tubuh, Lingkar Pinggang.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan indeks obesitas dengan kadar Tumor necrosis factor-alfa (TNF-Alfa) pada subjek dewasa non diabetes melitus. Metode: Data pada penelitian ini menggunakan 70 subjek yang terdiri dari 21 pria obesitas, 14 pria non obesitas, 15 wanita obesitas, dan 20 wanita non obesitas. Kadar TNF-Alfa diperiksa dengan metode Elisa. Hasil: penelitian menunjukkan terdapat korelasi lemah antara IMT dengan TNF-Alfa pada subjek dewasa non diabetes melitus (p=0,044, r=0,242) tetapi TNF-Alfa tidak berkorelasi dengan LP (p=0,060, r=0,226), pesen lemak tubuh (p=0,355, r=0,112), dan lemak viseral (p=0,068, r=0,220). Kesimpulan: menunjukkan bahwa indeks masa tubuh berkorelasi positif lemah dengan kadar TNF-Alfa sedangkan LP, persen lemak tubuh, dan lemak viseral tidak berkorelasi dengan TNF-Alfa.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2022-04-11
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/943
10.25077/mka.v45.i2.p109-117.2022
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 45, No 2 (2022): Online April 2022; 109-117
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/943/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/943/537
Copyright (c) 2022 Sunarto Sunarto
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/264
2017-10-04T02:26:07Z
art:RA
THE ROLE OF RADIOLOGY IN DIAGNOSTIC BREAST TUMOR
Rachman, Sylvia
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2015-08-24
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/264
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 38 (2015): Supplement 1 | Published in September 2015; 9-11
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/264/227
Copyright (c) 2015 Sylvia Rachman
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/1190
2024-03-14T10:09:45Z
art:LR
Kemampuan Berpikir Kritis dan Kecerdasan Emosional pada siswa SMA di Kota Pontianak
Ramadhani, Annisa Dwi Magistra
Medicine; Public Health; Medical Education
Remaja, Perbaikan Kurikulum 2013, Kemampuan berpikir kritis, Kecerdasan emosional
Tujuan : Mengetahui hubungan kemampuan berpikir kritis dan kecerdasan emosional pada siswa sekolah menengah atas (SMA) di Kota Pontianak. Metode : Penelitian ini menggunakan studi analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional, dengan populasi 100 siswa SMA dari 6 kecamatan di Kota Pontianak yang mengisi kuesioner dan dianalisis menggunakan program komputer, cara pemilihan sampel menggunakan teknik probability sampling dengan cluster sampling. Hasil : Hasil analisis dengan teknik Spearman menunjukkan korelasi positif searah antara kemampuan berpikir kritis dan kecerdasan emosional pada variabel pengendalian diri sebesar 0,405 dan pada variabel empati menunjukkan korelasi sebesar 0,272. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara kemampuan berpikir kritis dan kecerdasan emosional yang dapat berpengaruh terhadap pemecahan masalah dan pengambilan keputusannya pada masa depan. Kata kunci: Remaja, Perbaikan Kurikulum 2013, Kemampuan berpikir kritis, Kecerdasan emosional.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
Ita Armyanti, Universitas Tanjungpura
Fakultas Kedokteran, Departemen Pendidikan Kedokteran dan Bioetika. Sari Eka Pratiwi, Universitas Tanjungpura
Fakultas Kedokteran, Departemen Biologi dan Patobiologi.
2024-03-14
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1190
10.25077/mka.v46.i4.p686-698.2023
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 46, No 4 (2023): Online Juli 2023; 686-698
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1190/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1190/793
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1190/794
Copyright (c) 2023 Annisa Dwi Magistra Ramadhani
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/642
2020-01-02T02:55:19Z
art:RA
Hubungan kadar insulin-like growth factor 1 serum maternal dengan berat badan dan panjang badan bayi baru lahir pada ibu hamil KEK
Nasution, Yulia Fatma
Lipoeto, Nur Indrawaty
Yulizawati, Yulizawati
Medicine
kekurangan energi kronik; IGF-1; berat badan lahir; panjang badan lahir
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan kadar IGF-1 dengan berat badan dan panjang badan bayi baru lahir pada ibu hamil dengan kekurangan energi kronik. Metode: Penelitian ini dilakukan dii Puskesmas Belimbing dan Puskesmas Lubuk Buaya Kota Padang pada bulan Oktober sampai Desember 2018. Penelitian ini menggunakan metode analitik korelatif dengan desain potong lintang. Analisis data menggunakan uji korelasi Spearman dengan nilai p<0,05 dianggap bermakna secara statistik. Sampel penelitian sebanyak 40 orang ibu hamil dengan kekurangan energi kronik. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara kadar IGF-1 serum maternal dengan berat badan lahir bayi (p=0,001; r=0,493), namun tidak terdapat hubungan yang bermakna antara kadar IGF-1 serum maternal dengan panjang badan lahir bayi (p=0,105; r=0,260). Simpulan: Terdapat hubungan kadar IGF-1 serum maternal dengan berat badan lahir bayi.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2019-11-23
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/642
10.25077/mka.v42.i3S.p19-29.2019
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 42, No 3S (2019): Published in November 2019; 19-29
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/642/346
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/642/252
Copyright (c) 2019 Yulia Fatma Nasution, Nur Indrawaty Lipoeto, Yulizawati Yulizawati
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/75
2017-10-04T03:23:15Z
art:RA
LASERASI KANALIS LAKRIMALIS PADA LUKA ROBEK PALPEBRA DI RS. Dr. M. DJAMIL PADANG
Hendriati, Hendriati
AbstrakMenentukan Epidemiologi laserasi kanalis lakrimalis pada luka robek palpebra di Rumah Sakit Dr. M. Djamil Padang.Studi Retrospektif mengenai laserasi kanalis lakrimalis pada luka robek palpebra di Rumah Sakit Dr. M. Djamil dari bulan Juli 2006 - Juni 2009. Data dikumpulkan dari Rekam Medik.Ada 29 orang pasien yang didiagnosa laserasi kanalis lakrimalis dari 229 kasus luka robek palpebra (12,66%), 23 orang pasien (79,31%) adalah laki-laki dan 6 orang lagi perempuan (20,69%). Berdasarkan usia, laserasi kanalis lakrimalis paling banyak terjadi pada pasien berusia 41-50 tahun (27,58%), paling sering terjadi di kanalis lakrimalis inferior, yaitu 18 kasus dari 29 (62.07%). Berdasarkan lokasi kejadian, yang terbanyak adalah karena kecelakaan di jalan raya, yaitu sebanyak 16 dari 29 kasus (55.18%). Berdasarkan penyebabnya, yang terbanyak adalah trauma tumpul. Sebanyak 23 dari 29 kasus tersebut dilakukan tindakan kanalisasi (79,31%).Trauma tumpul merupakan penyebab terbanyak laserasi kanalis lakrimalis, kanalikulus inferior lebih sering terjadi dari pada superior. Laki-laki lebih banyak dikenai dari pada perempuan, dan terbanyak di kelompok usia 41-50 tahun.Kata kunci : laserasi kanalis lakrimalis, luka robek palpebraAbstractTo determine the epidemiology of canalicular lacerations on eyelid injury at Dr. M. Djamil hospital.A retrospective study of canalicular lacerations on eyelid injury in Dr. M. Djamil Hospital between July 2006 - June 2009. Data were colleted from medical record.There were 29 patient with diagnosis canalicular lacerations of 229 eyelid injury (12.66%), twenty three patients (79.31%) were males and 6 were females (20.69%). Based on the age, canalicular lacerations was mostly found in the patient with aged 41-50 y o (27.58%), canalicular lacerations was mostly present in lower canaliculi, with the frequency of 18 cases out of 29 cases (62.07%). Based on place of injury, most of the patient get injury at high way, about 16 cases out of 29 cases (55.18%). Based on source of injury, the most source of injury were blunt objects, canalization was the most common therapy 23 cases out of 29 cases (79.31%).ARTIKEL PENELITIAN113Blunt injury was the most common source of canalicular lacerations, the lower was more than upper. Male was more than Female, and mostly was found on age 41-50.Key word : canalicular laceration, eyelid injury
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2015-05-02
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/75
10.22338/mka.v34.i2.p112-120.2010
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 34, No 2 (2010): Published in August 2010; 112-120
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/75/72
Copyright (c) 2015 Hendriati Hendriati
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/782
2022-10-12T12:35:35Z
art:RA
Hubungan Antara Pola Tidur dengan Tekanan Darah Pada Mahasiswa FK USU Tahun 2020
Rahman, Nuril Hasanah
Medical Education
Medical Health
Latar Belakang : Hipertensi adalah suatu keadaan ketika tekanan darah di pembuluh darah meningkat secara kronis. Gangguan tidur juga dapat mempengaruhi tekanan darah pada seseorang individu. Peningkatan tekanan darah dapat terjadi apabila seseorang itu kekurangan tidur. Banyak faktor yang mempengaruhi perubahan pola tidur pada remaja misalnya pubertas sebagai salah satu ciri yang dialami oleh remaja dan memberikan dampak terhadap munculnya masalah gangguan tidur. Masalah yang paling sering dialami para remaja yaitu tuntutan sekolah. Tujuan : Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan pola tidur dengan tekanan darah pada mahasiswa FK USU pada tahun 2020. Metode : cross sectional, dengan satu kali pengamatan pada rentang waktu tertentu. Pola tidur diukur dengan menggunakan kuesioner PSQI manakala, tekanan darah mahasiswa diukur dengan sphygmomanometer air raksa. Hasil : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pola tidur dengan tekanan darah sistolik (p=0,116) (p≤0,05) dan tidak terdapat juga hubungan yang signifikan antara pola tidur dengan tekanan darah (p=0,512) (p≤0,05). Kesimpulan : Pola tidur dengan tekanan darah sistolik maupun diastolik tidak memiliki hubungan yang signifikan.Katakunci: Gangguan tidur, Hipertensi, Pola Tidur
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
Program Studi Pendidikan Dokter
2022-07-11
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/782
10.25077/mka.v45.i3.p244-248.2022
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 45, No 3 (2022): Online July 2022; 244-248
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/782/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/782/373
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/782/376
Copyright (c) 2022 Nuril Hasanah Rahman
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/209
2017-10-04T02:26:58Z
art:ART
EKSFRESI GEN SUPEROXIDE DISMUTASE 1 SERTA I{UBUNGANNYA DENGAN FUNGSI TIMUS PENDERITA SINDROMA DOWN
Nurhajjah, Siti
Mariko, Rinang
Ramayumi, Raysa
lnfeksi merupakan masalah kesehatan pada penderita sindroma Down (SD), sehingga tinggiangka kesakitan dan kematian. Peningkatan ekspresi SOD1 1,5 kali pada penderita SDyang berefek terhadap peningkatan peroksidasi (Hr0r), sehingga diperkirakan sebagai faktorpenyebab apoptosis timus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ekspresi gen SOD1 danhubungannya dengan sel timus pada penderita SD. Penelitian ini nnengunakan desain crosssectionalcomparative sfudydengan jumlah sampelsebanyak 50 orang (25 orang penderita SDdan 25 orang kontrol). Darah vena diambil sebanyak 5 cc setiap sampel untuk isolasi RNAdanDNA, ekspresi gen SODl dengan teknik Real Time PCR, sedangkan fungsi timus dilihat dariprensentas TREC. Analisis statistik untuk ekspresi gen dan hubungan antar variabel denganmengunakan uji t. Penelitian ini ditemukan log copy nurnber SOD 1 pada kelompok penderita$D adalah 11,10T t0,44lng cDNA, sedangkan pada kontrol 10,501 t 0,48/ng cDNA,secarastatistik terdapat perbedaan bermakna (P=0,000). Presentase TREC adalah 44,7 + 7,4o/opada kelompok penderita SD dan 57,9t5,4% pada kelompok kontrol. secara st-atistik terdapatperbedaan bermakna p<0,05. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatanekspresi gen SOD 1 pada penderita SD dibandingkan kontrol dan rendahnya prensentasiTREC pada penderita SD dibandingkan kontrol, hal ini mungkin disebabkan terjadi penurunanfungsi timus akibat peningkatan ekspresi gen SOD1.Kata Kunci: sindrom Down, ekspresi gen SOD 1, prensentasi TREC
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2015-05-21
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/209
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 37 (2014): Supplement 2 | Published in December 2014; 7-10
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/209/204
Copyright (c) 2015 Siti Nurhajjah, Rinang Mariko, Raysa Ramayumi
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/1161
2023-10-06T04:32:51Z
art:RA
Pengaruh Pemberian Dadih Pada Ibu Hamil Terhadap Berat Badan dan Panjang Badan Bayi Baru Lahir dan Usia 6 Bulan di Padang Panjang
Setiawati, Sandy
Lipoeto, Nur Indrawaty
Reza, Mohamad
Medicine; midwifery
dadih; ibu hamil; berat badan; panjang badan; bayi
Tujuan: Mengetahui pengaruh pemberian dadih pada ibu hamil terhadap berat badan dan panjang badan bayi baru lahir dan usia 6 bulan. Metode: group post test only control design, dengan jumlah sampel 58 bayi yang lahir dari ibu hamil kelompok intervensi diberikan dadih dari awal trimester II hingga melahirkan dan kelompok kontrol diberikan puding. Kemudian diukur berat badan dan panjang badan bayi lahir serta dipantau perkembangannya hingga usia 6 bulan. Analisis data menggunakan uji t-test independent. Hasil: Selisih berat badan bayi baru lahir yang diberikan intervensi dan kontrol adalah 313,80 gram dengan p value = 0,003. Selisih berat badan bayi setelah usia 6 bulan antara kelompok intervensi dan kontrol adalah 531,79 gram dengan p value = 0,022. Selisih panjang badan bayi baru lahir kelompok intervensi dan kontrol adalah 0,50 cm dengan p value = 0,002. Selisih panjang badan bayi setelah usia 6 bulan antara kelompok intervensi dan kontrol adalah 2,23 cm dengan p value = 0,013. Kesimpulan: terdapat peningkatan berat badan dan panjang badan bayi baru lahir dan usia 6 bulan dari ibu hamil yang konsumsi dadih dari awal trimester II sampai persalinan dibandingkan bayi yang lahir dari ibu hamil yang konsumsi puding.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2023-10-06
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1161
10.25077/mka.v46.i5.p858-865.2023
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 46, No 5 (2023): Supplementary July 2023; 858-865
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1161/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1161/765
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1161/766
Copyright (c) 2023 Sandy Setiawati, Nur Indrawaty Lipoeto, Mohamad Reza
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/8
2016-02-02T02:22:33Z
art:ART
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/712
2022-02-08T14:32:49Z
art:RA
Intervensi Ibu Hamil dengan Kurang Energi Kalori pada Trimester Ketiga Melalui Suplementasi Mikronutrien di Surabaya Tahun 2019
Siahaan, Salmon Charles
Henderi, Hendera
Sudibyo, sudibyo
Medical education
Pregnant Women, CED, Upper Arm Circumfference
Menurut RISKESDAS tahun 2013, prevalensi penduduk wanita hamil dengan KEK di Jawa Timur sebesar 29,8%, sedangkan tingkat nasional prevalensi penduduk hamil dengan KEK sebesar 24,2%. Penelitian ini adalah penelitian kohort, di lokasi kecamatan Sukomanunggal. 30 sampel, dibagi 2 kelompok yaitu ibu hamil dengan KEK dan ibu hamil normal. Dilakukan pemeriksaan fisik, obstetrik, ultrasonografi dan pemeriksaan darah. Hasil terdapat perbedaan bermakna antara ibu hamil normal dengan ibu hamil KEK sebelum diberikan perlakuan adalah LILA, 27.4+2.22 VS 20.6+1.298 (p <0.00001). TFU 22,4+0.828 VS 18.8+1.014 (p <0.00001). BPD 7.84+0.135 VS 7.133+0.158 (p<0.00001). Hb 7.84+0.135 VS 7.133+0.158 (95%) (p<0.00001). Setelah diberikan perlakuan maka perbedaan ibu hamil normal dengan ibu hamil KEK adalah LILA 28,4+2,164 VS 28+1.146 (p:0.754); TFU 29,6+1.121 VS 28.9+1.032 (p:0.101); BPD 8.068+0.140 VS 8.62+0.156 (p:0.230); kadar Hb 11,8+0.543 VS 11.3+0.563(p:0.380). Luaran bayi lahir antara bayi dari ibu hamil normal dengan ibu hamil KEK adalah 2853+112.5 VS 2940+91.02 (p:0.0027), tidak menunjukkan perbedaan. Pada hasil penelitian berupa perbaikan LILA, pertumbuhan TFU, biometri BPD, Hb dan luaran bayi ibu hamil KEK yang diberikan suplementasi mikronutrien pada trimester 3. Dapat disimpulkan suplementasi mikronutrien dan asupan kalori yang cukup dapat memperbaiki luaran bayi pada ibu hamil dengan KEK.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2021-06-08
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/712
10.25077/mka.v44.i1.p17-27.2021
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 44, No 1 (2021); 17-27
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/712/383
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/712/329
Copyright (c) 2021 Salmon Charles Siahaan, Hendera Henderi, sudibyo Sudibyo
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/107
2017-10-04T02:27:48Z
art:LR
ASFIKSIA PERINATAL SEBAGAI FAKTOR RESIKO GANGGUAN PENDENGARAN PADA ANAK
Rahman, Sukri
Hanifatryevi, Hanifatryevi
AbstrakAsfiksia adalah keadaan di mana tubuh atau bagian tubuh kekurangan oksigen. Jika kondisi ini terjadi pada bayi baru lahir disebut dengan asfiksia perinatal, yang dapat menimbulkan kerusakan jaringan secara permanen maupun bersifat sementara, salah satunya adalah gangguan pendengaran sensorineural.Makalah ini akan membahas tentang mekanisme gangguan pendengaran akibat asfiksia, deteksi dini gangguan pendengaran dengan pemeriksaan Brain Evoked Response Auditory (BERA) dan Otoacoustic Emissions (OAE).Gangguan pendengaran akibat asfiksia dapat terjadi akibat beberapa mekanisme. Kelainan ini terlihat pada gambaran BERA dan OAE, dimana terjadinya peningkatan masalaten dan interval gelombang yang bersifat sementara atau menetap, serta ditemukan gangguan pada fungsi koklea bayi dengan asfiksia perinatal terutama pada frekuensi 1-5 kHz yang terdeteksi pada hari ke tiga sampai hari kelima kelahiran, dan terdapat perbaikan pada usia 1 bulan.Kata Kunci : Asfiksia perinatal, gangguan pendengaran, BERA, OAEAbstractAsphyxia is a condition in which the body or body part to lack of oxygen. If this condition occurs in newborns with perinatal asphyxia is also called, which can cause tissue damage is permanent or temporary. One of that is a sensorineural hearing loss.This paper will discuss the mechanisms of hearing loss due to asphyxia, early detection of hearing loss with an examination Brain Auditory Evoked Response (BERA) and Otoacoustic Emissions (OAE).Hearing loss due to asphyxia can occur due to several mechanisms. These abnormalities are seen on the results of BERA and OAE, where an increase in latent period and the interval waves that are temporary or permanent, and found interference with the function of the cochlea infants with perinatal asphyxia, especially at frequency of 1-5 kHz were detected on the third day until the fifth day of birth, and there are improvements to the age of 1 month.Key word : Perinatal asphyxia, hearing loss, Brain Auditory Evoked Response, Otoacoustic Emissions
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2012-04-30
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/107
10.22338/mka.v36.i1.p1-10.2012
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 36, No 1 (2012): Published in April 2012; 1-10
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/107/103
Copyright (c) 2012 Sukri Rahman, Hanifatryevi Hanifatryevi
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/1109
2023-04-12T01:14:23Z
art:RA
Preliminary Screening of Phytochemical Compounds of Jeriangau (Acorus calamus) from West Sumatra
Rahmaddiansyah, Refa
Siregar, Muhammad Abi Ghoffari
Rita, Rauza Sukma
Medicine; Biochemistry; Natural Science; Pharmacology
Biochemistry; Biomedical Sciences; Preclinical Study; Chemistry
Indonesia's biodiversity is able to meet the needs of human life in various sectors, especially in the utilization of potential plants. Jeriangau (Acorus calamus) is a rhizome plant that is widely used as traditional medicine in various ethnicities, especially in West Sumatra. This is because jeriangau contains bioactive compounds that have the potential to treat various diseases. This research method is an experimental study to qualitatively confirm the bioactive components contained in the rhizome of Jeriangau. The test results of jeriangau simplicia samples showed positive results for the active group of secondary metabolites of flavonoids, tannins, and saponins which have potential as antioxidants. Flavonoids can reduce the risk of chronic disease, especially cardiovascular disease and cancer. Tannins have antioxidant properties and can protect the skin from damage caused by UV radiation. Saponins are known to act as antiviral, antimicrobial, and anti-inflammatory. Therefore, Acorus calamus extract can be used as an antibacterial, antiviral, antiseptic, antifungal, and acts as an antioxidant. Further research is needed on studies of inflammatory activity, either in vitro, in vivo, or in human treatment.Keywords: jeriangau; phytochemicals; West Sumatra; antioxidant.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2023-02-28
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1109
10.25077/mka.v46.i1.p88-95.2023
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 46, No 1 (2023): Online Januari 2023; 88-95
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1109/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1109/705
Copyright (c) 2023 Refa Rahmaddiansyah, Muhammad Abi Ghoffari Siregar, Rauza Sukma Rita
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
724abca459759234db1b6cd4dcf59ea1