Perbandingan Antara Swab Nasofaring, Swab Orofaring dan Saliva Untuk Mendeteksi SARS-CoV-2

Attahiyyata Yusuf

Abstract

Tujuan: untuk mengetahui CT Value pada swab nasofaring, swab orofaring, saliva, gabungan swab nasofaring dan saliva, gabungan swab orofaring dan saliva, serta gabungan swab nasofaring, orofaring dan saliva. Metode: observasional dengan desain case control study. Populasi penelitian ini adalah koleksi swab nasofaring, swab orofaring, saliva serta gabungannya dari pasien yang datang untuk swab di Laboratorium PDRPI FK UNAND serta pasien rawatan RSUP dr.M.Djamil, Padang dan RSP UNAND yang dinyatakan positif COVID-19 melalui pemeriksaan swab gabungan nasofaring dan orofaring yang terdeteksi di Laboratorium PDRPI FK UNAND. Besar sampel pada penelitian ini berjumlah 49 sampel positif. Penelitian ini dilakukan selama 6 bulan dari bulan Mei hingga Oktober 2021 bertempat di Laboratorium Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi, Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas, Padang (PDRPI FK UNAND). Hasil: didapatkan bahwa spesimen swab nasofaring memiliki rerata CT Value paling rendah (ORF1ab: 27.70 dan N Gene: 27.44) dibanding spesimen lainnya untuk pemeriksaan SARS-CoV2. Kesimpulan: seluruh spesimen dapat dijadikan alternatif pemeriksaan SARS-CoV2, namun diantara spesimen tersebut yang paling baik untuk digunakan sebagai pemeriksaan alternatif merupakan spesimen nasofaring tunggal, sedangkan spesimen saliva tunggal hampir sama dengan spesimen orofaring tunggal yang memilki rekomendasi paling rendah.

Full Text:

PDF


-->