2024-03-19T08:27:21Z
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/oai
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/486
2017-10-04T02:25:24Z
art:RA
AMNION LIOFILISASI EFEKTIF MENYEMBUHKAN REAKSI KULIT AKIBAT RADIOTERAPI PADA PASIEN KANKER
Arifianto, Arifianto
Manjas, Menkher
Raymond, Benni
Edison, Edison
Medicine
reaksi kulit; Skala RISRAS; amnion liofilisasi; salep gentamisin
Reaksi kulit jaringan sekitar sering terjadi akibat efek samping radioterapi pada tumor. Membran amnion dapat dipakai sebagai pengobatan lokal karena kemampuannya mempercepat penyembuhan luka. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektifitas amnion liofilisasi dengan salep gentamisin terhadap penyembuhan reaksi kulit akibat radioterapi. Jenis penelitian ini adalah experimental, pada 16 pasien kanker yang mengalami reaksi kulit akibat radioterapi di unit Radioterapi RSUP Dr. M. Djamil Padang. Pasien dikelompokan menjadi 2 kelompok yaitu kelompok diberi terapi amnion liofilisasi dan kelompok yang diberi salep gentamisin. Alat ukur yang digunakan adalah tabel skala RISRAS yang dikembangkan oleh Noble-Adams. Pengukuran dilakukan tiga kali yaitu sebelum perlakuan, setelah 1 minggu dan setelah 2 minggu perlakuan. Analisis statistik menggunakan T-Test dengan nilai p ˂ 0,05. Hasil penelitian ini didapatkan perbedaan yang bermakna penurunan Skala RISRAS pada kelompok yang diberi amnion dibandingkan dengan yang diberi salep gentamisin pada penilaian setelah 1 minggu perlakuan (p=0,007). Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa amnion liofilisasi memberikan penyembuhan luka yang lebih cepat dibandingkan salep gentamisin.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2016-08-31
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/486
10.22338/mka.v39.i2.p42-49.2016
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 39, No 2 (2016): Published in August 2016; 42-49
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/486/281
Copyright (c) 2016 Arifianto Arifianto, Menkher Manjas, Benni Raymond, Edison Edison
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/1141
2024-02-17T05:05:44Z
art:RA
Pengaruh Pemberian Mesenchymal Stem Cell Wharton's Jelly Terhadap Aktivitas Enzim Katalase pada Tikus Wistar Model Hiperglikemia
Ramadhani, Dhea Amaliya
Medicine
Biomedical Sciences
Objective: To determine the effect of Wharton's Jelly (MSC-WJ) mesenchymal stem cells on the activity of the catalase enzyme in hyperglycemic Wistar rats. Methods: This study used 21 male Wistar rats aged 2-3 months with a body weight of 200-300 grams according to the inclusion and exclusion criteria. Mice were divided into 3 groups: negative control (K-), positive control (K+), and treatment (P). Group K- was only given food and drink without being given treatment. The K+ group was injected intraperitoneally with alloxan at a dose of 100 mg/kg BW so that the rats became hyperglycemic. Group P was given an alloxan injection and left for a week, then given MSC-WJ 3x106 cells through the tail vein and left for four weeks. After four weeks, all groups had their blood taken to examine the catalase enzyme. Result: Mean of catalase activity enzyme in the K-, K+, and P groups were 4.22 ± 0.27 units/mg, 2.39 ± 0.19 units/mg, and 3.93 ± 0.45 units /mg, respectively. Conclusion: This shows that the administration of mesenchymal stem cells Wharton's Jelly (MSC-WJ) has an effect on increasing the serum catalase enzyme activity of Wistar rats with hyperglycemia models.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2024-02-17
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1141
10.25077/mka.v46.i9.p1352-1360.2024
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 46, No 9 (2024): Supplementary Januari 2024; 1362-1370
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1141/pdf_1
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1141/752
Copyright (c) 2024 Dhea Amaliya Ramadhani
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/20
2017-08-29T03:07:51Z
art:RA
PENGARUH ESTROGEN TERHADAP AKTIFITAS SEL MAKROFAG DALAM MENFAGOSIT Candida albicans SECARA IN VITRO
Rasyid, Roslaili
Yanwirasti, Yanwirasti
Nasrul, Ellyza
AbstrakSaat ini estrogen banyak digunakan untuk keperluan terapi, mengurangi keluhan menopause atau untuk kontrasepsi, terutama di negara berpenduduk padat seperti Indonesia. Pemberian terapi estrogen juga dapat menyebabkan efek samping, mulai dari yang ringan sampai berat, seperti vulvovaginal candidiasis. Fluktuasi kadar hormon ini dapat mempengaruhi kerentanan vagina terhadap infeksi dengan memodulasi mekanisme imun protektif seperti menurunnya aktifitas sel fagosit seperti netrophil, makrofag dan juga natural killer (NK). Penelitian eksperimental dilakukan untuk mengetahui perubahan aktifitas makrofag karena pengaruh estrogen dalam menfagosit Candida albicans secara in vitro. Penelitian menggunakan 12 mencit putih betina galur Swiss, berumur 4-6 minggu dengan berat sekitar 20 mg. Selama 10 hari berturut-turut diberikan estrogen peroral dengan berbagai perbedaan konsentrasi. Pengujian dilakukan terhadap jumlah blastospora yang mampu difagosit oleh tiap makrofag dari kelompok kontrol, dengan makrofag dari kelompok yang mendapat tambahan estrogen. Jumlah blastospora yang difagosit oleh tiap sel makrofag antara kelompok kontrol dengan kelompok estrogen menunjukkan perbedaan yang bermakna secara statistik. Rata-rata persentase tiap 100 sel makrofag yang dapat menfagosit blastospora antara kelompok kontrol dengan kelompok estrogen juga menunjukkan perbedaan bermakna. Diduga estrogen mempengaruhi fungsi enzim-enzim yang berfungsi membantu terbentuknya bahan-bahan yang bersifat oksidatif kuat yang membantu proses fagositosis di dalam makrofag, sehingga dapat menurunkan aktifitas fagositosisnya.Kata kunci : Estrogen, makrofag, Candida albicansAbstractEstrogen is used widely for treatments, reducing symptoms of menopausal women, or even as a choice of contraception, especially in developing countries like Indonesia. Estrogen therapy may result in various side effect, with mild to severe symptoms such as vulvovaginal candidiasis. Fluctuation of this hormone affects vaginal susceptibility toward infections due to modulation of protective immune mechanism which assists in the suppression of neutrophil, macrophage, and nature killer (NK) cell. A laboratory experimental study was conducted to assess the change of macrophageARTIKEL PENELITIAN84activity in phagocyting blastospores of Candida albicans due to estrogen in vitro. This study used 12 white Swiss female mice which characteristics are 4-6 weeks ages and 20 grams weight. Those mice were given estrogen orally for 10 consecutive days in different concentration. The number of phagocyted blastophore in each macrophage of control and estrogen treated groups were counted. The number of phagocyted blastophore of control group and estrogen treated group was significantly diffeterent. Average percentage of macrophage which are able to phagocyte blastophore between control and estrogen treated group were also significantly different. It is concluded that estrogen affects enzyme function which is assisted in compounding strong oxidant which result in decresase phagocytes activity of macrophage.Keywords: Estrogen, Macrophage, Candida albicans
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2015-05-02
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/20
10.22338/mka.v32.i1.p83-92.2008
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 32, No 1: April 2008; 83-92
2442-5230
0126-2092
en
Copyright (c) 2015 Roslaili Rasyid, Yanwirasti Yanwirasti, Ellyza Nasrul
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/757
2021-11-30T15:45:34Z
art:RA
Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Komunikasi Kesehatan di Pelayanan Kesehatan Primer Selama Masa Pandemi Covid-19
Safitri, Putriana Fuji
Syakurah, Rizma Adlia
COVID-19; Komunikasi Kesehatan; Layanan Primer; Dokter Umum
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan mendeskripsikan faktor yang memengaruhi kualitas komunikasi kesehatan di Puskesmas dan/atau Klinik terhadap masyarakat selama masa pandemi Covid-19; Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan Interpretative Phenomenological Analysis (IPA) yang memaparkan dan menganalisis hasil wawancara dengan informan. Sampel penelitian merupakan dokter yang bekerja di Puskesmas/Klinik. Wawancara dilakukan di bulan Oktober 2020; Hasil: Hasil penelitian didapatkan model komunikasi dari teori Schramm yang berfokus pada proses encode dan decode. Terdapat 5 topik sebagai indikator kualitas pelayanan yaitu reliability, assurance, empathy, dan tangible. Kelima aspek tersebut mencakup, edukasi, prosedural konsultasi, fasilitas yang tersedia, dan kemampuan para dokter dalam berkomunikasi. Pelaksanaan pelayanan kesehatan di Puskesmas/Klinik sudah mengukuti standar yang dianjurkan oleh Pemerintah Indonesia; Kesimpulan: Perubahan pelayanan kesehatan pada Puskesmas/Klinik mengacu pada Surat edaran yang dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia dan rekomendasi dari WHO. Tenaga medis yang bekerja di Puskesmas/Klinik harus mampu beradaptasi dengan perubahan tersebut serta memberikan edukasi kepada masyarakat guna membantu penganggulangan dan pencegahan Covid-19 di Indonesia
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2021-11-30
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/757
10.25077/mka.v44.i6.p345-356.2021
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 44, No 6 (2021): Online November 2021; 345-356
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/757/pdf
Copyright (c) 2021 Putriana Fuji Safitri, Rizma Adlia Syakurah
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/152
2017-10-04T02:27:09Z
art:LR
STRUKTUR PROTEOMIK VIRUS DENGUE DAN MANFAATNYA SEBAGAI TARGET ANTIVIRUS
Rachmayanti, Novia
antivirus; struktur protein; virus Dengue; antiviral; dengue virus; protein structure
AbstrakVirus dengue (DENV) telah menyebabkan sekitar 50 juta kasus infeksi demam berdarah setiap tahunnya, akan tetapi hingga saat ini belum terdapat vaksin maupun antivirus yang mampu mencegah atau mengobati penyakit tersebut. Selama pengembangan vaksin dan antivirus, diperoleh berbagai informasi tentang struktur protein DENV yang dapat dimanfaatkan sebagai target obat. Makalah membahas tentang struktur proteomik pada DENV, yaitu glikoprotein pada envelope, NS3 protease, NS3 helikase, NS5 metiltransferase, dan NS5 RNA-dependent RNA polimerase.AbstractDengue virus (DENV) has caused over 50 millions infection every year. However, to date neither vaccine nor medicine could be used to prevent or cure the illness. During researches in finding the vaccine or antiviral for DENV, information on DENV protein structure has been obtained which is potentially used as drug target. This paper disscuss DENV proteomic structure that consist of envelope glicoprotein, NS3 protease, NS3 helicase, NS5 methyl-transferase, and NS5 RNA-dependent RNA polymerase.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2015-05-03
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/152
10.22338/mka.v37.i2.p136-142.2014
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 37, No 2 (2014): Published in September 2014; 136-142
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/152/148
Copyright (c) 2015 Novia Rachmayanti
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/1262
2023-07-21T06:50:32Z
art:CR
Neuroendocrine Tumour Grade 2, Well Differentiated in Distal Ileum
Alhari, iftahillah -
devianti, loli devianti -
Setiawati, Yessy Setiawati -
Medical Education
NETs, Synatophysin, Chromogranin, Ki67, distal ileum
Neuroendocrine Tumours (NETs) adalah neoplasma yang dapat mensekresi hormon dengan sindrom klinis yang bervariasi. Neuroendocrine tumours (NETs) muncul dari sistem difus sel neuroendokrin yaitu sel dengan gambaran sel saraf dan sel endokrin. Berikut dilaporkan kasus NETs pada seorang pria yang berumur 77 tahun yang datang dengan keluhan nyeri perut yang hilang timbul dengan diagnosis klinik ileus obstruktif parsial ec suspect adhesive. Penemuan massa di ileum ini merupakan penemuan insidental saat dilakukan reseksi bedah. Pemeriksaan histopatologi didapatkan gambaran mikroskopik tampak potongan jaringan usus halus (ileum) , dibawahnya tampak proliferasi sel-sel tumor yang menginfiltrasi sampai serosa membentuk struktur sarang-sarang , trabekular dan pita-pita. Sel-sel ini dengan inti bulat-oval, kromatin salt and pepper, inti ada yang molding, sitoplasma eosinofilik, mitosis 5/10 High Power Field (HPF). Tampak invasi sel tumor limfovaskular, infiltasi perineural, infiltrasi limfoplasmasitik dan adanya reaksi desmoplatik. Dilakukan pemeriksaan Imunohistokimia (IHK) yaitu Synatophysin, Chromogranin dan Ki-67 dengan hasil pemeriksaan IHK Chromogranin dan Synatofisin positif difus. Sedangkan pemeriksaan IHK Ki-67 berkisar pada rentang 3-20 % (3,3 %). Berdasarkan hasil pemeriksaan histopatologi dan IHK diagnosis dapat ditegakkan yaitu Neuroendocrine tumours (NETs), well differentiated, grade 2Kata kunci: NETs;Synatophysin;Chromogranin;Ki67;ileum distal
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
-
2023-04-11
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1262
10.25077/mka.v46.i2.p454-461.2023
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 46, No 2 (2023): Online April 2023; 492-499
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1262/pdf
Copyright (c) 2023 iftahillah - Alhari, loli devianti - devianti, Yessy Setiawati - Setiawati
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/595
2020-01-02T02:56:54Z
art:RA
Peningkatan kualitas hidup pasien kanker dengan metastasis tulang yang menjalani radiasi paliatif
Rafli, Rhandyka
Anissa, Mutiara
Medical Specialities, Oncology
metastasis tulang; kualitas hidup; radioterapi
Tujuan: Radioterapi dapat mengurangi gejala yang ditimbulkan oleh kanker dengan metastasis tulang. Penilaian hasil pengobatan berdasarkan informasi klinis sedangkan informasi kualitas hidup jarang dilaporkan. Penelitian bertujuan untuk menilai peningkatan kualitas hidup pasien yang menjalani radiasi paliatif untuk metastasis tulang. Metode: penelitian kohort prospektif dengan sampel pasien kanker metastasis tulang yang berkunjung ke-4 pusat radioterapi di Sumatera, dari bulan Mei-September 2018. Jumlah sampel adalah 18 orang dengan teknik pengambilan total sampling. Perbaikan kualitas hidup dinilai dengan kuesioner EORTC QLQ C-30. Analisis statistik dengan uji T berpasangan. Hasil: Rerata Global Health Status sebelum dan sesudah terapi adalah 39,81 dan 64,81 dengan perbedaan kuat dan bermakna (r=0,75; p<0,001) dengan rerata peningkatan skala adalah 25. Rerata Functional Scales sebelum dan sesudah adalah 44,32 dan 58,27 dengan perbedaan sedang dan bermakna (r=0,48; p=0,042) . Peningkatan rerata Functional Scales adalah 13,95. Rerata Symptoms Scales sebelum dan sesudah adalah 46,15 dan 29,48 dengan perbedaan rerata yang kuat dan bermakna (r=0,743; p<0,001). Rerata penurunan Symptoms Scale sesudah terapi adalah 16,67. Simpulan: Radioterapi dapat meningkatkan kualitas hidup pasien dan menurunkan gejala secara signifikan, namun memperbaiki fungsi pada sebagian sampel.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2019-01-31
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/595
10.25077/mka.v42.i1.p1-10.2019
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 42, No 1 (2019): Published in January 2019; 1-10
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/595/327
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/595/202
Copyright (c) 2019 Rhandyka Rafli, Mutiara Anissa
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/56
2015-05-02T21:09:10Z
art:RA
PERAN PEMBINAAN ORGANISASI DOKTER GIGI (PDGI) TERHADAP PELAKSANAAN KODE ETIK DOKTER GIGI (KODEKGI) DI KOTA PADANG
Ristiono, Bambang
AbstrakDokter dan dokter gigi sebagai pelaku regulasi mempunyai kewajiban membina anggotanya agar regulasi yang dibuat pemerintah dapat dilaksanakan dengan maksimal.Untuk mengetahui peran organisasi PDGI terhadap pelaksanaan kode etik dokter gigi (KODEKGI), sehingga dapat melihat sejauh mana peran organisasi tersebut dalam membina anggotana dalam pelaksanaan kode etik dokter gigi.Studi kasus yang bersifat deskriptif. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah peranan organisasi PDGI dan variabel bebasnya adalah pelaksanaan etika profesi dengan faktor yang ada didalamnya meliputi pembinaan, pengawasan, komitmen, dan fokus regulasi.Dilaksanakan di wilayah kota Padang dengan 24 dokter gigi di kota Padang sebagai obyek penelitian, dikumpulkan dengan cara interview mendalam (deepth interview).hampir 90% menjawab benar dengan hasil kuisioner yang di dapat dengan pertanyaan mengenai rekam medik dan pandangan dokter gigi terhadap pasien, dan hanya 33% yang menjawab benar dengan pertanyaan setiap dokter tidak boleh mengambil alih pasien dari teman sejawatnya tanpa persetujuannya namum hal ini adalah hak pasien untuk menentukan sendiri dalam kepuasannya.(1). Kode etik terhadap dokter dan dokter gigi dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan regulasi yang ada.(2). Organisasi PDGI mempunyai kewenangan sebagai regulator untuk membina dan mengawasi anggotanya dalam pelaksanaan kode etik dan UUPK (3). Hasilnya akan dapat dipakai oleh Pemerintah Daerah wilayah kota Padang sebagai acuan dalam melaksanakan dan menegakkan kebijakan regulasi dalam peranan pembinaan organisasi profesi dokter gigi terhadap pelaksanaan kode etik dokter gigi (KODEKGI) khususnya di kota Padang dimasa mendatang.Kata Kunci : PDGI, Kode Etik Dokter Gigi (KODEKGI), Pembinaan Organisasi Profesi.ARTIKEL PENELITIAN137AbstractPhysicians and dentists as regulator are obliged to develop their members in order that regulation arranged by government can be maximally put into practice.Obyektive” to understand role of PDGI organization towards the implementation of dentists’ rules (KODEKGI), thus there will be known until what level this organization able to develop and control physicians and dentists for implementing their rules.case study with descriptive pattern. Dependent variable in this study is role of PDGI organization and the independent one is implementation of professional ethics with factors included within, such as development, control, commitment, and regulation focus. This study was held in Padang city, involving 24 dentists in Padang city as the object who later act as respondents; data was collected trough depth interview.The implementation of rules towards physicians and dentists can works well accorded to regulations prevailed and PDGI organization has full authority as regulator to develop and control its members in implementing rules and UUPK which still less optimally implemented, thus PDGI management can raise commitment and improve support in order that regulation can be effective.Through this study, it is hoped that next future the result can be adopted by local government of Padang as reference in implementing and enacting regulation policy related to development of dentistry professional organization towards implementation of dentists’ rules (KODEKGI) especially in Padang.Key words : PDGI, Dentists Rules (KODEKGI), Development of Professional Organization.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2015-05-02
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/56
10.22338/mka.v33.i2.p%p.2009
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 33, No 2: Agustus 2009
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/56/53
Copyright (c) 2015 Bambang Ristiono
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/994
2022-04-11T12:10:13Z
art:RA
Gambaran Bakteri Penyebab Infeksi Saluran Kemih Pada Urin Penderita Diabetes Melitus Tipe 2
Nur, Zaitin
mardhia, mardhia
Mahyarudin, Mahyarudin
medicine, public health, microbiology
Tujuan: Mengetahui jenis bakteri penyebab ISK pada urin pasien DM tipe 2 di RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie, Kota Pontianak. Metodologi: Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan potong lintang. Sampel penelitian sebanyak 23 pasien. Identifikasi bakteri menggunakan metode makroskopik, mikroskopik, dan uji biokimia. Hasil: Jenis bakteri yang ditemukan pada pasien DM Tipe 2 dengan ISK adalah yaitu Escherichia coli (45%), Pseudomonas aeruginosa (34%), Enterobacter aerogenes (10%), Shigella sp. (7%), dan Klebsiella sp. (3%). Penderita DM Tipe 2 dengan ISK paling banyak berusia 60-69 tahun, berjenis kelamin perempuan, lama menderita DM antara >5-20 tahun, dan memiliki gejala ISK. Kesimpulan: Hasil pemeriksaan jenis bakteri penyebab ISK pada penderita DM tipe 2 adalah Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, Enterobacter aerogenes, Shigella sp dan Klebsiella sp
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2022-04-11
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/994
10.25077/mka.v45.i2.p173-184.2022
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 45, No 2 (2022): Online April 2022; 173-184
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/994/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/994/590
Copyright (c) 2022 Zaitin Nur, mardhia mardhia, Mahyarudin Mahyarudin
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/188
2017-10-04T02:26:34Z
art:LR
DIAGNOSIS DAN TATALAKSANA HEPATOPULMONARY SYNDROME
Elvira, Dwitya
sirosis hepatis; dispneu; hepatopulmonary syndrome; hepatic cirrhosis; dispneu; hepatopulmonary syndrome
AbstrakSirosis hepatis dan penyakit hati kronik merupakan penyebab kematian terbanyak di seluruh dunia. Tingginya angka morbiditas dan mortalitas sirosis berhubungan dengan komplikasinya yang bersifat sistemik. Salah satu komplikasi sirosis dapat mengenai paru berupa sindrom hepatopulmonar atau hepatopulmonary syndrome. Hepatopulmonary syndrome (HPS) didefinisikan sebagai trias yang terdiri dari kegagalan hati stadium lanjut, hipoksemia arterial serta dilatasi intravaskular pulmonar tanpa disertai penyakit kardiopulmonar. Patogenesis HPS masih belum diketahui pasti, namun diduga terjadi gangguan metabolisme zat vasoaktif paru yang menimbulkan vasodilatasi vaskuler paru. Manifestasi klinis HPS berupa dispneu yang khas dengan tanda kegagalan hati dan hipertensi portal. Modalitas diagnostik HPS adalah radiologi thorax, analisa gas darah, contrast enhanced echocardiography (CEE), nuclear scanning dengan Tc-99m dan angiografi paru. Penatalaksanaan HPS terutama bertujuan menurunkan vasodilatasi intrapulmonar, meningkatkan oksigenasi arterial dan mengurangi keluhan. Deteksi dini terhadap komplikasi sirosis mutlak diperlukan dalam mencegah dan mengurangi angka morbiditas dan mortalitas.Abstract Liver cirrhosis and chronic liver disease are the leading cause of death worldwide. The high morbidity and mortality associated with their systemic complications. One of the complications of cirrhosis is hepatopulmonary syndrome. Hepatopulmonary syndrome (HPS) is defined as the triad of advanced-stage liver failure, arterial hypoxemia and pulmonary intravascular dilatation without cardiopulmonary disease. The pathogenesis of HPS is still not known for sure, but suspected metabolic disorder pulmonary vasoactive substances that cause pulmonary vascular vasodilatation. The clinical manifestations of HPS is typical dispneu with signs of liver failure and portal hypertension. HPS diagnostic modalities are radiology thorax, blood gas analysis, contrast enhanced echocardiography (CEE), nuclear scanning with Tc-99m and pulmonary angiography. HPS management aims primarily to lower intrapulmonar vasodilation, improving arterial oxygenation and reduce complaints. Early detection of complications of cirrhosis is absolutely necessary in preventing and reducing morbidity and mortality.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2015-05-20
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/188
10.22338/mka.v38.i1.p57-65.2015
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 38, No 1 (2015): Published in May 2015; 57-65
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/188/184
Copyright (c) 2015 Dwitya Elvira
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/1281
2024-03-14T10:09:45Z
art:LR
Osteoporosis yang Disebabkan oleh Hipertiroid
Christianto, Daniel
Medicine; Medical Specialties; Orthopaedic, Endocrine
osteoporosis; densitas mineral tulang; tiroid; hipertiroid
Osteoporosis adalah penyakit tulang yang ditandai dengan densitas mineral tulang yang rendah, mikroarsitektur jaringan tulang yang rusak sehingga berdampak pada kejadian patah tulang. Sekitar 200 juta wanita di dunia menderita osteoporosis dengan prevalensi osteoporosis tertinggi berturut-turut terjadi di benua Afrika (39,5%), Eropa (18,6%), Asia (16,7%), Australia (13,5%), dan Amerika (12,4%). Menurut Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (PEROSI) sekitar 41,8% pria dan 90% wanita menderita osteoporosis. Sedangkan menurut WHO, 28,8% pria dan 32,3% wanita mengalami osteoporosis. Salah satu penyakit yang menyebabkan osteoporosis adalah hipertiroid, di mana sekitar 300 juta orang di dunia dilaporkan menderita kelainan tiroid, bahkan lebih dari setengahnya tidak menyadari hal tersebut. Tujuan: Penulisan artikel ini bertujuan untuk menambah pengetahuan tentang risiko terjadinya osteoporosis yang disebabkan oleh hipertiroid sehingga dapat memberi perhatian khusus pada individu yang mengalami hipertiroid guna mengurangi risiko terjadinya patah tulang dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Metode: tinjauan pustaka. Hasil: osteoporosis dapat disebabkan oleh hipertiroid karena adanya pemendekan siklus remodeling tulang dan pergantian tulang yang semakin cepat. Kesimpulan: seseorang yang mengalami hipertiroid disarankan untuk melakukan deteksi dini terkait osteoporosis.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
Intanri Kurniati, Departemen Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2024-03-14
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1281
10.25077/mka.v46.i4.p713-723.2023
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 46, No 4 (2023): Online Juli 2023; 713-723
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1281/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1281/907
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1281/908
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1281/909
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1281/910
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1281/911
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1281/912
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1281/913
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1281/914
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1281/915
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1281/916
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1281/917
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1281/918
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1281/919
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1281/920
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1281/921
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1281/922
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1281/923
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1281/924
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1281/925
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1281/926
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1281/927
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1281/928
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1281/929
Copyright (c) 2023 Daniel Christianto
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/179
2015-06-04T15:49:32Z
art:DI
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/664
2020-01-02T02:57:47Z
art:LR
Potensi kopi sebagai zat gizi fungsional untuk kesehatan kardiovaskuler
Ma’isya, Asa Mutra
Angelia, Farina
Gusman, Geo Ghazali
Lihayati, Lihayati
Al Zaref, Mhd.
Defani, Nadiah Mardhatillah
Annabawi, Suci Rahmawati
Saputra, Suhanda
Kholili, Syihabuddin Hasan
Amalia, Pretty Shinta
Katar, Yusticia
Ilmiawati, Cimi
Medicine
kafein; kardiovaskuler; kopi
Tujuan: Untuk mengetahui efek konsumsi kopi sebagai zat gizi fungsional bagi kesehatan kardiovaskuler dengan memperhatikan kandungan zat aktif, jumlah konsumsi kopi dan cara pengolahan yang dianjurkan. Metode: Dilakukan penelusuran artikel yang relevan pada basis data PubMed dan Google Scholar selama 10 tahun terakhir. Hasil: Kopi memiliki banyak kandungan zat aktif yang bermanfaat bagi kesehatan. Kandungan dalam biji kopi dapat mencegah kejadian penyakit kardiovaskuler melalui beberapa mekanisme, seperti meningkatkan vasodilatasi, mencegah kerusakan endotel, dan mempengaruhi nitrit oksida pada dinding pembuluh darah. Efek positif ini didapatkan dengan cara pengolahan dan dosis yang sesuai. Pengolahan dengan teknik filter dan dosis konsumsi dalam jumlah sedang dapat memberikan efek yang baik terhadap kesehatan kardiovaskuler. Beberapa keadaan harus diperhatikan dalam mengonsumsi kopi; pada wanita hamil dan lansia konsumsi kopi harus dibatasi atau dihentikan. Simpulan: Kopi merupakan zat gizi fungsional yang memberikan efek positif terhadap kesehatan kardiovaskuler.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2019-12-31
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/664
10.25077/mka.v43.i1.p47-56.2020
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 43, No 1 (2020): Published in January 2020; 47-56
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/664/361
Copyright (c) 2019 Asa Mutra Ma’isya, Farina Angelia, Geo Ghazali Gusman, Lihayati Lihayati, Mhd. Al Zaref, Nadiah Mardhatillah Defani, Suci Rahmawati Annabawi, Suhanda Saputra, Syihabuddin Hasan Kholili, Pretty Shinta Amalia, Yusticia Katar, Cimi Ilmiawati
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/87
2017-10-04T02:24:12Z
art:RA
KONSUMSI MIKRONUTRIEN DAN EKSPRESI GEN eNOS3 ALEL INTRO 4a4b PADA PENDERITA HIPERTENSI ETNIK MINANGKABAU
Sulastri, Delmi
AbstrakGen eNOS3 varian intron 4a4b merupakan salah satu gen yang berhubungan dengan kejadian hipertensi esensial. Kemampuan Gen eNOS3 varian ini untuk mensintesis enzim nitric oxide synthase (NOS) berkurang sehingga sintesis Nitric oxide (NO) menurun. Senyawa NO adalah suatu senyawa vasoaktif yang menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah.Penelitian pada subjek hipertensi dan normotensi berusia 30-65 tahun bertujuan untuk melihat pengaruh mikronutrien terhadap ekspresi gen eNOS3 alel intron 4a4b. 130 subjek, diwawancara pola makannya lalu dilakukan analisis asupan mikronutrien, gen eNOS3, serta kadar NO plasma. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji T dan chi-square.Kadar NO plasma penderita hipertensi adalah 26.91 + 15.40 μM/L dan normotensi 25.79 + 15.04 μM/L. 55.5% subjek hipertensi memiliki gen eNOS3 varian intron 4b dan 69% subjek normotensi mempunyai varian intron 4a4b. Kadar NO plasma rendah, (66.7%) ditemukan pada subjek hipertensi dengan varian intron 4b. Tidak terdapat hubungan bermakna asupan mikronutrien dengan kadar NO plasma pada subjek hipertensi.Hasil ini tidak mendukung pengaruh konsumsi mikronutrien terhadap kadar NO plasma pada penderita hipertensi dengan gen eNOS3 varian intron 4a4b.Kata Kunci : hipertensi esensial, gen eNOS3, kadar NO plasmaAbstracteNOS 3 gene intron 4a4b allel is one of the important genes which is related to hypertesion essensial. This gene expresses the nitric oxide synthase (NOS) enzyme which regulates the synthesis of Nitric oxide (NO) in human body. NO causes vasodilatation, which decreases peripheral resistant and blood pressure.A research has been done based on cross sectional study on hypertension patients and those with normal blood pressure in the range of 30-65 years old. The main of this research is to evaluate the influence of micronutrient consumption on eNOS3 gene intron 4a4b allel expression in hypertension subjects in Minangkabau ethnicity. 130 subjects interviewed about micronutrient consumption and theARTIKEL PENELITIAN14assessment of eNOS3 gene and NO plasma level were done. The Data was analysed with t-test and chi-square. The results of this study showed that the hypertensive’s plasma NO concentration was 26.91 ± 15.40 μM/L and normotensive’s was 25.79 ± 15.04 μM/L. 55.5% of the hypertensive group has eNOS3 gene intron 4b alleles and 69% of the normotensive group has eNOS3 gene intron 4a4b alleles . Low NO plasma level can be found at 66.7% subject hypertension with eNOS3 gene allel intron 4b. There was no significant relationship between consumption of micronutrient with NO plasma level in hypertension patients.This result did not support that consumption micronutrient can influenced NO plasma level in hypertension subject with eNOS3 gene allel 4a4b.Key word : essensial hypertension, eNOS3 gene, NO plasma level.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2011-05-01
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/87
10.22338/mka.v35.i1.p13-26.2011
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 35, No 1 (2011): Published in April 2011; 13-26
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/87/83
Copyright (c) 2011 Delmi Sulastri
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/1045
2022-10-12T12:33:19Z
art:CR
Diabetes Melitus Tipe 2 dan Empiema Tuberkulosis
morfi, chicy widya
pulmonary medicine
diabetes melitus, empiema, tuberkulosis
Pendahuluan: Diabetes melitus menjadi salah satu faktor risiko terjadinya empiema. Pasien diabetes melitus memiliki risiko 1.65 kali lebih tinggi terkena empiema. Empiema didefinisikan sebagai kumpulan pus atau nanah pada rongga pleura. Angka kejadian empiema tuberkulosis mencapai 38.7% dari kejadian empiema bukan karena tuberkulosis sebanyak 61.3%. Insiden empiema pleura pada pasien diabetes terjadi lebih banyak dibandingkan pasien nondiabetes.Laporan Kasus: Telah dirawat pasien perempuan usia 36 tahun dengan empiema TB dan diabetes melitus tipe 2. Pasien dilakukan evakuasi pus melalui pemasangan chest tube, pemeriksaan enzim adenosine deaminase (ADA), BTA dan kultur pus. Terapi diabetes tipe 2 pada pasien diberikan injeksi insulin.Kesimpulan: Manajemen empiema tuberkulosis dengan komorbid diabetes melitus secara komprehensif yaitu drainase pus, pemberian obat anti tuberkulosis yang efektif dan tatalaksana terhadap infeksi sekunder dan komorbid.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2022-10-12
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1045
10.25077/mka.v45.i4.p695-706.2022
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 45, No 4 (2022): Online October 2022; 695-706
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1045/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1045/647
Copyright (c) 2022 chicy widya morfi
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/221
2017-10-04T02:26:58Z
art:ART
Environmental Estrogens and Breast cancer
llmiawati, llmiawati
EDC; xenoestrogens; breast cancer
Background: Recent studies revealed that various man-made chemicals disrupting properties with endocrine- contribute in the development of breast cancer.objective: To review the state of the science of the endocrine-disrupting chemicals (EDC) and their role in the development of breast cancer.Methods: Key papers on experimental and epidemiologic studies examining the associations between EDC and breast cancer were searched throJgh the Google Sch-olar and pubMedusing Results: EDC effects depend on the level and timing of exposure, with critical window on developmentalstages. Diethylstilbestrol(DES) and bispIenolA(BpA) aretwo thoroughlystudied environmental estrogenic compounds. Epidemiological studies showed increased breast cancer incident in women exposed to DES during gestation. ExperimentalstuQies revealed that BPA induces architectural and gene expression froRte changes ir i"J"rt r;;;"ry gtand, with the stroma of fetal mammary gland as the primary target. ihe effects of these environmental estrogens are mostly mediated through the estrogen ieceptors a and B. Their exposure may further sensitize the mammary tissuelo the hit or otner carcinogens. Epigenome alteration in the mammary gland has also been implicated in its neoplastic dLvelopre"nt.Conclusions: Fetal and perinatal stages are the critical exposure windows to environmental estrogens and multiple mechanism is irnplicated in the development of breast cancer resulted from this exposure.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2015-05-21
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/221
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 37 (2014): Supplement 2 | Published in December 2014; 85
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/221/216
Copyright (c) 2015 llmiawati llmiawati
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/1402
2023-11-14T01:27:51Z
art:LR
Potensi kombinasi induced-pluripotent stem cells (iPSC) dan metode pengeditan gen clustered regularly interspaced short palindromic repeats–associated nuclease 9 (CRISPR-Cas9) sebagai terapi pada pasien hemofilia
Hasbullah Putra, Irfan
-, Khairunnisa
Yusan Pratama, Muhammad
Medicine
Hemofilia, iPSC, CRISPR-Cas9
Hemofilia merupakan penyakit genetik berupa gangguan dalam pembekuan darah yang terjadi akibat mutasi pada gen yang mengkode faktor koagulasi. Anak yang mengalami hemofilia apabila tidak ditangani dengan baik akan mengakibatkan berbagai macam komplikasi yang dapat berujung kepada kematian. Pada saat sekarang ini, anak yang mengalami hemophilia memerlukan terapi pengganti atau pengobatan dengan desmopresin yang dilakukan seumur hidup dengan risiko infeksi yang tinggi. Oleh karena itu dibutuhkan suatu terapi yang dapat mengatasi penyebab dari hemofilia tersebut, satu-satunya terapi yang dapat menyembuhkan hemofilia yaitu terapi gen. Terapi gen meliputi terapi dengan menggunakan metode pengeditan gen yang fleksibel dan mudah digunakan, clustered regularly interspaced short palindromic repeats–associated nuclease 9 (CRISPR- Cas9). Metode ini mampu dengan baik memotong molekul DNA pada titik tertentu melalui aktivitas endonuklease dengan bantuan single guide RNA (sgRNA). Penggunaan metode ini dapat dikembangkan untuk dilakukan pada induced pluripotent stem cell (iPSC). Pengkombinasian teknik iPSC dan gen editing CRISPR-Cas9 pada sel pasien hemofilia dapat dihasilkan stem sel yang mampu menghasilkan faktor koagulasi yang diperlukan. Sehingga dapat mengatasi permasalahan yang mejadi penyebab dari hemofilia tersebut.Kata kunci: Hemofilia, iPSC, CRISPR-Cas9
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2023-11-01
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1402
10.25077/mka.v46.i6.p1045-1055.2023
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 46, No 6 (2023): Online Oktober; 1045-1055
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1402/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1402/1062
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1402/1064
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1402/1065
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1402/1066
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1402/1067
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1402/1068
Copyright (c) 2023 Irfan Hasbullah Putra, Khairunnisa -, Muhammad Yusan Pratama
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/346
2016-05-23T08:49:15Z
art:DI
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/816
2021-07-09T07:47:45Z
art:RA
Mutasi gen KRAS pada kanker kolorektal
Ayu Dewi, Ni Nyoman
Pranata, Anak Agung Ngurah Satya
Suksmarini, Ni Made Pramita Widya
Medicine; Oncology
Molecular Biology; Molecular Medicine; Genetics
Onkogen RAS memiliki peran dalam pertumbuhan dan regulasi sel. Protein ini mempengaruhi banyak fungsi seluler termasuk proliferasi sel, diferensiasi, dan apoptosis. Jika KRAS mengalami mutasi, maka KRAS secara konstitutif akan tetap dalam keadaan terikat dengan GTP. Dengan demikian regulasi kaskade sinyal downstream hilang dan terjadi pertumbuhan sel yang tidak terkontrol. Mutasi KRAS berperan dalam terjadinya 32-40% kanker kolorektal dan hampir seluruh kejadian tersebut disebabkan oleh mutasi KRAS pada ekson 2 kodon 12 dan 13. Hal ini menyebabkan resistensi terhadap kemoterapi yang ditargetkan untuk reseptor faktor pertumbuhan epidermal (EGFR). Tulisan ini membahas peran KRAS dalam regulasi sel normal dan sel kanker, terutama kanker kolorektal. Pemahaman tentang protein ini serta interaksinya dengan protein lainnya dapat mengungkapkan potensi peran prognostik dan prediktifnya dalam agresivitas tumor.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2021-07-09
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/816
10.25077/mka.v44.i2.p117-124.2021
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 44, No 2 (2021): Online July 2021; 117-125
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/816/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/816/411
Copyright (c) 2021 Ni Nyoman Ayu Dewi, Anak Agung Ngurah Satya Pranata, Ni Made Pramita Widya Suksmarini
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/119
2017-10-04T02:27:35Z
art:EI
Daftar Isi
author, author
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2012-08-30
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Editorial Information
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/119
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 36, No 2 (2012): Published in August 2012
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/119/115
Copyright (c) 2012 author author
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/1202
2023-04-12T01:14:23Z
art:RA
Variasi Arteri Koronaria Dominan pada Jantung Kadaver di Laboratorium Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Revilla, Gusti
Coronary arteries have a variable distribution in the myocardium of the heart. This condition is also known as dominant coronary arteries. The research that has been done knows that the most common coronary artery variation is the right dominant variation and the co-dominant variation. Objective: to describe the variation of the dominant coronary arteries in the cadaveric heart at the Anatomy Laboratory of the Faculty of Medicine, Andalas University. Method: This study used a descriptive method of looking at the variation of the dominant coronary arteries in the cadaveric heart at the Anatomy Laboratory of the Faculty of Medicine, Andalas University. The population was all existing cadaveric hearts and the entire population was sampled according to the inclusion and exclusion criteria. Results: The number of samples found was 26 hearts. The results obtained were 80.8% were hearts with a right dominant coronary artery, which was the most varied, 7.7% a heart with a left dominant coronary artery, and 11.5% a heart with a co-dominant coronary artery. Conclusion: Variations of the dominant coronary arteries found ptovides information for the need to increase awareness of these risky variations so that morbidity and mortality can be reduced.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2023-02-28
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1202
10.25077/mka.v46.i1.p130-136.2023
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 46, No 1 (2023): Online Januari 2023; 130-136
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1202/pdf
Copyright (c) 2023 Gusti Revilla
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/1417
2024-02-01T16:51:41Z
art:LR
The Impact of Pulmonary Rehabilitation on Advanced Stage Lung Cancer Patients Receiving Chemotherapy or Radiotherapy: A Systematic Review and Meta-analysis
Putri, Yelsa Yulanda
Suyastri, Suyastri
Maryani, Siti
Medicine; Medical Education; Medical Specialties
Clinical Sciences; Pulmonology; Oncology; Physical Medicine and Rehabilitation
Objective: This study aims to analyze the efficacy of pulmonary rehabilitation on exercise capacity, lung function, and quality of life (QoL) in advanced lung cancer. Method: This Systematic Review and meta-analysis were conducted based on Randomized Clinical Trials and Prospective articles obtained through searches in PubMed, Google Scholar, Europe PMC, and Cochrane Library. The review focuses on the predetermined topic. The quality of the study was assessed by the Jadad scale for clinical trial studies and Newcastle Ottawa Scale for Cohort. Statistical analysis was done using Review Manager 5.4 software. Result: A total of 6 RCT studies with 251 participants were included in this meta‐analysis. Patients with lung cancer who have received chemotherapy and or radiation therapy and undergo pulmonary rehabilitation programs have a significant impact on exercise capacity The Six Minute Walk Test (MD=72.06 [95% CI 25.45, 118.67], p=0.002), Forced Expiratory Volume (MD=13.03 [95% CI 0.18,25.89], p= 0.05), Forced Vital Capacity (MD=12.44 [95% CI 0.58, 24.30], p= 0.04) dan HRQoL Functional Assessment of Cancer Therapy-Lung Cancer Subscale (MD=1.64 [95% CI 0.07,3.21], p= 0.04). Conclusion: Our study suggests that pulmonary rehabilitation impact exercise capacity (6MWT), improvement in lung function, and quality of life.Keywords: Lung cancer; Pulmonary Rehabilitation; Chemotherapy; Radiotherapy
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2024-02-01
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1417
10.25077/mka.v46.i7.p1229-1242.2023
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 46, No 7 (2023): Supplementary December 2023; 1258-1271
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1417/pdf_1
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1417/1081
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1417/1082
Copyright (c) 2024 Yelsa Yulanda Putri
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/11
2017-08-29T03:07:51Z
art:LR
PENATALAKSANAAN MALIGNANT FIBROUS HISTIOCYTOMA
Azamris, Azamris
AbstrakMalignant fibrous histiocytoma (MFH) merupakan sarkoma jaringan lunak yang banyak ditemukan terutama pada ekstremitas, yaitu 70%-75%. Munculannya berupa massa kelenjar tumor jaringan lunak, besar, dan tidak nyeri. Keadaan ini lebih sering ditemukan pada orang kulit putih dibandingkan dengan kulit hitam. Insiden banyak terjadi pada dekade kelima sampai keenam, dengan metastasis hematogen lebih sering dijumpai. Untuk diagnosis yang definitif diperlukan biopsi yang adekuat, dan untuk eksistensi tumor digunakan CT-Scan/MRI. Untuk diagnosis klinis sangat diperlukan GTNM staging. MFH sangat tidak berespon terhadap adjuvant terapi, oleh karena itu tindakan operatif yang pertama kali sangat menentukan prognosis penderita.Kata Kunci : Malignant Fibrous Histiocytoma - GTNMAbstractMalignant fibrous hystiocytoma (MFH) is a soft tissue sarcoma found mostly (70%-75%). in the extremities. It appears as a mass of large and painless glandular tumor of soft tissue. MFH is found mostly in white people, during fifth and sixth decade of life. Hematogenous metastasis is found more often. For definitive diagnosis, incisional biopsy was needed, and its existence is detected using with CT-Scan/MRI. Clinical diagnosis requires GTNM staging system. MFH is not responsive to adjuvant therapy, therefore the first surgical operation is crucial in defining the patient prognosis.Keywords; Malignant Fibrous Hystiocytoma, GTNMTINJAUAN PUSTAKA
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2015-05-02
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/11
10.22338/mka.v32.i1.p8-15.2008
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 32, No 1: April 2008; 8-15
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/11/14
Copyright (c) 2015 Azamris Azamris
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/734
2021-10-10T06:35:45Z
art:RA
Pengaruh Latihan Fisik Aerobik terhadap Indeks Massa Tubuh, Rasio Lingkar Pinggang-Panggul dan Tekanan Darah Pasien Hipertensi di Palembang
Tanzila, Raden Ayu
medicine, Biomedic; physiology
medical health
Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko penyakit kardiovaskular dengan prevalensi dan kematian yang cukup tinggi. Hipertensi dikaitkan dengan sejumlah penanda risiko kardiovaskular lainnya seperti obesitas, pola nutrisi yang tidak sehat dan aktivitas fisik yang rendah. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa obesitas dan tekanan darah seseorang dapat dipengaruhi oleh aktifitas fisik. Tujuan: Mengetahui pengaruh latihan fisik aerobik terhadap IMT, RLPP dan tekanan darah pada pasien hipertensi di RS Pertamedika Palembang. Metode: Penelitian quasy experimental dengan one-group pretest-posttest. Data adalah hasil pengukuran IMT, RLPP serta tekanan darah yang diukur sebelum dan setelah latihan fisik aerobik 3 kali seminggu selama 4 minggu dengan durasi 30 menit. Hasil: Sebanyak 21 sampel penelitian diambil dengan cara total sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil uji statistik didapatkan penurunan rerata IMT setelah latihan fisik aerobik yang signifikan menjadi 28,5 dengan P=0,023 (P<0,05), RLPP setelah latihan fisik aerobik yang signifikan menjadi 0,87 dengan P=0.002 (P<0,05), serta penurunan rerata sebesar 6,91 ± 1,008 mmHg untuk tekanan darah sistolik dan 7,39 ± 0,035 untuk tekanan darah diastolik sesudah latihan fisik dengan p value 0,000 (< 0,05). Kesimpulan: Terdapat Pengaruh Latihan Fisik Aerobik terhadap Indeks Massa Tubuh, Rasio Lingkar Pinggang-Panggul dan tekanan darah pasien hipertensi di RS Pertamedika Palembang.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2021-10-10
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/734
10.25077/mka.v44.i5.p270-279.2021
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 44, No 5 (2021): Online Oktober 2021; 270-279
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/734/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/734/345
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/734/346
Copyright (c) 2021 Raden Ayu Tanzila
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/143
2017-10-04T02:27:19Z
art:CR
FRAKTUR PENIS DENGAN RUPTUR CORPUS CAVERNOSUM DEXTRA TANPA DISRUPSI URETRA
Syamun, Rahmens
Efmansyah, Dody
Alvarino, Alvarino
Zulfiqar, Yevri
MYH, Etriyel
Tunika albuginea; hematom; corpus cavernosum;Tunikaalbuginea; hematom; corpus cavernosum
AbstrakFraktur penis merupakan kegawatdaruratan urologi yang jarang dan sebagian besarterjadi pada trauma tumpul pada penis yang mengalami ereksi. Fraktur penis sering terjadipada saat hubungan seksual dan jarang terjadi pada trauma tumpul karena benturan. Traumamenyebabkan robekan dan rembesan darah pada tunika albuginea. Intervensi bedah dapatmemberikan hasil penyembuhan yang baik secara fungsional dan kosmetik. Dilaporkankasus pada laki-laki usia 22 tahun yang datang dengan riwayat nyeri dan bengkak pada penissetelah benturan pada stang motor saat kecelakaan lalu lintas satu jam sebelum masuk rumahsakit. Pemeriksaan fisik didapatkan bengkak, hematoma pada batang penis, deformitasberupa angulasi ke kiri disertai nyeri tekan. Pasien masih bisa buang air kecil. Hasil urinalisisdidapatkan eritrosit 60-70/LPB, sedangkan darah rutin dalam batas normal. Kami memutuskanmelakukan eksplorasi, tampak rupture pada corpus cavernosum dan diperbaiki dengan jahitanprimer pada corpus cavernosum yang robek. Pasien dirawat selama 3 hari dan pulang denganfoley-catheter terpasang. Kasus pasien ini adalah salah satu contoh kasus dari fraktur peniskarena trauma tumpul penis secara langsung yang bukan disebabkan karena hubunganseksual.AbstractPenile fracture is a rare urological emergency that occurs almost exclusively due to blunttrauma on erect penis. Penile fracture often occurs during sexual intercourse and is rare in blunttrauma from impact. Trauma caused rupture and hematoma of tunica albuginea. Early surgicalintervention gives good cosmetic and functional outcome. We report the case of 22 -year-oldmale who presented to the emergency department 1 hour following blunt injury of his penisafter traffic accident. In physical examination we found swelling and haematom of penile shaft,angulation to the left and tenderness. Mixturation was normal. There were 60-70 eritrocytes inroutinely urinary examination. There were no abnormality in routinely blood examination. Weperformed an exploration and found rupture at corpus cavernosum. The rupture was repairedwith primary suture. The patient was hospitalized for 3 days and discharged with folley catheterinserted. This patient was an example of penile fracture caused by direct blunt trauma outsidesexual intercourse which is a rare case.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2015-05-03
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/143
10.22338/mka.v37.i1.p70-74.2014
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 37, No 1 (2014): Published in May 2014; 70-74
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/143/139
Copyright (c) 2015 Rahmens Syamun, Dody Efmansyah, Alvarino Alvarino, Yevri Zulfiqar, Etriyel MYH
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/1129
2023-07-21T06:50:32Z
art:RA
Pengaruh Pemberian Es Krim Dadih Terhadap Perubahan Jumlah Lactobacillus Fermentum Pada Feses Anak Obesitas
wahyuni, yosha putri
Medical Education
Ice cream “Dadih”; Obese Children; and Lactobacillus fermentum.
Tujuan penelitian ini untuk melihat pengaruh pemberian es krim dadih terhadap jumlah Lactobacillus fermentum anak obesitas. Penelitian ini merupakan penelitian ekperimental dengan desain pre-post test with control group. Responden penelitian adalah 24 orang anak obesitas yang masuk kriteria inklusi dan ekslusi yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok perlakuan adalah yang diberikan es krim dadih dan kelompok kontrol adalah yang diberikan es krim tanpa dadih. Jumlah Lactobacillus fermentum diperiksa di laboratorium mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang dengan metode real- time PCR. Data dianalisis dengan menggunakan uji Dependent sample t-test. Hasil penelitian didapatkan rata-rata jumlah Lactobacillus fermentum sebelum intervensi pada kelompok perlakuan 2,59 ± 1,18 log cfu/gr dan setelah intervensi 3,74 ± 0,75 log cfu/gr, pada kelompok kontrol sebelum intervensi 3,47 ± 1,27 log cfu/gr dan setelah intervensi 3,21 ± 0,41 log cfu/gr. Terdapat perbedaan yang signifikan jumlah Lactobacillus fermentum sebelum dan setelah diberikan intervensi pada kelompok perlakuan dan tidak terdapat perbedaan pada kelompok kontrol. Pada penelitian ini dapat disimpulkan terdapat pengaruh pemberian es krim dadih terhadap jumlah Lactobacillus fermentum pada feses anak obesitas.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
FK UNAND
2023-04-11
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1129
10.25077/mka.v46.i2.p334-342.2023
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 46, No 2 (2023): Online April 2023; 334-342
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1129/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1129/742
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1129/745
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1129/747
Copyright (c) 2023 yosha putri wahyuni
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/561
2020-01-02T13:35:06Z
art:RA
Pengetahuan pasien diabetes melitus tipe 2 dan hubungannya dengan kepatuhan minum obat di Puskesmas Mandau Kabupaten Bengkalis
Nazriati, Elda
Pratiwi, Diana
Restuastuti, Tuti
community medicine; primary care
diabetes mellitus; knowledge; medication adherence
Diabetes melitus merupakan penyakit yang memerlukan terapi jangka panjang dan dapat menimbulkan komplikasi di berbagai organ. Pengetahuan merupakan faktor penting untuk terbentuknya perilaku kesehatan yang baik termasuk dalam kepatuhan minum obat. Tujuan: Mendapatkan gambaran tentang korelasi antara pengetahuan dan kepatuhan minum obat pasien DM tipe 2 di Puskesmas Mandau Kabupaten Bengkalis. Metode: Studi observasional dengan desain crosssectional dilakukan pada pasien diabetes melitus (DM) Tipe 2 di Puskesmas Mandau. Responden penelitian adalah 40 orang pasien yang terpilih dan bersedia berpartisipasi. Tingkat pengetahuan dan kepatuhan minum obat diukur menggunakan Diabetes Knowledge Questionnaire (DKQ-24) dan Morisky Medication Adherence Scale (MMAS-8) yang sudah tervalidasi. Uji Spearman dilakukan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan pasien dan kepatuhan minumobat. Hasil: Pengetahuan pasien DM Tipe 2 75% berada pada tingkat sedang dan 50% berada pada tingkat kepatuhan yang tergolong tinggi. Uji spearman menunjukkan nilai p = 0,022 dengan nilai r = 0,360. Simpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan pasien DM Tipe 2 dengan kepatuhan minum obat dengan tingkat korelasi lemah.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2018-05-28
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/561
10.25077/mka.v41.i2.p59-68.2018
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 41, No 2 (2018): Published in May 2018; 59-68
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/561/318
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/561/179
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/561/180
Copyright (c) 2018 Elda Nazriati, Diana Pratiwi, Tuti Restuastuti
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/48
2016-02-02T02:22:33Z
art:CR
THE EFFICACY OF BARE SCLERA AND MULTILAYER AMNIOTIC MEMBRANE TRANSPLANTATION (MLAMT) FOR RECURRENT MOOREN’S ULCER
Sukmawati, Getry
Vitresia, Havriza
Abstrak“Mooren’s Ulcer” adalah ulkus kornea yang bersifat progresif, nyeri, sering berulang sedangkan penyebabnya tidak diketahui. Pada tulisan ini dilaporkan kegunaan tindakan operasi “Bare Sclera conjunctival resection” dengan pemasangan MLAMT pada ulkus Mooren yang diikuti dengan penutupan mata selama 3 hari berturut turut. Pada pasien ini dikerjakan 3 kali operasi yang sama. Kasus adalah seorang wanita berumur 45 tahun dengan Ulkus Mooren yang sudah berulang di pinggir kornea didaerah flap konyungtifa pada mata kanannya sedangkan mata kiri dengan “pthysis bulbi”. Visus mata kanan 20/25, mata kiri Nol, pemeriksaan laboratorium normal, saat ini pasien menolak untuk dilakukan operasi. Pasien datang 1 bulan kemudian dengan keadaan yang lebih buruk, dan setuju dioperasi, dilakukan Partial Bare Sclera conjunctival resection dengan MLAMT, pada hari kesembilan setelah operasi sudah terjadi epitelisasi komplit. Empat bulan kemudian ulkus korneanya meluas keparasentral dan superior kornea yang cendrung perforasi, dilakukan operasi kedua dengan tehnik yng sama. Ternyata epitelisasi kornea baru komplit pada hari ketigabelas. Hal yang sangat jelek adalah ditemukan lagi ulkus baru dibagian bawah kornea, sehingga diputuskan untuk langsung melakukan Total Bare Sclera conjunctival resection dan MLAMT, Epitelisasi komplit pada ulkus terjadi pada hari kesembilan. Pengobatan setelah operasi antibiotik tetes mata dan kortikosteroid secara sistemik. Visus mata kanan saat ini 20/40. Dapat disimpulkan bahwa Ulkus Mooren merupakan ulkus kornea yang progresif, dengan transplantasi membrane Amnion dan Bare Sclera dapat memperlama munculnya rekurensi tapi tidak menyembuhkannya.Kata kunci: MLAMT, Bare Sclera, Mooren’s ulcerAbstractMooren’s Ulcer is a progressive, pain corneal disease, which is difficult to be treated with unknown etiology. This Interventional Case Report is aimed at reporting the efficacy of Bare Sclera and (MLAMT) with three days patching for recurrent Mooren’s Ulcer.LAPORAN KASUS84We performed three times Bare Sclera conjunctiva resection with MLAMT on one case of recurrent Mooren’s ulcer. Fourty five years old female with Recurrent Mooren’s ulcer on the right eye, at margin of the conjunctival flap and pthysis bulbi on the left eye. Visual acuity (VA) on the right eye was 20/25. Normal laboratory examinations. In this condition she did not agree for operation. One month later, with worse condition, and we performed partial Bare Sclera with MLAMT. After surgery, the epithelialization was completes on the ninth day. Four months later, the active ulcer was extended to paracentral and superior cornea with impending perforatian. We did second surgery, partial Bare Sclera with MLAMT. After surgery, the epithelialization was completes on the thirteenth day. Unfortunately, we found the new ulcer on the inferior cornea, and then we decided to perform the third surgery, total Bare Sclera and MLAMT, the epithelialization was completes on the ninth day. Post operation, topical antibiotic and systemic corticosteroid. The VA on the right eye was 20/40.We conclude that, Mooren’s ulcer is a progressive corneal disease. Although only one case being reported, MLAMT can reduce the recurrence duration of Mooren’s ulcer, but cannot stop the progressivity. MLAMT could be performed more than once. Total conjunctiva resection can make epithelialization significantly faster than partial resection.Keywords: MLAMT, Bare Sclera, Mooren’s ulcer
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2015-05-02
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/48
10.22338/mka.v33.i1.p%p.2009
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 33, No 1: April 2009
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/48/45
Copyright (c) 2015 Getry Sukmawati, Havriza Vitresia
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/955
2022-04-11T12:10:13Z
art:LR
Moringa oleifera: Tambahan Suplementasi Zat Besi pada Ibu Hamil dengan Anemia Defisiensi Besi
Sadha, Nyoman Satiya Nanjaya
Medicine; Maternal Health
Kehamilan; Anemia Defisiensi Besi; Daun Kelor; Moringa oleifera
Tujuan: Untuk mengetahui potensi dari daun kelor sebagai suplementasi zat besi terhadap kadar hemoglobin pada ibu hamil dengan anemia defisiensi besi. Metode: Systematic Literature Review ini dibuat berdasarkan artikel dari jurnal yang diperoleh melalui pencarian Google Scholar, Pubmed, dan Science Direct mengacu pada topik yang telah ditentukan. Artikel penelitan yang digunakan, diseleksi dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Hasil: Daun kelor merupakan sumber utama dari berbagai vitamin dan minneral. Zat besi pada daun kelor 25 kali lebih banyak bila dibandingkan dengan daun daun bayam (Amaranthus tricolor). Kandungan zat besi didalam daun kelor yang sudah dikeringkan dan dijadikan bubuk dapat mencapai 28 mg per 100 g bubuk, hal ini membuktikan bahwa bubuk daun kelor memiliki kandungan zat besi yang sangat tinggi, selain itu daun kelor juga dapat meningkatkan absorpsi zat besi dalam tubuh oleh karena kandungan vitamin C yang dimilikinya. Sehingga menjadikan pemberian daun kelor dapat membantu memberikan tambahan zat besi serta meningkatkan absorpsi zat besi pada ibu hamil. Kesimpulan: Pemberian suplementasi tambahan zat besi dalam berbagai sediaan seperti kapsul ekstrak, tepung, biskuit, sup hingga jus yang terbuat dari daun kelor terbukti dalam membantu pemenuhan kebutuhan zat besi secara maksimal dan meningkatkan kadar hemoglobin pada ibu hamil dengan anemia.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2022-04-11
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/955
10.25077/mka.v45.i2.p185-195.2022
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 45, No 2 (2022): Online April 2022; 185-195
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/955/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/955/545
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/955/546
Copyright (c) 2022 Nyoman Satiya Nanjaya Sadha
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/231
2017-10-04T02:27:19Z
art:EI
Preface and ToC - Vol 37, No 1 (2014)
MKA, Redaksi
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2015-06-06
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Editorial Information
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/231
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 37, No 1 (2014): Published in May 2014
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/231/219
Copyright (c) 2014 Redaksi MKA
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/1323
2024-03-14T10:09:45Z
art:RA
Perbedaan Rerata Absolute Lymphocyte Count Pada Pasien Coronavirus Disease 2019 Derajat Ringan-Sedang Dan Berat-Kritis
Florentina, Popy
Husni, Husni
Latar Belakang: Coronavirus disease 2019 adalah penyakit menular yang disebabkan SARS-CoV-2. Mayoritas pasien COVID-19 memiliki gejala ringan, proses inflamasi luas dapat menyebabkan perburukan klinis. Kelainan hematologi yang paling sering ditemukan pada pasien COVID-19 adalah limfopenia. Penurunan absolute lymphocyte count ditemukan pada pasien COVID-19 dengan klinis berat; Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan rerata ALC pada pasien COVID-19 derajat ringan-sedang dan berat-kritis; Metode: Penelitian analitik dengan rancangan potong lintang dilakukan terhadap 100 pasien COVID-19 derajat ringan-sedang dan berat-kritis di RSUP Dr. M. Djamil Padang sejak Juli 2022 hingga Februari 2023. Total ALC dihitung dengan rumus jumlah leukosit x % limfosit per liter darah. Data dianalisis menggunakan uji T tidak berpasangan dengan kemaknaan (p<0,05); Hasil: Subjek penelitian sebagian besar laki-laki (59%). Rerata umur 53 tahun (23-84 tahun). Rerata ALC seluruh subjek penelitian 1,48x109/L dengan nilai terendah 0,53x109/L dan tertinggi 2,95x109/L. Rerata ALC pasien COVID-19 derajat ringan-sedang 1,95x109/L dan derajat berat-kritis 1,01x109/L. Uji statistik menunjukkan ditemukan perbedaan bermakna rerata ALC pada 2 kelompok (p=0,013); Pembahasan: Rerata ALC pasien COVID-19 derajat ringan-sedang dalam rentang normal dan derajat berat-kritis di bawah rentang normal; Simpulan: Ditemukan perbedaan rerata ALC pada pasien COVID-19 derajat ringan-sedang dan berat-kritis.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2024-03-14
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1323
10.25077/mka.v46.i4.p555-559.2023
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 46, No 4 (2023): Online Juli 2023; 555-559
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1323/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1323/1008
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1323/1009
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1323/1010
Copyright (c) 2023 Popy Florentina, Husni Husni
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/645
2020-01-02T02:55:19Z
art:CR
Tuberkulosis diseminata pada kehamilan
Harahap, Yanrike
Fauzar, Fauzar
Medicine
tuberkulosis diseminata; tuberkulosis milier; kehamilan
Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi yang banyak dijumpai pada negara berkembang, bermanifestasi di berbagai organ dan menimbulkan berbagai macam tanda dan gejala. Ketepatan menegakkan diagnosa diharapkan dapat memperbaiki kualitas hidup ibu hamil dan mencegah infeksi pada janin dan bayi. Tujuan: Melaporkan tuberkulosis diseminata dalam kehamilan sebagai salah satu penyebab angka kesakitan dan kematian ibu hamil. Diagnosis dini dan penatalaksanaan segera dapat menurunkan angka morbiditas dan mortalitas. Kasus: Dilaporkan seorang perempuan 28 tahun dengan keluhan sesak nafas yang bertambah berat sejak satu minggu sebelum masuk rumah sakit, demam yang terus menerus sejak 1,5 bulan yang lalu dan hamil anak I dengan usia kehamilan 18-19 minggu. Pemeriksaan fisik ditemukan konjungtiva anemis, dyspnea dengan suara pernafasan yang normal dan hepatomegali. Pada pemeriksaan penunjang didapatkan anemia , peningkatan laju endap darah dan pada rontgen paru dengan kesan TB milier, USG abdomen dengan hepatomegali disertai kalsifikasi dan pada pemeriksaan mata ditemui adanya koroidal tuberkel. Pasien diberikan obat anti tuberkulosis kategori I dan kortikosteroid dan mengalami perbaikan. Simpulan: Sangat penting untuk mendiagnosis adanya infeksi TB secara dini pada wanita hamil. Penatalaksanaan TB pada kehamilan sama seperti TB pada umumnya. Jika terjadi kehamilan pada saat menderita TB maka tidak dianjurkan untuk menggugurkan kandungannya kecuali atas indikasi obstetri.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2019-11-24
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/645
10.25077/mka.v42.i3S.p75-84.2019
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 42, No 3S (2019): Published in November 2019; 75-84
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/645/352
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/645/257
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/645/258
Copyright (c) 2019 Yanrike Harahap, Fauzar Fauzar
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/78
2017-10-04T02:45:45Z
art:RA
HUBUNGAN DISTRES DAN KADAR KORTISOL DENGAN KEJADIAN OLIGO-AMENOREA PADA NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN WANITA SESUMATERA BARAT
Yaunin, Yaslinda
G. Ardi, Elita
S. Lasmini, Putri
Erkadius, Erkadius
AbstrakBeberapa penelitian membuktikan bahwa wanita lebih banyak mengalami depresi dari pada pria. Stresor sebagai penyebab distres bisa datang sendiri-sendiri atau bersamaan. Sebagai respon terhadap distres beberapa hormon dan neurotransmitter dikeluarkan untuk mempersiapkan tubuh menahan stresor. Hiperaktivasi HPA-aksis menyebabkan korteks adrenal mengsekresi kortisol secara berlebihan ke dalam darah, juga menyebabkan pelepasan β-endorphin yang berlebihan sehingga terjadi penekanan GnRH dan menghambat LH sehingga terjadi oligomenorea dan amenorea. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik,dengan subjek narapidana wanita di LP wanita se-Sumatera Barat pada bulan Juni 2007 s/d Desember 2007. Kriteria Inklusi : wanita usia 20-40 tahun, tidak sedang menderita penyakit sistemik, haid teratur sebelum masuk penjara, mempuyai BMI normal, bersedia ikut penelitian. Depresi ditegakkan berdasarkan PPDGJ III, sedangkan kortisol diperiksa melalui darah yang diambil melalui vena mediana cubiti pagi dan sore hari melalui pemeriksaan dengan sistem ECLIA. Hasil penelitian menunjukan kadar kortisol pagi hari pada subjek yang mengalami depresi memiliki perbedaan yang bermakna dibanding subjek yang tidak depresi, kadar kortisol sore hari tidak ada perbedaan bermakana antara subjek yang mengalami depresi dibanding tidak depresi. Tidak ada perbedaan kortisol pagi hari pada subjek yang menngalami gangguan haid dengan subjek yang haidnya normal,juga tidak terdapat hubungan yang bermakna antara gangguan haid yang terjadi dengan depresi yang dialami subjek pada penelitian ini (P=0,209).Kata Kunci : Depresi, Kortisol, Oligo-amenoreaAbstractSome studies showed that women more have depression than men.In order as the respon to stressor body will scret some hormones and some neurotransmitters. Hiperactivation of HPA-axis induce adrenal cortex to secretion more cortisol to blood stream and also more β endhorphin that will be pressure GnRH & inhibit LH and the end by oligomenorrhea and amenorrhea. The design of this study is analytic-descriptive studies with subjects prisoner women in WestARTIKEL PENELITIAN139Sumatera,age 20-40, no physical illnes, has normal menstruation before in the prison and BMI normal range.The result showed that cortisol level in the morning is significantly different between depression and non depression subjects. There are no different cortisol level in the afternoon between depression and non depression subjects, and also no different cortisol level women with disregulation menstruation and women with normal menstruation. There are no relationship between disregulation menstruation and depression.Key word : Depression,Cortisol, Oligomenorrhea
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2015-05-02
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/78
10.22338/mka.v34.i2.p138-146.2010
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 34, No 2 (2010): Published in August 2010; 138-146
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/78/75
Copyright (c) 2015 Yaslinda Yaunin, Elita G. Ardi, Putri S. Lasmini, Erkadius Erkadius
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/915
2022-10-12T12:35:35Z
art:RA
Nilai Transcranial Doppler/TCD pada populasi sehat usia 20-60 tahun di RS Dr. Mohammad Hoesin Palembang
Junaidi, Achmad
Nindela, Rini
Marisdina, Selly
Monalisa, Rafika
Saleh, Irsan
Medical Specialties
Neurology
Terlampir
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2022-07-11
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/915
10.25077/mka.v45.i3.p301-307.2022
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 45, No 3 (2022): Online July 2022; 301-307
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/915/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/915/519
Copyright (c) 2022 Achmad Junaidi, Rini Nindela, Selly Marisdina, Rafika Monalisa, Irsan Saleh
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/212
2017-10-04T02:26:58Z
art:ART
DIAGNOSIS DAN PENATALAKSANAAru LIMFOMA ORtsITA
Rahman, Ardizal
Limfoma; MALT; stadiurn Ann-Arbor; kemoterapi; radioterapi
Limfoma orbita merujuk pada limfoma yang terjadi di konjungtiva, kelenjar lakrimal, palpebradan otot-otot ekstraokular. Limfoma primer non-Hodgkin (NHL) dari orbita dapat ditemukanpada hanya 1o/o dari semua limforna non-Hodgkin. Anaiisis mutasi somatik pada regiovariabel (V) dari immunoglobulin (ig) dan segmen gen rantai berat (H) telah menunjukkanperan dari stimulasi antigen kronik pada patogenesis limfoma /nucosa-associated lymphoidflssue (MALT). Patogen mikroba seperti Helicobacter pylaridan Chlamydia pneumonia dapaimendasari proses inflamasi dan pada akhirnya memicu akuisisi MALT juga memainkanperan penting dalam tranformasi maligna dan ekspansi klonal lanjutan limfoma. Penentuanstadium kanker sangat penting karena akan menentukan terapi apa yang akan diberikan dankemungkinan remisi dan prognosisnya. Berdasarkan sistem stadium Ann-Arbor, limfoma yangterbatas di orbita disebut sebagai stadium l, keterlibatan struktur sekitar (sinus paranasal,tonsil, dan hidung) menjadikannya stadium ll. Stadium lll adalah penyakit nodal abdominaldibawah diafragma dan stadium lV merujuk pada keterlibatan yang tersebar dari satu ataulebih lokasi ekstranodal (hepar, sum-sum tulang atau sistem saraf pusat). Mayoritas pasiendatang dengan keluhan massa konjungtiva berwarna pink (91%), diikuti hiperemis konjungtiva(32%), propiosis (27%), massa palpebra atau orbita (19"fi, penurunan visus dan ptosis (6%),dan diplopia(2%). Bilateralitas terjadi pada 10% hingga 15% kasus dimana 80 % terjadisecarasimultan sedangkan 20% merupakan kondisi yang berurutan. Penilaian lanjut untuk stagingyang akurat dan perencanaan terapitermasuk anamnesis yang lengkap dan pemeriksaan fisik,pemeriksaan laboratorium rutin, elektroforesis protein sei-um, LDH serum, Fr-mikroglobulin,rontgen thoraks, CT scan thoraks, abdornen, dan pelvis, dan biopsisum-sum tulang. Diagnosapositif harus berdasarkan pada perneriksaan histologik dari sampeltumor yang memadai yangdiperoleh dengan biopsiorbita. Beberapa kriteria mayor harus dipertimbangkan pada penilaianawal penyakit untuk menentukan ierapi optimal secara jelas, yaitu : (1) subtipe histopatolcgiklimfoma, menurut klasifikasiWHO; (2) perluasan penyakit, clidalam dan di luar regio periokuiar;(3) faktor prognostik yang berhubungan dengan penyakit dan pasien; dan (4) dampak limfomaorbita pada mata dan fungsi visual. Berbagai modalitas terapi konvensiona! dapat diterapkanuntuk iimfoma orbita, termasuk agen tunggal atau kombinasi regimen kemoterapi, radioterapi,dan antibodi anti-CD20 monoklonal atau imunoterapi interferon.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2015-05-21
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/212
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 37 (2014): Supplement 2 | Published in December 2014; 30-37
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/212/207
Copyright (c) 2015 Ardizal Rahman
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/1364
2023-11-14T01:27:51Z
art:RA
Pengaruh pemberian Iodine-131 terhadap viabilitas cell line Triple Negative Breast Cancer (TNBC)
Monika, Katrin
AbstractObjective: To determine the effect of Iodine-131 administration on the viability of triple negative breast cancer cell lines and the IC50 value of Iodine-131. Methods: This study was a true experimental study using the MTT assay method to measure cell line viability after being given Iodine-131 at a dose of 7.8; 15.6; 31.3; 62.5; 125; 250; and 500 µCi for 24 hours. The research sample was the MDA-MB231 cell line which represents the Triple Negative Breast Cancer (TNBC) subtype of breast cancer. The IC50 value of Iodine-131 cell line MDA-MB231 was calculated using the GraphPad Prism-9 software. The results were analyzed using the Kruskal-Wallis and Post-Hoc Kruskal-Wallis tests, if p <0.05 was considered to significantly affect cell viability. Results: Iodine-131 affected cell viability in the MDA-MB231 cell line with a p<0.05. The IC50 value of Iodine-131 on the MDA-MB231 cell line was 255.7 µCi. Conclusion: Administration of Iodine-131 at a dose of 500 µCi for 24 hours significantly reduced the viability of the MDA-MB231 cell line. Iodine-131 dose of 255.7 µCi can inhibit 50% viability of the MDA-MB231 cell line.Keywords: Iodine-131; cell viability; cell line MDA-MB231; TNBC; IC50
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2023-11-01
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1364
10.25077/mka.v46.i6.p912-918.2023
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 46, No 6 (2023): Online Oktober; 912-918
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1364/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1364/1018
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1364/1019
Copyright (c) 2023 Katrin Monika
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/183
2016-03-21T02:33:32Z
art:AP
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/753
2022-02-08T14:32:49Z
art:LR
Potensi nanopartikel chitosan berbasis flavonoid fisetin dari buah stroberi (Fragaria x ananassa): modalitas terapi dalam penatalaksanaan TNBC
Sari, Felicia Puspita
Satrio, Kenny
Sastrawan, I Gede Gita
Hartawan, I Gusti Ngurah Bagus Rai Mulya
Medicine; Oncology; Pharmacology; Molecular biology
TNBC, Fisetin, Chitosan, Proliferation, Apoptosis
Breast cancer is ranked number one in the world as a cancer with the highest new cases reaching 1.7 million people (43.4%). Triple-Negative Breast Cancer (TNBC) has a worse prognosis than non-TNBC because of low 5-year survival rates and high recurrence rates. TNBC was also rated as more aggressive and invasive with high levels of nuclear mitotics. Currently, the use of natural food substances derived from fruits, vegetables, and spices is getting more attention because of its role as chemopreventive and chemotherapeutic agents, one of which is flavonoids. Fisetin (3,3',4',7-tetrahydroxyflavone) is a flavonol bioactive molecule found in fruits and vegetables such as apples and persimmons with the highest concentration found in strawberries (Fragaria x ananassa). One of the technologies being developed in the oncology field is nanoparticles. Nanoparticles are useful for delivering and releasing drugs to the target organs, as well as increasing the bioavailability of drugs so that drugs can work for a longer time. The combination of the flavonoid fisetin encapsulated with chitosan nanoparticles has the potential to become one of the therapeutic modalities in the management of TNBC.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2021-06-08
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/753
10.25077/mka.v44.i1.p49-58.2021
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 44, No 1 (2021); 49-58
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/753/394
Copyright (c) 2021 Felicia Puspita Sari, Kenny Satrio, I Gede Gita Sastrawan, I Gusti Ngurah Bagus Rai Mulya Hartawan
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/110
2017-10-04T02:27:48Z
art:RA
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK PEPAYA TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL, LDL DAN HDL DARAH TIKUS PUTIH JANTAN HIPERKOLESTEROLEMIA
Endrinaldi, Endrinaldi
Asterina, Asterina
AbstrakPepaya mengandung pektin yang merupakan serat larut air. Pektin berkemampuan mengikat asam empedu dan dieliminasi keluar tubuh melalui feses. Penurunan jumlah asam empedu di lumen usus menyebabkan hepar menggunakan kolesterol dalam darah untuk membentuk asam empedu. Hal tersebut mengakibatkan penurunan jumlah kolesterol.Tujuan studi ini adalah untuk melihat pengaruh pemberian ekstrak pepaya mengkal terhadap kadar kolesterol total, HDL dan LDL tikus putih. Desain penelitian ini adalah eksperimental menggunakan 20 ekor tikus putih jantan yang dibagi menjadi empat kelompok, yaitu kelompok kontrol, dan kelompok perlakuan dengan pemberian ekstrak pepaya dengan dosis 0,5 ml, 1 ml dan 1,5 ml per 200g/BB melalui oral selama 15 hari.Hasil penelitian menunjukkan terjadinya penurunan rerata kadar kolesterol total, LDL, dan peningkatan kadar HDL serum tikus setelah pemberian ekstrak pepaya selama 15 hari secara bermakna (p<0,05). Tetapi tidak terjadi perbedaan yang bermakna (p>0,05) antara kelompok yang diberi ekstrak pepaya dengan dosis 0,5 ml, 1 ml, dan 1,5 ml.Kesimpulan yang dapat diambil dari studi ini ialah bahwa ekstrak pepaya dapat menurunkan kadar kolesterol total, LDL, dan peningkatan kadar HDL pada serum tikus putih jantanKata kunci : pektin, kolesterol, asam empedu, serat, tikus.AbstractPapaya contain pectin which is a water-soluble fiber. Pectin has the ablity to bind bile acids and eliminated out of the body through the feces. Decrease in the amount of bile acids in intestinal lumen causing liver uses cholesterol to synthesize bile acids blood.The purpose of this study was to see the effect of papaya extract on total cholesterol, HDL and LDL of male rats. This is an experimental research design using 20 white male rats were divided into four groups : control group and group treated with papaya extract a dose of 0,5 ml, 1 ml per 200 gr/body weight orally for 15 days.Results showed a decrease in everage total cholesterol, LDL and increased serum levels of rats after administration of papaya extract after 15 days wereARTIKEL PENELITIAN30significantly (p<0,05). But no significantly difference occused (p>0,05) between groups were fed papaya extractat a dose of 0,5 ml, 1 ml and 1,5 ml.Conclusions from the study are that papaya extract can lower total cholesterol, LDL and levels increased in the serum of male ratsKey word : pectin, cholesterol, bile acid, fiber, rats.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2012-04-30
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/110
10.22338/mka.v36.i1.p29-38.2012
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 36, No 1 (2012): Published in April 2012; 29-38
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/110/106
Copyright (c) 2012 Endrinaldi Endrinaldi, Asterina Asterina
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/1064
2023-04-12T01:14:23Z
art:RA
Penggunaan ponsel pintar sebagai faktor risiko terjadinya nyeri kepala primer pada mahasiswa kedokteran Untan
Liung, Kim
Hermawati, Ery
Handoko, Willy
Medicine
primary headache; use of smart phones; medical student
Headache is one of the common symptoms found in nervous system disorders. The incidence of headache in the world in adult humans is 50% in the population with various headache categories. Previous research has shown that there is a relationship between smartphone use and musculoskeletal disorders in the neck, shoulders and hands in young adults. One of the groups involved in the use of smart phones is students. Objective: The purpose of this study was to determine the relationship between the use of smart phones and other factors that cause primary headaches, with the incidence of primary headaches in medical students of Untan. Methods: Observational analytic study of cross-sectional type. The research population is the students of the Untan Medical Study Program, who were selected using a side stratified random technique. Bivariate analysis using contingency coefficient test. Results: The results of the contingency coefficient analysis test showed a p-value of 0.038 (Sig <0.05) for the relationship between the intensity of smartphone use and primary headache, and a p-value >0.05 for the relationship between all other factors and primary headaches. Conclusion: There is a relationship between the intensity of smartphone use on primary headaches in Untan medical students.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2023-02-28
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1064
10.25077/mka.v46.i1.p57-67.2023
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 46, No 1 (2023): Online Januari 2023; 57-67
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1064/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1064/665
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1064/666
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1064/667
Copyright (c) 2023 Kim Liung, Ery Hermawati, Willy Handoko
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/439
2017-10-04T02:25:35Z
art:RA
PREVALENSI ISOLAT MRSA PENGHASIL PANTON-VALENTINE LEUKOCIDIN PADA PASIEN ICU RUMAH SAKIT TERSIER
Linosefa, Linosefa
Lestari, Delly Chipta
Kusumaningrum, Ardiana
Karuniawati, Anis
Yasmon, Andi
Medicine
PVL; MRSA; CA-MRSA
Penilitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi MRSA penghasil Panton-Valentine leukocidin (PVL) dan pola kepekaannya. Sampel penelitian adalah isolat MRSA dari 315 pasien Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo (RSUPNCM) selama tahun 2011 dan 2014, dengan melakukan identifikasi, uji kepekaan dan uji molekuler terhadap isolat tersebut. Penelitian ini menunjukkan sebanyak 59% dari koloni MRSA yang ditemukan masih sensitif terhadap antibiotik golongan selain β-laktam, sehingga masih dapat diduga sebagai community-associated MRSA (CA-MRSA). CA-MRSA sepertinya mulai ditransmisikan di fasilitas kesehatan. Uji molekuler terhadap isolat MRSA memberikan hasil 8,3% isolat MRSA menghasilkan PVL. Berdasarkan tipe pola kepekaannya isolat MRSA penghasil PVL tersebut masih dapat digolongkan sebagai CA-MRSA. MRSA penghasil PVL ditemukan di RSUPNCM sebagai kolonisasi. Surveilan perlu dilakukan untuk memahami interaksi antara MRSA di komunitas dan rumah sakit, terutama untuk mengurangi transmisi di fasilitas kesehatan.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2016-04-28
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/439
10.22338/mka.v39.i1.p1-10.2016
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 39, No 1 (2016): Published in April 2016; 1-10
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/439/266
Copyright (c) 2016 Linosefa Linosefa, Delly Chipta Lestari, Ardiana Kusumaningrum, Anis Karuniawati, Andi Yasmon
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/134
2017-10-04T02:27:19Z
art:RA
DURASI KONSUMSI MAKANAN DIGORENG DENGAN MINYAK KELAPA SAWIT PEMANASAN BERULANG TERHADAP MALONDIALDEHID PLASMA
Asni, Enikarmila
Ismawati, Ismawati
Arlem, Bulqis Vellaya
Pemanasan berulang; minyak; makanan digoreng; malondialdehid; re-heated; palm oil; fried food; malondialdehyde
AbstrakPemanasan berulang pada minyak dengan suhu tinggi mengakibatkan proses oksidasiyang akan meningkatkan oksidan tubuh jika termakan. Penelitian ini menentukan pengaruhlama konsumsi makanan yang digoreng dengan minyak kelapa sawit pemanasan 40 kaliterhadap kadar malondialdehid (MDA) plasma. Desain penelitian ini adalah post test onlycontrol group dengan menggunakan hewan coba tikus sebagai sampel.Tikus dibagi 4 kelompokyang terdiri dari 2 kelompok perlakuan 14 dan 28 hari yang diberikan kentang yang digorengdengan minyak tanpa pemanasan berulang serta 2 kelompok perlakuan 14 dan 28 hari denganpemanasan berulang 40 kali. MDA diukur dengan metode Wills. Hasil penelitian menunjukkanbahwa MDA plasma pada kelompok dengan pemanasan berulang berbeda bermakna(p=0,004) jika dikonsumsi selama 28 hari, namun tidak berbeda bermakna (p=0,749) jikadikonsumsi selama 14 hari jika dibandingkan dengan kelompok tanpa pemanasan berulang.Durasi konsumsi selama 14 dan 28 hari tidak mengakibatkan perbedaan MDA plasma yangbermakna (p=0,766). Kesimpulan, pemberian makanan yang digoreng dengan minyakkelapa sawit yang dipanaskan berulang 40 kali selama 14 dengan 28 hari tidak menimbulkanperbedaan bermakna kadar MDA plasma.AbstractRe-heated process of oil could increase oxidative products, resulting in the increase ofoxidant level if consumed. This research investigated the influence of long term consumptionof food fried in 40 times re-heated palm oil on plasma malondialdehyde (MDA) level. This waspost test only control group research. This research used rat as experimental models whichwere divided into 4 groups. Two groups were given potatoes fried in non re-heated palm oilfor 14 and 28 days, and 2 groups were given potatoes fried in 40 times re-heated palm oilfor 14 and 28 days. MDA levels were measured by Wills methods. Result showed that MDAplasma level in re-heated group was significantly different (p=0.004) if consumed for 28 dayscompared to non re-heated group, but was not significantly different (p=0.749) if consumedfor 14 days. There was no significant difference on MDA plasma level between the durationof consumption for 14 days and 28 days (0.766). As conclusion, consumption of food fried in40 times re-heated palm oil for 14 and 28 days did not cause significant differences on MDAplasma level.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2015-05-03
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/134
10.22338/mka.v37.i1.p14-18.2014
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 37, No 1 (2014): Published in May 2014; 14-18
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/134/130
Copyright (c) 2015 Enikarmila Asni, Ismawati Ismawati, Bulqis Vellaya Arlem
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/1065
2023-07-21T06:50:32Z
art:RA
Diagnostics of RT-PCR Accuracy and GeneXpert Method on Covid-19 Examination
Zulaini, Seprina
medicine
Accuracy, Covid-19, GeneXpert, RT-PCR,
The COVID-19 pandemic raises demands for significant diagnostics at all pre-analytical and post-analytical levels. At the beginning of the pandemic, molecular diagnostic tests were still limited and tended to take a long time. So far, the cases examined were using the Real-Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) method. This method can be run on multiple samples and has a turnaround time of fewer than 4 hours. This study compared the accuracy of RT-PCR and GeneXpert Xpress assays in the Covid-19 test. This study examined 30 samples of suspected Covid-19 patients collected at the Central Laboratory of Diagnostic and Infectious Diseases Research, Andalas University, and the Laboratory of the West Sumatra Lung Hospital. The examination was carried out using the RT-PCR method and then GeneXpert with a cut-off value of 37.5 and 42.5, respectively. The results showed that the examination using GeneXpert had a sensitivity value of 96%, specificity of 100%, positive and negative predictive values of 100% and 83%, and accuracy of 480%. This proves that testing using GeneXpert has a high level of accuracy and can be used as a reliable alternative in diagnosing Covid-19 samples.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2023-04-11
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1065
10.25077/mka.v46.i2.p251-259.2023
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 46, No 2 (2023): Online April 2023; 251-259
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1065/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1065/729
Copyright (c) 2023 Seprina Zulaini
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/515
2020-01-02T13:41:49Z
art:EI
Preface and ToC - Vol 40, No 2 (2017)
MKA, Redaksi
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2017-09-30
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Editorial Information
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/515
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 40, No 2 (2017): Published in September 2017
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/515/308
Copyright (c) 2017 Redaki MKA
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/1487
2024-02-17T05:05:44Z
art:LR
Peran dokter spesialis anak dalam koordinasi lintas sektoral saat bencana
Anugrah, Diyas
Medicine; Public Health; Medical Education; Medical Specialties; Pediatrics; Disasters
Bencana adalah peristiwa yang mengancam kehidupan masyarakat dan dapat menimbulkan korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian harta dan dampak psikologis. Bayi dan anak merupakan kelompok rentan menjadi korban bencana. Dokter spesialis anak berperan sebagai tokoh pemberi pelayanan kesehatan dalam koordinasi lintas sektoral sebagai pendidik dan perlindungan sosial pada anak saat bencana. Mengetahui dan memahami peran dokter spesialis anak dalam koordinasi lintas sektoral saat bencana. Studi kepustakaan yang merujuk pada berbagai literatur dan pengalaman penulis di lapangan saat terjadinya bencana gempa bumi di Pasaman. Dokter spesialis anak dalam penanggulangan bencana dengan bekerja sama dengan IDAI, IDI, Dinas kesehatan, BPBD, Puskesmas, Pejabat setempat, Aparat terkait dan wali nagari. Kegiatan yang dilakukan oleh dokter anak yaitu terlibat dalam kajian cepat yang dikoordinasi oleh Pusdalops BPBD, membantu kelancaran proses pelayanan rumah sakit dan puskesmas, melakukan triase dan trauma healing, melakukan pemulihan pasca bencana, pengendalian penyakit menular, rehabilitas fisik dan mental akibat stress pasca bencana. Peranan dokter spesialis anak dalam penanggulangan bencana dengan bekerja sama dengan IDAI, IDI, Dinas kesehatan, BPBD, Puskesmas, Pejabat setempat, Aparat terkait dan wali nagari. Koordinasi lintas sektoral ini dapat menjadi garda terdepan dalam mewujudkan kerjasama berbagai organisasi untuk menghadapi masalah kesehatan karena kedaruratan bencana.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2024-02-17
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1487
10.25077/mka.v46.i9.p1495-1504.2024
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 46, No 9 (2024): Supplementary Januari 2024; 1508-1517
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1487/pdf_1
Copyright (c) 2024 Diyas Anugrah
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/34
2015-05-02T20:05:03Z
art:RA
IDENTIFIKASI DAN PENENTUAN KADAR BORAKS PADA MIE BASAH YANG BEREDAR DIBEBERAPA PASAR DI KOTA PADANG
Asterina, Asterina
Elmatris, Elmatris
Endrinaldi, Endrinaldi
AbstrakDewasa ini penggunaan bahan tambah makanan yang terlarang masih sering ditemukan, bahkan semakin meningkat terutama pada pengusaha pangan yang umumnya dihasilkan oleh industri kecil atau rumah tangga. Hal ini harus diwaspadai bersama baik oleh produsen maupun konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menetapkan kadar boraks pada mie basah yang beredar di beberapa pasar di kota Padang yang dilakukan dilaboratorium Kesehatan Padang dari bulan Maret sampai bulan September 2006. Desain penelitian adalah deskriptif, sampel diambil dari produsen mie yang berbeda secara total sampling, ditemukan sebanyak 10 produsen yang dianalisis dengan metode titrsasi alkalimetri. Hasil penelitian menunjukkan 50% dari mie basah yang dianalisis dijumpai mengandung boraks, dengan kadar masing-masing 384,805 ppm, 394,79 ppm, 478,55 ppm, 484,87 ppm, dan 557,14 ppm. Rata-rata kadar boraks yang ditemukan adalah 460,031 71,249 ppm. Dapat disimpulkan masih ada produsen yang menggunakan boraks pada mie basah yang beredar di pasar kota Padang.Kata kunci : boraks, mie basah, alkalimetriAbstractThe currently the use of the forbidden foods are often found, in particularly in food company which is generally produced by small industri or households was increasing. This should be alert with both the producens and custamers.This reseach is animed to identify and defined the borax level in wet noodles spread in some market in Padang city which performed in the health of laboratory in Padang from March until September 2006. The study design is descriptive. Sample taken from the different noodles producers by totally sampling, was found 10 producers analyzed by titration alkalimetric method. The result suggest 50% of wet noodles analyzed, was found 384.805 ppm; 394.79 ppm; 478.55 ppm; 484.87 ppm; and 557.14 ppm respectively. The average of borax level found are 460.031 ± 71.249 ppm. Could be concluded that remain the producers using borax at wet noodles at some market in Padang.Keywords: borax,wet noodles, alkalimetryARTIKEL PENELITIAN
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2015-05-02
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/34
10.22338/mka.v32.i2.p%p.2008
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 32, No 2: Agustus 2008
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/34/31
Copyright (c) 2015 Asterina Asterina, Elmatris Elmatris, Endrinaldi Endrinaldi
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/920
2022-01-08T11:13:42Z
art:CR
Artritis Septik
Najirman, Najirman
Rikarni, Rikarni
Florensia, Rika
Artritis septik (dikenal juga dengan artritis piogenik atau artritis supurativa) merupakan kondisi emergensi akibat infeksi oleh bakteri pada sendi sehingga mengakibatkan terbentuknya pus pada rongga sendi bersangkutan. Beberapa faktor risiko dapat meningkatkan insiden terjadinya artritis septik. Diagnosis dan tatalaksana dini penting dilakukan dalam kondisi ini untuk mencegah kerusakan sendi. Kami melaporkan sebuah kasus artritis septik pada laki-laki dewasa dengan DM tipe II, dislipidemia, dan tromboemboli vena. Seorang laki-laki 37 tahun dibawa ke Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M. Djamil dengan keluhan lutut kanan nyeri, bengkak, kemerahan, dan kaku dengan riwayat DM tipe II tidak terkontrol. Pada pemeriksaan fisik, ditemukan tanda inflamasi pada lutut kanan disertai keterbatasan ROM. Punksi dan analisis cairan sendi dilakukan untuk memastikan diagnosis yang diderita pasien tersebut. Dilakukan penatalaksanaan dengan memberikan, steroid, gabapentin, ditambahkan ketorolak serta antibiotik spektrum luas. Penyakit sekunder yang menyertainya juga ditatalaksana sebagaimana mestinya.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2022-01-08
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/920
10.25077/mka.v45.i1.p63-68.2022
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 45, No 1 (2022): Online Januari 2022; 63-68
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/920/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/920/521
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/920/522
Copyright (c) 2022 Najirman Najirman, Rikarni Rikarni, Rika Florensia
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/232
2017-10-04T02:27:09Z
art:EI
Preface and ToC - Vol 37, No 2 (2014)
MKA, Redaksi
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2015-06-06
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Editorial Information
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/232
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 37, No 2 (2014): Published in September 2014
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/232/220
Copyright (c) 2014 Redaksi MKA
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/1328
2024-03-14T10:09:45Z
art:RA
Effect of Dadih Probiotics on Malondialdehyde Levels in Diabetic Mellitus Rats With Alloxan Induction
Fitriani, Indah
Efrida, Efrida
Medicine, Biomedical Sciences
Biomedical Sciences
Objective : This research aims to analyze the effect of dadih probiotics on MDA levels in alloxan-induced diabetic rats. Methods : This study used an experimental design with a post-test-only control group. Wistar strain white rat samples were divided into 4 groups. The negative group was not given any treatment, K(+), P1, and P2 were induced by alloxan 150 mg/kg BW on the first day. Groups P1 and P2 were given dadih probiotic doses of 1.87 g/200 gBW and 3.74 g/200 gBW on days 4 to 17. Results : Measurement of MDA levels was carried out on the 18th day. Data were analyzed with One Way Anova and a post-hoc test. The research results are statistically significant if p-value <0.05. The average levels of MDA K- 2.29 nmol/mL, K+ 3.77 nmol/mL, P1 2.97 nmol/mL, and P2 2.53 nmol/mL. Based on statistical tests, there was an effect of dadih probiotics on MDA levels as evidenced by a p-value < 0,05. Conclusion : Dadih probiotic doses of 1.87 g/200gBW and 3.74 g/200gBW can reduce MDA levels in rats.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
Andalas University, Biomedical Sciences
2024-03-14
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1328
10.25077/mka.v46.i4.p517-525.2023
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 46, No 4 (2023): Online Juli 2023; 517-525
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1328/pdf
Copyright (c) 2023 Indah Fitriani, Efrida Efrida
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/615
2020-01-02T02:56:01Z
art:RA
Efektivitas intervensi psikoedukasi keluarga terhadap kekambuhan pasien skizofrenia
Liza, Rini Gusya
Loebis, Bahagia
Camellia, Vita
Psychiatry
psikoedukasi keluarga; caregiver; pasien skizofrenia
Psikoedukasi keluarga telah terbukti menjadi intervensi yang efektif untuk pasien dengan skizofrenia dan anggota keluarga mereka. Tujuan: Untuk menilai pengaruh intervensi psikoedukasi keluarga terhadap pengetahuan, pemberdayaan anggota keluarga serta kekambuhan pasien skizofrenia. Metode: Penelitian randomized controlled trial dengan desain true experimental pre post test with control group. Jumlah subjek adalah 49 orang yang terdiri dari kelompok I (24 orang) adalah kelompok caregiver yang memperoleh terapi farmakologi dan terapi psikoedukasi keluarga dengan 3 sesi. Kelompok II (25 orang) adalah kelompok kontrol yaitu caregiver yang hanya mendapatkan terapi farmakologi saja. Studi ini dilakukan selama 6 bulan mulai dari Juni 2014 sampai dengan Desember 2014. Pada akhir penelitian dilakukan penilaian angka kekambuhan pada pasien skizofrenia. Hasil: Didapatkan persentase kekambuhan pasien skizofrenia pada kelompok caregiver yang diberikan psikoedukasi adalah 2,04% dan persentase kekambuhan pada kelompok caregiver yang tidak diberikan edukasi adalah 12,24% dan didapatkan perbedaan yang bermakna angka kekambuhan/relap antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol. Simpulan: Intervensi psikoedukasi keluarga sangat membantu dalam meningkatkan pengetahuan tentang skizofrenia dan meningkatkan pemberdayaan caregiver serta secara tidak langsung menurunkan angka kekambuhan pada pasien skizofrenia.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2019-09-20
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/615
10.25077/mka.v42.i3.p128-136.2019
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 42, No 3 (2019): Published in September 2019; 128-136
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/615/341
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/615/219
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/615/220
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/615/221
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/615/222
Copyright (c) 2019 Rini Gusya Liza, Bahagia Loebis, Vita Camellia
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/69
2017-10-04T03:20:42Z
art:RA
GAMBARAN INFEKSI PROTOZOA INTESTINAL PADA ANAK BINAAN RUMAH SINGGAH AMANAH KOTA PADANG
Nurhayati, Nurhayati
AbstrakInfeksi protozoa intestinal masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara tropis dan negara berkembang. Yang termasuk ke dalam protozoa intestinal patogen di antaranya adalah G. lamblia dan E. histolitika.Telah dilakukan penelitian terhadap anak binaan Rumah Singgah “Amanah”, Kelurahan Rimbo Kaluang, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang. Pemeriksaan tinja dilakukan terhadap 66 anak dengan metode langsung menggunakan eosin dan lugol. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran infeksi protozoa intestinal pada anak binaan rumah singgah Amanah.Telah dilakukan penelitian di Rumah Singgah “Amanah”, Kelurahan Rimbo Kaluang, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, terhadap anak biaHasil penelitian ini menunjukkan bahwa anak-anak yang terinfeksi protozoa intestinal sebesar 40,91%. Berdasarkan jenis spesies, distribusi frekuensi terbanyak yang menginfeksi anak adalah G. lamblia yaitu 37,88%, sedangkan infeksi oleh E. histolitika adalah 3,03%. Frekuensi infeksi G. Lamblia lebih tinggi pada umur < 10 tahun yaitu 27,27%, tetapi pada infeksi E. histolitika terlihat tidak ada perbedaan. Distribusi infeksi berdasarkan jenis kelamin hampir sama pada G. lamblia maupun E. histolitika. Berdasarkan pekerjaan, lebih separuh anak binaan yang terinfeksi protozoa intestinal bekerja sebagai penjaja makanan.Kata kunci: Protozoa intestinal, G. lamblia, E. histolitikaAbstractPrevalence of intestinal protozoan infection in Rumah Singgah Amanah, Kota Padang. Intestinal protozoan infection is still a public health problem in tropical countries and developing countries. The intestinal protozoan pathogen of which is G. lamblia and E.histolitika.This research is descriptif study and it was conducted in Rumah Singgah Amanah, Kelurahan Rimbo Kaluang, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang. Stool examination has been carried out to 66 children by direct fecal examination method using eosin and Lugol. The purpose of this research is to know the description of intestinal protozoan in fection in Rumah Singgah Amanah.Prevalence of intestinal protozoa infection was 40,91%, the highest frequent infection was G. lamblia which was 37.88%, E. histolitika was 3.03%. FrequencyARTIKEL PENELITIAN61of G. lamblia infection was higher in age <10 years is 27.27%. There was no different in age in E.histolytica infection. There was no different in sex in both infection. Half of children with intestinal protozoa infection were food seller.Key words : Intestinal Protozoa, G. lamblia, E. histolitika
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2015-05-02
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/69
10.22338/mka.v34.i1.p60-69.2010
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 34, No 1 (2010): Published in April 2010; 60-69
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/69/66
Copyright (c) 2015 Nurhayati Nurhayati
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/1012
2022-10-12T12:35:35Z
art:RA
Efek Pemberian Induksi Etanol Absolut terhadap Perubahan Histologi Jaringan Gaster pada Tikus Model Gastritis
Herman, Hastuti
Gastritis; Etanol absolut; Gambaran histologi
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menilai pengaruh pemberian etanol absolut pada perubahan histologi dinding gaster. Metode: Tikus (Rattus norvegicus) jantan dengan berat badan 220g sebanyak delapan ekor dibagi kedalam dua kelompok (n = 4) yaitu kelompok kontrol tanpa pemberian etanol absolut dan kelompok gastritis yang diberi etanol absolut 1 ml. Setelah proses pembedahan dinding gaster dievaluasi secara makroskopik dan mikroskopik. Hasil: Induksi etanol absolut menyebabkan lesi hemoragik pada mukosa luminal gaster secara makroskopik. Sedangkan pengamatan histologi menunjukkan adanya tanda ulserasi, deskuamasi epitel, hemoragik akut pada mukosa, dan edema sub-mukosa, sedangkan muskularis tidak ditemukan kelainan pada lapisan muskularis dan serosa. Kesimpulan: Etanol absolut yang diberikan pada tikus model gastritis menunjukkan lesi makroskopik berupa hemoragik mukosa luminal dan perubahan histologis berupa ulserasi, deskuamasi epitel, hemoragik akut, dan edema sub-mukosa, sedangkan lapisan muskularis dan serosa tampak normal.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2022-07-11
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1012
10.25077/mka.v45.i3.p367-373.2022
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 45, No 3 (2022): Online July 2022; 367-373
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1012/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1012/612
Copyright (c) 2022 Hastuti Herman
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/203
2017-10-04T02:23:57Z
art:ART
HUBUNGAN DOKTER-PASIEN MELALUI MEDIA SOSIAL DITINJAU DARI PRINSIP DASAR BIOETIKA
Budiyanti, Rani Tiyas
AbstrakPerkembangan teknologi yang ditandai munculnya berbagai alat canggih, kemudahandan kecepatan akses informasi serta komunikasi terjadi di segala aspek kehidupan masyarakattermasuk aspek kedokteran. Munculnya web 2.0 memudahkan penyebarluasan informasi olehadmin maupun pengguna. Salah satunya adalah munculnya media sosial yang dapat diaksesoleh siapa saja, termasuk dokter dan pasien. Fleksibilias dan keterbukaan penggunaan mediasosial menyebabkan pergeseran makna 'kontrak terapeutik' antara dokter dan pasien.Kebebasan interaksi antara dokter pasien mulai dari masalah personal hingga konsultasimasalah kesehatan dapat dilakukan melalui media sosial seperti facebook atau twitter denganmudah dan cepat. Seorang dokter seharusnya berpijak pada kaidah dasar bioetika sebagaiprinsip dasar hubungan dokter-pasien. Hubungan melalui media sosial sebaiknyadipertimbangkan lebih lanjut berdasarkan konsep beneficience, otonomy, nonmaleficience, danjustice. Hubungan dokter-pasien melalui media sosial memberikan efek yang menguntungkanbagi dokter dan pasien, dengan syarat terdapat aturan terlentu yang harus disepakati bersama.Kata kunci: hubungan dokter-pasien, media sosial, prinsip dasar bioetikaAbstractTechnology improvemenf resuifs variety of sophisticated tool, ease of communication inall aspects of iife including meriical aspecfs. The advent of Web 2.0 facilitate dissemination ofinformation by the admin and user. One of them is social media that can be acces-ced by anyane,inctuding doctors and patients. Flexibility oi social media change the meaning of 'therapeuticcontract' between doctors and patients. Free interactions between physicians and patients aboutpersonal to heatth problems can be done through social media like facebook or twitter easily andquickly A doctor should stand on the basic principles of bioethics as a l.rasic principle of thedoctor - patient relationship. Relationship through social media should be considered further bythe concept of beneficience, otonomy, nonmaleficience, and iustice. Doctor-patient relationshipthrough social ntedia provide a beneficial effect for doctars and patients with the ceftain rules.Keywords. doctor - patient relattonship, social media, basic principles of bioethics
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2015-05-21
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/203
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 37 (2014): Supplement 1 | Published in March 2014; 105
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/203/198
Copyright (c) 2015 Rani Tiyas Budiyanti
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/1375
2023-10-06T04:32:51Z
art:CR
Obstruksi Intestinal Berulang et causa Jejunal Web (Windsock Deformity)
Rilliani, Revi
Medicine; Pediatric
Obstruksi intestinal; windsock deformity; jejunal windsock deformity; inverted diverticulum; jejunal web
Divertikulum intraluminal/ inverted diverticulum (windsock web/ deformity) merupakan suatu kelainan bawaan yang jarang terjadi dan sebagai penyebab obstruksi intestinal, dengan angka kejadian 1 dari 9.000-40.000 kelahiran. Kelainan ini biasanya terjadi pada bagian kedua duodenum dan jarang terjadi di yeyunum. Hingga saat ini, laporan kasus dan literatur tentang windsock deformity yeyunum masih langka. Pada laporan kasus ini dibahas seorang pasien anak perempuan berusia 15 bulan dengan obstruksi intestinal berulang akibat jejunal web. Pada pasien dilakukan dekompresi dengan pipa nasogastrik, diberikan cairan rehidrasi, dan dijadwalkan untuk laparotomi elektif. Dalam perawatan, pasien mengalami ileus obstruksi total sehingga dilakukan laparotomi eksplorasi dengan temuan intraoperatif menunjukkan web dan stenosis ±20 cm dari ligamen Treitz. Dilakukan reseksi dan anastomosis jejunojejunostomy end-to-side. Asupan per oral dimulai pada hari kedua pascaoperasi dan volume ditingkatkan secara bertahap. Pasien mentoleransi asupan oral dengan baik dan dipulangkan setelah 9 hari tanpa komplikasi.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2023-07-25
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1375
10.25077/mka.v46.i5.p870-877.2023
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 46, No 5 (2023): Supplementary July 2023; 878-885
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1375/pdf
Copyright (c) 2023 Revi Rilliani
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/178
2015-07-24T07:06:07Z
art:DI
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/690
2020-11-15T13:20:32Z
art:RA
GAMBARAN FAKTOR RISIKO TEKANAN DARAH SISTOLIK PADA PEKERJA TAMBANG BATU KAPUR DI KLAPANUNGGAL, BOGOR, JAWA BARAT
IRVANI, ANNISA WARDA
Medicine
Noise Intensity; Systolic; Miners
Hypertension is a disease that often lead to patient death as it does not have specific symptoms. The high prevalence in Bogor Regency caused by minimal health facilities, so there was no guarantee of occupational health for workers and the workers lack of knowledge. Objective: To determine the risk factors that affected systolic blood pressure in limestone miners in Klapanunggal. Method: Uses observational analytic study with cross sectional design with a total of 47 people. Result: The measurement of noise intensity are 83.2 dB on a breaker and 91.7 dB on a stone crusher. The average systolic blood pressure before and after work was 110.28 mmHg and 126.23 mmHg. The results of one-way ANOVA test, a correlation between noise intensity, working period, prolonged exposure, and smoking habits with systolic blood pressure with p=0.001 was obtained. According to dummy regression test, noise intensity were the most influential. Workers exposed to noise with an intensity normal had an average increase 10.45 mmHg, while those exposed to an intensity abnormal 22.27 mmHg. Conclusion: Noise intensity, working period, prolonged exposure, and smoking habits affect systolic blood pressure and the most influential factor was noise intensity.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2020-11-15
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/690
10.25077/mka.v43.i2.p95-104.2020
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 43, No 2 (2020): Online Mei 2020; 95-104
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/690/375
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/690/292
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/690/293
Copyright (c) 2020 ANNISA WARDA IRVANI
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/101
2017-10-04T02:28:00Z
art:RA
HUBUNGAN JUMLAH DAN LAMANYA MEROKOK DENGAN VISKOSITAS DARAH
Irawati, Lili
Julizar, Julizar
Irahmah, Miftah
AbstrakSaat ini jumlah perokok, terutama perokok remaja terus bertambah, khususnya di negara-negara berkembang. Keadaan ini merupakan tantangan berat bagi upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat.Setiap kali menghisap asap rokok, apakah sengaja atau tidak, berarti juga mengisap lebih dari 4000 bahan kimia dan 200 diantaranya beracun, diantaranya nikotin, gas CO dan tar.Karbon monoksida (CO) menimbulkan desaturasi hemoglobin, menurunkan langsung persediaan oksigen untuk jaringan seluruh tubuh termasuk miokard. Fakta menyatakan bahwa perokok bernafas pada 250 ml CO dari setiap bungkus rokok. CO mengurangi kemampuan eritrosit untuk membawa oksigen dan tubuh mengkompensasi hal ini dengan memproduksi lebih banyak eritrosit. Dengan demikian, CO meningkatkan viskositas darah, sehingga mempermudah penggumpalan darah.Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan jumlah dan lamanya merokok dengan viskositas darah. Penelitian ini menggunakan metode studi deskriptif analitik, dengan menggunakan desain penelitian Cross Sectional Study. Penelitian ini terdiri dari 30 orang laki-laki perokok dengan umur berkisar 16-40 tahun. Kadar viskositas darah ditentukan dengan menggunakan alat Viskosimeter Oswald.Data dianalisis dengan menggunakan SPSS dan hasil analisis statistik dinyatakan bermakna bila didapatkan harga p < 0,05.Hasil dari penelitian menunjukkan tidak terdapat peningkatan viskositas darah laki-laki perokok dari viskositas darah normal (viskositas darah normal 3-4 kali viskositas air) rerata 1,64150 cP ± 0,184573 (viskositas air 0,6947cP). Terdapat korelasi positif antara jumlah rokok yang dihisap setiap hari dengan viskositas darah ( r = 0,228 dan p > 0,05). Terdapat korelasi positif antara lamanya merokok dengan viskositas darah (r = 0,318 dan p > 0,05).Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara jumlah rokok yang dihisap setiap hari dan lamanya merokok dengan viskositas darah.Kata kunci : Viskositas Darah, PerokokARTIKEL PENELITIAN138AbstractRecently number of smoker, especially young smoker increasingly increase, especially in the developing countries. This condition is heavy challenge to exert incrasing the public health degree.Every smoke, both intentionally or not, it also means suck more 4000 chemical matters and 200 have poison, include nicotine, CO and tar.Carbon monoxide (CO) result hemoglobin desaturation, direct decrease oxygen store for tissue in body included myocard. In fact suggest that the smokers breath on 250 ml CO from a pack of cigarette. CO reduce erythrocyte capability to carry oxygen and the body compensate it with producing more erythrocyte. Thus, CO increase blood viscosity, so that facilitate blood clotting.The aim to this study is to know association of number and duration of smoke with blood viscosity. This study using analytic descriptive study method, with using Cross Sectional Stud design. This study include 30 somker men with 16-40 years ages. The blood viscosity level is defined with Oswald’s viscosimeter.Data is analyzed using SPSS and its statistical analyses result is significant with p <0,05.Result indicate that there are not increasing blood viscosity of smoker men form normal blood viscosity (normal blood viscosity is 3-4 water viscosity) with mean 1,64150 cP ± 0,184573 (water viscosity = 0,6947 cP). There are positive correlation between number of cigarette smoked everyday with blood viscosity (r = 0,228 and p >0,05). There are positive correlation between duration of smoke and blood viscosity (r = 0,318 and p >0,05).The result of this study can be concluded that there are association between number cigarette smoked everyday and duration of smoke with blood viscosity.Key word : Blood viscosity, smoker.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2011-08-29
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/101
10.22338/mka.v35.i2.p137-146.2011
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 35, No 2 (2011): Published in August 2011; 137-146
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/101/97
Copyright (c) 2011 Lili Irawati, Julizar Julizar, Miftah Irahmah
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/1087
2022-10-12T12:33:19Z
art:RA
Comparison Level of Vitamin D Based on Body Mass Index Healthy Individual in Central Laboratory RSUP Dr. M.Djamil Padang
Efrida, Efrida
Vitamin D deficiency is associated with various pathological condition like bone diseases, autoimmune diseases, metabolic syndrome, malignancies and infections. Obesity is a risk factor for vitamin D deficiency even though there is no evidence of a suitable causal relationship. This study aimed to compare the levels of 25(OH)D, based on body mass index (BMI). Observational study with cross-sectional design on subjects in Central Laboratory RSUP dr. M. Djamil. Subjects were divided into 2 groups based on BMI for Asia Pacific, namely normal body weight (BMI 18.5-22.9 kg/m2) and excess body weight (BMI ≥23 kg/m2) that met the inclusion and exclusion criteria. Serum 25(OH)D were examined using the immunoassay method. For the hypothesis test a bivariate comparative test is carried out using unpaired T test (numerical data) and Chi-Square test (categorical data). Statistical significancy is if p < 0.05. The mean (SD) 25(OH)D levels in normal and overweight subjects were 15.11 (5.46) ng/mL and 15.59 (5.85) ng/mL, p> 0.05, respectively.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2022-10-12
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1087
10.25077/mka.v45.i4.p591-597.2022
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 45, No 4 (2022): Online October 2022; 591-597
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1087/pdf
Copyright (c) 2022 Efrida Efrida
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/323
2017-10-04T02:25:50Z
art:RA
PERBANDINGAN PROGNOSIS SUBTIPE MOLEKULER KANKER PAYUDARA ANTARA PASIEN KANKER PAYUDARA WANITA USIA MUDA DAN TUA DI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG
Irwan, Irwan
Azamris, Azamris
Bachtiar, Hafni
usia; subtipe molekuler kanker payudara; prognosis; age; breast cancer molecular subtype; prognosis
AbstrakPenelitian sebelumnya menunjukkan bahwa subtipe molekuler kanker payudara memiliki perbedaan distribusi dan efek prognostik antara usia muda dan tua, sedangkan data lokal maupun nasional tidak ada penulis temukan. Metode : Penelitian komparatif dengan metode cross sectional. Dilakukan bulan Januari – April 2015, sampel 96 penderita kanker payudara wanita usia ≤ 40 tahun dan > 40 tahun yang tercatat di rekam medis dan registrasi kanker payudara dari tahun 2012 – 2014. Hasil : Kejadian kanker payudara wanita usia muda di RSUP dr. M. Djamil Padang selama 3 tahun (2012-2014) yaitu 27,1% dan usia tua 72,9%. Analisa bivariat tidak menunjukkan hubungan yang signifikan antara berbagai karakteristik tumor dengan kejadian residif dan meninggal pada usia muda. Sedangkan pada usia tua, terdapat hubungan yang signifikan antara ukuran tumor dan metastasis terhadap kejadian residif dan meninggal. Kesimpulan : Ada perbedaan karakteristik dan gambaran subtipe molekuler kanker payudara antara usia muda dan tua, usia muda tumor cenderung berukuran besar, kelenjar getah bening positif, adanya invasi limfovaskuler, grade tumor tinggi, indeks proliferasi Ki67 tinggi serta reseptor hormon negatif. Terdapat kecenderungan perbedaan prognosis kanker payudara wanita antara usia muda dan tua berdasarkan subtipe molekuler namun tidak bermakna secara statistik.AbstractPrevious study showed that molecular subtypes of breast cancer have different distribution and prognostic effect between the young and adult, whereas it cannot found in the local and national data. Method : Comparative research with cross sectional design. Held in January-April 2015, Ninety six samples of breast cancer women with age ≤ 40 years old and > 40 years old that has been recorded in medical records and breast cancer registration from year 2012-2014. Result : Breast cancer that happened to young women at General Hospital dr. M. Djamil Padang for 3 years (2012-2014) are 27,1% and the adult are 72,9%. In bivariat analysis, there are not relationship between characteristics of tumor with recurrent and death while in the adult women breast cancer, tumor size and metastases have relation with recurrent and death that are significant statistically. Conclusion : There are different characteristics and description of breast cancer molecular subtype between young and adult women, young ages are tend to have big tumor, lymph node positive, lymphovascular invasion, high grade tumor, proliferation index Ki67 high and negative hormone receptor. There are differences tendency of prognosis women breast cancer between the young and adult based on molecular subtype but statistically, the relationship is not significant.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2016-04-04
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/323
10.22338/mka.v38.i3.p208-217.2015
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 38, No 3 (2015): Published in December 2015; 208-217
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/323/254
Copyright (c) 2016 Irwan Irwan, Azamris Azamris, Hafni Bachtiar
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/1186
2024-02-01T16:51:41Z
art:RA
Hubungan tingkat aktivitas fisik dengan status gizi mahasiswa Fakultas Kedokteran Unand pada pandemi COVID-19
Nurullah, Afi Putra Perdana
Desmawati, Desmawati
Abdiana, Abdiana
Rita, Rauza Sukma
Khaira, Fathiyyatul
Elmatris, Elmatris
physical activity; nutritional status; non-communicable diseases
Objective: To determine the relationship between levels of physical activity and the nutritional status of the year 2019 undergraduate medical students at Andalas University during the COVID-19 pandemic; Method: This study was a quantitative study using a cross-sectional method with 151 respondents held in September 2022 at Medical Faculty Andalas University. The study used an IPAQ-short form questionnaire to ensure the levels of physical activities and direct anthropometry to measure the nutritional status. Analysis between the physical activity data and the nutritional status data was tested using the Pearson chi-square test; Result: The result of the study showed that 42,4% of respondents have low physical activity, 44,4% of respondents have normal nutritional status, the chi-square test between physical activity and nutritional status of was p=0,349; Conclusion: there was no significant relationship between levels of physical activity and the nutritional status of undergraduate medical students at Andalas University during the COVID-19 pandemic. It is suggested that improving physical activity amongst undergraduate students is highly encouraged as it prevents non-communicable diseases.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2024-02-01
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1186
10.25077/mka.v46.i7.p1152-1163.2023
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 46, No 7 (2023): Supplementary December 2023; 1152-1163
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1186/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1186/782
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1186/783
Copyright (c) 2023 Afi Putra Perdana Nurullah, Desmawati Desmawati, Abdiana Abdiana
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/12
2017-08-29T03:03:37Z
art:TP
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/848
2021-09-10T06:02:48Z
art:RA
Hubungan Antara Rule of Ten Terhadap Kejadian Komplikasi Pasca Labioplasty
Sidhi, Sukma Purnama
Prananda, Arya Tjipta
Balatif, Ridwan
Medicine
cleft lip; Rule of ten; complication; post-labioplasty
Objective: To determine the relationship between the use of the rule of ten on the occurrence of postoperative complications. Methods: This study is an analytic study with a cross-sectional design. Samples were taken from cleft lip patient medical records at Accuplast Hospital Medan from 2016 to 2018. The sample size was taken using the total sampling technique. Data taken in the form of gender, age, weight, hemoglobin levels and postoperative complications. The data that has been obtained is then analyzed using SPSS. Results: A total of 86 patients were included in this study. The majority of patients were male (55.8%), body weight above 4.5 kg (98.8%), patient age over 10 weeks (97.7%), and hemoglobin levels above 10 g/dL (96 ,5%). A total of 80 patients (93%) met the rule of ten criteria and 7 patients (8.1%) had postoperative complications. From the results of the Fischer exact test analysis, it was found that there was no significant relationship between the rule of ten and postoperative complications. Conclusion: In this study, there was no significant relationship between the rule of ten and the incidence of post-labioplasty complications
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2021-09-10
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/848
10.25077/mka.v44.i4.p232-235.2021
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 44, No 4 (2021): Online September 2021; 232-235
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/848/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/848/432
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/848/433
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/848/434
Copyright (c) 2021 Sukma Purnama Sidhi
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/1066
2023-04-12T01:14:23Z
art:RA
Hubungan status hidrasi dengan penurunan massa lemak selama puasa ramadhan
Febriyanti, Eka
Nasution, Huwainan Nisa
Malini, Fitri Nur
Medicine
hidrasi; massa lemak; puasa
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk menilai hubungan status hidrasi dengan penurunan massa lemak selama puasa Ramadhan; Metode : Penelitian ini merupakan studi longitudinal terhadap 67 subjek laki-laki yang menjalani puasa Ramadhan penuh. Status hidrasi dinilai dengan pemeriksaan warna urin sewaktu pada minggu ke-2 bulan Ramadhan sedangkan penurunan massa lemak didapatkan dari selisih massa lemak pada 1 minggu sebelum puasa dan minggu ke-2 puasa Ramadhan. Data yang didapat dilakukan analisis bivariat menggunakan Kruskal-wallis; Hasil: tidak terdapat hubungan bermakna antara status hidrasi dengan penurunan massa lemak selama puasa Ramadhan dengan nilai p=0.828; Kesimpulan: status hidrasi tidak berhubungan dengan penurunan massa lemak selama puasa Ramadhan namun diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menilai interaksi berbagai faktor yang ikut memengaruhi penurunan massa lemak selama puasa.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2023-02-28
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1066
10.25077/mka.v46.i1.p169-171.2023
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 46, No 1 (2023): Online Januari 2023; 169-171
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1066/pdf
Copyright (c) 2023 Eka Febriyanti, Huwainan Nisa Nasution, Fitri Nur Malini
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/484
2020-01-02T13:41:49Z
art:LR
Kaidah dasar bioetika dalam pengambilan keputusan klinis yang etis
Afandi, Dedi
Medicine
kaidah dasar bioetika; keputusan klinis; etika; hubungan dokter-pasien
Kaidah dasar bioetika adalah suatu karakteristik yang unik dari prinsip yang dapat digunakan untuk menganalisis lebih tajam suatu standar, untuk membenarkan peraturan dan dapat menjadi pedoman dalam pengambilan keputusan klinis yang etis dalam praktik sehari-hari. Tinjauan pustaka ini bertujuan untuk memberi suatu metode dalam proses pengambilan keputusan klinis yang etis bagi dokter. Untuk manfaat kemajuan sains, tinjauan ini telah mengembangkan pemanfaatan kaidah dasar bioetika di bidang medis, terutama hubungan dokter-pasien, profesionalisme serta bioetika medis. Beberapa metode pengambilan keputusan klinis yang etis dibahas dan didiskusikan. Dengan meningkatkan pemahaman dan pelatihan penggunaan kaidah dasar bioetika dalam kehidupan sehari-hari diharapkan akan mampu menjaga hubungan dokter-pasien secara lebih baik.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2017-09-30
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/484
10.22338/mka.v40.i2.p111-121.2017
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 40, No 2 (2017): Published in September 2017; 111-121
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/484/306
Copyright (c) 2017 Dedi Afandi
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/1453
2024-02-17T05:05:44Z
art:CR
Kista Celah Brankial Kedua: Sebuah Laporan Kasus
ferryansyah, ferryansyah
Pendahuluan: Kista celah brankial adalah malformasi kongenital yang timbul akibat involusi yang tidak sempurna dari sisa-sisa aparatus brankial. Kista celah brankial kedua biasanya berupa massa yang mobile, fluktuatif, tidak nyeri, yang terletak di sepanjang batas anterior otot sternokleidomastoideus. Pemeriksaan ultrasonografi, magnetic resonance imaging dan histologi dapat membantu dalam menegakkan suatu diagnosis kista brankial dan menyingkirkan diagnosis banding lainnya. Penatalaksanaan pada kasus kista brankial adalah dengan tindakan eksisi kista. Laporan Kasus: Dilaporkan satu kasus anak laki-laki usia 1 tahun 3 bulan dengan keluhan benjolan pada leher sisi kanan. Pada pemeriksaan regio colli dekstra didapatkan massa kistik pada level IV, mobile, fluktuatif, tidak nyeri. Dilakukan tindakan eksisi kista dengan hasil histopatologi berupa kista brankial. Kesimpulan: Kista celah brankial kedua perlu dipikirkan pada kondisi pembengkakan leher bagian luar/ lateral. Kista celah brankial kedua berupa massa yang mobile, fluktuatif, tidak nyeri, yang terletak di sepanjang anterior otot sternokleidomastoideus, biasanya bersifat unilateral. Tatalaksana kista brankial berupa eksisi lengkap kista dan traktus sinus.Kata kunci: : kista celah brankial; aparatus brankial; kista celah brankial kedua; eksisi kista
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2024-02-17
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1453
10.25077/mka.v46.i9.p1485-1498.2024
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 46, No 9 (2024): Supplementary Januari 2024; 1518-1531
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1453/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1453/1147
Copyright (c) 2024 ferryansyah ferryansyah
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/25
2017-08-29T03:40:55Z
art:EI
Daftar Isi
author, author
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2015-05-02
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Editorial Information
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/25
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 32, No 2: Agustus 2008
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/25/22
Copyright (c) 2015 author author
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/883
2021-12-08T15:16:31Z
art:CR
Reduksi Hipertrofi Tonsil Lingual Grade 4 dengan Mikrodebrider
Wulandari, Yunita
Bagian Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok, Bedah Kepala dan Leher
Hipertrofi tonsil lingual (HTL) merupakan salah satu kondisi klinis yang sering ditemukan pada praktik klinis di THT-KL. Rasa mengganjal menjadi salah satu gejala yang sering dikeluhkan. Adapun pemicu terjadinya HTL adalah Laryngopharyngeal Reflux (LPR), riwayat tonsilektomi dan alergi. Dilaporkan satu kasus pasien wanita, 35 tahun dengan keluhan utama rasa mengganjal di tenggorok yang semakin memberat sejak 1 bulan yang lalu dan berdasarkan anamnesis serta pemeriksaan fiberoptic laryngoscopy didapatkan hipetrofi tonsil lingual grade 4 dan LPR. Dilakukan tindakan reduksi tonsil lingual dengan mikrodebrider setelah sebelumnya diterapi LPR selama 6 bulan. Tindakan pembedahan HTL dapat dilakukan pada terapi medikamentosa yang gagal serta pada HTL grade3 dan 4. Mikrodebrider dilaporkan menjadi salah satu pilihan teknik pada pembedahan HTL.Kata kunci: Hipertrofi tonsil lingual, Laryngopharyngeal Reflux, mikrodebrider, alergi
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2021-12-08
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/883
10.25077/mka.v44.i7.p492-502.2021
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 44, No 7 (2021): Online Desember 2021; 492-502
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/883/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/883/511
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/883/512
Copyright (c) 2021 Yunita Wulandari
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/157
2017-10-04T02:26:45Z
art:RA
PENETAPAN KADAR ZAT BESI (Fe) PADA BUAH NAGA ISI SUPER MERAH (Hylocereus costaricensis L.) DAN ISI PUTIH (Hylocereus undatus L.)
Dira, Dira
Deviarny, Chris
Riona, Wenny
zat besi; buah naga isi super merah; buah naga isi putih; Iron (Fe); red dragon fruit; white dragon fruit; dry destruction
AbstrakTelah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk menetapkan kadar zat besi (Fe) pada buah naga isi super merah (Hylocereus costaricensis L.) dan buah naga isi putih (Hylocereus undatus L.) dengan metode Spektrofotometri Serapan Atom. Masing-masing sampel di destruksi terlebih dahulu dengan melakukan destruksi kering, kemudian serapan larutan sampel diukur dengan alat Spektrofotometer Serapan Atom menggunakan lampu katoda berongga Fe pada panjang gelombang 248,3 nm. Hasil penelitian menunjukkan kadar zat besi pada buah naga isi super merah (Hylocereus costaricensis L.) adalah 0,03673 %b/b dan buah naga isi putih (Hylocereus undatus L.) adalah 0,04295 %b/b. Analisa statistik menggunakan uji T-student didapatkan hasil yang tidak berbeda nyata antara kadar Fe pada buah naga isi super merah (Hylocereus costaricensis L.) dan buah naga isi putih (Hylocereus undatus L.) pada P < 0,05.AbstractA research to determination of Iron (Fe) content in red dragon fruit (Hylocereus costaricensis L.) and white dragon fruit (Hylocereus undatus L.) has been done by using the Atomic Absorbtion Spectroscopy. Each sample were destructing first,with dry destruction, than the absorbtion of solution was measured with Atomic Absorbtion Spectroscopy using Hollow Catode Lamp Fe at wave length 248,3 nm. The result show that Fe content in red dragon fruit (Hylocereus costaricensis L.) is 0,03673 % w/w and white dragon fruit (Hylocereus undatus L.) is 0,04295 % w/w. Statistic analisys using T-students found that there is no significant result of Fe content between red dragon fruit (Hylocereus costaricensis L.) and white dragon fruit (Hylocereus undatus L.) at P < 0,05.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2015-05-03
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/157
10.22338/mka.v37.i3.p174-180.2014
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 37, No 3 (2014): Published in December 2014; 174-180
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/157/153
Copyright (c) 2015 Dira Dira, Chris Deviarny, Wenny Riona
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/1158
2023-07-21T06:50:32Z
art:RA
Ekspresi Gen Interleukin-6 pada Tikus Model Alzheimer yang Diberi Sel Punca
Permanahadi, Farhan Royan
Medicine; Medical Education
Clinical Sciences
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ekspresi gen IL-6 pada tikus model Alzheimer yang diinduksi AlCl3 setelah diberi sel punca. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional control study yang menggunakan 18 sampel RNA hewan coba yang dibagi menjadi tiga kelompok (K, AlCl3, AlCl3+MSC-WJ). Hasil: Rata-rata rasio ekspresi gen IL-6 yang didapatkan pada kelompok K, AlCl3, AlCl3+MSC-WJ berturut-turut adalah 1,6; 1,8; dan 1,1. Didapatkan ada perbedaan yang bermakna setiap kelompok hewan coba dengan nilai p = 0,010 (p < 0,05). Kesimpulan: Kesimpulan yang didapat adalah terjadinya penurunan ekspresi gen IL-6 pada tikus model Alzheimer yang diberi sel punca (MSC-WJ).
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2023-04-11
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1158
10.25077/mka.v46.i2.p429-435.2023
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 46, No 2 (2023): Online April 2023; 429-435
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1158/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1158/759
Copyright (c) 2023 Farhan Royan Permanahadi
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/619
2020-01-02T02:56:32Z
art:RA
Hubungan kadar zink dan kenaikan berat badan ibu hamil dengan berat badan bayi lahir di RSUD Curup Kabupaten Rejang Lebong Propinsi Bengkulu
Wijaksono, Ade Wahyulian
Rasyid, Rosfita
Mariko, Rinang
kadar zink; kenaikan berat badan; berat badan lahir bayi
Berat badan lahir bayi merupakan salah satu penanda asupan gizi ibu selama kehamilan. Zink adalah salah satu mikronutrien penting untuk fungsi sejumlah enzim dan hormon pertumbuhan. Defisiensi zink dan kenaikan berat badan selama kehamilan yang kurang dari normal dapat menyebabkan berat badan lahir rendah. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan kadar zink dan kenaikan berat badan ibu selama kehamilan dengan berat badan lahir bayi. Metode: Desain penelitian ini adalah cross-sectional, observasi pada 39 orang ibu yang pada waktu hamil trimester III pernah datang memeriksakan kehamilannya dan tercatat telah melahirkan di RSUD Curup, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu. Kadar zink diperiksa di Balai Laboratorium Kesehatan Sumatera Barat dengan immunoassay, dan kenaikan berat badan ibu hamil diperiksa dengan mengukur selisih berat badan trimester III dengan sebelum kehamilan. Hasil: Didapatkan rerata kadar zink ibu hamil aterm adalah 60,35±39,16 μg/dL; rerata kenaikan berat badan ibu hamil aterm adalah 11,59±5,95 kg; dan rerata berat badan lahir bayi 3002,56±580,60 gr. Terdapat korelasi sangat kuat antara kadar zink dan kenaikan berat badan ibu hamil aterm dengan berat badan lahir bayi, dengan nilai p=0,000 dan r=0,879. Simpulan: Nilai korelasi (r) yang positif menunjukkan bahwa semakin tinggi kenaikan berat badan ibu hamil, maka diperkirakan berat badan bayi yang dilahirkan semakin besar, dan sebaliknya.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2019-05-09
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/619
10.25077/mka.v42.i2.p56-61.2019
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 42, No 2 (2019): Published in May 2019; 56-61
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/619/333
Copyright (c) 2019 Ade Wahyulian Wijaksono, Rosfita Rasyid, Rinang Mariko
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/61
2015-05-02T21:09:10Z
art:CR
ATRESIA BILIER
Julinar, Julinar
Jurnalis, Yusri Dianne
Sayoeti, Yorva
AbstrakAtresia bilier merupakan penyakit yang jarang terjadi dan penyababnya belum diketahui secara pasti. Karakteristik dari penyakit ini adalah terjadinya inflamasi progresif pada duktus bilier sehingga terjadi obstruksi ekstrahepatal yang akhirnya dapat menyebabkan fibrosis dan sirosis hepar. Atresia bilier ada 2 tipe yaitu: 1.) Syndromic atau fetal, disertai beberapa kelainan kongenital (10-20%). 2.) non syndromic, tanpa disertai kelainan kongenital yang lain (80-90%). Atresia bilier akan berakibat fatal tanpa penanganan yang cepat. Kelainan ini dapat ditangani dengan metode operasi Kasai prosedure yang dapat mengalirkan kembali aliran empedu hampir 80% jika dilakukan secepatnya, gold periode >60 hari. Diagnosis dini sangat penting untuk keberhasilan operasi Kasai. Pada penulisan ini akan dilaporkan sebuah kasus atresia bilier tipe fetal, seorang anak laki-laki berusia 58 hari, dengan keluhan tampak kuning sejak usia 3 minggu disertai dengan buang air besar berwarna pucat, buang air kecil berwarna seperti teh pekat. Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala klinis, laboratorium, USG dan biopsi hepar yang sangat mendukung diagnosis atresia bilier. Operasi Kasai tidak efektif karena disertai dengan komplikasi kholangitis yang akhirnya menyebabkan sirosis hepatis pada 5 bulan kehidupan.Kata kunci : Atresia bilier, Kasai procedure, kholangitis, sirosis hapatisAbstractBiliary atresia is a disease of unknown etiology, characterized by progressive fibro inflammatory of the bile duct and liver that result obstruction of extrahepatic bile duct, leading to the fIbrosis and liver cirrhosis. It has two form of biliary atresia : 1.) syndromic of fetal biliary atresia (10-20%) with various congenital anomalies, 2.) non syndromic biliary atresia (80-90%) with isolated anomaly. In this case we report on an infant with the second form of biliary atresia, with diagnosis and operation was not based on liver biopsy, but on clinical features, laboratorium finding and USG, that were a highly suggestive of fetal form of biliary atresia. A boy 58 days infant with fetal biliary atresia. He developed jaundice in 3 weeks of life, pale stool, dark urine, and liver was palpable. Kasai operation was not effective because he had cholangitis complicated and developed liver cirrhosis at five month of age. Fetal EHBA (Extra Hepatic Biliary Atresia) with worse outcome after Kasai procedure becauseLAPORAN KASUS189of cholangitis complicated. Early diagnosis EHBA is very important for succesfull of Kasai procedure.Key words: biliary atresia, kasai, Cholangitis, liver cirrhosis
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2015-05-02
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/61
10.22338/mka.v33.i2.p%p.2009
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 33, No 2: Agustus 2009
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/61/58
Copyright (c) 2015 Julinar Julinar, Yusri Dianne Jurnalis, Yorva Sayoeti
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/743
2022-10-12T12:35:35Z
art:CR
Staphylococcal Scalded Skin Syndrome in Healthy Infant
Harmen, Anggia Perdana
Staphylococcal scalded skin syndrome (SSSS) describes a spectrum of superficial blistering skin disorders caused by the exfoliative toxins of Staphylococcus aureus that originates from a focus of infection that may be a purulent conjunctivitis, otitis media, or occult nasopharyngeal infection. It usually begins with fever, irritability, and a generalized, paint, orange-red, macular erythema with cutaneous tenderness, and the rash progress from scarlatiniform to a blistering eruption in 24 to 48 hours. A diagnosis must distinguish SSSS from other skin diseases, such as toxic epidermal necrolysis, epidermolysis bullosa, bullous erythema multiforme, Streptococcal impetigo or listeriosis and thermal or chemical burns, all of which can manifest with similar symptoms. The prognosis of SSSS in children who are appropriately treated is good, with a mortality of less than 5%. A case was a three moths old boy hospitalized in Pediatric ward M. Djamil hospital with chief complain redness and peeling of the skin since 2 days before hospitalized. Culture of the skin, eyes and nose was Staphylococcus aureus, and patients was given ampicillin and gentamycin for seven days.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2022-07-11
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/743
10.25077/mka.v44.i1.p59-70.2021
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 45, No 3 (2022): Online July 2022; 431-442
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/743/395
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/743/556
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/743/pdf
Copyright (c) 2021 Anggia Perdana Harmen
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/194
2017-10-04T02:23:57Z
art:ART
ETIKA PROFESI PADA MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN (MrK)
Erkadius, Erkadius
ETIKA PROFESI PADA MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN (MrK)
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2015-05-21
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/194
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 37 (2014): Supplement 1 | Published in March 2014; 39-47
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/194/189
Copyright (c) 2015 Erkadius Erkadius
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/1290
2024-03-14T10:09:45Z
art:RA
Korelasi Hemoglobin A1c dengan Red Blood Cell Distribution Width pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2
satriany, putri
Husni, Husni
Desiekawati, Desiekawati
Medicine; clinical pathology; clinical laboratory
HbA1c, Red Blood Cell Distribution Width, komplikasi vaskular, diabetes melitus tipe 2
Latar Belakang: Hemoglobin A1c (HbA1c) digunakan untuk menilai kontrol glikemik pasien diabetes melitus tipe 2 (DMT2). Kondisi hiperglikemia kronik akan mengubah sifat struktural dan fungsional eritrosit sehingga menimbulkan gangguan mikrosirkulasi. Red blood cell distribution width (RDW) menggambarkan variasi ukuran eritrosit, dianggap berperan untuk menilai komplikasi vaskular pasien DMT2. Tujuan: Menganalisis korelasi HbA1c dengan RDW pada pasien DMT2. Metode: Penelitian analitik potong lintang pada 60 pasien DMT2 di RSUP Dr. M. Djamil Padang sejak Maret 2022 hingga Maret 2023. Subjek penelitian yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dilakukan pemeriksaan HbA1c menggunakan metode boronate affinity dan nilai RDW didapatkan secara kalkulasi dari alat hematologi otomatis. Korelasi HbA1c dengan RDW dianalisis menggunakan uji korelasi Pearson (p<0,05). Hasil: Subjek penelitian terbanyak adalah laki-laki (51,7%) dengan rerata usia 58,13 (10,45)tahun. Rerata kadar HbA1c adalah 8,5 (1,72) % dan rerata RDW adalah 13,5 (1,2)%. Hemoglobin A1c berkorelasi sedang dengan RDW (r=0,562; p<0,001). Diskusi: Terdapat korelasi positif sedang antara HbA1c dengan RDW pada pasien DMT2. Peningkatan HbA1c, peningkatan osmolaritas eritrosit, stres oksidatif, dan inflamasi akan menyebabkan penurunan deformabilitas, peningkatan agregasi dan penurunan fluiditas membran eritrosit. Perubahan tersebut menimbulkan gangguan mikrosirkulasi dan mengakibatkan komplikasi diabetes. Simpulan: Terdapat korelasi positif sedang antara HbA1c dengan RDW pada pasien DMT2.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2024-03-14
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1290
10.25077/mka.v46.i4.p627-632.2023
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 46, No 4 (2023): Online Juli 2023; 627-632
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1290/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1290/942
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1290/943
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1290/978
Copyright (c) 2023 putri satriany satriany, Husni Husni, Desiekawati Desiekawati
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/169
2015-07-24T07:06:07Z
art:AP
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/668
2020-01-02T12:18:07Z
art:EI
Preface and ToC - Vol 42, No 2 (2019)
MKA, Redaksi
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2019-05-31
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Editorial Information
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/668
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 42, No 2 (2019): Published in May 2019
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/668/366
Copyright (c) 2019 Redaksi MKA
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/92
2017-10-04T02:24:12Z
art:CR
PSEUDOKISTA PANKREAS
Zahari, Asril
Fahmi, Fahmi
AbstrakPseudokista Pankreas merupakan penumpukan cairan yang terlokalisir yang kaya amilase dan enzim pankreas lainnya, yang memiliki dinding yang tidak berepitel. Ukuran bervariasi 2-30 cm. Sekitar sepertiga dari pseudokista terjadi pada caput pankreas, dan dua pertiga muncul di bagian ekor. Patogenesis pseudokista pankreas berasal dari gangguan saluran pankreas akibat pankreatitis dan ekstravasasi bahan enzimatik. Pada anak-anak, pseudokista pankreas sering berhubungan dengan trauma.Dilaporkan seorang pasien laki- laki umur 21 tahun dengan benjolan di perut. Pasien dengan riwayat trauma diperut 2 bulan sebelum masuk rumah sakit, kemudian muncul benjolan diperut yang makin lama-makin membesar. Pasien juga mengeluh sering mual dan penurunan nafsu makan. Pada perabaan dijumpai benjolan kistik fluktuatif dan terfikisir dengan ukuran ±30x20 cm, dan nyeri. Pada pemeriksaan scaning dijumpai gambaran rongga kista disekitar pankreas. Pasien didiagnosa dengan pseudokista pankreas. Pada pasien dilakukan drainase interna kista-yeyunostomi, yeyuno-yeyunostomi side to side dan brown anastomose. Dari pemeriksaan patologi anatomi didapatkan kesan suatu pseudokista pankreas.Follow up sampai 2 bulan post operasi tidak dijumpai komplikasi.Drainase interna kista-yeyunostomi, yeyuno-yeyunostomi side to side dan brown anastomose pada pseudokista pancreas memberikan hasil yang baik.Kata kunci : Pseudokista, Trauma, pankreatitisAbstractPancreatic Pseudocysts well defined as a local accumulation of fluid that rich in amylase and other pancreatic enzymes, that has nonepithelialized wall. Size varies from 2-30 cm. About one third of pseudocysts manifest in the head of the gland, and two thirds appear in the tail. Pathogenesis of pancreatic pseudocysts seems to stem from disruption of the pancreatic duct due to pancreatitis and extravasation of enzymatic material. In children, pancreatic pseudocysts are often associated with trauma.A male patient, 21 year old with a lump in the abdomen. Patient with a history of abdominal trauma 2 months before entering the hospital, then a lump appeared at the abdomen and continues to expand. Patient also complain of frequent nausea and decreased appetite. A pain cystic fluctuative and immobile lump that ± 30x20 cm in size was found in palpability. From abdominal scaning images, a cyst cavity around the pancreatic was found. Patient was diagnosed with pancreaticLAPORAN KASUS62pseudocyst. Patient underwent internal drainage of the cyst-yeyunostomi, yeyuno-yeyunostomi side to side and brown anastomose. From pathology anatomy the conclusion is a pancreatic pseudocyst.Follow-up to 2 months postoperative, no complications was found.The internal drainage of the cyst-yeyunostomi, yeyuno-yeyunostomi side to side and brown anastomose on pancreatic pseudocyst give a good results.Key word : Pseudocyst, Trauma, Pancreatitis
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2011-05-01
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/92
10.22338/mka.v35.i1.p61-67.2011
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 35, No 1 (2011): Published in April 2011; 61-67
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/92/88
Copyright (c) 2011 Asril Zahari, Fahmi Fahmi
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/1056
2022-10-12T12:33:19Z
art:LR
Efek Aktivasi Jalur Apoptosis Sel T pada Derajat Keparahan Pasien dengan COVID-19
Sulaiman Hajj, Muhammad Mulky
Medicine; Immunology
Pendahuluan: Sel T merupakan salah satu jenis sel imunitas yang memiliki peran vital pada perlawanan tubuh terhadap penyakit infeksi yang salah satunya adalah COVID-19. Sehingga terjadinya apoptosis sel T diduga merupakan salah satu indikator yang disinyalir sangat penting dalam perjalanan progresitivitas penyakit COVID-19 menjadi lebih berat. Tujuan: Mengetahui efek apoptosis sel T pada derajat keparahan pasien dengan COVID-19. Metode: Jurnal dipilih dari database online yang sudah dipulikasi pada sciencedirect, proquest, pubmed, springer, dan google scholar dengan kriteria inklusi jurnal akses terbuka, berbahasa inggris, dan indikator apoptosis sel T yang valid. Artikel yang direview akan dianalisis menggunakan diagram alur PRISMA. Hasil: Dari tujuh jurnal yang sudah dilakukan sistematik review menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara tingginya nilai indikator apoptosis sel T dengan tingginya derajat keparahan pasien dengan COVID-19. Simpulan: Apoptosis sel T terbukti sangat mempengaruhi derajat keparahan pasien dengan penyakit COVID-19 sehingga jalur yang mengintervensi aktivasi apoptosis sel T dapat menjadi pilihan untuk mencegah progresitivitas penyakit COVID-19 menjadi lebih buruk.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2022-10-12
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1056
10.25077/mka.v45.i4.p655-666.2022
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 45, No 4 (2022): Online October 2022; 655-666
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1056/pdf
Copyright (c) 2022 Muhammad Mulky Sulaiman Hajj
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/295
2017-10-04T02:26:20Z
art:RA
KADAR APOLIPOPROTEIN B 100 SERUM PADA PENDERITA NEFROPATI DIABETIKUM
Decroli, Eva
Apolipoprotein B 100; albumin creatinine ratio; nefropati diabetikum; Apolipoprotein B 100; albumin creatinine ratio; diabetic nephropathy
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar Apolipoprotein B 100 serum pada penderita nefropati diabetikum. Metode penelitian ini dengan desain cross sectional yang bersifat deskriptif analitik. Populasi adalah semua pasien yang menderita diabetes mellitus tipe 2 yang dirawat di bagian penyakit dalam atau kontrol ke poliklinik khusus metabolik endokrin RSU Dr. M. Djamil Padang. Sampel penelitian adalah pasien diabetes mellitus tipe 2 dengan proteinuria positif yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi yang diambil secara konsekutif. Sampel penelitian diambil dari darah vena dalam keadaaan puasa selama 12 jam. Pemeriksaan apolipoprotein B 100 serum dilakukan di laboratorium klinik swasta, dengan menggunakan metode imunoturbidimetri. Albumin creatinin ratio merupakan perbandingan kadar albumin urin terhadap kreatinin urin dengan metode pemeriksaan imunoturbidimetri. Pada penelitian ini didapatkan rerata kadar Apolipoprotein B 100 serum yaitu 86,10 mg/dl (nilai normal 66-101 mg/dl) dengan standar deviasi 27,997. Simpulan: Tidak terdapat peningkatan kadar apolipoprotein B 100 serum pada penderita nefropati diabetikum.AbstractThis study aims to examine Apolipoprotein B 100 serum level in diabetic nephropathy patient. Study design was cross sectional with analytic descriptive. Population is all type 2 diabetes mellitus inpatient and outpatient in internal medicine M Djamil hospital. Sample is all type 2 diabetes mellitus consecutive patient with positive proteinuria and fullfilled inclusion and exclusion criteria. Vein blood was taken after 12 hours-fasting. Apolipoprotein B 100 serum check at non-governmental laboratory by immunoturbidimetry methode. Albumin creatinin ratio check by immunoturbidimetry methode. Result: Apolipoprotein B 100 serum level is 86.10 mg/dl (normal value 66-101 mg/dl) with standar deviation 27.997. Conclusion: There is no significant enhancement of apolipoprotein B 100 serum level in diabetic nephropathy patient.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2015-12-08
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/295
10.22338/mka.v38.i2.p99-107.2015
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 38, No 2 (2015): Published in September 2015; 99-107
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/295/237
Copyright (c) 2015 Eva Decroli
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/1280
2023-11-14T01:27:51Z
art:CR
Nilai ASTO Pasien Tonsilitis Kronis Pre dan Pasca Tonsiloadenoidektomi Dengan Riwayat Endokarditis Infeksi
Gunawan, Syahri
Novialdi, Novialdi
Yaswir, Rismawati
Hariyanto, Didik
Rahman, Aulia
Medicine;ENT;Pediatric;Thoracic and Cardiovascular Surgery;Clinical Pathology
Tonsilitis;Tonsiloadenoidektomi;ASTO;Infeksi Endokarditis
Tonsilitis merupakan salah satu manifestasi paling sering dari infeksi saluran nafas atas. Pada pasien dengan tonsilitis kronis terdapat kecenderungan peningkatan titer Anti Streptolisin O, sebuah antibodi terhadap antigen Streptolisin O yang dihasilkan oleh bakteri Streptokokus β Hemolitikus grup A. Bakteri yang juga diketahui menjadi agen penyebab pada penyakit jantung infeksi. Tujuan: Mengetahui dan menginterpretasikan nilai ASTO pasien tonsilitis pre dan paska tonsiloadenoidektomi dengan riwayat endokarditis infeksi Laporan Kasus: Seorang anak perempuan 15 tahun dilaporkan dengan tonsilitis kronis dan post infective endocarditis definite. Pada pasien dilakukan pengukuran titer ASTO sebelum dan sesudah tindakan tonsiloadenoidektomi. Setelah dilakukan tonsiloadenoidektomi didapatkan bahwa titer ASTO menjadi negatif. Kesimpulan: Tonsiloadenoidektomi pada pasien dengan tonsilitis kronis dapat menurunkan kadar ASTO dan reaktivasinya sehingga dapat menghindari resiko terjadinya komplikasi yang berhubungan dengan Streptokokus β Hemolitikus grup A
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
Departement of Otorhinolaryngology-Head and Neck Surgery Faculty of Medicine Universitas Andalas
2023-11-01
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1280
10.25077/mka.v46.i6.p1118-1127.2023
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 46, No 6 (2023): Online Oktober; 1118-1127
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1280/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1280/903
Copyright (c) 2023 Syahri Gunawan, Novialdi Novialdi, Rismawati Yaswir, Didik Hariyanto, Aulia Rahman
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/339
2016-06-17T07:42:32Z
art:AP
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/817
2021-08-02T12:55:31Z
art:CR
Peripartum Cardiomyopathy in Preterm Pregnant Women during the Covid 19 Pandemic
Handayani, Putri
Medicine, Cardiology
Heart failure; Cardioology; Medical Health
Peripartum cardiomyopathy (PPCM) is a life-threatening disease with left ventricular (LV) dysfunction towards the end of pregnancy or in the months following delivery in women previously had no heart disease. Symptoms of heart failure (HF) are the main clinical manifestations of PPCM. Many pregnant women near the end of pregnancy experience shortness of breath, fatigue, swelling of the legs, which are symptoms identical to normal effects found in pregnancy. These symptoms are almost similar to early HF, so they often go unnoticed by medical personnel. Objective: We reported a case of PPCM that occurred during preterm pregnancy. Case: 29 years old woman, 33-34 weeks pregnant with a history of severe preeclampsia. The patient complained worsening shortness of breath for the last 5 days, but suspected that the symptom was just a normal process of growing pregnancy. In echocardiography examination found that the patient had LV dysfunction with low ejection fraction (EF) of 30%. The patient was diagnosed with PPCM in preterm pregnancy. Conclusion: Based on this case report, early identification of PPCM is a good predictor of outcome, because early treatment is given.Keywords: Peripartum cardiomyopathy; heart failure; pregnancy
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2021-08-02
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/817
10.25077/mka.v44.i3.p%p.2021
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 44, No 3 (2021): Online August 2021
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/817/pdf
Copyright (c) 2021 Putri Handayani
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/124
2017-10-04T02:27:35Z
art:LR
PERAN REKAM MEDIK GIGI SEBAGAI SARANA IDENTIFIKASI
Murniwati, Murniwati
AbstrakIndonesia merupakan salah satu negara yang rawan terjadi bencana. Metode identifikasi korban akibat bencana salah satunya melalui pencocokan dental record. Dental record yang dapat digunakan dalam proses identifikasi adalah yang sesuai dengan Standar Nasional Rekam Medik Kedokteran Gigi yaitu harus memuat data identitas pasien, keadaan umum pasien, odontogram, data perawatan kedokteran gigi serta nama dan tanda tangan dokter gigi dan harus diisi secara lengkap.Kata Kunci : Dental Record, Standar Nasional Rekam Medik Kedokteran Gigi, Identifikasi Korban, OdontogramAbstract Indonesia is one of the disaster-prone countries. One method of identification of victims of the disaster is through matching dental records. Dental records that can be used in the identification process must comply with National Standard of Dentistry, Dental Record must contain data that identity of the patient, patient's general condition, odontogram, dental care data and the name and signature of the dentist and dental records are more important filled completely.Key word : Dental Record, National Standard Medical Record Dentistry, Victim Identification, Odontogram
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2012-08-30
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/124
10.22338/mka.v36.i2.p163-172.2012
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 36, No 2 (2012): Published in August 2012; 163-172
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/124/120
Copyright (c) 2012 Murniwati Murniwati
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/490
2017-10-04T02:25:24Z
art:LR
PERAN C-FOS SEBAGAI AGEN PROLIFERASI DAN PRO-APOPTOSIS SEBAGAI STRATEGI PENGEMBANGAN PENGOBATAN KANKER
Elliyanti, Aisyah
Medicine
c-Fos; proliferasi; pro-apoptosis; terapi target
Analisis profil molekuler telah memberikan pengertian lebih dalam berkenaan dengan kompleksitas penyakit kanker di tingkat molekuler serta membuka potensi pengunaannya untuk mempelajari jalur onkogenik, hubungan jalur keganasan dengan sensitivitas terhadap terapi yang memberikan potensi yang besar sebagai petunjuk pengunaan terapi target. C-Fos merupakan proto-onkogen, berikatan dengan Jun membentuk komplek faktor transkripsi activating protein 1 (AP-1). Sebagai anggota dari AP-1, c-Fos memainkan peran merespon transduksi sinyal proliferasi dan diferensiasi sel yang menyebabkan pertumbuhan sel yang invasif. Sebaliknya laporan penelitian lainnya membuktikan bahwa c-Fos juga memiliki peran sebagai tumor supresor dengan keterlibatannya pada proses apoptosis. Mekanisme molekuler yang jelas tentang keterlibatan c-Fos baik sebagai tumor modulator proliferasi sel maupun supresor pertumbuhan tumor masih belum jelas. Penelitian lebih lanjut keterlibatan c-Fos di tingkat molekuler sangat penting untuk membuka jalan bagi target baru terapi kanker maupun sebagai marker prognostik penyakit kanker.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2016-08-31
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/490
10.22338/mka.v39.i2.p73-78.2016
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 39, No 2 (2016): Published in August 2016; 73-78
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/490/285
Copyright (c) 2016 Aisyah Elliyanti
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/1481
2024-02-03T20:40:27Z
art:LR
The Role of Microbiota and Early Detection in Colorectal Cancer Through Fecal Screening
Iqbal, Muhammad
The Role of Microbiota and Early Detection in Colorectal CancerThrough Fecal Screening
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2024-02-03
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1481
10.25077/mka.v46.i8.p1303-1318.2024
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 46, No 8 (2024): Online Januari 2024; 1324-1339
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1481/pdf_2
Copyright (c) 2024 Muhammad Iqbal
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/16
2017-08-29T03:07:51Z
art:RA
PROFIL TUMOR PANCOAST DI BANGSAL PARU RS DR. M. DJAMIL PADANG DARI TAHUN 1998-2007
Zailirin, Zailirin
AbstrakTumor Pancoast adalah tumor paru yang berada di perifer dengan gejala yang tidak mirip dengan tumor paru lainnya seperti batuk, hemoptisis dan sesak nafas pada stadium awal, tetapi dapat terjadi kemudian pada sebagian besar penderita. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran penderita tumor Pancoast. Penelitian deskriptif ini dilakukan secara retrospektif. Data diambil dari rekam medis penderita tumor pancoast mulai dari tahun 1998 sampai dengan 2007 di Bagian Paru RS. DR. M. Djamil Padang, dikumpulkan dan dilakukan analisa univariat. Jumlah penderita tumor Pancoast adalah sembilan orang, dengan penderita laki-laki tujuh orang dan perempuan dua orang. Penderita umumnya berumur lebih dari 40 tahun dengan insiden terbanyak pada kelompok umur 40-49 tahun dan 60-69 tahun yaitu 33%. Keluhan penderita yang terbanyak adalah nyeri yaitu 44%. Pemeriksaan diagnostik yang terbanyak dilakukan adalah ronsen torak. Jenis sel terbanyak adalah skuamousa dan adenokarsinoma, yaitu 11%. Pemberian terapi terbanyak, yaitu 98%, adalah terapi paliatif dengan pemberian analgesik dan kodein serta radioterapi Penelitian ini mendapatkan sembilan orang penderita tumor Pancoast dengan keluhan terbanyak adalah nyeri. Laki-laki lebih banyak dari perempuan, dan insiden terbanyak pada umur lebih dari 40 tahun. Terapi paliatif yang terbanyak dilakukan.Kata kunci: tumor pancoast – insiden – terapi paliatifAbstractPancoast tumor is the tumor of the lung residing at the periphery, which symptoms does not look like other lung tumors such as coughing, hemopthysis or out of breath at its initial stages, but the symptom could present in most of advance cases. The purpose of this research is to describe the profile of the tumor. Descriptive research was conducted retrospectively. Data of Pancoast tumor cases was gathered from medical record data from the year 1998 to 2007 at the Department of Pulmonology, DR. M. Djamil Hospital in Padang. After collecting, the data was analyzed as univariate analysis. The number of patients with Pancoast tumor is nine people, consisted of seven men and to women. Most of them were more than 40 years old, and 33% were at age group of 40-49 years and 60-69 years old. About 44% of the patient chief complaints were pain. Most of diagnostic procedures were performed using chest radiography. Many of cell types were squamous and adenocarcinoma, they comprise 11%. Treatments given were mostly (98%) palliative using analgesics and codeine, and radiotherapy. In conclusion, the tumor was found mostly in men and in older ages, withARTIKEL PENELITIAN48presenting symptoms mostly pain. Treatment mostly used was palliative and radiotherapy.Keywords: tumor pancoast - incidents – palliative therapy
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2015-05-02
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/16
10.22338/mka.v32.i1.p47-57.2008
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 32, No 1: April 2008; 47-57
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/16/18
Copyright (c) 2015 Zailirin Zailirin
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/875
2021-11-30T15:45:34Z
art:RA
Uji Aktivitas Antidiare Ekstrak Daun Mangkokan Terhadap Mencit yang Diinduksi Oleum Ricini
Helmin, Stepfany Monica
medical education
medical health professional education
Objective: the purpose of this study was to determine the antidiarrheal activity against mice induced by oleum ricini by giving various dose of mangkokan leaf extract; Method: this is an experimental research with post-test randomized control group design. This study used samples of male Balb/C mice weighing 20-35 grams which were acclimatized for a week before given any treatment. Mice were divided into 5 treatment groups: group A (given CMC 0.5% as negative control), group B (given loperamide as positive control), group C (given extract 150 mg/kgBW), group D (given extract 300 mg/kg), group E (given extract 600 mg/kgBW). Parameters observed were frequency of diarrhea, onset of diarrhea, duration of diarrhea, stool consistency, and stool weight; Result: statistical test analysis showed significant results (P<0.05) on each observation parameter; Conclusion: Mangkokan leaf extract with a dose of 150 mg/kgBW, 300 mg/kgBW and 600 mg/kgBW has potential as antidiarrheal which shown in each parameter of observation. Dose that produced the best antidiarrheal activity was the mangkokan leaf extract at a dose of 600 mg/kgBW.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2021-11-30
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/875
10.25077/mka.v44.i6.p390-401.2021
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 44, No 6 (2021): Online November 2021; 390-401
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/875/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/875/479
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/875/480
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/875/481
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/875/485
Copyright (c) 2021 Stepfany Monica Helmin
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/148
2017-10-04T02:27:09Z
art:RA
PENGARUH SEPTOPLASTI TERHADAP SUMBATAN HIDUNG
Budiman, Bestari J
Huriati, Effy
Bachtiar, Hafni
Asyari, Ade
sumbatan hidung; deviasi septum; NIPF; septoplasti; nasal congestion; septal deviation; NIPF; septoplasty
AbstrakGejala sumbatan hidung meskipun bukan suatu gejala penyakit yang berat, tetapi dapat menurunkan kualitas hidup dan aktivitas penderita. Salah satu penyebabnya adalah deviasi septum nasi. Pemeriksaan penunjang yang dapat digunakan untuk mendiagnosis dan mengevaluasi gejala sumbatan hidung, diantaranya adalah Nasal Inspiratory Peak Flowmeter (NIPF). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh septoplasti terhadap sumbatan hidung pada deviasi septum dengan pemeriksaan NIPF. Metode penelitian ini adalah eksperimental studi dengan teknik pre dan post-test design untuk mengetahui gambaran hasil NIPF pada penderita deviasi septum nasi dengan sumbatan hidung. Pengukuran NIPF dilakukan sebelum operasi, minggu ke-2, ke-4 dan ke-6 setelah operasi. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat 11 pasien (93%) dari 12 pasien secara subyektif mengalami perbaikan sumbatan hidung. Terdapat perubahan sumbatan hidung yang bermakna pada minggu ke-4 (p=0,01), dan ke-6 (p=0,01). Kesimpulan penelitian ini adalah septoplasti dapat memperbaiki sumbatan hidung pada deviasi septum nasi.AbstractEven though nasal congestion is not a severe symptom, it can reduce quality of life and patient’s activities. One of the causes of nasal congestion is septal deviation. Diagnostic test that could be used to evaluate nasal congestion is Nasal Inspiratory Peak Flowmeter (NIPF). The objective of this study was to measure the effect of septoplasty to nasal congestion caused by septal deviation with NIPF examination. This research was experimental study by pre and post-test design to evaluate NIPF of patients with nasal congestion due to septal deviation. NIPF was measured before operation surgery, second week, fourth week and sixth week after surgery. The result showed that there were 11 patients (93%) of 12 patients with decreased of nasal congestion subjectively. There were significant decrease of nasal congestion at fourth week (p=0.01) and sixth week (p=0.01). The conclusion of this study is septoplasty can reduce nasal congestion on septal deviation.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2015-05-03
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/148
10.22338/mka.v37.i2.p107-114.2014
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 37, No 2 (2014): Published in September 2014; 107-114
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/148/144
Copyright (c) 2015 Bestari J Budiman, Effy Huriati, Hafni Bachtiar, Ade Asyari
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/1178
2023-07-21T06:50:32Z
art:RA
Hubungan Asupan Karbohidrat dengan Kejadian KEK Pada Remaja Putri Growth Spurt II Di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Kilangan Tahun 2022
Defani, Anisa
Remaja di Indonesia saat ini mengahadapi tiga masalah gizi atau triple burden of malnutrition, salah satunya adalah kekurangan gizi. Masalah kekurangan gizi pada masa ini jika tidak di atasi dan berlangsung lama maka akan terjadi Kekurangan Energi Kronik (KEK). Tujuan : Untuk mengetahui gambaran karakteristik remaja putri growth spurt II dengan kejadian KEK, untuk mengetahui hubungan asupan karbohidrat dengan kejadian KEK pada remaja putri growth spurt II. Metode : jenis penelitian yang digunakan adalah survey analitik dengan design cross sectional, populasi dalam penelitian adalah remaja putri rentang usia 10-14 tahun sebanyak 120 responden. Instrumen yang digunakan dalam penelitian yaitu SQ-FFQ. Hasil penelitian : hasil analisis menunjukkan sebagian besar umur remaja putri yang KEK adalah 13 (47.9%) tahun dan sebagian besar remaja putri dengan KEK berada pada tingkat pendidikan SMP (75.0 %). Asupan karbohidrat kategori tidak cukup yaitu 90%. Terdapat hubungan asupan karbohidrat (p = 0.001) dengan kejadian KEK pada remaja putri Kesimpulan : Sebagian besar umur remaja putri yang KEK usia 13 tahun dan berada pada tingkat pendidikan SMP. Terdapat hubungan asupan karbohidat dengan kejadian KEK pada remaja putri growth spurt II.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2023-04-11
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1178
10.25077/mka.v46.i2.p377-384.2023
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 46, No 2 (2023): Online April 2023; 377-384
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1178/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1178/775
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1178/776
Copyright (c) 2023 Anisa Defani
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/550
2020-01-02T13:35:43Z
art:CR
Kromomikosis yang menyerupai karsinoma sel skuamosa: suatu kasus jarang
Intan, Shinta Ayu
Agus, Salmiah
Putriyuni, Anandia
Medical Specialties
kromomikosis; karsinoma sel skuamosa; copper pennies
Kromomikosis merupakan infeksi jamur kronik yang disebabkan oleh jamur berpigmen (dematiaceous) yang masuk ke dermis dari lingkungan sekitar. Kromomikosis mengenai laki-laki dewasa dengan rentang usia antara 40-50 tahun. Predileksi paling sering yaitu di ekstremitas bawah terutama kaki. Tanah, sayur-sayuran dan bahan organik lainnya merupakan habitat normal dari jamur ini. Tujuan: Melaporkan satu kasus kromomikosis jarang. Kasus: Dilaporkan kasus pada seorang laki-laki usia 53 tahun dengan bercak berwarna keabu-abuan tanpa rasa gatal dan nyeri yang semakin bertambah besar sejak ±1 tahun yang lalu pada pergelangan kaki kiri. Simpulan: Kromomikosis sering salah didiagnosis sebagai karsinoma sel skuamosa, konfirmasi histopatologi penting untuk menegakkan diagnosis karena pemeriksaan secara histopatologi menunjukkan gambaran khas yaitu adanya copper pennies sehingga dapat menyingkirkan diagnosis bandingnya.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2018-10-02
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/550
10.25077/mka.v41.i3.p112-119.2018
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 41, No 3 (2018): Published in September 2018; 112-119
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/550/323
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/550/166
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/550/167
Copyright (c) 2018 Shinta Ayu Intan, Salmiah Agus, Anandia Putriyuni
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/52
2015-05-02T21:09:10Z
art:LR
AGAR PENULISAN RESEP TETAP UP TO DATE
Rahmatini, Rahmatini
AbstrakResep adalah suatu permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi atau dokter hewan kepada apoteker untuk membuatkan obat dalam bentuk sediaan tertentu dan menyerahkannya kepada pasien. Resep merupakan perwujudan akhir dari kompetensi, pengetahuan dan keahlian dokter dalam menerapkan pengetahuannya dalam bidang farmakologi dan terapi.Penulisan resep harus ditulis dengan jelas sehingga dapat dibaca oleh petugas di apotek. Resep yang ditulis dengan tidak jelas akan menimbulkan terjadinya kesalahan saat peracikan / penyiapan obat dan penggunaan obat yang diresepkan.Ilmu pengetahuan tentang obat selalu berubah, obat – obat baru selalu muncul di pasaran.Secara umum, seorang dokter harus mengikuti perkembangan dalam terapi obat. Bila muncul efek samping akibat obat yang seharusnya diketahui dan dapat dicegah oleh dokter, maka dokter akan berhadapan dengan hukum.Agar penulisan resep tetap up to date, seorang dokter harus mengumpulkan berbagai informasi yang tersedia. Sumber informasi yang dapat digunakan adalah : Buku acuan, Kompendium obat, Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) dan Pedoman terapi, Buletin obat, Jurnal Kedokteran, Pusat informasi obat,Informasi melalui komputer, Sumber informasi dari industri farmasi, dan informasi lisan.Bandingkan kelebihan dan kekurangan berbagai sumber informasi. Tugas seorang dokter adalah melakukan cara terbaik untuk tetap up to date dengan mendaftar sumber informasi yang dapat dimanfaatkan. Carilah sedikitnya satu dari yang berikut ini : (1) jurnal kedokteran: (2) buletin obat; (3) buku acuan farmakologi atau acuan klinis; (4) komisi terapi maupun konsultan, atau lulusan pasca sarjana farmakologi. Dengan bekal pengetahuan dan kemampuan untuk melakukan penilaian secara kritis setiap bentuk informasi, diharapkan dokter tetap up to date dalam menulis resepKata kunci : Resep – up to- date.Abstract Prescription is a written request from a doctor, dentist or veterinarian to the pharmacist to make a particular drug in dosage form and give it to the patient. Prescription is the final embodiment of competence, knowledge and expertise of physicians in applying his knowledge in the field of pharmacology and therapy. Writing prescriptions should be written clearly, so that it can be read by officials at the pharmacy. Not-clearly-written recipe will cause the error when compounding / preparation of drugs and the usage of prescription drugs.TINJAUAN PUSTAKA102The science of medicine is always changing, new drugs,always appeared in public. Generally, a physician must follow developments in drug therapy. When the side-effect from medication appear that should be known and can be prevented by a physician, the physician will deal with the law. To make prescribing up to date, a doctor should collect a variety of available information information source that can be used are: a reference book, Compendium of drugs, the National Essential Medicines List and guide therapy, medication Bulletin, Journal of Medicine, Center for drug information, information via computer, sources of information from the pharmaceutical industry, and verbal information. Compare to the advantages and disadvantages of various sources of information. Duty of a doctor is doing the best way to keep up to date by signing up resources that can be utilized. Find at least one of the following: (1) medical journal: (2) drug bulletin, (3) reference books or reference to clinical pharmacology, (4) commission and consultant therapy, or a magister pharmacology graduated. With their knowledge and ability to critically assess any form of information, it is expected physician keep up to date in writing prescriptions Key words: Prescribing – up to date
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2015-05-02
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/52
10.22338/mka.v33.i2.p%p.2009
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 33, No 2: Agustus 2009
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/52/49
Copyright (c) 2015 Rahmatini Rahmatini
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/988
2022-04-11T12:10:13Z
art:RA
Gambaran Hasil Coomb’s Test pada Pasien Keganasan Hematologi di RSUP Dr. M. Djamil Padang
Sari, Tri Amelia
Tujuan: Mengetahui gambaran coomb’s test pasien keganasan hematologi di RSUP Dr. M. Djamil Padang. Metode: Penelitian deskriptif dilakukan terhadap pasien keganasan hematologi yang diperiksakan coomb’s test periode Juli 2019 hingga Juni 2021. Data ditampilkan dalam tabel distribusi frekuensi. Hasil: Sebanyak 43 subjek penelitian terdiri dari laki-laki 24 pasien (55,8%) dan perempuan 19 pasien (44,2%) dengan rerata umur 44 (15,9) tahun. Rerata hemoglobin dan retikulosit adalah 7,4 (1,9) g/dL dan 5,6 (4,0)%. Coomb’s test positif pada 24 pasien (55,8%). Direct coomb’s test (DCT), indirect coomb’s test (ICT) serta keduanya positif pada 19, satu dan empat pasien. Diagnosis keganasan hematologi terbanyak adalah leukemia granulositik kronik (LGK), yaitu 28 pasien (65,1%) dengan coomb’s test positif pada 20 pasien (46,5%). Coomb’s test positif pada lima dari 14 pasien (35,7%) yang sudah mendapatkan kemoterapi dan pada tiga dari 10 pasien (30%) dengan riwayat transfusi berulang. Pembahasan: Coomb’s test pada pasien keganasan hematologi tidak rutin dilakukan. Indikasi pemeriksaan adalah kecurigaan hemolisis diantaranya retikulositosis tanpa perdarahan. Sebanyak 55,8% subjek memiliki coomb’s test positif menujukkan hemolisis terjadi pada pasien keganasan hematologi. Penelitian lebih lanjut diperlukan dengan variasi jenis keganasan hematologi yang sama. Simpulan: Coomb’s test positif dapat ditemukan pada pasien keganasan hematologi.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2022-04-11
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/988
10.25077/mka.v45.i2.p160-166.2022
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 45, No 2 (2022): Online April 2022; 160-166
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/988/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/988/579
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/988/580
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/988/581
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/988/583
Copyright (c) 2022 tri amelia sari
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/184
2017-10-04T02:26:34Z
art:RA
HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN TEKANAN DARAH PADA ORANG DEWASA DI SUMATERA BARAT
Andamsari, Miftah Nur
Lipoeto, Nur Indrawati
Kadri, Husnil
pola makan; lemak; kalori; vitamin C; kalsium; tekanan darah; food intake; fat; calorie; vitamine C; calcium; blood pressure
AbstrakTerdapat banyak faktor yang mempengaruhi tekanan darah pada orang dewasa, salah satunya adalah pola makan. Makanan dapat memicu kenaikan atau penurunan tekanan darah. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti lebih lanjut tentang hubungan pola makan dengan tekanan darah. Penelitian ini dilakukan pada masyarakat yang bertempat tinggal di Padang Pariaman, Padang, Solok dan Padang Panjang. Penelitian ini merupakan studi cross-sectional dengan jumlah sampel 250 orang. Pengumpulan data responden dilakukan dengan wawancara dan pengukuran tekanan darah. Analisis statistic yang digunakan adalah uji korelasi Spearman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 20% responden menderita hipertensi. Uji korelasi Spearman menunjukkan adanya hubungan antara konsumsi lemak dengan tekanan darah sistolik (p<0,05). Sementara konsumsi lemak dengan tekanan darah diastolik tidak menunjukkan adanya hubungan (p>0,05). Konsumsi kalori, vitamin C dan kalsium juga tidak menunjukkan hubungan dengan tekanan darah (p>0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah walaupun tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pola makan lemak, kalori, vitamin C dan kalsium dengan tekanan darah, tapi ada kecenderungan terdapat korelasi yang negatif. Diperlukan penelitian lebih lanjut dengan memperhitungkan faktor resiko lain yang mempengaruhi tekanan darah.AbstractThere are many factors that have correlation with blood pressure in adult, one of them is food intake. Food can leads the blood pressure to increase or decrease. The objective of the study aims to further investigation the correlation of food intake with the blood pressure.The research was conducted to the people who live in Padang Pariaman, Padang, Solok and Padang Panjang. This research was a cross-sectional study with 250 subject of people. Data collection had done through the interview and measurement of blood. The statistical analysis was Spearman correlation test.The result of this research found that 20% of respondent was categorized into Hypertension. Spearman correlation test showed that there’s a relation between fat intake and systolic blood pressure (p<0,05). While there’s no relation between fat intake and diastolic blood pressure (p>0,05). The intake of calorie, vitamine C and calcium showed no relation too with blood pressure (p>0,05). The conclusion of this research is eventhough there was no relationship between intake of fat, calorie, vitamine C and calcium with blood pressure, but they have a negative correlation. There is a need to make same research about this topic with another risk factor that influence blood pressure.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2015-05-20
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/184
10.22338/mka.v38.i1.p20-25.2015
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 38, No 1 (2015): Published in May 2015; 20-25
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/184/180
Copyright (c) 2015 Miftah Nur Andamsari, Nur Indrawati Lipoeto, Husnil Kadri
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/1320
2024-03-14T10:09:45Z
art:CR
Laporan Kasus Pasien Curiga Covid-19, Efusi Perikard Masif EC Infeksi Klebsiella Pneumonia dan Pneumonia
Anugrah, Diyas
Medicine; Public Health; Medical Education; Medical Specialties; Pediatrics
COVID-19, efusi perikardial, pneumonia, pengobatan
COVID-19 adalah kegawatdaruratan bencana yang dapat menular kepada anak dan neonatus. COVID-19 dapat melibatkan berbagai organ termasuk jantung dan pernapasan. Laporan kasus ini berguna untuk mendalami lebih lanjut terkait kasus COVID-19, efusi perikardial dan pneumonia. Pada laporan kasus ini kami membahas mengenai bayi laki-laki berusia 10 bulan yang didiagnosis curiga COVID-19, efusi perikard masif ec klebsiella pneumonia dan pneumonia. Pasien mendapatkan pengobatan antibiotik, steroid, dan diuretik dengan rawatan selama 20 hari di HCU. Kondisi pasien telah mengalami perbaikan dan pasien diperbolehkan untuk rawat jalan serta pemantauan rutin ke poliklinik anak.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
Universitas Andalas, Bagian Ilmu Kesehatan Anak
2024-03-14
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1320
10.25077/mka.v46.i4.p776-787.2023
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 46, No 4 (2023): Online Juli 2023; 776-787
2442-5230
0126-2092
id
Copyright (c) 2023 Diyas Anugrah
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/168
2015-07-24T07:06:07Z
art:AP
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/640
2020-01-02T02:57:47Z
art:RA
Perbandingan efek pemberian ekstrak kunyit dengan ibuprofen terhadap pencegahan pembentukan adhesi pasca penyambungan tendon
Julkarnain, Diki
Mulyadi, Dicky
Fathurachman, Fathurachman
Medicine; Medical Specialties;
adhesi; ekstrak kunyit; ibuprofen; tendon achilles
Proses penyembuhan cedera pada tendon masih sering kali terganggu dengan kejadian adhesi. Adhesi dari tendon harus dikurangi agar proses penyembuhan tendon dapat kembali ke fungsi maksimal. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengurangi adhesi adalah melalui penekanan proses inflamasi. Tujuan: Untuk melihat perbandingan pemberian ekstrak kunyit dengan ibuprofen terhadap pembentukan adhesi pasca penyambungan tendon achilles kelinci. Metode: Merupakan penelitian laboratorium eksperimental dengan rancang acak sederhana dengan menggunakan 27 ekor kelinci putih jantan (ras New Zealand) yang dibagi menjadi 3 kelompok perlakuan. Tendon achilles dipotong secara tajam kemudian dijahit kembali, kemudian di-imobilisasi dengan circular cast. Kemudian masing-masing kelompok perlakuan diberikan pemberian ekstrak kunyit, ibuprofen, dan placebo pasca tindakan selama 5 hari. Hasil: Didapatkan adanya perbedaan bermakna antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol (p=0.000), ditemukan kelompok perlakuan mengurangi adhesi lebih baik dibandingkan kelompok kontrol dan ekstrak kunyit lebih baik dibandingkan dengan ibuprofen. Simpulan: Dari penelitian ini, ekstrak kunyit lebih baik dibandingkan ibuprofen dalam pencegahan pembentukan adhesi pasca penyambungan tendon achilles kelinci.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2019-12-31
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/640
10.25077/mka.v43.i1.p15-22.2020
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 43, No 1 (2020): Published in January 2020; 15-22
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/640/357
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/640/251
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/640/253
Copyright (c) 2019 Diki Julkarnain, Dicky Mulyadi, Fathurachman Fathurachman
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/83
2017-10-04T02:45:45Z
art:CR
INFANTILE HYPERTROPHIC PYLORIC STENOSIS (IHPS)
Jurnalis, Yusri Dianne
Sayoeti, Yorva
Moriska, Marlia
AbstrakInfantile hypertrophic pyloric stenosis (IHPS) adalah kelainan anatomi pada bayi dengan terjadinya hipertropi pada region pilorik yang menimbulkan obstruksi. Diagnosis dapat ditegakkan berdasarkan manifestasi klinis. Pada kasus yang tidak khas dibutuhkan pemeriksaan lebih lanjut. Dilaporkan sebuah kasus IHPS di RS. M. Djamil Padang, anak laki-laki usia 2 bulan. Pasien datang dengan keluhan utama muntah yang tidak proyektil setiap selesai menyusui. Pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan massa di abdomen sebagai tanda obstruksi. Dari pemeriksaan barium meal sesuai dengan IHPS dan terbukti saat operasi. Pasien pulang dalam keadaan baik.Kata Kunci : Infantile hypertrophic pyloric stenosis, barium mealAbstractInfantile hypertrophic pyloric stenosis (IHPS) is misleading anatomic in infant with hypertrophy muscle in the pyloric region leads to gastric obstruction. Diagnosed can determine based on the clinical manifestation. In the case that not characterized such as examination in early onset, onset in the younger ex neonate needs more examination to determine the case as IHPS. Reported a case IHPS in Dr. M. Djamil Hospital in infant, boy, 2 month old. He came with chief complain non projectile vomiting after feeding. In physical examination there was no palbable mass on the abdominal as manifestation of obstruction. The result of Barium meal appropriate with IHPS and was improved in operation. The patient was discharged in good condition.Key word : Infantile hypertrophic pyloric stenosis, barium mealLAPORAN KASUS
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2015-05-02
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/83
10.22338/mka.v34.i2.p193-201.2010
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 34, No 2 (2010): Published in August 2010; 193-201
2442-5230
0126-2092
en
Copyright (c) 2015 Yusri Dianne Jurnalis, Yorva Sayoeti, Marlia Moriska
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/1032
2022-10-12T12:33:19Z
art:RA
Persepsi Terhadap Pembelajaran Jarak Jauh, Umpan Balik Mahasiswa Kedokteran di Masa Pandemi
Rambung, Etha
Medical Education
pandemi covid-19; pembelajaran jarak jauh; kurikulum; e-learning
Tujuan: untuk mengetahui persepsi mahasiswa terhadap faktor pendukung dan penghambat pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama masa pandemi. Metode: metode penelitian deskriptif analitik, desain cross sectional dan menggunakan data sekunder hasil evaluasi persepsi mahasiswa terhadap PJJ. Data sekunder di peroleh dari 176 orang mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Ciputra Surabaya yang mengisi kuesioner evaluasi PJJ menggunakan google form. Kuesioner berupa pertanyaan mengenai persepsi mahasiswa terkait faktor pendukung dan faktor penghambat pada pembelajaran jarak jauh yang telah dilakukan selama setahun. Hasil: Koneksi internet yang paling banyak digunakan mahasiswa saat PJJ adalah kombinasi data seluler dan wifi (53,08%). Faktor pendukung yang paling banyak disetujui mahasiswa adalah lokasi pembelajaran yang fleksibel (84,9%) sedangkan faktor penghambat paling banyak adalah ketergantungan pada sinyal (97%). Pada pertanyaan terbuka, hasil persepsi mahasiswa yang paling tinggi terkait faktor pendukung PJJ adalah efisiensi waktu (23,06%), sedangkan faktor penghambat adalah sinyal, elektronik, dan listrik yang kurang mendukung (25,78%). Kesimpulan: Menurut mahasiswa faktor pendukung PJJ adalah efisiensi waktu dan faktor penghambat adalah sinyal, gadget dan listrik. Evaluasi ini menjadi masukan yang berharga bagi Institusi untuk mempertimbangkan metode pembelajaran PJJ yang efektif dan efisien.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2022-10-12
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1032
10.25077/mka.v45.i4.p494-509.2022
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 45, No 4 (2022): Online October 2022; 494-509
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1032/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1032/635
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1032/636
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1032/637
Copyright (c) 2022 Etha Rambung
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/217
2017-10-04T02:26:58Z
art:ART
The potency of secondary metabolites from traditional medicine plants as anti cancer agent
Efdi, Mai
traditional medicin plants; Annonaceae; Melliaceae; anti cancer-agent
The seconday metabolites from traditional medicine plants have played an important role incancer treatment. Exploration of natural active compounds from medicinal plants for cancertreatment has attracted substantial attention worldwide. Several secondary metabolites thatwere isolated fom the plants, such as vincristne, vinblastine, campthothecins, have been usedhave been used clinically for over 40 years. Numerous techniques have been developedto obtain compounds for drug discovery including isolation from plants, synthetic chemistry,screening bioassays. As part of efforts to discover phytochemicals as anticancer agent, ourgroup were isolated several compunds mainly from Annonaceae and Melliaceae family thatshowed active againts human leukemia HL-60 cells.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2015-05-21
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/217
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 37 (2014): Supplement 2 | Published in December 2014; 80
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/217/212
Copyright (c) 2015 Mai Efdi
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.jurnalmka.fk.unand.ac.id:article/1413
2023-11-14T01:27:51Z
art:RA
Aktivitas Antibakteri Infusa Daun Dandang Gendis (Clinacanthus nutans (Burm.f.) Lindau) Terhadap Pertumbuhan Vibrio cholerae
Panjaitan, Daniel Leon Hart
Tujuan: Mengetahui aktivitas antibakteri infusa daun dandang gendis terhadap pertumbuhan Vibrio cholerae dan mengetahui konsentrasi efektif infusa daun dandang gendis pada pertumbuhan Vibrio cholerae. Metode: Skrining fitokimia infusa daun dandang gendis dilakukan dengan pengujian secara kualitatif. Pembuatan infusa daun dandang gendis dilakukan dengan merebus daun dandang gendis dalam akuades yang telah dipanaskan hingga suhu 90oC selama 15 menit. Pengujian aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi cakram dengan konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80%, dan 100%. Siprofloksasin 5 μg/cakram digunakan sebagai kontrol positif dan akuades steril digunakan sebagai kontrol negatif. Hasil: Berdasarkan hasil uji metabolit, didapatkan kandungan metabolit sekunder infusa daun dandang gendis yaitu fenol, saponin, tanin, terpenoid, alkaloid, dan flavonoid. Metabolit sekunder dominan pada infusa daun dandang gendis adalah fenol (+++). Pengujian infusa daun dandang gendis tidak menunjukkan adanya zona hambat pada pertumbuhan bakteri. Kesimpulan: Infusa daun dandang gendis tidak memiliki aktivitas antibakteri terhadap Vibrio cholerae.
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
2023-11-01
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1413
10.25077/mka.v46.i6.p959-972.2023
Majalah Kedokteran Andalas; Vol 46, No 6 (2023): Online Oktober; 959-972
2442-5230
0126-2092
eng
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/1413/pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1413/1076
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/downloadSuppFile/1413/1077
Copyright (c) 2023 Daniel Leon Hart Panjaitan
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
dfe473f40ff4ddc8bc167c786473dab7