Pengetahuan pasien diabetes melitus tipe 2 dan hubungannya dengan kepatuhan minum obat di Puskesmas Mandau Kabupaten Bengkalis

Elda Nazriati, Diana Pratiwi, Tuti Restuastuti

Abstract

Diabetes melitus merupakan penyakit yang memerlukan terapi jangka panjang dan dapat menimbulkan komplikasi di berbagai organ. Pengetahuan merupakan faktor penting untuk terbentuknya perilaku kesehatan yang baik termasuk dalam kepatuhan minum obat. Tujuan: Mendapatkan gambaran tentang korelasi  antara pengetahuan dan  kepatuhan minum obat pasien DM tipe 2 di Puskesmas Mandau Kabupaten Bengkalis. Metode: Studi observasional dengan desain crosssectional  dilakukan pada pasien diabetes melitus (DM) Tipe 2 di Puskesmas Mandau. Responden penelitian adalah 40 orang pasien yang terpilih dan bersedia berpartisipasi. Tingkat pengetahuan  dan kepatuhan minum obat diukur menggunakan Diabetes Knowledge Questionnaire (DKQ-24) dan Morisky Medication Adherence Scale (MMAS-8) yang sudah tervalidasi. Uji Spearman dilakukan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan pasien dan kepatuhan minumobat. Hasil: Pengetahuan pasien DM Tipe 2 75% berada pada tingkat sedang dan 50% berada pada  tingkat kepatuhan yang tergolong  tinggi.  Uji spearman menunjukkan nilai p = 0,022 dengan nilai r = 0,360. Simpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan pasien DM Tipe 2 dengan kepatuhan minum obat dengan tingkat korelasi lemah.

Keywords

diabetes mellitus; knowledge; medication adherence

Full Text:

PDF

References

Witasari U, Rahmawaty S, Zulaekah S. Hubungan tingkat pengetahuan, asupan karbohidrat, dan serat dengan pengendalian kadar glukosa darah pada penderita diabetes melitus tipe 2. Jurnal Penelitian Sains dan Teknologi. 2009; 10(2):130-8.

Soelistijo SA, Novida H, Rudijanot A, Suastika K, Manaf A, Sanusi H, et al. Konsensus pengelolaan dan pencegahan diabetes melitus tipe 2 di Indonesia. Jakarta: PB PERKENI; 2015. P13-14

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Diabetes melitus penyebab kematian nomor 6 di dunia: kemenkes tawarkan solusi cerdik melalui Posbindu. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2013. P4-5.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Nasional 2013. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2013. P87-88

Alfriansyah N, Prihatini S, Hidayat TS, Sitanggang M, Sari YD. Pokok-Pokok Hasil Riset Kesehatan Dasar Provinsi Riau: Riskesdas 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI; 2013. P61

Ilmah F, Rochmah TN. Kepatuhan pasien rawat inap diet diabetes mellitus berdasarkan teori kepatuhan niven. Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia. 2015; 3:60-69.

Putri LK, Karimi J, Nugraha DP. Profil pengendalian diabetes melitus tipe 2 di Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Arifin Achmad Pekanbaru. Jurnal Ilmu Kedokteran. 2014; 8(1):18-24.

Paes AH, Bakker A, Soe-Agnie CJ. Measurement of patient compliance. Pharm World Sci. 1998; 20(2):73-77.

Mandpe AS, Pandit VA, Dawane JS, Patel HR. Correlation of Disease Knowledge with Adherence to Drug Therapy, Blood Sugar Levels and Complications Associated with Disease among Type 2 Diabetic Patients. J Diabetes Metab. 2014; 5:369.

Boyoh ME, Kaawoan A, Bidjuni H. Hubungan pengetahuan dengan kepatuhan minum obat pada pasien diabetes melitus tipe 2 di poliklinik endokrin rumah sakit Prof. Dr. RD Kandou Manado. E-journal Keperawatan (e-Kp). 2015; 3(3):4.

Chavan GM, Waghachavare VB, GoreAD,Chavan VM, Dhobale RV, Dhumale GB. Knowledge about diabetes andrelationship between compliance to the management among the diabetic patients from Rural Area of Sangli District, Maharashtra, India. J Family Med Prim Care 2015; 4:439-43.

Garcia AA, Villagomez ET, Brown SA, Kouzekanani K, Hanis CL. The starrcounty diabetes education study: development of the Spanish-language diabetes knowledge questionnaire. Diabetes Care. 2001; 24(1):16-21.

Morisky D, Green L, Levine D. Concurrent and predictive validity of a self-reported measure of medication adherence. Med Care. 2009; 24:67-74.

Agrimon, OH. Exploring the feasibility of implementing self-management and patient empowerment through a structured diabetes education programme in Yogyakarta City Indonesia: a pilot cluster randomised controlld trial [disertasi]. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada; 2014.

Rosyida L, Priyandani Y, Sulistyarini A, Nita Y. Kepatuhan pasien pada penggunaan obat anti diabetes dengan metode pill-count dan MMAS-8 di Puskesmas Kedurus Surabaya. Jurnal Farmasi Komunitas. 2015; 2(2):36-41.

Al-Qazaz HK, Sulaiman SA, Hassali MA, Shafie AA, Sundram S, Al-Nuri R, et al. Diabetes knowledge, medication adherence and glicemic control among patient with type 2 diabetes. Int J Clin Pharm. 2011; 33:1028-35.

Shofiyah S, Kusuma H. Hubungan antara pengetahuan dan dukungan keluarga terhadap kepatuhan penderita Diabetes Melitus (DM) dalam penatalaksaan di wilayah kerja Puskesmas Srondol Kecamatan Banyumanik Semarang. Semarang: Prosiding Konferensi Nasional II PPNI Jawa Tengah; 2014.

Salistyaningsih W, Puspitawati T, Nugroho DK. Hubungan tingkat kepatuhan minum obat hipoglikemik oral dengan kadar glukosa darah pada pasien diabetes melitus tipe 2. Berita Kedokteran Masyarakat. 2011; 27(4):215-21.

Manan S. Hubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan dalam upaya mengontrol gula darah di poliklinik RS Immanuel Bandung. Jurnal Keperawatan. 2012; 2(3):34-9.

Budiman, Riyanto A. Kapita selekta kuesioner pengetahuan dan sikap dalam penelitian kesehatan. Jakarta: Salemba Medika; 2013. P4-8

Notoadmojo S. Promosi kesehatan dan perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2012. P137-144.

Safitri IN. Kepatuhan penderita diabetes melitus tipe 2 ditinjau dari locus of control. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan. 2013; 1(2):273–90.

Osterberg L, Blaschke T. Adherence to medication. N Engl J Med. 2005; 353(5):487-497.

Rasdianah N, Martodiharjo S, Andayani TM, Hakim L. Gambaran kepatuhan pengobatan pasien diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Farmasi Klinik Indonesia. 2016; 5(4):249-57.



-->