Hubungan antara Kelebihan Berat Badan dengan Dismenore Primer pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2016-2018

Novita Zulkarnain, M. Oky Prabudi

Abstract

Latar Belakang: Dismenore merupakan masalah ginekologis yang paling umum terjadi pada perempuan remaja atau dewasa. Studi prevalensi menyatakan sebanyak 90% penduduk di dunia mengalami dismenore. Gejala dari dismenore dapat berupa nyeri pada perut bagian bawah, nyeri menjalar ke punggung bagian bawah dan tungkai, rasa kram yang hilang-timbul, sakit kepala, mual dan muntah, sembelit, diare, sering berkemih. Banyak faktor yang dapat menyebabkan terjadinya dismenore seperti usia menarche, indeks massa tubuh, dan siklus menstruasi. Mekanisme terjadinya dismenore yaitu karena tingginya produksi prostaglandin. Tujuan: Mengetahui hubungan antara kelebihan berat badan dengan dismenore primer. Metode:  Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain cross-sectional. Sampel diambil dari data primer yaitu menggunakan kuesioner yang dilakukan dengan teknik wawancara pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2016-2018. Besar sampel diambil dengan menggunakan teknik total sampling. Data yang telah didapat selanjutnya dianalisis dengan menggunakan SPSS. Hasil: Prevalensi nyeri haid pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2016-2018 sebesar 60,9%. Hasil perhitungan uji statistik menunjukkan tidak terdapat hubungan antara kelebihan berat badan dengan dismenore primer (p=0,887). Kesimpulan: Pada penelitian ini tidak didapatkan hubungan antara kelebihan berat badan dengan dismenore primer pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2016-2018.

Kata kunci: kelebihan berat badan, obese, dismenore primer

Keywords

Kelebihan Berat Badan; Obese; Dismenore Primer

Full Text:

PDF

References

Dorland WA, Newman. 2010. Kamus Kedokteran Dorland edisi 31. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Farotimi, A. A., Esike, J., Nwozichi, C. U., Ojediran, T. D., & Ojewole, F. O. 2015. Knowledge, attitude, and healthcare-seeking behavior towards dysmenorrhea among female students of a provate university in ogun state, Nigeria. Journal of basic and clinical reproductive sciences 4(1) 33-38.

IASP. 2013. IASP - Prymary Dysmenorrhea, a mandate, Newsletter IASP, XX(october).

Sinaga,E., Nonon Saribanon, Suprihantin, Nailus Sa'adah, Ummu Salamah, Yulia Andani Murti, Agusniar Trisnamiati, S. L. 2017. Manajemen Kesehatan Menstruasi.

Bobak, Irene. M., Lowdermilk., dan Jensen. 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternita. Edisi 4. Jakarta : EGC.

Sarwono, P. 2005. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka, Jakarta. p.229-232.

Widjanarko, Bambang. 2006. Dismenore Tinjauan Terapi pada Dismenore Primer. Majalah Kedokteran Damianus. Volume 5, No. 1, Januari 2006.

Widayanti, L. P. and Widawati, P. R. 2018. International Conference on Sustainable Health Promotion 2018 Correlation Between Body Mass Index and Dysmenorrhea in Preclinical Female Students Aged 16-24 at The Hang Tuah University Medical Faculty , Surabaya, pp. 66–71.

Icesma, S.K., Margareth, Z.H. 2013. Kehamilan, Persalinan, dan Nifas. Yogyakarta: Nuha Medika.

Achintya, A. A. S. A. 2017. Hubungan antara Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Kejadian Dismenore Primer pada Mahasiswi Semester 7 Fakultas Kedokteran Universitas Hang Tuah Surabaya, Hang Tuah Medical Journal. Volume 15, nomor 1, p.10-20.



-->